810 likes | 1.65k Views
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN. OLEH PRANOTO. DESKRIPSI TOPIK MATRIKULASI.
E N D
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN OLEH PRANOTO
DESKRIPSI TOPIK MATRIKULASI • Tuntutankebutuhanhidup yang terusbertambahtelahmenyebabkansemuakebutuhanditimpakankepadaalammelebihidayadukungnya, danmanusiamelupakantugasnyasebagaikhalifahdanmelupakan agama sebagaituntunanhidupdalammengelolaalam. • Materi yang akandibahasdalamtopikiniadalahdaya dukung, daya tampung, perubahanlingkungan, keragamanhayati, pemanasan global dankewajibanpelestarianlingkungan. • Setelahmengikutitopikinipesertaharusmampumenjelaskanbentukdanpenyebabkerusakansertakewajibanpelestarianlingkungan(hard skills) danmampubelajarsepanjanghayatdanmengimplementasikannilaiagama dalamkehidupan (soft skill).
Definisilingkunganhidup • adalahkesatuanruangdengansemuabenda, dayakeadaan, danmakhlukhidup, termasukdidalamnyamanusiadanperilakunya • Komponenlingkunganterdiridarifaktorabiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) danfaktorbiotik (tumbuhandanhewan, termasukmanusia) • Lingkunganhidupbaik faktorbiotikmaupunabiotikberpengaruhdandipengaruhimanusia
Dayadukunglingkungan • Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung. • Daya dukung lingkungannya adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
Pelestarian Daya Dukung Lingkungan Hidup Rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
Keseimbanganlingkungan • Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu untuk menyeimbangkan keadaannya. Namun tidak tertutup kemungkinan, kondisi demikian dapat berubah oleh campur tangan manusia dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang terkadang melampaui Batas.
Daya Tampung Lingkungan Kemampuan lingkungan untuk menampung/menyerap zat energi dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukan di dalamnya
Pelestarian Daya Tampung Lingkungan Rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya.
Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar , dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup
Daya dukung juga dapat didefinisikan tingkat maksimal hasil sumber daya terhadap beban maksimum yang dapat didukung dengan tak terbatas tanpa semakin merusak produktivitas wilayah tersebut sebagai bagian integritas fungsional ekosistem yang relevan
Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya Ada bagian-bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak
agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan
Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional 1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah dan udara; 2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran); 3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta pendaurulangan (recycling); 4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.
Analisis Daya Dukung Wilayah Konsep yang digunakan untuk memahami ambang batas kritis daya-dukung ini adalah adanya asumsi bahwa ada suatu jumlah populasi yang terbatas yang dapat didukung tanpa menurunkan derajat lingkungan yang alami sehingga ekosistem dapat terpelihara
Daya dukung wilayah ( carrying capacity ) daya tampung maksimum lingkungan untuk diberdayakan oleh manusia Dengan kata lain populasi yang dapat didukung dengan tak terbatas oleh suatu ekosistem tanpa merusak ekosistem itu
Fungsi beban manusia tidak hanya pada jumlah populasi akan tetapi juga konsumsi perkapita serta lebih jauh lagi faktor berkembangnya perdagangan dan industri secara cepat
Satu hal yang perlu dicatat, bahwa adanya inovasi teknologi tidak meningkatkan daya dukung wilayah akan tetapi berperan dalam meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam
Limits on Population Growth • Density Dependent Limits • Food • Water • Shelter • Disease • Density Independent Limits • Weather • Climate Water and shelter are critical limiting factors in the desert. Fire is an example of a Density independent Limiting factor.
Aplikasi Pada Teknologi Pengolahan Air PDAM Menjadi Air Minum Prans Water Filter (PWF-1) Diujicobakan pada lingkungan warga RT 05 RW 16, Mojosongo Surakarta, peserta kursus Amdal Penilai di Lembaga Pelatihan Wanawiyata Kabupaten Natuna
GUNUNG PAPANDAYAN GUNUNG ARJUNA GUNUNG WILIS
Aplikasi Pada Teknologi Pengolahan Air Payau Menjadi Air Bersih Prans Water Filter (PWF-2) Diujicobakan pada lingkungan warga Kabupaten Sorong-Jayapura yang difasilitasi oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sorong Selatan -Papua Barat
Aplikasi Pada Teknologi Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Bersih Prans Water Filter (PWF-3) Diujicobakan pada lingkungan warga KecamatanSaketi, KabupatenPandeglang, ProvinsiBanten yang difasilitasiolehKementrianRisetdanTeknologiRepublik Indonesia.
Aplikasi Pada Teknologi Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Minum Prans Water Filter (PWF-4) Akan diujicobakan pada lingkungan warga Pulau Kalimantan yang difasilitasiolehKementrianRisetdanTeknologiRepublik Indonesia.
Oleh karenanya Analisis daya dukung ( carrying capacity analysis ) merupakan suatu alat perencanaan pembangunan yang memberikan gambaran hubungan antara penduduk, penggunaan lahan dan lingkungan
Sehingga Analisis daya dukung dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam menilai tingkat kemampuan lahan dalam mendukung segala aktifitas manusia yang ada di wilayah yang bersangkutan
Akhirnya Informasi yang diperoleh dari hasil analisis daya dukung secara umum akan menyangkut masalah kemampuan (daya dukung) yang dimiliki oleh suatu daerah dalam mendukung proses pembangunan dan pengembangan daerah itu, dengan melihat perbandingan antara jumlah lahan yang dimiliki dan jumlah penduduk yang ada.
Keseimbanganlingkungan • Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang ada terlibat dalam aksi-reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi (arus energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. • Keseimbangan lingkungan dapat terganggu bila terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Salah satu faktor penyebab gangguan adalah polusi di samping faktor-faktor yang lain
Perubahan Lingkungan Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami. Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta mengatasinya.
Perubahan Lingkungankarena Campur Tangan Manusia contohnya penebangan hutan, pembangunan pemukiman, dan penerapan intensifikasi pertanian
Penebangan hutan Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di tengah pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat hewan-hewan tersebut
pembangunan pemukiman Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan pagan. Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula produktif menjadi tidak atau kurang produktif. Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitamya menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kita merasakan pangs akibat tumbuhan tidak secara optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan sebagai produsen terha
penerapan intensifikasi pertanian Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut pertaniantipe monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman sehingga keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.
Perubahan Lingkungan karena Faktor Alam Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana alam seperti kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan kawasan di sekitarnya rusak.
Pengertian Keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati adalah Seluruh keanekaan bentuk kehidupan di bumi, beserta interaksi diantara mereka dan antara mereka dengan lingkungannya. Keanekaragaman hayati atau keragaman hayati merujuk pada keberagaman bentuk-bentuk kehidupan: tanaman yang berbeda-beda, hewan dan mikroorganisme, gen-gen yang terkandung di dalamnya, dan ekosistem yang mereka bentuk. Kekayaan hidup adalah hasil dari sejarah ratusan juta tahun berevolus
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem. keragaman hidup bersifat dinamis: akan meningkat ketika varian genetik baru dihasilkan, spesies atau ekosistem baru terbentuk; akan menurun ketika varian genetik dalam salah satu spesies berkurang, salah satu spesies punah atau sebuah ekosistem yang kompleks menghilang. Konsep ini meliputi hubungan antar makhluk hidup dan proses-prosesnya.
keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat Keanekaragaman genSetiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis. Keanekaragaman jenis (spesies)Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. Keanekaragaman ekosistemKeanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir
Keragaman ekosistem Keragaman ekosistem memetakan perbedaan yang cukup besar antara tipe ekosistem, keragaman habitat dan proses ekologi yang terjadi pada tiap-tiap ekosistem. Lebih sulit untuk menjelaskan keragaman ekosistem dibandingkan dengan keragaman spesies atau genetik dikarenakan oleh ‘batasan’ dari komunitas (hubungan antar spesies) dan karena ekosistem lebih mudah berubah. Karena konsep ekosistem adalah dinamis dan beragam, hal ini dapat diterapkan pada berbagai skala, walaupun untuk kepentingan pengelolaan pada umumnya dikelompokkan menjadi kelompok besar komunitas yang serupa, seperti hutan sub-tropis atau terumbu karang. Elemen kunci dalam mempertimbangkan ekositem adalah pada kondisi alaminya, proses ekologi seperti aliran energi dan siklus air dipertahankan
Potensi Keanekaragaman Hayati di Indonesia Sekitar 12 % (515 spesies, 39 % endemik) dari total spesies binatang menyusui, urutan kedua di dunia 7,3 % (511 spesies, 150 endemik) dari total spesies reptilia, urutan keempat didunia 17 % (1531 spesies, 397 endemik) dari total spesies burung di dunia, urutan kelima 270 spesies amfibi, 100 endemik, urutan keenam didunia 2827 spesies binatang tidak bertulang belakang selain ikan air tawar 35 spesies primata (urutan keempat, 18 % endemik) 121 spesies kupu-kupu (44 % endemik) Keanekaragaman ikan air tawar 1400 (urutan ke 3)
Taxonomic Species Endemic Percent Group Species Endemism Plants 10,000 1,500 15 Mammals 201 123 61.2 Birds 697 249 35.7 Reptiles 188 122 64.9 Amphibians 56 35 62.5
Permasalahan Keanekaragaman hayati Permasalahan utama adalah Penurunan Jumlah spesies. Awal tahun 1980, beberapa ahli di dunia mulai mengetahui bahwa spesies mulai mengalami kepunahan secara global. Kepunahan ini diketahui terjadi mulai dari 65 juta tahun yang lalu pada periode Cretaceous dimana banyak spesies termasuk Dinosaurus mulai punah. Krisis yang dihadapi saat ini merupakan hasil dari: Perubahan Klimat secara global, Perubahan Geologi secara alami, dan Kejadian katalistik.
Permasalahan Keanekaragaman hayati Krisis saat ini merupakan akibat dari campur tangan manusia yang tidak bersahabat dengan alam. Tahun 80 an sampai 90an, ilmuwan, media, masyarakat, pemerintah di seluruh dunia mulai bekerja untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati di daratan. Berbagai macam isu seperti pengrusakan hutan, pembangunan yang berlebih, explotasi yang berlebih, polusi, rusaknya habitat, invasi oleh spesies asing, menjadi fokus utama yang dibahas.Keanekaragaman hayati pesisir dan laut mulai menjadi perhatian pada tahun-tahun tersebut. Karena ekosistem di lautan memiliki lebih banyak spesies dibandingkan daratan. Diperkirakan 32 sampai 33 phyla hewan yang ditemukan di pesisir dan lautan. 15 phyla dari jumlah tersebut ditemukan hanya di estuari atau di lautan
Pengertian Global warning Pemanasan global (global warming) padadasarnyamerupakanfenomenapeningkatantemperatur global daritahunketahunkarenaterjadinyaefekrumahkaca (greenhouse effect) yang disebabkanolehmeningkatnyaemisi gas-gas sepertikarbondioksida (CO₂), metana (CH₄), dinitrooksida (N₂O) dan CFC sehinggaenergimatahariterperangkapdalamatmosferbumi
Pengertian Global warning Merupakan peristiwa meningkatnya suhu permukaan bumi melebihi rata-rata akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global – termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5–40 Celcius pada akhir abad 21
Tanda/Gejala Pemanasan Global Salju-salju di dataran tinggi mengalami pelelehan Meningkatnya suhu bumi Munculnya angin topan, badai, dan tornado menjadi lebih sering Tanah longsor akibat penggundulan hutan
Pendingin udara (AC) Penggunaan pendingin udara yang makin masif dan intensif pada sebagian besar rumah tangga di perkotaan secara akumulatif justru mendorong terciptanya bumi yang makin panas akibat gas-gas yang dihasilkan oleh pendingin udara tersebut tidak ramah lingkungan Memicu meningkatnya kebutuhan listrik yang terus membesar, sementara listrik tersebut diproduksi dengan menggunakan bahan bakar fosil dan memberi kontribusi terbesar pada pemanasan secara global
Efek Rumah Kaca Kandungan gas yang berada di atmosfer, disebut sebagai gas rumah kaca, yang bisa mempengaruhi iklim di Bumi Adalah Suatu efek, dimana molekul-molekul yang ada di atmosfer kita bersifat seperti memberi efek rumah kaca. Efek rumah kaca sendiri, seharusnya merupakan efek yang alamiah untuk menjaga temperatur permukaaan Bumi berada pada temperatur normal, sekitar 30°C Atmosfer itu sangat bisa diterobos (permeable) oleh cahaya Matahari yang masuk ke permukaan Bumi, tetapi tidak semua cahaya yang dipancarkan ke permukaan Bumi itu bisa dipantulkan keluar, radiasi merah-infra yang seharusnya terpantul terjebak, dengan demikian maka atmosfer Bumi menjebak panas (prinsip rumah kaca). Tipe gas yang menjebak panas tersebut terutama adalah karbon-dioksida dan uap air, dan molekul-molekul tersebut yang akhirnya dinamai sebagai gas rumah kaca, jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatgandakan, maka peningkatan temperatur permukaan menjadi sangat signifikan.
Efek Rumah Kaca Karbon-dioksida adalah penyumbang utama gas kaca Sumber terutama peningkatan konsentrasi karbon-dioksida adalah penggunaan bahan bakar fosil, ditambah pengaruh perubahan permukaan tanah (pembukaan lahan, penebangan hutan, pembakaran hutan, mencairnya es)
Dampak Pemanasan global Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik, seperti : - pelelehan es di kutub, - kenaikan muka air laut, - perluasan gurun pasir, - peningkatan hujan dan banjir, - perubahan iklim, - punahnya flora dan fauna tertentu, - migrasi fauna dan hama penyakit, dsb
Dampak Pemanasan Globalbagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat gangguanterhadapfungsikawasanpesisirdankotapantai, (b) gangguanterhadapfungsiprasaranadansaranasepertijaringanjalan, pelabuhandanbandara (c) gangguanterhadappermukimanpenduduk, (d) penguranganproduktivitaslahanpertanian, (e) peningkatanresikokankerdanwabahpenyakit, dsb)