560 likes | 826 Views
ARAHAN WAKIL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. “meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan 5 K Kemdiknas: Menyiapkan Generasi 100 Tahun Indonesia Merdeka”. JAKARTA , 1 9 Maret 2011. Pengantar.
E N D
ARAHAN WAKIL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL “meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan 5 K Kemdiknas: Menyiapkan Generasi 100 Tahun Indonesia Merdeka” JAKARTA, 19 Maret 2011
Pengantar • Ucapan Terima Kasih kepada Bpk. Menko Kesra, Pimpinan Perguruan Tinggi, Kepala Dinas Pendidikan Propinisi- Kabupaten-Kota, Organisasi yang bergerak di dunia Pendidikan, Keluarga Besar Kemdiknas dan seluruh Pemangku Kepentingan Dunia Pendidikan • Mengapa Tema :Efisiensi dan Efektifitas • Pendidikan mesin mobilitas vertikal
Pendidikan: Mesin Mobilitas Vertikal Sosial-Ekonomi dan Budaya Umur 23 tahun, lulus sarjana dengan bantuan Beasiswa Bidik Misi Umur 10 tahun, membantu orang tua berjualan Umur 44 tahun, CEO perusahaan multi-nasional
MATERI ARAHAN MENDIKNAS PeranPendidikandalamMeningkatkanKesejahteraan 1 Reformasi Birokrasi dan Fokus Pembangunan Pendidikan 2010-2014 2 3 Kinerja Pembangunan Pendidikan 2010 4 Tantangan Pembangunan Pendidikan 2011 5 Agenda Rembuk Nasional Pendidikan
1 Peran Pendidikan dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Visi 2025 100 tahun kemerdekaan “Mengangkat Indonesia menjadinegara maju dan merupakan kekuatan12 besardunia di tahun2025dan8besarduniapadatahun2045 melaluipertumbuhan ekonomi tinggi yanginklusifdan berkelanjutan” (Sumber: Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia2011 – 2025 ) PencapaianVisi 2025 dan 2045 memerlukanpenyiapangenerasi yang mampu berperanaktifdalamkegiatanpembangunan. Dan harus dimulai sekarang dan generasi sekarang (PAUD)
MENYIAPKAN GENERASI 2045: 100 TAHUN INDONESIA MERDEKA MENYIAPKAN GENERASI 50 TH KE 2 1945 1965 1998 2010 2025 2045 20 TH 20 TH 12 BESAR 8 BESAR 1945 2045 50-an Tahun Pertama 50-an Tahun Kedua ERA PELETAKAN PONDASI DAN EKSPERIMENTASI Model Dasar Sudah ditemukan: Pancasila, UUD 1945 Bhineka Tunggal Ika dan NKRI ERA IMPLEMENTASI DAN AKSELERASI Masa Transisi Demokrasi
RangkumanTema Pengembangan 6 KoridorEkonomi Indonesia "Sentra produksi dan pengolahan hasil bumi" "Lumbungpangannasional" "Lumbung energi nasional" Koridor Pantai Timur Sumatra – Jawa Bag. Barat Koridor Kalimantan Koridor Sulawesi Koridor Pantai Utara Jawa Koridor Papua Koridor Jawa Timur-Bali-NTB "Pendorong industri & manufaktur nasional" "Kawasan dengan SDA melimpah dan SDM yang sejahtera" "Pintu gerbang pariwisata nasional" Sumber: Menko Perekonomian, 2010
3 Modal Utama Pembangunan Nasional • Kekayaan Sumberdaya Alam • Panas bumi (no.1 di dunia) • Batubara (no.2 di dunia) • Timah, Nikel (no. 2 dan 4 di dunia) • Sawit, Karet, Kakao (no.1, 2, 2 di dunia) • Pengalaman Pendapatan Per Kapita • 3. Sumberdaya Manusia
Indonesia Memiliki Bonus Demografi di Masa Depan ..merupakan modaldasarbagipeningkatan produktivitas ekonomi dan pengembanganpasardomestik... 100 tahunkemerdekaan "Bonus Demografi" Dependency Ratio semakin kecil (2010-2040): Usia produktif semakin besar (Bonus Demografi ~ Demografic Dividen), kesempatan dan potensi meningkatkan produktivitas semakin tinggi, semakin tinggi tingkat kesejahteraan, tetapi kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi Bencana Demografi~ Demografic Disaster. Kualitas SDM sebagai kata kunci, Pendidikan dan Kesehatan sebagai peran kunci. Sumber: Menko Perekonomian, 2010
Mempercepat Kemampuan SDM dan IPTEK Nasional ELEMEN UTAMA • Meningkatkan kualitas pendidikan termasuk pendidikan tinggi, kejuruan, dan pelatihan terutama untuk yang terkait dengan pengembangan program utama. • Meningkatkan kompetensi teknologi dan ketrampilan/ keahlian tenaga kerja. • Meningkatkan kegiatan R & D, baik oleh Pemerintah maupun swasta, melalui pem-berian insentif, peningkatan anggaran, dan mengundang keahlian serta teknologi dari luar. • Mengembangkan institusi sistem inovasi nasional yang berkelanjutan. 11
Peran Pendidikan Dalam Pertumbuhan Ekonomi Y: Output/Keluaran K: Capital/Modal L: Labor/Naker F: Fungsi Produksi A: Total Factor Productivity (TFP) Pertumbuhan Ekonomi Untuk kemudahan: Y = F(uK,vL) dimana: u: Produktivitas Modal v: Produktivitas Naker Peningkatan Keluaran Y = A F(K,L) Y’/Y = bK’/K+cL’/L+dA’/A Sumber Daya Alam Penambahan Modal Penambahan Naker Jumlah Produktivitas Jumlah Produktivitas Efisensi Inovasi Pendidikan Investasi Infrstruktur Proses Pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi juga muncul secara tidak langsung. Pendidikan memiliki efek pengali terhadap pertumbuhan yang terbesar (2.3 kali)
Sasaran Strategis Merancang program pendidikan yang terarah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang mampu memberikan penghasilan tinggisecara merata kepada seluruh lapisan masyarakat. Ukuran keberhasilan pertumbuhan
Tantangan Pertumbuhan Penghasilan Tahun 2025 (Harapan) Tahun 2009 (Sumber: Kompas, 16 Januari 2011, diolah dari BPS) Pengeluaran/hari 2% Kaya (>20 dolar): 0,4 Juta 13% Menengah Atas (10-20 dolar): 2.2 Juta 22,3 jt 45% Menengah (4-10 dolar) Menengah Bawah (2-4 dolar) = 48,8jt 30% Bawah (<2 dolar) = 136,2 Juta 10%
Peran Pendidikan dalam Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi • Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja melalui Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan • Peningkatan Produktivitas Modal melalui Penguasaan Teknologi & Perpanjangan Rantai Pasok • Peningkatan dan Penciptaan Nilai Tambah melalui Inovasi Produk dan Inovasi Proses Pemerataan (Inklusif) Penghasilan Tinggi Berkelanjutan (Sustainability) Enabler Supporter Driver • Inovasi Produk/Proses • Penguasaan Teknologi - Ketersediaan PT dan Vokasi • Pemberian Beasiswa • Kesempatan Melanjutkan bagi • yang sudah bekerja Pendidikan
Peran Pendidikan dalam Pengembangan Industri KTI: Knowledge and Technology Intensive (OECD) Nilai Tambah Modal Pengetahuan Modal Fisik Driver Enabler Driver Enabler Enabler Industri Primer Industri Sekunder Industri Tersier Industri KTI Driver Driver
Perkembangan Komposisi Tenaga Kerja Indonesia(Sumber: BPS) Bentuk piramida terbalik akan dapat memberikan rata-rata penghasilan 1.5 kali lebih besar dari saat ini. Pendidikan dapat dipergunakan untuk membalik bentuk piramida
Perkembangan Komposisi Tenaga Kerja Indonesia(Sumber: BPS, Proyeksi 2025 PBB, Target APK)
2 Reformasi Birokrasi dan Fokus Pembangunan Pendidikan 2010-2011
Konsep Reformasi Birokrasi Kemdiknas ManajemenPerubahan: Pola Pikir, Pola Sikap, Pola Tindak Sistem Kondisi Ideal Kondisi Saat Ini Penataan Sistem: Efisien, Transparan, Akuntabel Pemanfaatan TIK • Untuk mewujudkan kondisi Kemdiknas yang ideal agar mampu memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat dibutuhkan 3 aspek,yaitu: • Penguatanorganisasi yang sehatdandinamis, • Ketatalaksanaan yang efisien dan efektif, dan • Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, memiliki tata nilai, dan etika kerja. • Ketigaaspektersebutperlu didukung dengan penataansistem yang efisien, transparan, danakuntabelmelalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan optimal, serta manajemen perubahan SDM terkait dengan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak
Skema Reformasi Birokrasi Kemdiknas Renstra 2010-2014: Menyelenggarakan Layanan Prima Pendidikan Nasional dengan meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan, Kepastian (5K) Penguatan Organisasi Penajaman Visi, Misi, Strategi Pembenahan Tata-laksana Rekayasa Ulang Proses Organisasi Pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Reformasi Layanan Peserta Didik Reformasi Pelaksanaan Sisdiknas untuk Semua Pemangku Kepentingan Simplifikasi dan Integrasi Posedur Restrukturisasi Organisasi Reformasi Layanan Pendidik & Tenaga Kependidikan Pengembangan Sistem Pengukuran Kinerja Redefinisi Tugas dan Fungsi Reformasi Layanan Satuan Pendidikan Penguatan SDM Perumusan Budaya Kerja Manajemen perubahan Analisis Beban Kerja dan Kualifikasi Jabatan Reformasi Layanan Substansi Pendidikan Peningkatan Kompetensi Pengukuran Kinerja & Remunerasi Efisiensi internal, Transparansi, Akuntabilitas Efisiensi eksternal, Efektivitas organisasi, Transparansi Efisiensi Nasional
Peta Jalan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemdiknas Telah Dirancang Manajem. SDM basis Kinerja Pemeberlakuan SecaraMenyeluruh Sedang Dirancang Manajem. Kinerja Ind. Sistem Man. Kinerja Pergeseran Paradigma Pemetaan & Penempatan Jabatan Tujuan Strategis Penataan Organisasi Penataan TugasFungsi Manajem. Kinerja Org. Masalah Operasional Remunerasi Jabatan & Penganggaran Analisis Jabatan Penataan SisDur Pusat Replikasi u/ Daerah Perumusan Budaya Kerja Manaj. Data Pend. Operasional Data Pend. I- 2010 II- 2010 2011 2012 2009
FOKUS PEMBANGUNAN PENDIDIKAN Tahun 2010-2014 ...pembangunan pendidikan diarahkan untuk menghasilkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetaraan dan kepastian memperoleh layanan pendidikan... 5 PRIORITAS PROGRAM INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF 5 PENINGKATAN AKSES DAN DAYA SAING PENDIDIKAN TINGGI Pendidikan AKADEMIK PT PENINGKATAN AKSES DAN RELEVANSI PENDIDIKAN MENENGAH DAN VOKASI. 4 PM PENINGKATAN KUALITAS DAN KESEJAHTERAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 3 INTEGRASI & PEMBIASAAN exploring – strengthening - empowering PD 2 PENUNTASAN PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN YANG BERMUTU PAUD Pendidikan KARAKTER PENINGKATAN AKSES & MUTU PAUD 1
Fokus Pembangunan Pendidikan Tahun 2011 • Percepatan Peningkatan Akses dan Mutu PAUD • Peningkatan cakupan PAUD dengan pemberian BOP • Pengadaan alat peraga edukatif • Tambahan sasaran dan unit cost insentif tutor PAUD 1 • Percepatan Penuntasan Wajar Sembilan Tahun • Peningkatan Unit Cost BOS sesuai dengan standar biaya operasi * • Peningkatan cakupan beasiswa miskin SD dan SMP 2 • Percepatan Peningkatan Akses dan Relevansi • Pendidikan Menengah & Vokasi • Peningkatan cakupan beasiswa miskin SMA dan SMK • Perluasan BOMM bagi SMA dan SMK • Peningkatan E-learning bagi Siswa SMA dan SMK 3 *) Alokasi anggaran disalurkan melalui transfer daerah
Fokus Pembangunan Pendidikan Tahun 2011 • Percepatan Peningkatan Kualitas & Kesejahteraan Pendidik • Percepatan kualifikasi guru S1/D4 • Penambahan sasaran sertifikasi • Penambahan kapasitas pendidikan profesi guru • Penguatan kapasitas LPTK 4 • Percepatan Peningkatan Akses & Daya Saing Pendidikan Tinggi • Perluasan cakupan beasiswa miskin (BIDIK MISI) • Pengembangan pusat-pusat penelitian • Revitalisasi PTS • Pengembangan PTN 5 25
Paudisasi: penataan, percepatan, dan perluasan layanan pendidikan anak usia dini untuk mendukung Indonesia menjadi 12 besar kekuatan dunia pada tahun 2025 dan 8 besar kekuatan dunia pada tahun 2045 PERUMUSAN FILOSOFI PAUD PERUMUSAN HUBUNGAN PAUD DENGAN PENDIDIKAN SD PENATAAN KELEMBAGAAN DAN SATUAN PAUD 12 BESAR KEKUATAN DUNIA PADA 2025 DAN 8 BESAR KEKUATAN DUNIA PADA 2045 PENATAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD PERCEPATAN DAN PELUASAN PAUD PENATAAN KERJASAMA KEMDIKNAS DENGAN PEMDA DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PELAKSANA PAUD PENATAAN KURIKULUM PAUD PENATAAN PEMBIAYAAN PAUD PENATAAN PENJAMINAN MUTU PAUD
3 Capaian Pembangunan Pendidikan 2010
HASIL REFORMASI BIROKRASI (konsekuensi dari reformasi birokrasi) • Integrasi data perguruan tinggi seluruh Indonesia melalui Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT). • Percepatan Layanan Tunjangan Profesi Guru melalui Pemberian Kuasa Kepada Direktur yang Menangani PTK untuk Menandatangani SK Tunjangan Profesi Guru (Permendiknas 10/2011). • Layanan On-line: Perijinan Kursus dan PKBM, Beasiswa Unggulan, Penyetaraan Ijazah, Mutasi Dosen, Pemberian Ijin Belajar. • Penanganan pendidikan khusus dan layanan khusus (PKLK) secara melembaga dengan membentuk Direktorat PKLK di Ditjen Dikdas dan Ditjen Dikmen
4 Tantangan Pembangunan Pendidikan 2011
1 Akses (Ketersediaan dan Keterjangkauan) PT 4,66 juta • APK-PAUD = 56.7% • APM SD-sederajat = 95.4% • APK SMP-sederajat = 98.1% • APK SMA-sederajat = 70.3 % • APK PT = 23.9% • Penyaluran BOS tepat waktu, jumlah, penggunaan. • Integrasi UN dengan seleksi masuk PTN. SMA/MA/SMK 4,27 % 51.7 % 9,11 juta SMP/MTs 1.8 % 24,0 % 12,69 juta SD/MI 1,5 % 9,0 % 31,05 juta = % lulusan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi = % drop out
PerkembanganKompetensiMembacaSiswa Indonesia dan Negara-negara OECD (PISA 2000-2009) Kemampuanmembacasiswa Indonesia terusmengalamiperbaikan selamatahun 2000-2009. Sedangkan, perkembangankemampuanmembaca siswanegara-negara OECD stagnanselamaperiode yang sama
PerubahanKemampuanMembacaSiswa Indonesia dan Negara-Negara Lain, Periode 2000 - 2009 Indonesia mendudukiposisi ke-4 (setelah Peru, Chile dan Albania) sebagainegara yang mengalamikemajuanterbesardalamskor PISA selamatahun 2000-2009.
KemampuanMembacaSiswa Indonesia Menurut Tingkat Kompetensidalam PISA 2009 (Persentase) Makin tinggitingkatkompetensisiswa, makintinggikemampuanmembacasiswa. Lebihdari 50% siswa Indonesia, kemampuanmembacanyamasihpada level 1 kebawah
3 Kesetaraan “..setiapwarganegara, tidakmemandang ras, agama, suku, jender, keterbatasanfisikdan mental berhakmemperolehlayananpendidikandanperlindungandaridiskriminasi.. ” REMBUK NASIONAL 2010 REFORMASI BIROKRASI diformalkan dalam struktur organisasi: • KEBUTUHAN KHUSUS & LAYANAN KHUSUS • Intelektual: cacat, genius... • Sosial/ekonomi: miskin... • Geografis: terluar, terpencil... umum Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus khusus khusus selalusajaadawarga yang khusus… yang memerlukanperhatiansangatkhusus… denganlayanan yang sangatkhusus pula… • Kegiatan 2010-2011: • Beasiswa miskin • Beasiswa daerah terpencil, terluar • - Beasiswa Bidik Misi • - Pendidikan anak autis (Autis Center)
5 Agenda Rembug Nasional 2011 “meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan 5 K Kemdiknas” terselenggaranya LAYANAN PRIMA pendidikan nasional untuk membentuk insan Indonesia cerdas komprehensif
Harapan Masyarakat Terhadap Layanan Kemdiknas TuntutanMasyarakat: MENINGKATKAN OUTPUT/ OUTCOME PENINGKATAN NILAI LAYANAN MASYARAKAT KEMDIKNAS (LAYANAN MASYARAKAT) TuntutanMasyarakat: MENGURANGI BIAYA/INPUT (Accenture Public Service Value Model, 2006)
Trayektori Perbaikan Kinerja Layanan Masyarakat Efektivitas Tinggi ORGANISASI KINERJA BAIK PERBAIKAN EFISIENSI PERBAIKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PERBAIKAN EFEKTIVITAS PERBAIKAN EFEKTIVITAS PERBAIKAN EFISIENSI ORGANISASI KINERJA BURUK Efektivitas Rendah Efisiensi Rendah Efisiensi Tinggi (Accenture Public Service Value Model, 2006)
Perbaikan Efisiensi dan Efektivitas Layanan Efektivitas Tinggi KWADRAN 2 CIRI: BIAYA TINGGI – OUTCOME TINGGI KWADRAN I CIRI: BIAYA RENDAH – OUTCOME TINGGI TINDAKAN: TINGKATKAN EFISIENSI (KURANGI BIAYA) TINDAKAN: PERTAHANKAN CIRI: BIAYA TINGGI – OUTCOME RENDAH CIRI: BIAYA RENDAH – OUTCOME RENDAH KWADRAN 4 KWADRAN 3 TINDAKAN: ALOKASIKAN RESOURCES YANG LEBIH BANYAK ATAU TINGKATKAN OUTCOME (EFEKTIVITAS) TINDAKAN: REDESIGN PROGRAM Efektivitas Rendah Efisiensi Rendah Efisiensi Tinggi (Accenture Public Service Value Model, 2006)
Strategi Umum Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas (Integrasi) Proses Efisiensi &Efektivitas (Mengurangi Input, MeningkatkanHasil) Birokrasi Efisiensi (Menurunkan Input) Efektivitas (Meningkatkan Hasil) (Berbagi) Sumberdaya (Sentuhan) TIK
STRATEGI UMUMIdentifikasi Strategi Untuk Mencapai Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Yang Tinggi Pada Setiap Topik Bahasan
PROSES PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS Dalam Proses juga ada efisiensi dan efektifitas yg didasarkan : Berbagi sumberdaya, integrasi dan sentuhan TIK Output dengan efisiensi
ILUSTRASI PEMANFAATAN EFISIENSI UNTUK MEMPERCEPAT PENINGKATAN AKSES PAUD APK Pemanfaatan hasil efisiensi untuk meningkatkan sasaran TAHUN : Tanpa Efisiensi : Dengan Efisiensi
ILUSTRASI PEMANFAATAN EFISIENSI UNTUK MEMPERCEPAT PENUNTASAN WAJAR DIKDAS ANGKA MELANJUTKAN SD KE SMP PUTUS SEKOLAH SD % % TAHUN TAHUN : Tanpa Efisiensi : Dengan Efisiensi
ILUSTRASI INTEGRASI PROSES PENGUMPULAN DATA Fakta Sekolah di data berkali-kali (PSP, UN, QITEP, TRIMS,...) Dampak • Mahalnya biaya pengumpulan data Jenuhnya unit sekolah dalam melayani • Rendahnya ketelitian dan konsistensi data • Terjadi pengulangan data (mungkin nilainya berbeda) • Banyaknya sumber data Solusi Sekolah di data hanya sekali untuk semua kebutuhan Perangkat Hukum Instruksi Menteri