480 likes | 1.6k Views
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSIKOLOG UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA. PENGERTIAN. Anak yang lambat ( slow) atau mengalami gangguan ( retarded ) yang mengalami kesulitan untuk berhasil di sekolah sebagaimana anak-anak pada umumnya.
E N D
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSIKOLOG UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
PENGERTIAN Anak yang lambat (slow) atau mengalami gangguan (retarded) yang mengalami kesulitan untuk berhasil di sekolah sebagaimana anak-anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan penanganan khusus sehubungan dengan gangguan perkembangan dan kelainan yang dialami anak.
JENIS ABK • Kelainan fisik • Kelainan Tubuh (Tunadaksa) • Kelainan Indera Penglihatan (Tunanetra) • Kelainan Pendengaran (Tunarungu) • Kelaianan mental • Mental Tinggi • Mental Rendah • Berkesulitan Belajar Spesifik
Kelainan Emosi • Gangguan Konsentrasi (ADD/Attention Deficit Disorder) • Gangguan Hiperaktive (ADHD/Attention Deficit Hiperactivity Disorder)
KLASIFIKASI • Bagian A adalah sebutan untuk kelompok tuna netra. • Bagian B adalah sebutan untuk kelompok tuna rungu • Bagian C adalah sebutan untuk kelompok tuna grahita • Bagian D adalah sebutan untuk kelompok tuna daksa • Bagian E adalah sebutan untuk kelompok tuna laras • Bagian F adalah sebutan untuk kelompok anak dengan kemampuan di atas rata-rata/superior • Bagian G adalah sebutan untuk kelompok tunaganda
Faktor Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus • Sebelum kelahiran • Infeksi Kehamilan • Gangguan Genetika : Kelainan Kromosom, Transformasi • UsiaIbuHamil (high risk group) • Keracunan Saat Hamil • Lahir Prematur
Selama proses kelahiran • Proses kelahiran lama (Anoxia), prematur, kekurangan oksigen • Kelahiran dengan alat bantu : Vacum • Kehamilan terlalu lama: > 40 minggu 3. Setelah kelahiran • Penyakit infeksi bakteri (TBC), virus • Kekurangan zat makanan (gizi, nutrisi) • Kecelakaan • Keracunan
deteksi dini a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk. b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, dan gangguan daya dengar. c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.