170 likes | 1.27k Views
PENYIMPANGAN SOSIAL. Pengertian Penyimpangan sosial. Secara Umum Penyimpangan adalah segala bentuk perilaku yang tidak menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat Sedangkan menurut para ahli sosiologi ada beberapa definisi penyimpangan sosial yt:
E N D
PENYIMPANGAN SOSIAL Pengertian Penyimpangan sosial Secara Umum Penyimpangan adalah segala bentuk perilaku yang tidak menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat Sedangkan menurut para ahli sosiologi ada beberapa definisi penyimpangan sosial yt: • James W Van de Zander, penyimpangan sosial sebagai pelaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap tercela dan di luar batas toleransi. • Bruce J. Cohen, penyimpangan sosial sebagai perbuatan yang mengabaikan norma dan terjadi jika seseorang atau kelompok tidak mematuhi patokan baku dalam masyarakat. • Robert M.Z. Lawang, penyimpangan sosial sebagai semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.
Bentuk-Bentuk Penyimpangan Sosial • Penyimpangan Primer Ciri-ciri penyimpangan primer yaitu; • Hanya bersifat sementara • Gaya hidup tidak didominasi oleh perilaku menyimpang, dan • Masih dapat diterima secara sosial • Penyimpangan Skunder Ciri-ciri penyimpangan skunder yaitu; • Masyarakat tidak bisa menerima individu semacam itu • Masyarakatt umum telah mengetahuinya, dan • Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang. • Penyimpangan Individu Ciri-ciri penyimpangan individu yaitu; • Bertindak sendirian • Tidak merencanakan penyimpangan dengan siapapun • Penyimpangan Kelompok Penyimpangan kelompok adalah kegiatan yang dilakukan kelompok secara kolektif dengan cara yang bertentangan terhadap norma-norma yang berlaku.
Adapun faktor-faktor penyebab timbulnya perilaku yang menyimpang adalah sebagai berikut: • Perbedaan status (kesenjangan) sosial antara si kaya dan si miskin yang sangat menjolok. • Banyaknya pemuda putus sekolah (drop out) dan pengangguran. • Kebutuhan ekonomi untuk serba berkecukupan, tanpa harus bersusah payah bekerja. • Keluarga yang berantakan (broken home). • Pengaruh media massa. • Salah pergaulan.
Teori Penyimpangan Sosial • Teori Anatomi Teori ini berpandangan bahwa munculnya perilaku menyimpang adalah konsekuensi dari perkembangan norma masyarakat yang makin lama makin kompleks sehingga tidak ada pedoman jelas yang dapat dipelajari dan dipatuhi warga masyarakat sebagai dasar dalam memilih dan bertindak dengan benar. • Teori Pengendalian Teori ini muncul bahwa perilaku menyimpang pada dasarnya dipengaruhi oleh dua faktor: a). Pengendalian dari dalam yang berupa norma- norma yang dihadapi. b). Pengendalian yang berasal dari luar, yaitu imbalan sosial terhadapkonformitasdan sanksi atau hukuman bagi masyarakat yangmelanggar norma tersebut.
Teori Reaksi Sosial Teori ini umumnya berpendapat bahwa pemberian cap atau stigma seringkali mengubah perilaku masyarakat terhadap seseorang yang menyimpang , sehingga bila seseorang melakukan penyimpangan primer maka lambat laun akan melakukan penyimpangan skunder. • Teori Sosialisasi Menurut para ahli sosiologi, munculnya perilaku menyimpang pada teori ini, didasarkan dengan adanya ketidakmampuan masyarakat untuk menghayati norma dan nilai yang dominan. Lingkungan komunitas yang rawan dan kondusif bagi tumbuhnya perilaku menyimpang adalah sebagai berikut: a). Jumlah penduduk yang berdesak-desakan dan padat. b). Penghuni berstatus ekonomi rendah. c). Kondisi perkampungan yang sangat buruk. d). Banyak terjadi disorganisasi familiar dan sosial yang bertingkat tinggi.
Proses Pembentukan Perilaku Menyimpang • Proses sosialisasi yang tidak sempurna. Dalam proses sosialisasi yang sangat berperan adalah agents of sosialization atau pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi. Adapun agen-agen sosialisasi terdiri atas: • Keluarga • Sekolah • kelompok pergaulan, dan • media masa Proses sosialisasi seolah-olah tidak sempurna karena tidak sepadan antara agen sosialisasi satu dengan yang lain. Proses sosialisasi yang tidak sempurna antara lain disebabkan oleh: • Terjadinya disorganisasi keluarga yaitu perpecahan dalam keluarga sebagai satu unit, karena anggota keluarga gagal dalam memenuhi kewajibannya yang sesuai dengan perannya. • Peperangan mengakibatkan disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan. Dalam keadaan kacau, nilai dan norma tidak berfungsi sehingga banyak sekali penyimpangan. • Perilaku menyimpang sebagai hasil proses sosialisasi nilai-nilai sub kebudayaan menyimpang. Perilaku menyimpang dapat disebabkan oleh anomi. Secara sederhana anomi diartikan sebagai sesuatu keadaan di masyarakat tanpa norma.
Sifat-Sifat Penyimpangan • Penyimpangan yang bersifat positif Penyimpangan ini tidak sesuai dengan aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku. Misalnya: melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak dikerjakan mereka. Contoh: anak dibawah umur (usia kerja) melakukan kerja. • Penyimpangan yang bersifat negatif Pada umumnya penyimpangan ini cendrung ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan buruk sehingga masyarakat mencela dan mengucilkan. Misalnya: pembunuhan, perampokan dsb.
Contoh Penyimpangan Sosial • Penyalahgunaan Narkotika Dan Obat-Obatan Terlarang Adapun zat-zat yang termasuk dalam jenis narkotika antara lain candu, morphin, kokain, sedatif, rohypnol, magadon, ekstasi, valium, heroin, dan kodein. Akibat yang ditimbulkan dari narkotika adalah halusinasi (khayalan), impian yang indah-indah atau menimbulkan rasa nyaman. • Perilaku seksual diluar nikah Perilaku seksual diluar nikah banyak sekali macamnya diantaranya; • Pelacuran • Pemerkosaan • Kumpul Kebo • Pelecehan seksual • Pekerja Seks Komersial (PSK) PSK merupakan sebuah pekerjaan yang penuh kontrversi karena berbenturan dengan norma sosial dan norma agama. Banyak faktor yang menjadikan alasan bagi seseorang untuk memilih profesi sebagai pekerja seks yaitu; • Kemiskinan, • Broken home dan broken heart.
Upaya-Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial Salah satu upaya pencegahan penyimpangan sosial adalah dilakukan dengan kontrol sosial. Tujuan kontrol sosial adalah mengendalikan perilaku individu. Kontrol sosial dapat dilakukan dengan tindakan sebagai berikut: • Kasih Sayang (Attachement) Kasih sayang menjadi sumber utama kekuatan yang muncul dari hasil sosialisasi di dalam keluarga. • Tanggung Jawab (Commitment) Tanggung jawab yang kuat pada aturan dapat memberikan kerangka kesadaran tentang masa depan. Bentuk komitmen ini, antara lain adanya kesadaran bahwa masa depanpelaku tindakan menyimpang akan suram. • Keterlibatan Atau Partisipasi (Involvement) Dengan munculnya kesadaran mengakibatkan individu terdorong berprilaku partisipatif dan terlibat dalam ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan masyarakat. Keterlibatanseseorang tersebut akanmengurangi peluang seseorang untuk melakukan pelanggaranhukum. • Kepercayaan (Believe) Kepercayaan terhadap norma-norma dan aturan sosial dalam masyarakat yang telah tertanam kuat pada diri seseorang berarti kepatuhamasyarakat terhadap peraturan itu akan makin kuat juga.
Kontrol sosial memiliki jenis sanksiyaitu: • Sanksi Fisik, dapat berupa dipenjaradicambuk,dan diikat. • Sanksi Psikologis,dapat berupa dicemooh, diasingkan, dicopot dari jabatannya. • Sanksi Ekonimi,dapat berupa denda dan penyitaan harta kekayaan.
Sikap Terhadap Pelaku Penyimpangan Sosial Hal-hal yang bisa dilakukan menghadapi perilakudan pelaku penyimpangan sosial antara lain sebagai berikut: • Mencari kegiatan yang positif baik itu kegiatan seni, olahraga, sosial maupun keagamaan. • Mempelajari dan meningkatkan pengetahuan agama sesuai keyakinan yang dianutnya. • Orang tua harus selalu memberikan perhatian terhadap anak-anaknya. • Pemerintah hendaknya memberikan sanksi tegas terhadap pelaku perilaku penyimpangan seperti : pemerkosaan, pemakai serta pengedar obat-obatan terlarang. • Memusnahkan setiap aksi kejahatan penyelundupan narkotika dan obat-obatan terlarang tersebut. • Tidak mengucilkan mantan pelaku penyimpangan sosial. • Mengadakan kampanye atau penyuluhan tentang pentingnya menghindari perilaku menyimpang.