350 likes | 597 Views
A ltruisme & Perilaku P rososial. Psisos 1- 14. Mengapa orang membantu orang lain dalam beberapa keadaan? Dan mengapa mereka tidak membantu orang lain dalam situasi yang berbeda? Membantu orang lain disebut sebagai perilaku prososial .
E N D
Altruisme&Perilaku Prososial Psisos 1- 14
Mengapa orang membantu orang lain dalam beberapa keadaan? Dan mengapa mereka tidak membantu orang lain dalam situasi yang berbeda? Membantu orang lain disebut sebagai perilaku prososial. Perilaku prososial didefinisikan sebagaisetiap tindakan yang dilakukan dengan tujuan menguntungkan orang lain.
Altruismthe desire to help another person Prosocial behavior any behavior that has the goal of helping another person (Catherine Sanderson)
Perilaku Prososial, Perilaku menolong orang lain, terlepasdari motif sipenolong • AltruismMembantu orang lain tanpapamrih Taylor, S.E., dkk
Perilaku Prososial merupakan perilaku membantu tindakan yang menguntungkan orang lain tanpa harus memberikan manfaat langsung kepada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan bahkan mungkin melibatkan risiko bagi orang yang membantu • (Baron)
Perilaku prososialdapatdilatarbelakangimotifkepedulianpadadirisendiridanmungkin pula karenaaltruisme. (ww nilam m)
PerilakuMenolong Dipengaruhiolehtiperelasiantarorang : • Perasaansuka • Perasaanberkewajiban • Memilikipamrih • PerasaanEmpati
PrespsektifTeoritis (1) • Perpektifevolusi Hewanakanmembantuhewanlainnya yang memilikiikatangenetikdengannya (Burnsteindkk, 1994)
Oseola McCarthy, seorangtukangcuci, berhasilmenabungsampai $150 000 setelahbertahun-tahunbekerja, padausia 87 tahundiamenyumbangkantabunganseumurhidupnyakepada University of SuthternMississipi, untukbeasiswaanakkulithitam yang membutuhkan.
PrespsektifTeoritis (2) • Perpektifsosiocultural Norm of Social Resposibility, aturansosial yang menyatakanbahwakitaharusmembantu orang yang bergantungkepadakita Norm of reciprocity, aturansosial yang menyatakanbahwakitaberkewajibanuntukmembantu orang yang pernahmembantukita Norm of Social justice, Aturantentangkeadilan
VariasiKultural • John Miller (1994) menyimpulkanbahwaperilakumenolongjugadiwarnaikulturbudayamasyarakatnya. • MasyakatAmerika, yang menghargaiindividualisdankemadirian, menganggapbahwakeputusanmenolongmerupakanpersoalanpilihanpribadi, sedangkan orang Hindu mengangapkeputusantersebutmerupakantugasdankewajiban moral
reciprocal altruism, the idea that we are motivated to help others due to the expectation that they will then help us in return later on
Bystander adalah orang yang, meskipun hadir di beberapa, kejadian atau peristiwa, tidak mengambil bagian di dalamnya,. • Pengamat atau penonton
Bystanders experience diffusion of responsibility • Bystandersberbagirasa tanggungjawabnyauntuksituasi darurat, semakinbanyakpenonton, semakinsedikitorangdarimerekamerasabertanggungjawabuntukbertindak
Kehadiaran orang lain • Bystander intervension Istilah teknis untuk membantu orang asing yang sedang kesulitan atau tertekan • Bystander Effect Kehadiran orang lain mengurangi kemungkinan setiap orang akan memberi bantuan pada orang asing yangmemerlukan
Kehadiaran orang lain (2) • Diffusion of Responbility Kehadiran orang membuat setiap individu merasa kurang bertanggungjawab secara personal • Evaluation Apprehension Perhatian tentang bagaimana orang lain mengevaluasi kita
Negative-state relief model • Perilaku prososial dimotivasi oleh keinginan bystanders untuk mengurangi emosi tidak nyaman sendiri negatif atau perasaan.
Moral Reasoning, faktorkepribadian yang menggambarkansejauhmanakesediaanseseoranguntukmembantumerupakan fungsidarikebutuhansendiridankonsekuensi yang akan terjadi dibanding dengan standar moral yang lebihbesar
Pentingnya proses belajar “berperilaku prososial” • Di kembangkan sejak masih kecil melalui proses: • Reinforcement (penguatan) • Modeling (observasional)
Situasi emergensi • Sesuatu terjadi amat mendadak dan tak terduga • Ada ancaman bahaya yang jelas terhadap korban • Bahaya terhadap korban mungkin meningkat kecuali ada yang menolong • Korban tak berdaya dan perlu bantuan • Beberapa intervensi dimungkinkan
decision-making process model a model describing helping behavior as a function of five distinct steps
What if we do not feel empathy for another person in a given situation? Will we still help? • Batson (1991) suggests that it depends on social exchange considerations. If the rewards outweigh the costs then we will help; if not then we won’t help. • This notion has received empirical support in a study by Toi and Batson (1982) (see Fig. 11.2).
Personal distress • Emosi Negatif yang dirasakan dalam merespon penderitaan orang lain
Mood menolong • Negative – State Rilief Model • Menyatakan bahwa seseorang memberi pertolongan guna meredakan bad mood mereka (sumpek?)
Empathy,the ability to understand other people’s perspectives and respond emotionally to other people’s experiences
empathic joy hypothesis • Pandangan bahwa penolong menanggapi kebutuhan korban karena mereka ingin untuk mencapai sesuatu, dan melakukan hal tersebut juga menguntungkan dirinya sendiri.
Gender dan tindakan menolong • Karakterisik fisik mewarnai macam bantuan • Pria lebih banyak memberikan bantuan dalam bentuk yang heroic , dengan kekuatan fisik sementara wanita lebih pada perawatan, pengasuhan atau dukungan sosial.
Memimbang untung dan rugi • Seseorang mempertimbangan keuntungan atau kerugian yang muncul jika ia melakukan tindakan berpartisipasi dalam membantu orang lain (Dovidio, dkk 1991)
Karakteristik Personal • Good Samartian (pembela korban kejahatan) • Identitas Personal (pendonor darah rutin)