420 likes | 1.71k Views
KERIPIK SUKUN GURIH. Oleh : Pebrin Manurung (240210090132) Rizki Novita Sari (240210090139). Latar Belakang.
E N D
KERIPIK SUKUN GURIH Oleh : Pebrin Manurung (240210090132) Rizki Novita Sari (240210090139)
Latar Belakang Minat masyarakat akan produk snack yang semakin meningkat tajam dari tahun ke tahun, termasuk Indonesia. (Indonesia berada pada peringkat 3 dalam hal mengkonsumsi snack setelah Jepang dan RRC). Menurut Prof. Dr. Made Astawan ahli teknologi pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor, makanan ringan yang banyak beredar di pasaran saat ini masih didominasi oleh makanan yang padat kalori dan kandungan MSG yang tinggi. Menurut beliau, makanan ringan yang bagus harus memiliki IG (Indeks Glikemik) yang rendah. IG (Indeks Glikemik) dari buah sukun yang rendah sehingga aman untuk penderita diabetes dan kegemukan. Produksi sukun yang relatif tinggi di indonesia, sedangkan pemanfaatan kurang. (pada tahun 2001 produksi sukun di Indonesia mencapai jumlah sekitar 41 ribu ton, Dirjen Holtikultura)
Tahap pembuatan keripik sukun Pengupasan Kulit Buah Sukun Tua Pemotongan Tapis Perendaman Dalam air kapur dan tawas 1 hari perendaman Perebusan sebentar Pengeringan/penjemuran Perendaman Dalam Bumbu Pengeringan kembali KERIPIK SUKUN Penggorengan
Hal-hal yang perlu diperhatikan Dalam pemilihan buah sukun harus dipilih kualitas buah yang benar-benar unggul dan memiliki tingkat kematangan yang pas sehingga keripik yang dihasilkan lebih baik. Pengupasan sebaiknya menggunakan pisau steinless steel karena sukun umumnya memiliki banyak getah . Perendaman dalam air kapur bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi getah yang terdapat pada buah sukun demikian juga perebusan dan perendaman sebentar Pengeringan dilakukan untuk memperbaiki tekstur sehingga prouk yang dihasilkan lebih renyah
Analisis Biaya HPP (Harga Pokok Penjualan) Biaya Langsung meliputi biaya biaya langsung bahan dan biaya buruh langsung Biaya Tak Langsung meliputi biaya bahan tak langsung. Biaya Komersial meliputi biaya pemasaran dan administrasi BEP (Break Event Point) Biaya Variabel (Variable Cost) Biaya Tetap ( Fixed Cost) B Q pada BEP = ------------ (P - BV)
Bila keuntungan kotor sebesar 30% dari harga pokok Pajak penjualan adalah 10% dari harga jual produk Harga jual produk tersebut adalah sebesar Rp.3192,15- (=Rp. 2.455,5 + Rp. 736,65 keuntungan kotor) Keuntungan bersih yang akan diperoleh dari tiap produk adalah sebagai berikut : Pajak panjualan = 10% × Rp. 3192,15 = 319,215 Keuntungan Setelah pajak = Rp. 3192,15– Rp. 2455,5 – Rp. 319,215 = Rp. 417,435 per kemasan
Total Biaya Variabel = Rp.1155,5 + Rp.1200,00 = Rp. 2355,5
Biaya Tetap BEP (Break Event Point), yaitu suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/impas (penghasilan = total biaya) Diketahui : Total fixed cost = Rp.1.094.706 (Biaya tetap per tahun) Total Variabel cost = Rp. 2.355,55 Harga penjualan/unit = Rp. 3192,15
Lampiran Gambar Buah Sukun Keripik Sukun
Nuhun semuanya!!!!!!!! Terima kasih