210 likes | 909 Views
PERTEMUAN KE DELAPAN SYARIAH DAN IBADAH. SYARIAH. syari’ah yaitu jalan yang harus diikuti manusia dalam berhubungan dengan Allah dan dengan sesama insan demi kebahagiaan hidup manusia di dunia ini dan di akhirat kelak . Fikih adalah pemahaman tentang syari'at.
E N D
PERTEMUAN KE DELAPAN SYARIAH DAN IBADAH
SYARIAH • syari’ah yaitu jalan yang harus diikuti manusia dalam berhubungan dengan Allah dan dengan sesama insan demi kebahagiaan hidup manusia di dunia ini dan di akhirat kelak. • Fikih adalah pemahaman tentang syari'at
PERBEDAAN ANTARA SYARI’AH DAN FIKIH • 1. Syari'at terdapat dalam al-Qur'an dan kitab-kitab Hadis. Kalau kita berbicara tentang syari'at yang dimaksud adalah firman Tuhan dan Sunnah Nabi Muhammad. Fikih terdapat dalam kitab-kitab fikih. Kalau kita berbicara tentang fikih, yang dimaksud adalah pemahaman manusia yang memenuhi syarat tentang syari'at.
2. Syari'at bersifat fundamental, mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari fikih. Fikih bersifat instrumental, ruang lingkupnya terbatas pada apa yang biasanya disebut perbuatan hukum. • 3. Syari'at adalah ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi. Fikih adalah karya manusia yang dapat berubah atau diubah dari masa ke masa.
4. Syari'at hanya satu, sedang fikih mungkin lebih dari satu seperti terlihat pada aliran-aliran hukum yang disebut mazahib atau mazhab-mazhab itu. • 5. Syari'at menunjukkan kesatuan dalam Islam, sedang fikih menunjukkan keragamannya
Ibadah, menurut bahasa, artinya taat, tunduk, turut, ikut, dan do'a. • Dilihat dari segi bentuk dan sifatnya, ibadah dapat dibagi ke dalam lima kategori, yaitu • (1) ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan, seperti berzikir, berdo'a, memuji Allah dengan mengucapkan alhamdulillah, dan membaca al-Qur'an • (2) ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti, misalnya, membantu atau menolong orang lain, mengurus jenazah • (3) ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan wujudnya seperti salat, puasa, zakat, dan haji
(4) ibadah yang cara dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri, seperti puasa, iktikaf (berada di dalam mesjid dengan niat melakukan ibadah), ihram (siap, dalam keadaan suci untuk melakukan ibadah haji atau umrah) • (5) ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, misalnya memaafkan orang lain yang telah melakukan kesalahan atau membebaskan orang yang berhutang dari kewajiban membayar.
Shalat • Asal makna shalat berasal dari kata shalla yang berarti berdo’a. • Agama Islam mengajarkan kepada para pemeluknya untuk senantiasa mengingat Allah dengan melakukan shalat. Adapun yang dimaksud dengan shalat disini ialah : Ibadat yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir, diakhiri dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan.
Macam – macam shalat • 1. Shalat Fardhu ‘Ain • Disebut fardhu ‘ain karena kewajiban ini harus dilakukan oleh setiap orang islam tanpa terkecuali arti kewajiban disini adalah untuk masing-masing individu. • 2. Shalat Fardhu Kifayah • Dinamakan demikian karena ia merupakan suatu kewajiban yang apabila telah dilakukan oleh sebagian orang maka terlepaslah kewajiban itu atas sebagian yang lain.
Shalat Tathawwu’ / shalat sunnah: • 1. shalat sunnah rawatib, yaitu shalat sunnah yang mengiringi shalat wajib yang lima waktu • 2. shalat sunnah Nawafil, yaitu shalat sunnah yang berdiri sendiri, kadang-kadang dikerjakan seorang diri atau munfarid dan kadang-kadang dikerjakan bersama-sama (jama’ah). Shalat ini ada yang dilakukan karena suatu sebab tertentu, tapi ada yang dilakukan tanpa sebab.
Syarat syahnya shalat • 1. Badan, pakaian, dan tempat shalat harus suci dari najis • 2. suci dari hadats ; yaitu hadats kecil dan hadats besar • 3. Menutup aurat • 4. telah masuk waktunya shalat • 5. Meghadap ke kiblat(yakni kearah ka’bah di kota mekah) bagi yang mengetahuinya.
Hal-hal yang membatalkan shalat : • Tertinggalnya salah satu syarat seperti : berhadats baik kecil maupun besar. • Makan(minum) sedikit atau banyak dengan sengaja. • sengaja berkata-kata • Banyak bergerak, maksudnya melakukan sesuatu dengan tidak ada perlunya. • Ma’mum mendahului imam dua rukun • berubahnya niat, umpamanya yang fardhu diniatkan sunnat sedangkan yang sunnat diniatkan fardhu.
Shalat Jama’ Qashar • Ialah menggabungkan dua waktu shalat menjadi satu. • Adapun shalat jama’ ada dua macam: • Jama’ taqdim (menggeser waktu shalat kewaktu yang terdahulu) yaitu apabila shalat zhuhur dan ashar di jama’ dan dilakukan pada waktu zhuhur • Jama’ Takhir(menggeser waktu shlat ke waktu yang kemudian), yaitu shlat zhuhur dan ashar dijama’ dan dilakukan pada waktu ashar.
Wudhu’ • Syarat-syarat berwudhu’ • 1. beragama islam • 2. suci dari haidh dan nifas(bagi perempuan) • 3. dengan air yang suci lagi menyucikan
Yang membatalkan wudhu’: • 1. keluar sesuatu dari qubul dan dubur • 2. hilang akal sebab gila, mabuk, pingsan, tidur ,dll. • 3. tersentuh kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang boleh dinikahi.
Hal Tayamum • Ialah suatu cara lain untuk bersuci(Thaharah). • karena sakit yang tidak boleh kena air • karena sukar memperoleh air ketika akan shalat