870 likes | 2.51k Views
BAB 12 TEORI PENDUGAAN STATISTIK. Bagian I Statistik Induktif. Pengertian Teori dan Kegunaan Pendugaan. Metode dan Distribusi Sampling. Teori Pendugaan Statistik. Pendugaan Interval. Pengujian Hipotesa Sampel Besar. Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel.
E N D
BAB 12 TEORI PENDUGAAN STATISTIK
Bagian I StatistikInduktif PengertianTeoridanKegunaanPendugaan MetodedanDistribusi Sampling Teori Pendugaan Statistik Pendugaan Interval Pengujian Hipotesa Sampel Besar KesalahanStandardari Rata-rata HitungSampel Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Menyusun Interval Keyakinan Analisis Regresi dan Korelasi Linier Interval Keyakinan Rata-rata danProporsi Analisis Regresi dan Korelasi Berganda Interval KeyakinanSelisih Rata-rata danProporsi OUTLINE Pendugaan Titik Parameter KonsepDasarPersamaanSimultan MemilihUkuranSampel Bab 12 Teori Pendugaan Statistik
Pengertian • Pendugaan adalah seluruh proses dengan menggunakan statistik sampel untuk menduga parameter yang tidak diketahui • Pendugaan titik adalah pendugaan yang terdiri hanya satu nilai saja yang digunakan sebagai parameter untuk menduga suatu parameter populasi. • Contoh: tingkat inflasi bulan maret sebesar 1,07%
X X X X X X X X X X PENDUGA TUNGGAL SEBAGAI FUNGSI UNSUR POPULASI Standar Deviasi s2 = 1 (Xi - ) 2 n - 1 s2 = 1 {(X1 - ) 2 + (X2 - x) 2 + … + (Xn - ) 2} n - 1 atau S = f( X1, X2, …, X n) di mana: = 1Xi n = 1 (X1 + X2 + … + X n) n X f( 2) f( 3) f( 1) Bab 12: Teori Pendugaan Statistik Pendugaan Titik Paraneter
SIFAT-SIFAT PENDUGA Bab 12: Teori Pendugaan Statistik Pendugaan Titik Paraneter
X X X X penduga tidak bias Penduga bersifat tidak bias E( ) = Penduga bersifat bias E( ) Bab 12: Teori Pendugaan Statistik Pendugaan Titik Paraneter
sx12 sx12 <sx22 sx22 Penduga efisien Penduga Efisien Penduga yang efisienadalahpenduga yang tidak bias danmempunyaivariansterkecil (sx2) daripenduga-pendugalainnya. Bab 12: Teori Pendugaan Statistik Pendugaan Titik Paraneter
X Penduga Konsisten Penduga Konsisten Penduga yang konsistenadalahnilaidugaan ( ) yang semakinmendekatinilai yang sebenarnyadengansemakinbertambahnyajumlahsampel (n). n tak terhingga n sangat besar n besar n kecil Bab 12: Teori Pendugaan Statistik Pendugaan Titik Paraneter
Pendugaan interval • Pendugaan interval menyatakanjarak di manasuatu parameter populasimungkinberada. Bab 12: Teori Pendugaan Statistik Pendugaan Interval
Rumus interval pendugaan (s – Zsx < P < s + Zsx ) = C S : statistik yang merupakanpenduga parameter populasi (P) P : parameter populasi yang tidakdiketahui Sx: standardeviasidistribusisampelstatistik Z : suatunilai yang ditentukanolehprobabilitas yang berhubungan denganpendugaan interval, Nilai Z diperolehdaritabelluas dibawahkurva normal C : Probabilitasatautingkatkeyakinan yang dalamprakteksudah ditentukandahulu s – Zsx: nilaibatasbawahkeyakinan s + Zsx: nilaibatasataskeyakinan Bab 12: Teori Pendugaan Statistik Pendugaan Interval
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X Menentukan jumlah sampel tiap stratum Contoh: 0.50 0,50 95% 99% Z =-2,58 Z=-1,96 0= Z =2,58 Z=1,96 Padagambarterlihatuntuk interval keyakinan 95% terhubungkandengannilai Z antara –1,96 sampai 1,96. Inidapatdiartikanjugabahwa 95% dari rata-rata hitungsampelakanterletakdidalam 1,96 kali standardeviasinya. Sedangkanuntukkeyakinan 99%, maka rata-rata hitungnyajugaakanterletakdidalam 2,58 kali standardeviasinya. Interval keyakinanjugadapatdituliskanuntuk C= 0,95 adalah 1,96xdanuntuk C=0,99 adalah 2,58sx. Bab 12: Teori Pendugaan Statistik Pendugaan Interval
X X Menentukan jumlah sampel tiap stratum Contoh: 0.50 0,50 0,95/2 = 0,4750 0,95/2 = 0,4750 0,50/2 = 0,025 0,50/2 = 0,025 Z=-1,96 Z=1,96 Luaskurvaadalah 1dansimetrisyaitusisikanandankiriluasnyasamayaitu 0,5. Nilai C= 0,95 apabiladibagimenjadiduabagiansimetrismakamenjadi 0,4750 yang diperolehdari 0,95/2. Apabiladigunakantabelluasdibawahkurva normal untukprobabilitas 0,4750 makaakandiperolehnilai Z sebesar 1,96. Begitujugauntuk C= 0,99, makaprobabilitasnyaadalah 0,99/2 = 0,4950, nilaiprobabilitasiniterhubungdengannilai Z= 2,58. Setelahmenemukannilai Z danstandardeviasinya, makadapatdibuat interval keyakinandenganmudahmisalnyauntuk C= 0,95 adalah P( – 1,96sx < m < + 1,96sx) = 0,95 sedanguntuk C= 0,99 adalah P( – 2,58sx < m < + 2,58sx) = 0,99. Bab 12: Teori Pendugaan Statistik Pendugaan Interval
X X X Menentukan jumlah sampel tiap stratum Contoh: x1 = interval 1 mengandung µ x = –1,96sx x = –1,96sx x2 = interval 1 mengandung µ x95 = interval 95 mengandung µ x95 = interval 95—100 tidak mengandung µ • Padagambardiatasterlihatbahwa interval 1 dengannilai rata-rata interval 95 dengan rata-rata 95 mengandungnilaiparameternyayaitudanhanya 96 sampai 100 atau 5% interval saja yang tidakdaristatistikmengandung. • Jadi interval keyakinan C= 95 dapatdiartikanbahwasebanyak 95% interval mengandungnilai parameter aslinyayaitudanhanya 5% interval saja yang tidakmengandungparameternya. 13 Bab 12: Teori Pendugaan Statistik Pendugaan Interval
Kesalahan standar • Kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel adalah standar deviasi distribusi sampel dari rata-rata Bab 12: TeoriPendugaanStatistikKesalahanStandardari Rata-rata HitungSampel
s sx = n s - n N = n N - 1 Rumus kesalahan standar Untukpopulasi yang tidakterbatas n/N < 0,05: Untukpopulasi yang terbatas n/N > 0,05: • : Standardeviasipopulasi • sx: Standar error/kesalahan • standardari rata-rata • hitungsampel • n : Jumlahatauukuran • sampel • N : Jumlahatauukuran • populasi sx Bab 12: TeoriPendugaanStatistikKesalahanStandardari Rata-rata HitungSampel
s 232 sx sx = = n 33 s - n N = n N - 1 Contoh Soal Standar deviasi dari harga saham kelompok real estat pada penutupan tanggal 24 mei 2008 adalah 232. apabila diambil sampel sebanyak 33 perusahaan dari anggota real estate berapa standar errornya? Jumlah sampel sebanyak 33 dan tidak ada jumlah N untuk populasi, sehingga termasuk populasi tidak terbatas. Apabila dari soal diatas diketahui bahwa keseluruhan anggota real estate Indonesia berjumlah 508 perusahaan, sehingga nilai n/N = 33/508 = 0,065 dan lebih besar dibandingkan dengan 0,05, maka soal ini termasuk kedalam populasi yang terbatas, sehingga standar errornya menjadi = 40,38 Untukpopulasi yang terbatas n/N > 0,05: sx
X Z /2s/n Interval keyakinan rata-rata hitung Rumus intervalkeyakinan rata-rata hitung Untukpopulasi yang terbatas, faktorkoreksimenjadi (N–n)/N-1. Nilaimerupakan rata-rata darisampel, sedangkannilai Z untukbeberapa nilai C Bab 12: TeoriPendugaanStatistikMenyusun Interval Keyakinan
Interval keyakinan rata-rata hitung Berdasarkanpadanilai Z dandiasumsikanbahwa n>30 makadapatdisusun interval beberapakeyakinansebagaiberikut: Bab 12: TeoriPendugaanStatistikMenyusun Interval Keyakinan
Interval keyakinan rata-rata hitung Interval keyakinantersebutdapatjugadigambarkansebagaiberikut: Batas bawah Batas atas 1 - /2 /2 -Z /2 Z /2 Nilai parameter yang sebenarnyadiharapkan akan terdapatpada interval 1 - denganbatasbawah -Z /2 danbatasatas Z /2. Bab 12: TeoriPendugaanStatistikMenyusun Interval Keyakinan
Populasi Tidak Terbatas Z/2 s/n X X X MulaiIdentifikasimasalah Menentukan sampel (n) dan nilai rata-rata Menentukan Keyakinan(C atau = (1 – C) dan Nilai Z Populasi Terbatas Z/2 s/(N - n)/N-1 Skema proses interval keyakinan Bab 12: TeoriPendugaanStatistikInterval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi
X X X X Distribusi & standar deviasi populasi diketahui Distribusi Sampling: Normal Standar Deviasi Populasi: Diketahui Probabilitas ( – Z/2 x < < ( Z/2 s/(N – n)/N – 1n sx ) = C atau Probabilitas ( Z/2 sx ) = C : Rata-rata dari sampel Z/2 : Nilai Z dari tingkat kepercayaan : Rata-rata populasi yang diduga x : Standar error / kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel C : Tingkat keyakinan : (1 – C) Bab 12: TeoriPendugaanStatistikInterval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi
Distribusi & standar deviasi populasi tidak diketahui Distribusi Sampling: Normal Standar Deviasi Populasi: Tidak Diketahui Standar error untuk populasi yang terbatas dan n/N > 0,05: Standar error untukpopulasi tidakterbatas Distribusi normal standar Distribusi t dengan n=25 Distribusi t dengan n=15 Distribusi t dengan n=5 Bab 12: TeoriPendugaanStatistikInterval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi
X X X Distribusi & standar deviasi Distribusi Sampling: Mendekati Normal Standar Deviasi Populasi: Tidak Diketahui ( – t/2 sx< < ( + t/2 sx ) • : Rata-rata darisampel • t/2: Nilai t daritingkatkepercayaan • : Rata-rata populasi yang diduga • sx: Standar error/kesalahanstandardari rata-rata • hitungsampel • C : Tingkat keyakinan • : 1 – C Bab 12: TeoriPendugaanStatistikInterval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi
Distribusi & standar deviasi Untukpopulasi yang tidakterbatas Untukpopulasi yang terbatas Rumus pendugaanproporsipopulasi Probabilitas (p - Z/2.Sp<P< p + Z/2.Sp) p : Proporsisampel Z/2: Nilai Z daritingkatkeyakinan P :Proporsipopulasi yang diduga Sp : Standar error/kesalahandariproporsi C :Tingkat keyakinan :1 – C Bab 12: TeoriPendugaanStatistikInterval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi
X2 X1 X2 X1 X2 X1 Interval keyakinan untuk selisih rata-rata Probabilitas (( - ) - Z/2. x1-x2) <( - ) < (-) + Z/2. x1-x2) Di mana standar error dari nilai selisih rata-rata adalah: Apabila standar deviasi dari populasi tidak ada, maka dapat diduga dengan standar deviasi sampel yaitu: Di mana: x1-x2 : Standar deviasi selisih rata-rata populasi sx1-x2 : Standar error selisih rata-rata sx1, sx1: Standar deviasi sampel dari dua populasi n1, n2: Jumlah sampel setiap populasi Bab 12: TeoriPendugaanStatistikInterval Keyakinan Rata-rata Selisihdan Proporsi
Interval keyakinan untuk selisih proporsi Probabilitas Probabilitas ((p1-p2) - Z/2. sp1-p2) <(P1-P2) < (p1-p2) + Z/2. sp1-p2) Di mana standar error dari nilai selisih proporsi adalah: p1, p2 : Proporsi sampel dari dua populasi Sp1, sp1: Standar error selisih proporsi dari dua populasi n1, n2 : Jumlah sampel setiap populasi Bab 12: TeoriPendugaanStatistikInterval Keyakinan Rata-rata Selisihdan Proporsi
Faktor ukuran sampel Faktor yang memengaruhi jumlah sampel: Bab 12: TeoriPendugaanStatistikMemilihUkuranSampel
Rumus jumlah sampel dalam populasi dirumuskan sebagai berikut: • Rumus tersebut diturunkan dari interval keyakinan sebagaimana diuraikan sebagai berikut: • P (–Za/2 < Z < Za/2 ) = C = 1 – a • (–Za/2 < ( – m)/(s/Ön) < Za/2) • (–Za/2 (s/Ön) < ( – m) < Za/2(s/Ön)) • (x – m) < Za/2(s/Ön); ingat bahwa error e = – m • e < Za/2(s/Ön); • e2 = (Za/2)2(s2/n); • n = [(Za/2.s)/e]2 Rumus jumlah sampel untuk menduga rata-rata populasi n = [(Za/2.s)/e]2 Bab 12: TeoriPendugaanStatistikMemilihUkuranSampel
P (–Za/2 < Z < Za/2 ) = C = 1 – a • (–Za/2 < (p1 – p2)/(s/Ön) <Za/2) • (–Za/2(Ö[(p(1 – p)]/n – 1) < (p1 – p2) < Za/2(Ö[p(1– p)]/n–1) • (p1 – p2) < Za/2(Ö[(p(1 – p)]/n – 1); ingat bahwa error e = p1 – p2 • e < Za/2(Ö[(p(1 – p)]/n – 1); dikuadratkan kedua sisi menjadi • e2 = (Za/2)2[(p(1 – p)]/n – 1; dipindahkan n – 1 ke sisi kiri • n –1 = (Za/2.)2 p(1 – p) sehingga n menjadi • e2 • n = (Za/2.)2 p(1 – p) + 1 • e2 Rumus jumlah sampel untuk menduga rata-rata populasi Untuk mendapatkan rumus jumlah sampel dalam pendugaan proporsi populasi dapat diturunkan sebagai berikut: Bab 12: TeoriPendugaanStatistikMemilihUkuranSampel
ContohSoal Untukmeningkatkanpelayanankepadakonsumen, PT Telkom melakukan survey kepuasanpelanggan di wilayah JABODETABEK. Dari 3000 pelanggan, ternyata 2.100 orang menyatakanpuasdansisanyakurangpuas. Buatlah interval keyakinantentangkepuasankonsumendenganmenggunakantingkatkeyakinan 95% Proporsipelangganpuas 2100/3000 = 0,7 danjumlahkonsumenadalah 3.000, jadi standard error populasinyaadalah = 0,0084 Nilai Z untukprobabilitas = 0,4750 (0,95/2) = 1,96 Interval keyakinan (p - Z/2.Sp<P< p + Z/2.Sp) (0,7 – 1,96. 0,0084) < P < 0,07 + 1,96. 0,0084 ) (0,68 < P < 0,72) Jadi interval keyakinanjumlahkonsumen yang menyatakanpuassebanyak 2,040 orang ( 0,68 x 3000) sampaidengan 2160 orang ( 0,72 x 3000) 2.040 < P < 2160
ContohSoal PT Nikko Sahammelakukanpenilitianterhadapcaloninvestornyadenganketentuansebagaiberikut: Sampelpertamadiambil 120 orang yang berumur < 45 thdan > 45th. Hasil survey menunjukkanbahwasebanyak 80 orang yang berumur > 45thdan 60 orang yang berumur <45thsetujuuntukmenerimaresikolebihbesar. Hal inidisebabkanprodukbarureksadanamampumenaikkanhasilpadakisaran 4 – 6 % lebihtinggi. Buatlah interval keyakinanuntukmelihatselisihproporsidarikemampuanmenghadapiresikotersebutdengantingkatkeyakinan 90% Diketahui: n1 = 120 ; n2 = 120 Proporsiumur > 45 (P1) = 80/120 = 0,67 Proporsiumur < 45 (P2) = 60/120 = 0,5 Selisihproporsi (P1-P2) = 0,67 – 0,5 = 0,17 Standar error proporsi = 0,063
Nilai Z denganprobabilitas = 0,4500 (0,90/2) 1,65 Interval keyakinanmenjadi ((p1-p2) - Z/2. sp1-p2) <(P1-P2) < (p1-p2) + Z/2. sp1-p2) ((0,17) – 1,65 x 0,063 ) < (P1-P2) < (0,17) + 1,65 x 0,063 ) (0,07 < (p1 – P2) < 0,27