10 likes | 311 Views
C. Keterkaitan antara Kepercayaan Diri dan Konformitas Kepercayaan diri seperti telah dijelaskan sebelumnya adalah keadaan yang menunjukkan keyakinan akan kemampuan diri, optimis, tidak banyak mencari dukungan dari orang lain, senantiasa berpikir positif terhadap apa yang akan
E N D
C. Keterkaitan antara Kepercayaan Diri dan Konformitas Kepercayaan diri seperti telah dijelaskan sebelumnya adalah keadaan yang menunjukkan keyakinan akan kemampuan diri, optimis, tidak banyak mencari dukungan dari orang lain, senantiasa berpikir positif terhadap apa yang akan terjadi (khusnu-dhon), menerima diri apa adanya. Sesorang yang memiliki sifa- sifat diatas akan senantiasa memandang diri dan lingkungan dengan positif dan tidak merasa cemas terhadap apa yang akan teijadi, sehingga tidak kecewa, tidak puas atau ingin menjadi orang lain yang tidak sama dengan dirinya. Masa remaja sering didefinisikan oleh banyak ahli sebagai masa transisi atau masa peralihan, yaitu dari masa anak-anak menuju kemasa dewasa, sering membuat remaja berada diantara dua batas, yang membuat status remaja menjadi tidak jelas dan ketidak jelasan status mereka itu sering menimbulkan konflik pada remaja, konflik tersebut harus dihadapi oleh remaja bersamaan dengan dorongan seksual remaja yang meningkat, kesadaran akan dirinya, tuntutan sosial, ketakutan akan menjadi berbeda dengan orang lain, keinginan untuk menampilkan keunikannya akan tetapi tidak terisolasi dalam masyarakat. Kebebasan mulai dicari oleh remaja, remaja mulai berinteraksi, remaja akan mencari dukungan dari orang lain terutama kelompok sebaya (peer group), yang dianggapnya senasib dan mempunyai tujuan yang sama. Di dalam berinteraksi dengan teman sebaya ini tidak jarang individu mengalami konflik baik dengan dirinya sendiri maupun dengan lingkungan masyarakat atau kelompok teman sebaya. Penyebab teijadinya konflik biasanya