780 likes | 2.27k Views
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI. PENDIDIKAN ANAK TUNA DAKSA. Tunadaksa
E N D
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI PENDIDIKAN ANAK TUNA DAKSA
Tunadaksa Anak yang mengalamikelainanataucacat yang menatappadaalatgerak (tulang,sendi,otot) sedemikianrupasehinggamemerlukanpelayananpendidikankhusus. Jikamerekamengalamigangguangerakankarenakelayuanpadafungsisyarafotak,merekadisebut Cerebral Palsy (CP)
Ciri-ciriAnakTunadaksa • Anggotageraktubuhkaku/lemah/lumpuh • Kesulitandalamgerakan (tidaksempurna,tidaklentur/tidakterkendali) • Terdapatbagianangggotagerak yang tidaklengkap/tidaksempurna/lebihhkecildaribiasanya • Terdapatcacatpadaalatgerak • Jaritangankakudantidakdapatmenggenggam • Kesulitanpadasaatberdiri/berjalan/duduk, danmenunjukkansiakptubuhtidak normal • Hiperaktif/tidakdapattenang
KlasifikasiAnakTunadaksa • Kelaian pada sistem serebral (cerebral system disorders) • Penggolongan menurut derajat kecacatan • Golongan ringan adalah : mereka yang dapat berjalan tanpa menggunakan alat, dapat menolong dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari,hidup bersama-sama dengan anak normal lainnya, meskipun cacat tetapi tidak mengganggu kehidupan dan pendidikannya.
Golongan sedang : ialah mereka yang membutuhkan treatment/latihan khusus untuk bicara, berjalan, dan mengurus dirinya sendiri, golongan ini memerlukan alat-lat khusus untuk membantu gerakannya, seperti brace untuk membantu penyangga kaki, kruk/tongkat sebagai penopang dalam berjalan. • Golongan berat : anak cerebral palsy golongan ini yang tetap membutuhkan perawatan dalam ambulasi, bicara, dan menolong dirinya sendiri, mereka tidak dapat hidup mandiri ditengah-tengah masyarakat.
PenggolonganMenurutTopografi • Monoplegia, hanyasatuanggotagerak yang lumpuhmisal kaki kirisedang kaki kanandankeduatangannya normal. • Hemiplegia, lumpuhanggotagerakatasdanbawahpadasisi yang sama, misalnyatangankanandan kaki kanan, atautangankiridan kaki kiri. • Paraplegia, lumpuhpadakeduatungkaikakinya. • Diplegia, lumpuhkeduatangankanandankiriataukedua kaki kanandankiri (paraplegia)
Triplegia, tiga anggota gerak mengalami kelumpuhan, misalnya tangan kanan dan kedua kakinya lumpuh, atau tangan kiri dan kedua kakinya lumpuh. • Quadriplegia, anak jenis ini mengalami kelumpuhan seluruhnya anggota geraknya. Mereka cacat pada kedua tangan dan kedua kakinya, quadriplegia disebutnya juga tetraplegia
PenggolonganmenurutFisiologi • Spastik • Type Spastikiniditandaidenganadanyagejalakekejanganataukekakuanpadasebagianataupunseluruhotot. Dalamkeadaanketergantunganemosional, kekakuanataukekejanganituakanmakinbertambah, sebaliknyadalamkeadaantenang, gejalaitumenjadiberkurang. b. Athetoid • Padatipeinitidakterdapatkekejanganataukekakuan. Otot-ototnyadapatdigerakandenganmudah. Cirikhastipeiniterdapatpadasistemgerakan. Hampirsemuagerakanterjadidiluarkontrol. Gerakandimaksudadalahdengantidakadanyakontroldankoordinasigerak.
Ataxia • Cirikhastipeiniadalahseakan-akankehilangankeseimbangan, kekakuanmemangtidaktampaktetapimengalamikekakuanpadawaktuberdiriatauberjalan. Gangguanutamapadatipeiniterletakpadasistemkoordinasidanpusatkeseimbanganpadaotak. d. Tremor • Gejala yang tampakjelaspadatipe tremor adalahsenantiasadijumpaiadanyagerakan-gerakankecildanterusmenerusberlangsungsehinggatampaksepertibentukgetaran-getaran.
e. Rigid • Pada tipe ini didapat kekakuan otot, tetapi tidak seperti pada tipe spastik, gerakannya tanpak tidak ada keluwesan, gerakan mekanik lebih tampak. f. Tipe Campuran • Pada tipe ini seorang anak menunjukan dua jenis ataupun lebih gejala tuna CP sehingga akibatnya lebih berat bila dibandingkan dengan anak yang hanya memiliki satu jenis/tipe kecacatan.
KelainanpadaSistemOtotdanRangka a. Poliomylitis • Penderita polio adalahmengalamikelumpuhanototsehinggaototakanmengecildantenaganyamelemah, peradanganakibat virus polio yang menyerangsumsumtulangbelakangpadaanakusia 2 (dua) tahunsampai 6 (enam) tahun. b. Muscle Dystrophy • Anakmengalamikelumpuhanpadafungsiotot. semakinharisemakinparah. Kondisikelumpuhannyabersifatsimetrisyaitupadakeduatanganataukedua kaki saja, ataukeduatangandankeduakakinya.
PenyebabTunadaksa • Sebab sebab sebelum lahir antara lain : terjadi infeksi penyakit, kelainan kandungan, kandungan radiasi, saat mengandung mengalami trauma (Kecelakaan). • Sebab sebab pada saat kelahiran, antara lain : Proses kelahiran terlalu lama, Proses kelahiran yang mengalami kesulitan Pemakaian Anestasi yang melebihi ketentuan. • Sebab sebab setela2h proses kelahiran, antara lain : Kecelakaan, lnfeksi penyakit,.
Pengajaranuntukanak tuna daksa Tujuanpendidikananaktunadaksabersifatganda (dual purpose ), yaitu: • Berhubungandenganaspekrehabilitasidan Pengembanganfungsifisik, tujuannyaadalahuntukmengatasipermasalahan yang timbulsebagaiakibatlangsungatautidaklangsungdarikecacatannya 2. Berkaitandenganpendidikan, tujuannyaadalahuntukmembantumenyiapkanpesertadidik agar mampumengembangkansikap, pengetahuandanketerampilan
Tujuhaspek yang perludikembangkan • Pengembanganintelektualdanakademik • Membantuperkembanganfisik • Meningkatkanperkembanganemosidanpenerimaandirianak • Mematangkanaspeksosial • Mematangkan moral dan spiritual • Meningkatkanekspresidiri • Mempersiapkanmasadepananak
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Penataanlingkunganbelajar : • BangunangedungmemprioritaskanTigakemudahanMudahkeluar, masuk, mudahbergerakdalamruangan, danmudahmengadakanpenyesuaian • Personil : Guru plb, guru reguler, dokterahli Anak, dokterahlirehabilitasimedis, dokterahliortopedikdokterahlisyaraf, psikolog, guru bimbingandanpenyuluhan, social worker, fisioterapis
TEMPAT PENDIDIKAN 1. SekolahKhususBerasrama ( Full Time Residential School ) Model inidiperuntukkanbagianaktunadaksa yang derajatkelainannyaberatdansangatberat. 2. SekolahKhusustanpaAsrama( Special Day School) Model inidimaksudkanbagianaktunadaksa yang memilikikemampuanpulangpergikesekolahatautempattinggalmereka yang tidakjauhdarisekolah. 3. KelasKhususPenuh (Full -Time Special Class ) Anaktunadaksayang memilikitingkatkecacatanringandankecerdasanhomogendilayanidalamkelaskhusussecarapenuh.
KelasRegulerdanKhusus( Part -Time Reguler Class and Part Time Special Class ) Model inidigunakanapabilamenyatukananaktunadaksadengananak normal, padamatapelajarantertentu. Merekabelajardengananak normal danapabilaanaktunadaksamengalamikesulitanmerekabelajardikelaskhusus. • KelasregulerDibantuoleh Guru Khusus( RegulerClass with Supportive Instructional Service ) Anaktunadaksabersekolahbersama- samaanak normal disekolahumumdenganbantuan guru khususapabilaanakmengalamikesulitan.
6. KelasBiasadenganLayananKonsultasiuntuk Guru Umum ( Reguler Class Placement with Consulting Service for Reguler Teachers) Anaktunadaksabelajarbersamadengananak normal disekolahumum, danuntukmembantukelancaranpembelajaranada guru kunjung yang berfungsisebagaikonsultan guru reguler 7. KelasBiasa ( Reguler Class) Model inidiperuntukkanbagianaktunadaksayang memilikikecerdasan normal, memilikipotensidankemampuan yang dapatbelajarbersamasamadengananak normal.
SISTEM PENDIDIKAN Adaptasipendidikananaktunadaksaapabiladitempatkandisekolahumumadalahsebagaiberikut. • A. PendidikanIntegrasi (Terpadu) • Penempatandikelasreguler Hal- hal yang perludiperhatikanadalahsebagaiberikut. • Menyiapkanlingkunganbelajartambahansehinggamemungkinkananaktunadaksauntukbergeraksesuaidengankebutuhannya, misalnyamembanguntrotoar, pintuagakbesarsehinggaanakdapatmenggunakankursiroda; • Menyiapkan program khususuntukmengejarketinggalananaktunadaksakarenaanakseringtidakmasuksekolah
Guru harusmengadakankontaksecaraintensifdengansiswanyauntukmelihatmasalahfisiknyasecaralangsung; • Perlumengadakanrujukankeahliterkaitapabilatimbulmasalahfisikdankesehatan yang lebihparah 2. Penempatandiruangsumberbelajardankelaskhusus Muridyang mengalamiketinggalandaritemannyadikelasregulerkarenaiasakit-sakitandiberilayanantambahanoleh guru diruangsumber. Muridyang datangkeruangsumbertergantungpadamateripelajaranyang menjadiketinggalannya
B. PendidikanSegregasi (Terpisah) Penyelenggaraanpendidikanbagianaktunadaksayang ditempatkanditempatkhusussepertisekolahkhususadalahmenggunakankurikulumPendidikanLuarBiasaAnakTunadaksa
PELAKSANAAN PEMBELAJ ARAN • PrinsipPembelajaran Adabeberapaprinsiputamadalammemberikanpendidikanpadaanaktunadaksa, diantaranyasebagaiberikut. • Prinsipmultisensori (banyakindra) Prosespendidikananaktunadaksasedapatmungkinmemanfaatkandanmengembangkanindra-indrayang adadalamdirianakkarenabanyakanak
2. Prinsipindividualisasi Individualisasimengandungartibahwatitiktolaklayananpendidikanadalahkemampuananaksecaraindividu. Model layananpendidikannyadapatberbentukklasikaldan individual. Dalammodel klasikal, layananpendidikandiberikanpadakelompokindividu yang cenderungmemilikikemampuanyang hampirsama
PenataanLingkunganBelajar • Macam -macamruangankhusus, sepertiruangpoliklinik/UKS untukpemeriksaandanperawatankesehatananak, • Jalanmasukmenujusekolahsebaiknyadibuatkerasdan rata yang memungkinkananaktunadaksa yang memakaialat bantu • Tanggasebaiknyadisediakanjalurlantai yang dibuat miring danlandaiLantaibangunanbaikdidalamdandiluargedungsebaiknyadibuatdaribahan yang tidaklicin. • Pintu. pinturuangansebaiknyalebihlebardaripintubiasadandaunpintunyadibuatmengatupkedalam. • Untukmenghubungkanbangunan/kelas yang satudengan yang lain sebaiknyadisediakanlorong (koridor) yang lebardanadapegangantembok
Padabeberapadindinglorongdapatdipasangcerminbesaruntukdigunakananakmengoreksisendirisikap/posisijalan yang salah. • Kamarmandi/kecilsebaiknyadekatdengankelaskelas agar anakmudahdansegeradapatmenjangkaunya. • Dipasang WC duduk agar anaktidakperluberjongkokpadawaktumenggunakannya. • Kelassebaiknyadilengkapidenganmejadankursi yang konstruksinyadisesuaikandengankondisikecacatananak, misalnyatinggimejakursidapatdiseteltanganan, an sandarankursidimodifikasi, dandipasang belt(sabuk) agar aman.