651 likes | 3.57k Views
Matakuliah : mekanika teknik. Kontruksi Rangka Batang. Konstruksi Rangka Batang.
E N D
Matakuliah : mekanika teknik Kontruksi Rangka Batang
Konstruksi Rangka Batang Rangka Batang ialah suatu bentuk konstruksi yang terdiri dari banyak batang, mem-bentuk suatu segitiga dengan tujuan agar gabungan batang-batang kaku dan stabil serta gaya luar (aksi) yang bekerja didesain untuk bekerja pada titik kumpul batang.
Contoh soal Konstruksi Rangka Batang • Diketahui : suatu konstruksi rangka batang dengan gaya luar yang bekerja pada titik A, B, F, G, H seperti gambar disamping ini. • Ditanya : Hitunglah besarnya reaksi perletakan secara grafis dan analitis.
Pembahasan Konstruksi Rangka Batang • Secara Grafis Skala gaya : 1 ton 1cm Skala panjang : 1m 1cm
Hasil pembahasan Konstruksi Rangka Batang • Dari gambar poligon kutub & poligon batang diperoleh hasil ukuran garis penutup : • VA = 2 cm x 1 ton = 2 ton • VB = 2 cm x 1 ton = 2 ton
Konstruksi Rangka Batang Kita misalkan VA &VB ke atas : • Dengan menggunakan persamaan keseimbangan : • H = 0 ; V = 0 ; M = 0 • - H = 0 …. (OK, tidak ada gaya ho-risontal yang bekerja berarti konstruksi di-anggap stabil arah horisontal). • - MA = 0 …. P2.2m+P3.4m+P4.6m+ P5.8m - VB.8 = 0 • MB = 0 …. VA.8m-P1.8m-P2.6m-P3.4m-P4.2m = 0 • V = 0 …. VA+VB-P1-P2-P3-P4-P5=0
Rangka batang (truss) Rangka batang (truss) merupakan salah satu jenis umum dari struktur teknik yang digunakan sebagai pendukung didalam bangunan sipil maupun bangunan otomotif. Truss terdiri dari susunan batang dan sambungan sendi (engsel) dan dikedua ujungnya ditumpu engsel dan roll atau dikedua ujungnya sama-sama ditumpu engsel. Didalam menahan beban batang didalam rangkaian truss dapat berupa tarikan atau tekan. Beban tekan dan tarik terjadi ketika engsel berkontraksi. Beban tarikan dan tekan yang terjadi di batang
Ketika Truss mendapat beban akan mengalami pembeban pada sambungan engsel dan berlanjut pada batang. Saat menerima beban rangkaian truss dapat roboh dan stabil. Rangkaian truss yang mempu bertahan tanpa roboh ketika menerima beban disebut truss tegar. Untuk membuat truss tegar harus memenuhi persyaratan m = 2n-3. Dimana m adalah jumlah batang yang menyusun truss dan n adalah jumlah sambungan sendi didalam truss.
Truss Sederhana dan Tidak Sederhana • Truss Sederhana Truss Sederhana adalah bentuk rangka batang sederhana yang paling stabil.Di dalam truss sederhana rangka yang paling stabil adalah segitga. Apabila ada satu atau dua batang maka tidak akan membentuk rangka, sebaliknya bila membentuk segi empat atau lebih tidak dapat membentuk rangka yang stabil. jadi kesimpulannya rangka segitigalah yang bisa memberikan bentuk rangka yang stabil.
Cara untuk menyusun rangka batang yang paling sederhana adalah dengan merangkaikan segitiga-segitiga yang di bentuk dari batang-batang yang di sambungkan dengan senat. Segi empat sendiri merupakan rangkaian yang dapat berubah bentuk sehingga rangkaiannya tidak stabil.
Syarat truss sederhana • Sumbubatangberhimpitdengangarisdangarispenghubungantarakeduaujungsendi.titiksanbungandisebutdegansimpuldangaris yang menghubungkansemuasimpulpadakontruksirangkadisebutsistem. • Muatan yang bekerjapadarangkabatangharusmenangkappadasimpul. • Garissistemdangayaluarharusterletakdalamsatubidangdatar. • Rangkabatangmerupakanrangkabatangstatistertentu, baikditinjaudarikeseimbangangayaluarmaupundarikeseimbangangayadalam.
Metode Sambungan I. Analisa sambungan truss dengan metode maxwell Analisa rangkaian truss dapat dilakukan dengan metode sambungan (diagram Maxwell). Analisa dengan menggunakan diagram maxwell dilakukan dengan mengasumsikan reaksi yang terjadi pada batang truss diawali pada bagian sambungan sendi/engsel sebagai tempat pertemuan gaya-gaya. Metode maxwell membuat aturan bahwa: Didalam menyelesaian satu poligon gaya, maksimum 2 gaya yang tidak diketahui. Rangkaian poligon gaya akan memiliki rangkaian arah gaya yang saling berkejaran dan membentuk satu siklus tertutub dan Penyelesaian dilakukan disetiap engsel, arah gaya akan saling meniadakan.
II. Analisa sambungan truss dengan metode cremona Cara lain untuk menganalisa sambungan rangka yaitu dengan menggunakan metode cremona. Metode cremona menggunakan asumsi bahwa rangka sebagai bentuk yang rigid (kaku), sehingga gaya reaksi tumpuan bekerja pada garis gaya yang sejajar pada batang yang dekat tumpuan. Metode cremona memiliki aturan yaitu: 1.Maksimum 2 gaya yang tidak diketahui didalam penyelesaian menggunakan poligon gaya. 2.Gaya batang (S) yang digunakan untuk referensi poligon berikutnya, arahnya dibalik. 3.Rangkaian poligon gaya akan memiliki rangkaian arah gaya yang saling berkejaran dan membentuk satu siklus tertutub dan 4.Penyelesaian dilakukan disetiap engsel, arah gaya akan saling meniadakan.