10 likes | 257 Views
Alasan peneliti memodifikasi Skala Kepercayaan Diri dari Sari (2002) karena aitem-aitem yang digunakan untuk mengungkap kepercayaan diri sesuai dengan kondisi subjek yang akan diteliti, yaitu penyandang cacat tubuh. Peneliti
E N D
Alasan peneliti memodifikasi Skala Kepercayaan Diri dari Sari (2002) karena aitem-aitem yang digunakan untuk mengungkap kepercayaan diri sesuai dengan kondisi subjek yang akan diteliti, yaitu penyandang cacat tubuh. Peneliti hanya melakukan perubahan pada kata-kata yang ada dalam kalimat tanpa merubah tujuan aspek yang akan diungkap, hal ini dilakukan peneliti karena disesuaikan dengan bahasa yang ada pada daerah yang akan diteliti. Sedangkan alasan peneliti tidak memodifikasi langsung Skala Kepercayaan Diri yang disusun oleh Lauster (1978) dikarenakan aitem-aitem yang digunakan untuk mengungkap kepercayaan diri masih bersifat umum dan kurang sesuai dengan kondisi subjek yang akan diteliti, selain itu Skala Kepercayaan Diri yang disusun oleh Lauster (1978) hanya memuat aitem-aitem unfavorabel saja. Penyusunan butir-butir pernyataan pada Skala Kepercayaan Diri didasarkan pada aspek-aspek: a. Cautiousness adalah berhati-hati secara tidak berlebihan. b. Independence adalah kemandirian yang ditunjukkan melalui ketidaktergantungan dan tidak membandingkan diri dengan orang lain serta membuat seseorang menjadi tahan terhadap tekanan dan bebas dari pendapat orang lain. c. Optimisme adalah sikap positif dalam menghadapi hari depan, di mana orang yang optimis selalu beranggapan bahwa akan berhasil, dapat menggunakan kemampuan dan kekuatannya secara efektif bersikap positif dan terbuka. d. Ambition adalah dorongan untuk maju dan suka menghadapi suatu tantangan, di mana orang yang memiliki ambisi yang sehat tidak merasa bahwa dirinya terlalu banyak dituntut.