872 likes | 4.47k Views
ANTARA AKAL DAN WAHYU. ISLAM. MEMPOSISIKAN SEJAJAR. WAHYU. AKAL. ALLAH. WAHYU. AKAL. HIDAYAH. MANUSIA. LANDASAN FILOSOFIS. Wahyu dan akal tidak mungkin bertentangan. Wahyu menempati posisi yang sangat mulia, akal juga.
E N D
ISLAM MEMPOSISIKAN • SEJAJAR WAHYU AKAL
ALLAH WAHYU AKAL HIDAYAH MANUSIA
LANDASAN FILOSOFIS • Wahyu dan akal tidak mungkin bertentangan. • Wahyu menempati posisi yang sangat mulia, akal juga. • Wahyu berlaku untuk seluruh umat manusia, akal juga.
Perbedaan keduanya • Wahyu diturunkan Allah kepada manusia melalui perantara Nabi/Rasul. Sedangkan akal tidak. • Wahyu menembus batas ruang dan waktu, sedangkan akal tidak.
NOVEL FILSAFAT: HAY bin YAQZANILMUAN ULAMADENGAN APA ANDA MENGENAL: TUHAN, KEWAJIBANIBADAH, BAIK BURUK, MEMILIH YANG BAIK BURUK
AKAL ATAU WAHYU Berkaitandenganpersoalanakaldanwahyuini, setidaknyaadaempataliranteologi yang ikutberbicara, yakniMu’tazilah, Asy’ariyah, MaturidiyahSamarkhan, Maturidiyah Bukhara. Sedangkanhal yang dipersoalkanjugaadaempatmacam, yaitu: 1) mengetahuiTuhan, 2) kewajibanmengetahuiTuhan, 3) mengetahuibaikdanburuk, 4) kewajibanmelakukan yang baikdanmenjauhi yang buruk. Dalamkonteksitulahmasing-masingalirantersebutberbedamemposisikanakal.
MenurutMu’tazilah, seluruhpengetahuandapatdiperolehmelaluiakal, termasukmengetahuiadanyaTuhandankewajibanberibadahkepadaTuhan. Abu Huzail, menegaskanbahwameskipunwahyutidakturun, makamanusiatetapwajibberibadahkepadaTuhan, sesuaidenganpengetahuannyatentangTuhan. Begitujugadengankebaikandankeburukanjugadapatdiketahuimelaluiakal. Jikadenganakalmanusiadapatmengetahuibaikdanburuk, makadenganakaljugamanusiaharustahubahwamelakukankebaikanituadalahwajib, danmenjauhikeburukanjugawajib.
MenurutAsy’ariyah, pertamasemuakewajibanmanusiahanyadapatdiketahuimelaluiwahyu. Jikawahyutidakturun, makatidakadakewajiban (taklif) bagimanusia. Karenaakaltidakmampumembuatkewajibantersebut, terutamakewajibanberibadahpadaTuhan, dankewajibanmelakukan yang baiksertakewajibanmenjauhi yang buruk. AdapunberkaitandenganmengetahuiTuhan, Asy’ariyahsepakatdenganMu’tazilahyaitudapatdiketahuimelaluiakal. Sedangkanmengetahuibaikdanburuk, akaltidakmampu, karenasifatbaikdanburuksangatterkaitdengansyari’at. Sesuatudisebutbaik, jikadapatpujiansyari’at, dandianggapburukjikadikecamolehsyari’at. Karenapujiandankecamanbersumberdariwahyu, makasesuatudapatdikatakanbaikatauburukjugamelaluiwahyu.
3. MaturidyahSamarkhan. Menurutnya, akalmampumengetahuitigahalyaitu: mengetahuituhan, mengetahuikewajibanberibadahkepadaTuhan, danmengetahuibaikdanburuk. Hal inisamadenganMu’tazilah, bahwaakalmanusiamemilikikemampuanuntukmengetahuinya. Artinyadalamhalini, wahyuhanyaberfungsisebagaikonfirmasiterhadappengetahuanakal. Sedangkanpengetahuantentangkewajibanmelakukan yang baikdanmenjauhi yang buruk, akaltidakpunyakemampuan. Yang berperandisiniadalahwahyu. Hanyasajamenurutnya, sebab yang mewajibkannyadapatdiketahuiakal, sepertijujuritudiwajibkankarenamembuatpalakunyamenjaditerhormat.
4. Maturidiyah Bukhara. AliraniniternyatalebihdekatkepadaAsy’ariyah, dimanaakalbaginyahanyadapatmengetaiTuhan. Karenaitu, tidakalasanbagisiapapununtuktidaktahutentangTuhan, karenahalitumemangkapasitasakal. NamunsedikitberbedadenganAsy’ariyah, baginyaakaljugamampumengetahuibaikdanburuk. Karenabaikdanburukdapatdilihatdarisifatnaturdarisesuatuitu. Adapunmengetahuikewajibanhanyadapatdilakukanmelaluiwahyu. Karenaakaltidakpunyakapasitasdalamhalitu. Dalam agama, setiapkewajibanmemilikikonsekuensihukumdiakhirat, karenaitu yang berperandisiniadalahwahyu.
BAGAIMANA FUNGSI WAHYU PertanyaaninihanyaditujukankepadaMu’tazilahdanMaturidiyahSamarkhan, karenabagimerekaakalmanusiamemilikikemampuan yang luarbiasa, sehinggatanpawahyu pun, manusiadapatmengetahuisemuahal yang berkaitandenganketuhanandanperbuatanmanusia. Adadugaanbahwamereka, terutamamu’tazilah, menafikanwahyu, karenaterlalubesarmemberikankapasitaskepadaakal. Namunternyatadugaanitukeliru, karenawahyubagimerekatetapdibutuhkan, yakniuntukmengetahuicaraberibadahkepapaTuhan.
FUNGSI WAHYU • Sebagai konfirmasi terhadap pengetahuan yang dihasilkan oleh akal. • Sebagai informasi terhadap pengetahuan yang berkaitan dengan hubungan vertikal antara manusia dan tuhan.
Jaditernyata, seberapa pun besarnyakemampuanakal, ternyataakaltidakmampumengetahuibagaimanacaraberibadahkepadaTuhan. Dalamhalitulahwahyuturunmemberikanpetunjuk. JadimenurutnyaMu’tazilah, wahyuberperansebagaikonfirmasiterhadappengetahuan yang sudahdimilikiolehmanusia, (empatpengetahuandiatas), sertasebagaiinformasibagimanusiatentanghal-hal yang berkaitandenganhubunganvertikalantaramanusiadenganTuhan. Jikamanusiatidakmenggunakanwahyu , makaakandikhawatirkanmerekaakantersesat.