150 likes | 516 Views
PENDIDIKAN PANCASILA. “KERAJAAN MAJAPAHIT” OLEH : ALOYSIUS NUGRAHADI 02113003 (F. HUKUM) SOFWAN ADI 02113062 (F. HUKUM ) ARCHIE EVAN FAVIAN 02113085 (F. HUKUM ) JANUARI LANGGENG N . 02113077 (F. HUKUM ) DOBERTO ANDRE K 02113064 (F. HUKUM )
E N D
PENDIDIKAN PANCASILA “KERAJAAN MAJAPAHIT” OLEH : ALOYSIUS NUGRAHADI 02113003 (F. HUKUM) SOFWAN ADI 02113062 (F. HUKUM) ARCHIE EVAN FAVIAN 02113085 (F. HUKUM) JANUARI LANGGENG N.02113077 (F. HUKUM) DOBERTO ANDRE K 02113064 (F. HUKUM) MUHAMMAD KHOIRUL IKHWAN 01213016 (F. EKONOMI)
A. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia 1. Hubungan Dagang Indonesia dengan India dan Cina Bermula dari kegiatan perdagangan dan pelayaran, timbul pertemuan kebudayaan baru bagi masyarakat nusantara. Sehingga terjadilah akulturasi kebudayaan (proses percampuran antara dua atau lebih kebudayaan yang saling bertemu dan memepengaruhi). 2.Pembawa pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Budha a. Hipotesis Waisya b. Hipotesis Ksatria c. Hipotesis Brahmana d. Hipotesis Nasional 3. Peta Jalur Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kepercayaan Hindu-Budha a. Melalui Jalur Laut b. Melalui Jalur darat
B. Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia Perkembangan Tradisi Hindu-Budha • Seni Bangunan • Seni Rupa dan seni ukir • Aksara dan Seni Sastra • Sistem Pemerintahan • Sistem Kalender • Sistem Kepercayaan • Filsafat
Kerajaan Hindu-Budha Kerajaan Kutai Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Dinasti Isana Kerajaan Kediri Kerajaan Singasari Kerajaan Majapahit Kerajaan Sunda Kerajaan Bali Kuno Kerajaan Bercorak Hindu/Budha Runtuhnya Kerajaan Bercorak Hindu/Budha Faktor Penyebab Tradisi Hindu-Budha
Kerajaan Majapahit 1. Terletak di sekitar sungai Brantas dengan pusatnya di daerah Mojokerto 2. Merupakan Puncak kejayaan kerajaan-kerajaan di Jawa Timur dan Kerajaan Hindu terbesar di Indonesia 3. Faktor yang mendorong lahirnya Kerajaan Majapahit : - Letak geografis sangat strategis - Mudah Dijangkau - Tanahnya subur, menjadi sumber kekuatan ekonomi (ekspor) - Tidak ada lagi saingan Kerajaan di Indonesia - Di luar Indonesia tidak ada lagi Kerajaan besar yang menjadi perintang 4. Kehidupan Politik a. Raden Wijaya (1292-1309) b. Jayanegara (1309-1328) c. Tribhuanatunggadewi (1328-1350) d. Hayam Wuruk (1350-1389)
Kehidupan Politik Kerajaan Majapahit a. Raden Wijaya (1292-1309) b. Jayanegara (1309-1328)
Kehidupan Politik Kerajaan Majapahit c. Tribhuanatunggadewi (1328-1350) d. Hayam Wuruk (1350-1389)
Sistem Pemerintahan Pada masa Kekuasaan Hayam Wuruk Tingkat Pusat : 1. Dewan Saptap Prabu (penasehat Raja) 2. Dewan Pancaring Wilwatikta (lembaga Eksekutif) 3. Dewan Nayapati (lembaga Yudikatif) 4. Dharmadyaksa (urusan keagamaan) Tingkat Menengah : Dikepalai oleh seorang Raja kecil atau Bupati Tingkat Bawah : Dikepalai seorang kepala desa
5. Kehidupan Sosial Ekonomi - Kehidupan sosialnya aman, damai dan sejahtera - Perlindungan terhadap rakyat sangat diperhatikan - Hukumnya tegas, siapa yang bersalah dihukum tanpa pandang bulu - hidup dari pertanian dan perdagangan 6. Kehidupan Kebudayaan - Banyak Candi peninggalan Majapahit; Candi Penataran, Candi Brahu, Candi Bentar, Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, dll - Bidang sastra sangat berkembang a. Sastra zaman Majapahit awal Kitab Nagarakrtagama (karangan empu Prapanca), Kitab Sotasoma (karangan empu Tantular), Kitab Arjunawijaya (karangan empu Tantular), Kitab Kunjarakarna. b. Sastra zaman akhir Majapahit Kitab Pararaton, Kitab Sudayana, Kitab Sorandakan, Kitab Ranggalawe, Kitab Panjiwijayakrama, Kitab Usana Jawa, Kitab Tantu Panggelaran
7. Kehidupan Hukum Majapahit di masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, telah diciptakan hukum/UU Kerajaan Majapahit. Kitab ini disebut Kutaramanawa yang terdiri atas 275 pasal serta meliputi hukum pidana dan perdata yang disusun dalam 20 bab. Diantaranya : Bab I : Ketentuan umum mengenai denda Bab II : delapan macam pembunuhan (atadusta) Bab III : perlakuan terhadap rakyat (Kawula) Bab IV : delapan macam pencurian (astacorah) Bab V : paksaan (sahasa) Bab VI : Jual Beli (adol-atuku) Bab VII : gadai (sanda) Bab XI : perkawinan (karawangan) Bab XIII : warisan (drewe kaliliran) Bab XX : fitnah (duwilatek) Keputusan tertinggi dalam pengadilan diambil atas nama Raja yang disebut Sang Amawabhumi. Dalam soal pengadilan, Raja dibantu oleh dua orang yakni dharmadyaksa ring kasaiwan dan dharmadyaksa ring kasogatan, yakni kepala agama siwa dan kepala agama budha.
Video Illustrasi Kerajaan MAJAPAHIT Sumber : http://www.youtube/serinusantaramajapahit.com