1 / 20

BUDI DAYA JANGKRIK

Olivia
Download Presentation

BUDI DAYA JANGKRIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


    1. BUDI DAYA JANGKRIK Oleh : Giri Wiarto

    3. Berdasarkan zoologi, jangkrik dapat ditinjau dari beberapa hal antara lain sebagai berikut Klasifikasi Klasifikasi Spesies Liogryllus Bimaculatus termasuk sub kelas Pterygota (golongan serangga bersayap). Berdasarkan ciri mulut jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) digolongkan Ordo Orthoptera yaitu mempunyai dua pasang sayap depan lebih tebal seperti kulit dan berornamen, sedangkan sayap belakang lebih tipis. Mulutnya bertipe mengunyah makanannya tumbuhan atau dedaunan. Metamorfosisnya tidak sempurna. Zoologi Jangkrik

    4. Struktur dan fungsi tubuh Tubuh dibedakan atas kepala (Caput/Cephal), dada (toraks), dan perut (Abdomen). Kepala (Caput/Cephal) Pada kepala terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai indra pembau dan peraba. Dada (Toraks) Dada insekta terdiri atas tiga segmen yaitu segmen depan (protoraks),tengah (Meotoraks) dan belakang (Metatoraks). Pada jangkrik jantan dapat digerakkan sehingga mengeluarkan bunyi. Bunyi-bunyian itu gunanya untuk menarik perhatian jangkrik betina. Meski jauh jangkrik betina akan terbang mendekatinya. Berarti semakin nyaring suara jangkrik jantan semakin banyak betina berdatangan. Perut (Abdomen) Perut dibentuk oleh sebelas segmen ke 9 dan ke 10 membentuk alat kelamin. Pada serangga betina kedua segmen ini membentuk alat peletak telur yang disebut Ovipositor bentuknya memanjang dan meruncing. Ovipositor ini digunakan untuk meletakkan telur dengan jalan menembus tanah kemudian telur disalurkannya.

    5. Lingkungan hidup Jangkrik sering berada didalam tanah namun bukan berarti dia hidup didalam tanah sebab jangkrik bukan seperti cacing. Jangkrik sering melakukan kegiatan di malam hari, pada jangkrik jantan sayap dapat digesekkan sehingga mengeluarkan bunyi gunanya untuk menarik perhatian jangkrik betina. Kegiatan ini dilakukan pada malam hari.

    6. Adapun beberapa cara yang perlu dilakukan dalam membibitkan adalah : Pemilihan bibit dan calon induk Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidka sakit, tidak cacat (sungut atau kaki) dan umurnya sekitar 10 – 20 hari. Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang baik walaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif. Pembibitan

    7. Adapun ciri-ciri indukkan, induk betina dan induk jantan adalah sebagai berikut : Indukkan Sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap Kedua kaki belakang masih lengkap Bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat. Badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap Pilihlah induk yang besar Jangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang Induk jantan Selalu mengeluarkan mengerik. Permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang Tidak mempunyai ovipositor di ekor Induk betina Tidak mengerik Permukaan sayap atau punggung halus Ada Ovipositor dibawah ekor untuk mengeluarkan telur

    8. Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya karena pertumbuhannya sangat pesat, sehingga kalau makanannya kurang maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah. Selain itu perlu juga dikontrol kelembaban udara dan binatang pengganggu yaitu semut, tikus, cicak, kecoa, dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang sering diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari. Perawatan bibit dan calon induk

    9. Sampai saat ini pembiakan jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawainkan induk jantan dan betina sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara Caesar. Namun resiko dengan cara Caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah. Sistem pemulihan biakan

    10. Induk dapat memproduksi telur dan daya tetasnya tinggi ± 80-90 %. Apabila diberikan makanan yang begizi tinggi setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain bekatul jagung, tepung ikan, kuning telur bebek, kadang-kadang ditambah dengan habitat alam bebas. Dinding kadang di olesi tanah liat, semen putih dan lem kayu dan diberi daun-daunan kering seperti daun pisang, jati, tebu dan serutan kayu. Jangkrik biasanya meletakkan telurnya di pasir / tanah. Jadi didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan kedalam piring kecil. Perbandingan betina dan jantan 10:2 agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan induknya, kemudian kandang bagian dalam disemprot dengan anti biotik (Cotrymoxale) selain peneluran secara alami dapat juga dilakukan peneluran secara Caesar, akan tetapi kekurangannya ialah telurnya tidak merata matangnya (daya tetas). Kereproduksi dan Perkawinan

    11. Sebelum peneasan telur sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yang permukaan dalam kandang dilapisi dengan pasir, sekam, atau handuk yang lembut dalam satu kandang cukup dimasukkan 1 – 2 sendok teh telur dimana dalam 1 sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500 – 2.000 butir telur. Selama proses itu berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan penyemprotan telur setiap hari dan telur harus di bolak balik. Agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari. Proses kelahiran

    12. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan tahap-tahap yang benar yaitu sebagai berikut: Sanitasi dan Pindahan preventif Seperti sudah dijelaskan diatas bahwa dalam pengolahan peternakan jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, ada baiknya kandang di bersihkan lebih dahulu dan di olesi lumpur sawah untuk menjaga gangguan hama, maka kandang di beri kaki dan setiap kaki masig-masing di masukkan kedalam kaleng yang berisi air. Pengontrolan penyakit Untuk pembesaran jangkrik di pilih jangkrik yang sehat dan dipisahkan dari yang sakit. Pakan ternak harus di jaga agar jangan sampai ada yang berjamur karena dapat menjadi sarang penyakit. Kandang di jaga agar tetap lembab tetapi tidak basah, karena kandang yang basah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Pemeliharaan

    13. Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama dengan habitat aslinya yaitu lembab dan gelap, maka yang tidak kalah pentingnya adalah gizi yang cukup agar tidak sering makan (kanibal). Pemberian pakan Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat dari kacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan.) setelah fase ini anakan dapat dimulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain: sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong, serta ketimun karena kandungan airnya tinggi bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan antara lain bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek dan beberapa vitamin yang dihaluskan yang dicampur menjadi satu. Perawatan Ternak

    14. Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang diganti setiap 2 hari sekali dan kelembaban kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang. Penyiapan Sarana dan Peralatan Karena jangkrik melakukan kegiatan malam hari maka kandang jangkrik jangan diletakkan di bawah sinar matahari, jadi diletakkan di tempat yang teduh dan gelap. Baiknya hindarkan dari lalu-lalang orang lewat. Kandang peneluran Untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati habitatnya,maka dinding kandang di olesi dengan lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun timbul, daun sukun, dan daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian. Disamping untu menghindari sifat kanibalisme dari jangkrik. Dinding atas bagian dalam baiknya dilapisi lakban keliling tidak merayap naik sampai keluar kandang. Pemeliharaan Kandang

    15. Di salah satu sisi dinding kandang di buat lubang yang ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembaban kandang. Untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik tidak ada ukuran yang baku yanng penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi tiap kandang. Menurut hasil pemantauan dilapangan dan pengalaman peternak bentuk kandang biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30 – 50 cm ,lebar 60 – 100 cm sedangkan panjangnya 120 – 200 cm. Pembuatan kandang Kotak (kandang) dapat di buat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit, maka dinding kandang dapat dibuat dari tripleks. Kadang biasanya dibuat bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal 4 kaki penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti tikus, semut, cicak, dan serangga lainnya maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk berisi air, minyak tanah, vaselin atau gemuk yang dilumurkan ditiap kaki penyangga. Sirkulasi Udara

    16. Untuk mendapatkan hasil jangkrik yang sehat perlu adanya tahap-tahap pencegahan hama dan penyakit. Penyakit, Hama dan penyebabnya Sampai sekarang belum ditemukan yangs erius menyerang jangkrik biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak, dan ular. Pencegahan serangan hama dan penyakit Untuk menghindari infeksi oleh jamur maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus di buang. Hama penggang jangkrik dapat di atasi dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah, atau memoleskan gemuk pada kaki kandang. Pemberian vaksinasi dan obat Untuk obat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara preventif, maka penyaki jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan. Hama dan Penyakit

    17. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam hal pemanenan diantaranya sebagai berikut : Hasil utama Peternak jangkrik dapat memperoleh dua hasil utam yang nilai ekonomisnya sama besar yaitu : telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan ajngkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik. Penangkapan Telur yang sudah diletakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, disaring dan ditempatkan pada media kain yang basah. Untuk setiap lipatan kain basah dapat ditempatkan satu sendok teh telur yang kemudian untuk diperjual belikan. Sedangkan untuk jangkrik dewasa umur 40-55 hari atau 55-70 hari dimana tubuhnya bau mulai tumbuh sayap, ditangkap menggunakan tangan dan dimasukkan kedalam tempat penampungan untuk dijual. Masa Panen

    18. Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yang terdapat di Indonesia. Jenis yang banyak di budidayakan pada saat ini adalah Grillus Mitratus dan Grillus Testaclus untuk pakan ikan dan burung. Kedua jenis ini dapat dibedakan dari bentuk tubuhnya dimana Grilus Metratus vipositornya lebih pendek disamping itu. Grilus mitratus mempunyai garis putih pada pinggir sayap punggung serta penampilannya yang tenang. Untuk sementara ini sentra peternakan jangkrik adalah di kota-kota besar di pulau jawa karena kebutuhan akan jangkrik sangat banyak. Sedangkan diluar pulau Jawa sementara ini masih didapatkan dari alam sehingga belum banyak peternakan-peternakan jangkrik. Manfaat Jangkrik segar yang sudah diketahui baik untuk pakan burung berikacau seperti Poskai, Kacer dan Hwambie serta untuk pakan ikan baik juga untuk pertumbuhan udang dan lele dalam bentuk tepung Sentra perikanan

    19. Penggunaan pestisida yang selama ini didapati pada lahan-lahan pertanian merupakan salah satu penyebab berkurangnya populasi jangkrik, demikian juga penangkapan jangkrikdi alam yang dilakukan selama ini membuat penurunan drastis jumlah populasinya. Dengan alasan-alasan tersebut dan permintaan jangkrik maka peternak tidak membiarkan begitu saja kesempatan untuk memperoleh keuntungan dengan membudidayakan jangkrik dengan intensiv karena dengan waktu yang relatif singkat untuk memelihara jangkrik sudah mendapat keuntungan yang berlipat ganda. Dan semakin banyak peternak-peternak jangkrik ini permintaan akan telur jangkrik semaikn besar juga. Jadi banyak peternak yang hanya memproduksi telur jangkrik karena resikonya lebih kecil dan lebih cepat lagi mendapat laba utnuk sekitar 25-30 hari dibandingkan proses pembesaran sampai dengan 3 bulan. Analisis ekonomi budidaya

    20. Sekian

More Related