230 likes | 858 Views
PENYAKIT INFEKSI MELALUI KULIT DAN MUKOSA. ADI HARTONO. KULIT DAN MEMBRAN MUKOSA (UTUH) MERUPAKAN SISTEM PERTAHANAN TUBUH YANG SANGAT EFEKTIF TERHADAP INFEKSI MIKROBA. KULIT ATAU MUKOSA YANG LUKA AKAN MENJADI JALAN MASUKNYA MIKROBA PATOGEN
E N D
PENYAKIT INFEKSI MELALUI KULIT DAN MUKOSA ADI HARTONO Mikrobiologi
KULIT DAN MEMBRAN MUKOSA (UTUH) MERUPAKAN SISTEM PERTAHANAN TUBUH YANG SANGAT EFEKTIF TERHADAP INFEKSI MIKROBA. • KULIT ATAU MUKOSA YANG LUKA AKAN MENJADI JALAN MASUKNYA MIKROBA PATOGEN • ORGANISME PATOGEN YANG DAPAT MEMASUKI KULIT (NORMAL) TERMASUK PENYAKIT KELAMIN, INFEKSI STAPHYLOCOCCUS , INFEKSI STREPTOCOCCUS, LEPRA, SPIROCHAETA, INFEKSI JAMUR SUPERFISIAL DAN VIRUS. Mikrobiologi
PENYAKIT KELAMIN SIFILIS • PENYEBAB Treponema pallidum (Sperochaeta) yang dapat memasuki tubuh melalui membran mukosa utuh. • Stadium primer - Bakteri berproliferasi setempat dan menimbulkan lesi superfisial yang disebut kankre. - Kankre butuh waktu 3-6 minggu untuk berkembang dan berupa ulkus yang tidak sakit. - Umum terdapat pada penis (pria) atau labia (wanita) - Dapat sembuh sendiri tanpa diobati, tetapi penyakit berlanjut kestadium sekunder. Mikrobiologi
STADIUM SEKUNDER - Berkembang 2-4 minggu kemudian. - Umumnya mengenai kulit dengan lesi pada badan, genital, telapak tangan dan hati. - Bercak-bercal lesi ini merupakan fokus dari spirochaeta. - Bisa timbul digenital (kondilomata), diorofaring atau anus. - Stadium ini bila tidak diobati atau pengobatan yang kurang memadai akan menjadi masa laten tanpa gejala. Mikrobiologi
MASA LATEN - Pada awal masa laten sampai 2 tahun sejak terinfeksi potensial dapat menular. - Setelah 2 tahun, masa laten ini tidak menualr lagi melalui kontak seksual. - Menular melalui fetus dalam kandungan ibu yang terinfeksi. - Masa laten dapat bertahan seumur hidup. - Sepertiga kasus yang tidak diobati sifilis tersier, timbul 3-30 tahun setelah infeksi primer (rata-rata 10 tahun). - Stadium ini ditandai dengan pembentukan gumma yaitu lesi granulomatosa lunak, pada kulit,tulang, pembuluh darah, hati atau SSP. Mikrobiologi
DIAGNOSA LABORATORIUM • Riwayat kontak seksual dengan kasus terinfeksi. • Identifikasi : ditemukan Treponema pallidum dari bahan kankre dengan mikroskop lapangan gelap dengan sediaan basah. • Ciri : berupa spiral langsing , gerak aktif menurut sumbu panjang. • Identifikasi antibodi pada serum : - Reagin tes VDRL (veneral Disease Research Laboratory) - Antibodi spesifik Treponema TPI ( Treponema pallidum immobilization test). Mikrobiologi
Epidemiologi : • Masa inkubasi : saat terpapar sampai timbul lesi primer (sekitar 3 minggu) • Masa dapat menular : Sifilis yang tidak diobati dapat menular selama 2-4 tahun dari stadium primer dan sekunder dan selama tahun pertama masa laten. • Kekebalan : tidak ada kekebalan alamiah • Isolasi : tidak perlu • Terapi : penisilin dosis tinggi ( 4 jt unit IM), selang 2 minggu. Sensitif diberi tetrasiklin atau eritromisin. Pada wanita hamil diobati minggu –minggu pertama kehamilan mencegah sifilis kongenital pada fetus. Mikrobiologi
GONORE ( GO ) • Pada pria dimulai sebagai uretritis akut bermanifestasi berupa nanah. • Pada wanita sering tidak jelas gejala, infeksi setempat pada servik, uretra atau liang anus. • Diagnosa : ditemukan diplococcus gram negatif intrasel dalam lekosit PMN. • Penyebab : Neisseria gonorrhea. • Bila mikroskopis negatif biakan pada media mengandung Hb dan plasma. Mikrobiologi
EPIDEMIOLOGI Mikrobiologi
INFEKSI Staphylococ/Streptococ • Yang virulen : Staphylococcus aureus • Infeksi : superfisial atau lebih dalam. • Infeksi superfisial : abses, furunkel (abses folikel rambut). • Pada anak-anak dan bayi yang belum mempunyai pertahanan erhadap strain virulen dapat timbul impetigo yang dapat menular pada bagian tubuh yang terpapar. • Tampak berupa lepuh-lepuh ukuran cukup besar, cairan berisi Staphylococ atau kadang-kadang Streptococ. • Neonatus sangat rentan Mikrobiologi
Infeksi Lebih Dalam • Dalam jaringan Staphylococ dapat berkoloni disembarang tempat tergantung jalan masuk. • Dari saluran napas paru-paru. • Pneumonia bakterial paling berat adalah pneumonia Staphylococ, karena organisme dan toksinnya. • Toksin : endotoksin dan eksotoksin • Toksin dapat menimbulkan lesi hemoragik. • Staphylococ dapat memasuki peredaran darah melalui luka kulit atau abses, antara lain abses pada jaringan pembungkus tulang (periostitis), hati, ginjal dan otak. • Bila terjadi septikemia fatal. • Yang rentan adalah : lansia, pasien bedah dan kebidanan, pasien panyakit paru, DM, pasien dengan kateter. Mikrobiologi
EPIDEMIOLOGI • Sumber infeksi - Reservoar primer manusia (nanah/bahan infeksius) - Penularan secara langsung atau tidak langsung melalui tangan atau objek terkontaminasi - Di RS : kain,debu, droplet, tangan petugas yang terkontaminasi. • Masa Inkubasi - Tergantung rute masuk, daya tahan tubuh dan jumlah organisme yang masuk. - Pada luka operasi : setelah 1-2 hari. - Kulit utuh (bisul,abses) 4-10 hari. • Masa dapat menular - Selama ada nanah yang keluar dari lesi terbuka atau hdung. • Kekebalan - Terutama pertahanan non spesifik. - Yang paling rentan adalah neonatus, pasie bedah, lansia. • Terapi - Mudah resisten terhadap antibiotika, sehingga perlu uji sensitivitas. Mikrobiologi
LEPRA ( MORBUS HANSEN ) • Penyakit penahun, berkembang sangat lambat. • Menular. • Tidak diobati bisa cacat • Ada 2 bentuk : nodul granulomatosa dan lesi sekitar saraf tepi. • Nodul granulomatosa leproma dikulit, selaput lendir. Mikrobiologi
DIAGNOSIS • Mikroskopis BTA : ditemukan BTA (Mycobacterium leprae) intra seluler. EPIDEMIOLOGI • Reservoar dan penularan - Reservoarnya hanya manusia. - Organisme dalam sekret lesi terinfeksi dipindah melalui kulit atau selaput lendir orang rentan. - Kontak relatif cukup lama. • Masa inkubasi : - Perlu pemaparan yang cukup lama agar timbul gejala antara 3-5 tahun. - Yang paling rentan : bayi, anak-anak timbul hanya dalam 7 bln sampai 2 tahun. Mikrobiologi
Masa dapat menular - Menular bila ditemukan bakteri Leprae pada lesi kulit atau selaput lendir. • Kekebalan - Kerentanan universal - Paling rentan : anak-anak. - Pasien dengan bentuk lepromatosa tidak memiliki kekebalan. • Isolasi - Tidak perlu diisolasi • Terapi - Obat-obat Sulfone ( diamino difenil sulfon/DDS, promin dan diasone) - Obat-obat Tuberkulosis : Streptomicin dan Rifampisin Mikrobiologi
JAMUR • Penyakit jamur superfisial : pada rambut, kulit dan kuku . • Istilah : tinea. • Tinea Capitis (kulit kepala) , Tinea Corporis (badan), Tinea Pedis (kaki), TineaUnguium (kuku),Tinea Barbae ( janggut), Tinea Cruris (lipat paha). Mikrobiologi
Penyakit Jamur pada kulit (dermatomikosis). • Ada 3 genus penting : Epidermophyton, Microsporum dan Tricophyton. • Tinea Capitis - Dimulai dengan papula bersisik dan makin meluas disertai rasa gatal dan tampak memerah. - Rambut mudah patah , sampai menipis dan botak. - Terinfeksi fugus pada batang rambut. Mikrobiologi
Tinea Corporis - Infeksi ini mengenai kulit yang kurang atau tidak berambut. - Lesi berbentuk cincin dan melebar, bagian pinggir yang aktif, meninggi dan merah, basah/kering dan bersisik. • Tinea Pedis - Infeksi jamur yang menyerang diantara jari-jari kaki Athlete’s foot - Kadang tampak seperti kulit yang pecah, bersisik hingga sampai terbentuk ulkus pada bagian tumit. Mikrobiologi
Tinea Unguium - Kuku tangan dan kaki dapat terinfeksi jamur. - Kuku yang terkena berubah warna, menebal, mudah patah dan sering beralur atau permukaannya tidak rata. - Bila jamur mengenai kuku, kuku akan rusak semuanya. Mikrobiologi
DIAGNOSIS • Spesimen kerokan kulit dari lesi, cairan vesikel, eksudat atau rambut diperiksa mikroskopis dengan KOH 10 % dengan menemukan fragmen hifa atau spora jamur. • Bahan dibiak dengan media Sabaroud Agar yang mengandung antibiotik, aerob, suhu 22-28 oC, perlu waktu 2-4 minggu. Mikrobiologi
TERAPI • Infeksi mikotik superfisial diobati dengan salep, losion atau fungistatik atau fungisida seperti imidazole : miconazole,econazole dan clotrimazole. • Terapi sistemik terhadap infeksi dermatofit hanya dengan griseofulvin oral. Mikrobiologi