320 likes | 847 Views
Efek Ekstrak Daun Tekelan ( Chromolaena odorata ) Terhadap Agregasi Platelet pada Tikus Putih Strain Wistar ( Rattus norvergicus L. ). I Wayan Arya Mahendra Karda 0910710083. Latar Belakang. Penyakit kardiovaskuler. Chromolaena odorata (L) King and Robinson.
E N D
Efek Ekstrak Daun Tekelan (Chromolaena odorata) Terhadap Agregasi Platelet pada Tikus Putih Strain Wistar (Rattus norvergicus L.) I Wayan Arya Mahendra Karda 0910710083
Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler Chromolaena odorata (L) King and Robinson • Prevalensi di AS 81,6 juta dengan kematian 813.800 jiwa • Di Indonesia : penyebab kematian utama • Salah satu penyebab : Trombosis • Penatalaksanaan medikamentosa menimbulkan efek samping. • Gulma yang mengganggu kesuburan tanah • Daun yang pahit : tidak bisa dipakai pakan ternak • Memiliki kandungan yang tinggi akan : saponin, tannin, dan flavonoid • Flavonoid : potensi menurunkan kejadian penyakit kardiovaskuler
Rumusan Masalah Apakah pemberian ekstrak daun tekelan (Chromolaena odorata) memiliki efek anti agregasi platelet pada tikus putih strain wistar (Rattus norvergicus L.)? ?
Tujuan Penelitian Tujuan Umum: Memperoleh bukti bahwa pemberian ekstrak daun tekelan (Chromolaena odorata) mampu menghambat agregasi platelet pada tikus putih strain wistar (Rattus norvergicus L.). Tujuan Khusus: • Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun tekelan (Chromolaena odorata) sebagai anti agregasi platelet pada tikus putih strain wistar (Rattus norvergicus L.).
Manfaat Penelitian Manfaat Akademik: Menyediakan data ilmiah mengenai efek ekstrak daun Chromolaena odorata sebagai anti agregasi platelet. Manfaat Praktis: • Memberikan informasi mengenai efek ekstrak daun tekelan (Chromolaena odorata) sebagai anti agregasi platelet yang diharapkan dapat menjadi pencegahan dan pengobatan alternatif untuk trombosis.
Tinjauan Pustaka Penyakit Kardiovaskuler • Modifiable risk factors : merokok, aktifitas fisik yang kurang, ketidakseimbangan kadar lemak darah, DM tipe 2, faktor psikososial, intake alkohol, serta obat – obatan. • Non-modifiable risk factors : umur, sex, dan ras (World Heart Federation, 2011)
Hemostasis Fungsi : - menjaga integritas sirkulasi saat terjadi kerusakan vaskuler. - membentuk sumbat trombus pada vaskuler yang rusak Melalui empat mekanisme utama: • Vasokonstriksi artertiol • Aktivasi dan agregasi platelet • Kaskade koagulasi • Mekanisme kontraregulasi (Kumar et al., 2003)
Platelet • Dibentuk dari megakariosit, life span : 8 – 12 hari • bentuk cakram diameter 2-4 mikrometer • Normal = 150.000 – 300.000 per mikroliter • Membran tersusun atas lipid (fosfolipid dan kolesterol), protein, serta karbohidrat. • Sitoplasma mengandung : 1) aktin dan miosin, 2) RE dan Golgi, 3) mitokondria, 4) enzim penghasil prostaglandin, 5) GF, serta 6) faktor stabilisasi fibrin (Guyton and Hall, 2006).
Chromolaena odorata Taxonomy: Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Super divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil) Sub Kelas : Asteridae Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Chromolaena Species : Chromolaena odorata (L) & H. E. Robins. (Anonymous, 2011)
Hipotesis Pemberian ekstrak etanol daun tekelan (Chromolaena odorata) menghambat agregasi platelet pada putih (Rattus norvegicus strain wistar).
Metode Penelitian Desain Penelitian: • Desain true experimental • Randomized Posttest Only Controlled Group Design • Tikus jenis Rattus norvegicus jantan strain wistar Kriteria • Inklusi : Tikus wistar jantan, berumur 6-8 minggu dengan berat ± 200 gram, warna bulu putih dan aktif • Eksklusi : Tikus yang tidak mau makan dan yang mengalami penurunan keadaan fisik atau mati
Variabel Independen • Ekstrak etanol daun tekelan (Chromolaena odorata) dalam berbagai dosis yaitu 100, 250, dan 500 mg/kgBB Variabel Dependen Jumlah platelet/trombosit yang bergerombol pada hapusan darah tepi.
Definisi Operasional • Tekelan • Platelet
Penghitungan Agregasi Platelet • Darah yang digunakan darah vena ekor tikus tanpa anti koagulan sebanyak 0,5cc. • Dibuat hapusan darah tepi dan dilakukan pewarnaan Wright. • Pengamatan preparat dilakukan dibawah mikroskop menggunakan minyak emersi (pembesaran objektif 100x) dalam 10 lapangan pandang. • Agregasi platelet dihitung dan dikelompokkan ke agregasi grade 0,1, dan 2. Dibandingkan sebelum dan sesudah perlakuan
Hasil Penelitian A5 Sebelum Perlakuan
A5 Setelah Perlakuan
B5 Sebelum Perlakuan
B5 Setelah Perlakuan
Pengujian Agregat Platelet grade 0 Hasil Uji Kruskall Wallis Terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan pada platelet grade 0 (P<0,05)
Hasil Uji Mann Whitney Terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan B – C (P<0,01) dan C – D (P<0,05). Terdapat peningkatan penurunan agregasi seiring dengan peningkatan dosis.
Pengujian Agregat Platelet grade 1 Hasil Uji Kruskall Wallis Terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan pada platelet grade 1 (P<0,05)
Hasil Uji Mann Whitney Terdapat perbedaan signifikan pada perlakuan A – B (P<0,01) dan A – D (P<0,05). Tampaknya dosis 100 mg/kgBB memberikan efek yang paling besar sedangkan peningkatan dosis tidak memberikan efek peningkatan penurunan agregasi lebih lanjut kecuali peningkatan dosis hingga 500 mg/kgBB
Pengujian Agregat Platelet grade 2 Hasil Uji Kruskall Wallis Terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan pada platelet grade 2 (P<0,05)
Hasil Uji Mann Whitney Terdapat perberbedaan secara signifikan pada perbandingan perlakuan A – D (P<0,05), B – C (P<0,05) dan C – D (P<0,05). Terdapat peningkatan penurunan agregasi platelet dengan meningkatnya dosis ekstrak tekelan (100 – 500mg/kgBB) kecuali pada perbandingan B – D.