1.57k likes | 7.1k Views
Pemeriksaan hematologi ( Darah Perifer Lengkap /DPL) . Dr. Fatma C. Wijaya, Sp.PK Bagian Patologi Klinik FK-UR/RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru . Pemeriksaan Hematologi. Bahan pemeriksaan darah vena atau darah kapiler dengan antikoagulan EDTA
E N D
Pemeriksaanhematologi(DarahPeriferLengkap/DPL) Dr. Fatma C. Wijaya, Sp.PK Bagian Patologi Klinik FK-UR/RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru
Pemeriksaan Hematologi • Bahan pemeriksaan darah vena atau darah kapiler dengan antikoagulan EDTA • Jumlah sampel : ± 3 ml sesuai dengan jenis pemeriksaan • Stabilitas sampel 2 jam pada suhu kamar, 24 jam pada suhu 40C • Persiapan :(-)
Komposisi darah • Volume darah : 7-8% BB • Komposisi darah : • 45% sel darah • Eritrosit Hemoglobin mengangkut O2 dan CO2 • Leukosit sistem imun • Trombosit hemostasis • 55% cairan (plasma/serum) • 90% air • 10% protein (albumin, globulin, fibrinogen), karbohidrat, lipid, enzim, hormon, garam, vitamin
Jenis-jenis pemeriksaan hematologi • Darahrutin • Hemoglobin (Hb), LED, hitungleukosit, hitungjenisleukosit • Darahperiferlengkap (DPL) atau complete blood count (CBC) • Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), Jumlahtrombosit, Jumlahleukositdanhitungjenisleukosit (differential count), Jumlaheritrosit, Nilaieritrosit rata-rata (NER), RDW, MPV • LajuEndapDarah (LED) • Pemeriksaankhusus • Hitungretikulosit • Coomb Test • Evaluasisumsumtulang (BMP) • Gambarandarahtepi • Tesresistensiosmotik • Analisa hemoglobin
I. Hemoglobin (Hb) • Kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan cara • Kolorimeterik visual cara Sahli • Fotoelektrik cara sianmethemoglobin atau hemoglobinsianida • Cara sianmethemoglobin adalah cara yang dianjurkan untuk penetapan kadar hemoglobin di laboratorium oleh WHO • Alasan : • larutan standar sianmethemoglobin sifatnya stabil, mudah diperoleh • Pada cara ini hampir semua hemoglobin terukur kecuali sulfhemoglobin • Pada cara ini ketelitian yang dapat dicapai ± 2%.
Cara Sahli kurang baik • Tidak semua macam hemoglobin diubah menjadi hematin asam misalnya karboksihemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin . • Selain itu alat untuk pemeriksaan hemoglobin cara Sahli tidak dapat distandarkan ketelitian yang dapat dicapai hanya ±10%. • Nilai rujukan kadar hemoglobin tergantung dari umur dan jenis kelamin. • Kadar hemoglobin yang kurang dari nilai rujukan merupakan salah satu tanda dari anemia. • Jika Hb < 5 g/dl gagal jantung dan kematian • Hb < 7 g/dl indikasi transfusi
Pada bayi baru lahir, kadar hemoglobin lebih tinggi dari pada orang dewasa yaitu berkisar antara 13,6 - 19, 6 g/dl. • Kemudian kadar hemoglobin menurun dan pada umur 3 tahun dicapai kadar paling rendah yaitu 9,5 - 12,5 g/dl. • Setelah itu secara bertahap kadar hemoglobin naik dan pada pubertas kadarnya mendekati kadar pada dewasa yaitu berkisar antara 11,5 - 14,8 g/dl. • Pada pria dewasa kadar hemoglobin berkisar antara 13 - 16 g/dl sedangkan pada wanita dewasa antara 12 - 14 g/dl. • Pada wanita hamil terjadi hemodilusi sehingga untuk batas terendah nilai rujukan ditentukan 10 g/dl.
Bila kadar hemoglobin lebih tinggi dari nilai rujukan, maka keadaan ini disebut polisitemia. • Hb > 20 g/dl hemokosentrasi penutupan pembuluh darah kapiler • Polisitemia ada 3 macam yaitu • Polisitemia vera, suatu penyakit yang tidak diketahui penyebabnya keganasan hematologi • Polisitemia sekunder, suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat berkurangnya saturasi oksigen misalnya pada kelainan jantung bawaan, penyakit paru dan lain-lain, atau karena peningkatan kadar eritropoietin misal pada tumor hati dan ginjal yang menghasilkan eritropoietin berlebihan • Polisitemia relatif, suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma misal pada luka bakar.
II. Hematokrit (Ht) • Nilaihematokrit : volume semuaeritrositdalam 100 ml darah % dari volume darah. • Hematokritmenunjukkankadareritrosit, bukanmasaeritrosit total • Cara menentukan • Manual : mikrohematokritdanmakrohematokrit • Otomatik : dihitungdari MCV danjumlaheritrosit • Cara mikrohematokrit • Cara makrohematokrit • Nilai normal pria : 40-48%, wanita 37-43%
Peningkatan hematokrit ditemukan pada polisitemia, penurunan hematokrit ditemukan pada anemia • Ht < 20 % gagal jantung dan kematian • Ht > 60%pembekuan darah spontan • Pada keadaan hidremia seperti hamil hematokrit menurun (fisiologis), pada keadaan hemokonsentrasi seperti syok hipovolemik setelah perdarahan, dehidrasi hematokrit meningkat
III. Jumlah eritrosit • Tujuan : untukmenentukanjumlah total eritrosit per uldarahuntukmelihatadanya anemia ataupolisitemia • Bersama-samadenganHb, Ht, dapatdigunakanutkmenilaiproseseritropoiesis • Cara hitung : manual danotomatik • Nilai normal : 4.5 juta – 10 juta / ul • Interpretasi • Penurunanjumlaheritrosit • Anemia : penurunanHb, Ht danjumlaheritrosit • Keganasan : limfoma, multipelmieloma, leukemia, SLE, • Peningkatanjumlaheritrosit (eritrositosis) • Primer : polisitemiavera • Sekunder : penyakitparu, tempattinggi, perokok, Hbpathy, penyakitginjal • Relatif : dehidrasi
IV. Nilai eritrosit rata-rata/Indeks eritrosit • DiperkenalkanolehWintrobe • Tujuan : memperkirakanukuraneritrosit, isieritrositdankandunganHberitrosit klasifikasi anemia secaramorfologis • Klasifikasi anemia : normositiknormokrom, mikrositikhipokrom, makrositik • Harusdikonfirmasidengansediaanhapusdarahtepi (lihatnilai RDW) melihatmorfologieritrosit ! • Terdiridari MCV, MCH, MCHC • Dihitungdarijumlaheritrosit, kadarHbdanHematokrit
Ht (%) X 10 fl (mikrometer kubik/ um3) MCV = Jumlah eritrosit (106/μl) Mean Corpuscular Volume (MCV) • Merupakan volume rata-rata eritrosit yang dihitungdarihematokritdanjumlaheritrosit • MCV menunjukkanukuran rata-rata eritrosit : normositik, makrositik, mikrositikklasifikasimorfologi anemia • 1 fl = 10-15L = 1 mikrometerkubik (um3) • Nilai normal : 84-96 fl (nilailebihtinggipadaneonatus, bayi an orangtua)
45 X 10 fl (mikrometer kubik/ um3) MCV = 5 = 90 fl = normositik Contoh soal MCV • Jika diketahui Ht 45% (0,45 L), Jumlah eritrosit 5x1012/L, maka
Hb (g/dl) X 10 fl (mikrometer kubik/ um3) MCH (pg/) = Eritrosit (106/ul) Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) • Menunjukkan rata-rata beratHbdidalam 1 eritrosit (pg Hb /RBC) • Terutamadigunakanuntukmenilaiderajatberatnya anemia • Cara hitung • Nilai normal : 28-34 pg/sel
Hb (g/dl) X 100 MCHC = g/dl Ht (%) Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) • Mengukur rata-rata kadarHbdidalamsemuaeritrosit • Digunakanuntukmemantauterapi anemia • Nilai normal 32-36 g/dl • Cara hitung
SD ukuran eritrosit RDW = X 100 MCV V. Red Cell Distribution Width (RDW) • Dihitungsecaraotomatik • Cara hitung : • Menunjukanvariabilitasukuraneritrosit abnormal konfirmasimorfologipadasediaanhapusdarahtepi • Anisositosis RDW meningkat • Nilai normal 11.5-14.5 (CV %)
RDW digunakanterutamauntukmembedakantalasemiaheterozigottanpakomplikasi (MCV rendah, RDW normal) dengan anemia defisiensibesi (MCV rendah, RDW meningkat) • RDW meningkatpada • Anemia defisiensibesi • Anemia perniciosa/def. folat • Anemia hemolitik • RDW normal • Anemia of Chronic Disease • Blood loss • Anemia aplastik • Sferositosisherediter • Hemoglobinopati (HbS, HbE)
VI. Jumlah trombosit • Merupakansalahsatupemeriksaanpenyaringhemostasis : jumlahtrombosit /uLdarah • Digunakanuntukmenilaikelainanperdarahan yang terjadipadakeadaantrombositopenia, uremia, penyakithatiataukeganasan • Nilai normal 150.000-400.000 /ul • Nilai < 20.000/ulperdarahanspontan, pemanjanganmasaperdarahan (BT), ptechiae, ecchymosis • Peningkatanjumlah : trombositosis • Penurunanjumlah : trombositopenia
Trombositosis dapat ditemukan pada • Primer : trombositosis esensial keganasan hematologi • Reaktif : jumlah trombosit < 1.000.000/ul • Anemia defisiensi besi • Anemia hemolitik • Acute blood loss • Trombositopenia terjadi akibat : • Gangguan produksi • Peningkatan pemecahan • Peningkatan pemakaian • Sekuestrasi di limpa
VII. Mean Platelet Volume (MPV) • Menunjukkan keanekaragaman ukuran platelet dd trombositopenia • Indeks produksi tombosit • Nilai normal : 7.4- 10.4 fl • MPV meningkat pada hipertiroid dan penyakit mieloproliferatif
VIII. Jumlah leukosit • Leukosit granulositdanagranulosit • Agranulosit limfositdanmonosit MN • Granulosit : • granul + (N. segmen, basofil, eosinofil) • Intiselberlobus > 1 PMN • Duacarauntukmenghitungleukositdalamdarahtepi. • Cara manual denganmemakaipipetleukosit, kamarhitungdanmikroskop • Cara semi automatikdenganmemakaialatelektronik.
Jumlahleukosit normal : tergantungumur, aktifitas • Padabayibarulahirjumlahleukosittinggi, sekitar 10.000 - 30.000/µl. • Jumlahleukosittertinggipadabayiumur 12 jam yaituantara 13.000 - 38.000 /µl. • Setelahitujumlahleukositturunsecarabertahapdan • Padaumur 21 tahunjumlahleukositberkisarantara 4500 - 11.000/µl. • Padakeadaan basal jumlahleukositpadaorangdewasaberkisarantara 5000 - 10.000/µL. • Jumlahleukositdapatmeningkatsetelahmelakukanaktifitasfisik yang sedang, tetapijaranglebihdari 11.000/µl.
Bilajumlahleukositlebihtinggidarinilairujukan : leukositosis, lebihrendah : leukopenia. • Leukositosisdapatterjadisecarafisiologikmaupunpatologik. • Leukositosisfisiologik : kerjafisik yang berat, gangguanemosi (stress, takut, menangis), kejang, takhikardiparoksismal, partusdanhaid, mual, muntah, kesakitan, cuacaekstrim klinistidakadakelainan • Leukositosispatologikselaludiikutiolehpeningkatanabsolutdarisalahsatuataulebihjenisleukositsepertileukositosisdengannetrofilia • Leukemoid reaction peningkatanleukosit yang cukuptinggi (dapatmencapai 50.000/ul) dapatterjadipada sepsis, batukrejan, campak) ~ leukemia. • Dibedakandari leukemia karenasifatnyasementarasedangkanpada leukemia leukositosisbersifatmenetapdanmeningkatsecaraprogresif
Penyebab leukositosis patologik • Kebutuhanmeningkat Infeksi & inflamasiakut peningkatanleukosittergantungpadaderajatberatnyapenyakit, dayatahanpasien, umurpasien, responsumsumtulangterhadappenyakit • Produksimeningkatsecara primer : leukemia, polisitemiavera, trauma/operasi, zattoksik, keganasan (karsinomabronkus), hemolisis/perdarahanakut, nekrosisjaringan, obat (epinefrin/adrenalin,ether) • Pemusnahanmenurun pascasplenektomi. • Pengaruhobat steroid • ACTH padaorangsehat leukositosis • ACTH padainfeksiberat infeksimenyebarcepattanpamenimbulkanleukositosis leukositdapat normal
Leukopenia • Leukopenia adalah keadaan dimana jumlah leukosit kurang dari 5000/ul darah. • Karena pada hitung jenis leukosit, netrofil adalah sel yang paling tinggi persentasinya hampir selalu leukopenia disebabkan oleh netropenia. • Dapat ditemukan pada • Produksi berkurang depresi SST Infeksi virus, obat, leukemia, anemia aplastik, anemia perniciosa, • Pemusnahan meningkat hipersplenisme • Penghancuran meningkat Immune associated neutropenia
IX. Hitung jenis leukosit (differential count) • Leukositdidarahtepi : Basofil, Eosinofil, N. Batang, N.segmen, limfosit, monosit • Hitungjenisleukosit • Persentaserelatif hanyamenunjukkanjumlahrelatifdarimasing-masingjenis sel. • Jumlahabsolutnilairelatif (%) dikalikanjumlahleukosit total (sel/µl). • Hitungjenisleukositberbedatergantungumur. Padaanaklimfositlebihbanyakdarinetrofilsegmen, sedangpadaorangdewasakebalikannya. • Kegunaan : polaspesifikakanmemberikannilaidiagnostiktertentu • Cara hitung : • Manual denganmembacapadasediaanhapusdarahtepi. Bilapadahitungjenisleukosit, didapatkaneritrositberintilebihdari 10 per 100 leukosit, makajumlahleukosit/µl perludikoreksi. • Otomatik
Nilairujukan • Relatif (%) • Basofil/Eosinofil/N.Batang/N. segmen/Limfosit/Monosit = 0-1/1-3/2-6/50-70/20-40/2-8 • Absolut (/uL ) • Istilah : • Peningkatan akhiran “filia” • Penurunan akhiran “penia • Shift to the right peningkatanleukositmatang hemolisis, penyakithati, alergi, anemia perniciosa. • Shift to the left peningkatanleukositmuda (batangkeatas) infeksibakteriakut
Basofilia • Basofil fagositkomplekimun, granulmengandunghistamin, serotonin, heparin • Basofilia suatukeadaandimanajumlahbasofillebihdari 100/µl darah. • Basofilia : polisitemiavera, leukemia granulositikkronik, alergisepertieritroderma, urtikariapigmentosadankolitisulserativa • Padareaksialergibasofilakanmelepaskanhistamindarigranulnya.
Eosinofilia • Eosinofil fagositosis, granulmengandung anti histamin • Eosinofilia suatukeadaandimanajumlaheosinofillebihdari 300/µl darah. • Eosinofilia : alergidaninfestasiparasitseperticacing. • Histamin yang dilepaskanpadareaksi antigen-antibodimerupakansubstansikhemotaksis yang menarikeosinofil. • Penyebab lain eosinofiliapenyakitkulitkronik, infeksidaninfestasiparasit, kelainanhemopoiesissepertipolisitemiaveradan leukemia granulositikkronik.
Netrofilia • Suatukeadaandimanajumlahnetrofillebihdari 7000/µl dalamdarahtepi. • Penyebab : infeksibakteriakut, keracunanbahankimiadanlogamberat, gangguanmetabolikseperti uremia, nekrosisjaringan, kehilangandarahdankelainanmieloproliferatif. • Faktor yang mempengaruhiresponsnetrofilterhadapinfeksi, sepertipenyebabinfeksi, virulensikuman, responspenderita, luasperadangandanpengobatan. • InfeksiolehbakterisepertiStreptococcus hemolyticusdanDiplococcuspneumoniaemenyebabkannetrofilia yang berat, sedangkaninfeksiolehSalmonella typhosadanMycobacterium tuberculosistidakmenimbulkannetrofilia.
Rangsangan yang menimbulkannetrofiliadapatmengakibatkandilepasnyagranulositmudakeperedarandarahdankeadaaninidisebutpergeserankekiriatau shift to the left. • Padainfeksiringanatauresponspenderita yang baik, hanyadijumpainetrofiliaringandengansedikitsekalipergeserankekiri. • Sedangpadainfeksiberatdijumpainetrofiliaberatdanbanyakditemukanselmuda. • Infeksitanpanetrofiliaataudengannetrofiliaringandisertaibanyakselmudamenunjukkaninfeksi yang tidakteratasiatauresponspenderita yang kurang. • Padainfeksiberatdankeadaantoksikdapatdijumpaitandadegenerasi, yang seringdijumpaipadanetrofiladalahgranula yang lebihkasardangelap yang disebutgranulasitoksik. Disampingitudapatdijumpaiintipiknotikdanvakuolisasibaikpadaintimaupunsitoplasma
Limfositosis • Suatukeadaandimanaterjadipeningkatanjumlahlimfositlebihdari 8000/µl padabayidananak-anaksertalebihdari 4000/µl darahpadadewasa. • Limfositosisdisebabkanoleh : • Infeksi virus (morbili, mononukleosisinfeksiosa) • Infeksikronik (tuberkulosis, sifilis, pertusis) • Kelainanlimfoproliferatif (leukemia limfositikkronikdanmakroglobulinemia primer)
Monositosis • Monositosis suatukeadaandimanajumlahmonositlebihdari 750/µl padaanakdanlebihdari 800/µl darahpadaorangdewasa. • Monositosis : • penyakitmieloproliferatif (leukemia monositikakutdan leukemia mielomonositikakut) • Penyakitkollagen (SLE, reumatoidartritis) • Penyakitinfeksiolehbakteri, virus, protozoa maupunjamur. • Perbandinganantaramonosit : limfositmempunyaiartiprognostikpadatuberkulosis. Padakeadaan normal dantuberkulosisinaktif, perbandinganantarajumlahmonositdenganlimfosit ≤1:3, tetapipadatuberkulosisaktifdanmenyebar, perbandingantersebut >1:3.
Neutropenia • Suatu keadaan dimana jumlah netrofil kurang dari 3000/µl darah. • Penyebab netropenia • Gangguan pembentukan netrofil di SST penyakit hematologi seperti leukemia, infeksi virus, obat, radiasi, metastase tumor • Meningkatnya neutrofil yang disimpan pinggir pembuluh darah (margin pool) • Akibat pemendekan umur netrofil banyak terpakai, sekuestrasi di limpa, autoimun • Tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) pada infeksi seperti tifoid, infeksi virus, protozoa dan rickettsia dan pada hronic idiopathic neutropenia.
Limfopenia • Padaorangdewasalimfopeniaterjadibilajumlahlimfositkurangdari 1000/µl danpadaanak-anakkurangdari 3000/µl darah. • Penyebablimfopenia • Produksilimfositmenurun (penyakit Hodgkin, sarkoidosis) • Penghancuran yang meningkat (radiasi, kortikosteroiddanobat-obatsitotoksis) • Kehilangan yang meningkat (thoracic duct drainage dan protein losing enteropathy)
Eosinopenia dan lain-lain • Eosinopeniaterjadibilajumlaheosinofilkurangdari 50/µl darah. • Dijumpaipada : • Keadaan stress (syok, lukabakar, perdarahandaninfeksiberat) • Hiperfungsikoreks adrenal • Pengobatandengankortikosteroid. • Penurunanjumlahbasofil, eosinofildanmonosit biasanyaterjadiakibatpeningkatansel lain--> kurangbermaknasecaraklinis
X. Laju Endap Darah (LED)/ Eryhtrocyte Sedimentation Rate (ESR) • Mengukurkecepatanpengendapanseldarahmerahdidalam plasma dalamwaktu 1 jam (satuan : mm) • Prinsip: jikadarah vena dimasukkandalamtabungdandibiarkanpadaposisitegak, makaeritrositcenderungakanmengendapdidasartabung. Tinggi plasma diatasendapaneritrositdilaporkansebagai LED dalam mm • Prosespengendapandarahterjadidalam 3 tahapyaitutahappembentukanrouleaux (10 menit), tahappengendapan (40 menit) dantahappemadatan (10 menit). • Nilai normal • PadacaraWintrobenilairujukanuntukwanita 0 - 20 mm/jam danuntukpria 0 - 10 mm/jam • PadacaraWestergreennilairujukanuntukwanita 0 - 15 mm/jam danuntukpria 0 - 10 mm/jam.
Faktor-faktor yang dapat mempercepat atau memperlambat LED • Faktor plasma • Peningkatan fibrinogen, α2-, β-, γ-Globulin (protein faseakut) LED cepat. Protein inimenurunkanmuatannegatiferitrosit (zeta potential) mempercepatpembentukanrouleaux • Albumin memperlambatsedimentasi Peningkatan albumin LED lambat • Kolesteroltinggi --> LED cepat
Faktoreritrosit • Peningkatan ratio plasma daneritrositsepertipada anemia mempermudahsedimentasi LED cepat • Luaspermukaaneritrosit yang kecilsepertipadamikrosit LED lambat • Perubahanbentukeritrositmenjadi irregular LED lambat • Faktorteknik • Getaran • Cahaya • Kemiringantabung • Tahap analitik di laboratorium
Maknaklinispemeriksaan LED • LED : mencerminkanperubahan protein plasma yang terjadipadainfeksiakutmaupunkronik, prosesdegenerasidanpenyakitlimfoproliferatif. • LED cepat : merupakanrespons yang tidakspesifikterhadapkerusakanjaringandanmerupakanpetunjukadanyapenyakit. • Biladilakukansecaraberulang, LED dapatdipakaiuntukmenilaiperjalananpenyakitsepertituberkulosis, demamrematik, artritisdannefritis. • Lajuendapdarah yang cepatmenunjukkansuatulesi yang aktif • Peningkatanlajuendapdarahdibandingkansebelumnyamenunjukkanproses yang meluas • Lajuendapdarah yang menurundibandingkansebelumnyamenunjukkansuatuperbaikan.
Daftar pustaka • Dharma R, Imannuel S, Wirawan R. PenilaianHasilPemeriksaanHematologiRutin. CerminDunia Kedokteran.1983 (30):27-31 • Fischbach F, Dunning MB. A manual of Laboratory and Diagnostic Test. 8th Ed. LippincotWilliams&Wilkins. Philadelphia;2009: 57-144 • Morris MW. Davey FR. Basic examination of Blood. In : Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methodes. Hendry JB.Ed.20th Ed. WB Saunders. Philadelphia. 2001: 479-517 • Gandasubrata. PenuntunPraktikumLaboratoriumKlinik. FKUI. Jakarta. 1997. • Kresno SB: Diagnosis danProsedurLaboratorium. FKUI. Jakarta. 1998.