1 / 25

TEORI PRINSIPAL AGEN

TEORI PRINSIPAL AGEN. I. INFORMASI TIDAK SIMETRIS. Pasar adalah tatanan spontan pertemuan permintaan dan penawaran Neoklasik: asumsi pembeli dan penjual setara karena pertukaran dgn akses informasi yang sama

barth
Download Presentation

TEORI PRINSIPAL AGEN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI PRINSIPAL AGEN

  2. I. INFORMASI TIDAK SIMETRIS • Pasar adalah tatanan spontan pertemuan permintaan dan penawaran • Neoklasik: asumsi pembeli dan penjual setara karena pertukaran dgn akses informasi yang sama • Dalam kenyataan posisi pembeli dan penjual tidak sama (penjual sering memiliki informasi lebih dibandingkan pembeli)

  3. lanjutan.... • Fakta yang faktual ini dikenal dengan sebutan asymmetric information, yang sering terjadi pada banyak kasus kontrak dan transaksi • Informasi kemudian tidak gratis, tapi mempunyai nilai • Fakta ini melemahkan teori ekonomi neoklasik, melegitimasi pentingnya ekonomi kelembagaan • Ekonomi noeklasi tidak memasukkan faktor kelembagaan, tetapi ekonomi kelembagaan justru menjadikannya faktor utama

  4. Model informasi yang asimetri mempunyai asumsi bahwa setidaknya ada satu pihak di dalam transaksi tersebut memiliki informasi yang relevan, sementara pihak lainnya tidak

  5. II. MASALAH PRINSIPAL AGEN • Posisi kepemilikan informasi tidak sama, sehingga kedudukan tidak sama • Hubungan prinsipal agen adalah hubungan yang tidak setara • Agen memiliki informasi lebih banyak daripada prinsipal • Prinsipan mengalami masalah dalam menjaga agar agen bertindak atas namanya atau sesuai kontrak

  6. Untuk mengatasi hal tersebut prinsipal mengeluarkan biaya sebagai insentif, biaya monitoring • Biaya untuk mencegah moral hazard • Lihat kasus kredit Bimas • Lihat transformasinya pada kupedes

  7. Kasus perilaku dalam ekonomi ini tidak dianalisa oleh ekonomi neoklasik • Hubungan kontrak atau transaksi yang melibatkan perilaku seperti ini rumit dan menimbulkan implikasi beban tambahan atau biaya

  8. Kasus Kredit Bimas • Kasus ini merupakan model kontrak yang menimbulkan moral hazard • Desain kontrak melalui campuran bisnis dan negara • Kasus kemacetan kredit sangat meluas (meskipun dampaknya pada program pangan dianggap berhasil) • Desain kredit tidak berdasarkan pasar (supply leading)

  9. Kasus Kupedes • Moral hazard yang meluas diperbaiki dengan melakukan desain kontrak yang murni pasar • Skema kredit tidak lagi melalui negara (gubernur, bupati, camat), tetapi skema kredit komersial dengan asas-asas bisnis murni • Prinsip dan pendekatan sesuai pasar (demand following) • Kasus kredit macet sangat kecil (hanya 1-2 persen) • Tetapi petani kelas bawah kurang terjangkau

  10. Masalah dan dilema hubungan prinsipal agen ini banyak ditemui dalam tata hubungan dan kontrak antara pemberi kerja dengan pekerjanya, hubungan perburuhan, dan masalah peraturan ketenagakerjaan.

  11. Tidak hanya di tingkat bawah, masalah prinsipal agen juga ditemui di perusahaan besar dan perusahaan keuangan skala besar ketika menyewa eksekutif puncak, yang berperan sebagai nakhoda perusahaan milik prinsipal dan bertanggung terhadap keselamatan serta kemajuan perusahaan.

  12. Asumsi manusia adalah rasional dan self interested rational choice • Hubungan prinsipal agen tidak berbeda dengan asumsi ini • Dengan informasi asimetri prinsipal bisa menanggung resiko lebih besar dalam kontrak karena lebih sedikit memiliki informasi di lapangan • Bisa dipakai strategi stick and carrot

  13. BIAYA KEAGENAN • Yang sudah pasti dan umum terjadi, biaya agen muncul karena informasi asimetri • Biaya keagenan muncul dalam perusahaan ketika terjadi divergen tujuan antara manajemen dengan pemegang saham

  14. III. KONTRAK DAN KOMPENSASI • Informasi asimetri terkait dengan kelembagaan isu dan masalah kontrak kerja • Kontrak kerja dapat dilakukan dengan bantuan desain sistem insentif untuk mengatasi masalah informasi asimetri

  15. KONTRAK KERJA... • Pemberi kerja menghadapi masalah ttg perbedaan kinerja pekerja secara individu di perusahaan • Kemampuan pekerja utk tahu metode evaluasinya • Mekanisme perbedaan pemberian insentif bonus, efisiensi upah, dll

  16. Primary & Secondary Sector • Pola hubungan kerja secondary sector: jangka pendek, • pekerjaan serabutan • Tidak ada promosi sistematis • Tingkat upah sesuai pasar saat itu • Pasokan tenaga kerja berlebih

  17. Mekanisme kontrak: salesmen menerima komisi dari jumlah yang dijualnya • Pekerja operasional paberik menerima kontrak upah harian atau jam kerja • Karyawan kantor menerima gaji bulanan sesuai kontraknya

  18. B. KOMPENSASI NON UANG • Individu bisa bangga pada pekerjaannya • Sistem insentif non uang berperanan penting • Kasus ini terlihat dari upaya corporate culture • Insentif non finansial juga untuk mengatasi masalah informasi asimetri

  19. IV. EVALUASI SUBYEKTIF-OBYEKTIF

  20. A. EVALUASI OBYEKTIF • Kinerja kontrak mutlak dievaluasi secara obyektif • Dilakukan dengan metode ilmiah biasa dan instrumen riset atau evaluasi • Hubungan kontrak dan perilaku serta implementasinya rumit sehingga dgn evaluasi lebih tergambar sederhana

  21. B. EVALUASI SUBYEKTIF • Evaluasi subyektif adalah pelengkap yang menyempurnakan • Pengalaman evaluator sebagai instrumen langsung • Ada subyektibitas pemahaman dan hubungan yang sudah berlangsung lama

  22. V. STRUKTUR INSENTIF • Metode turnamen • Kompensasi yang berbeda

  23. A. METODE TURNAMEN • Mengapa eksekutif puncak dibayar puluhan kali lebih besar dari karyawan bawah? • Jawabnya terletak pada teori rurnamen ini • Pencapaian tinggi, insentif tinggi

  24. Alasan populer: • Pertama, cara pemberian insentif mudah • Kedua, mengurangi favoritisme dan rent seeking • Ketiga, struktur penghargaan sesuai usaha pencapaiannya • Keempat, dipakai ketika mengukur produktivitas sulit

  25. B. KOMPENSASI BERBEDA • Pekerja senior dibayar lebih tinggi karena masa kerja dan loyalitas • Pekerja junior dibayar lebih rendah karena masih baru • Antara keduanya belum tentu yang senior lebih produktif dibandingkan dengan yang senior • Bahkan tidak sedikit dari yang muda justru berada pada produktivitas puncak, tetapi gaji lebih rendah

More Related