320 likes | 1.25k Views
HUBUNGAN ANTARA AKAL DAN WAHYU. AKAL ATAU WAHYU Berkaitan dengan persoalan akal dan wahyu ini , setidaknya ada empat aliran teologi yang ikut berbicara , yakni Mu’tazilah , Asy’ariyah , Maturidiyah Samarkhan , Maturidiyah Bukhara.
E N D
AKAL ATAU WAHYU Berkaitandenganpersoalanakaldanwahyuini, setidaknyaadaempataliranteologi yang ikutberbicara, yakniMu’tazilah, Asy’ariyah, MaturidiyahSamarkhan, Maturidiyah Bukhara. Sedangkanhal yang dipersoalkanjugaadaempatmacam, yaitu: 1) mengetahuiTuhan, 2) kewajibanmengetahuiTuhan, 3) mengetahuibaikdanburuk, 4) kewajibanmelakukan yang baikdanmenjauhi yang buruk. Dalamkonteksitulahmasing-masingalirantersebutberbedamemposisikanakal.
MenurutMu’tazilah, seluruhpengetahuandapatdiperolehmelaluiakal, termasukmengetahuiadanyaTuhandankewajibanberibadahkepadaTuhan. Abu Huzail, menegaskanbahwameskipunwahyutidakturun, makamanusiatetapwajibberibadahkepadaTuhan, sesuaidenganpengetahuannyatentangTuhan. Begitujugadengankebaikandankeburukanjugadapatdiketahuimelaluiakal. Jikadenganakalmanusiadapatmengetahuibaikdanburuk, makadenganakaljugamanusiaharustahubahwamelakukankebaikanituadalahwajib, danmenjauhikeburukanjugawajib.
MenurutAsy’ariyah, pertamasemuakewajibanmanusiahanyadapatdiketahuimelaluiwahyu. Jikawahyutidakturun, makatidakadakewajiban (taklif) bagimanusia. Karenaakaltidakmampumembuatkewajibantersebut, terutamakewajibanberibadahpadaTuhan, dankewajibanmelakukan yang baiksertakewajibanmenjauhi yang buruk. AdapunberkaitandenganmengetahuiTuhan, Asy’ariyahsepakatdenganMu’tazilahyaitudapatdiketahuimelaluiakal. Sedangkanmengetahuibaikdanburuk, akaltidakmampu, karenasifatbaikdanburuksangatterkaitdengansyari’at. Sesuatudisebutbaik, jikadapatpujiansyari’at, dandianggapburukjikadikecamolehsyari’at. Karenapujiandankecamanbersumberdariwahyu, makasesuatudapatdikatakanbaikatauburukjugamelaluiwahyu.
3. MaturidyahSamarkhan. Menurutnya, akalmampumengetahuitigahalyaitu: mengetahuituhan, mengetahuikewajibanberibadahkepadaTuhan, danmengetahuibaikdanburuk. Hal inisamadenganMu’tazilah, bahwaakalmanusiamemilikikemampuanuntukmengetahuinya. Artinyadalamhalini, wahyuhanyaberfungsisebagaikonfirmasiterhadappengetahuanakal. Sedangkanpengetahuantentangkewajibanmelakukan yang baikdanmenjauhi yang buruk, akaltidakpunyakemampuan. Yang berperandisiniadalahwahyu. Hanyasajamenurutnya, sebab yang mewajibkannyadapatdiketahuiakal, sepertijujuritudiwajibkankarenamembuatpalakunyamenjaditerhormat.
4. Maturidiyah Bukhara. AliraniniternyatalebihdekatkepadaAsy’ariyah, dimanaakalbaginyahanyadapatmengetaiTuhan. Karenaitu, tidakalasanbagisiapapununtuktidaktahutentangTuhan, karenahalitumemangkapasitasakal. NamunsedikitberbedadenganAsy’ariyah, baginyaakaljugamampumengetahuibaikdanburuk. Karenabaikdanburukdapatdilihatdarisifatnaturdarisesuatuitu. Adapunmengetahuikewajibanhanyadapatdilakukanmelaluiwahyu. Karenaakaltidakpunyakapasitasdalamhalitu. Dalam agama, setiapkewajibanmemilikikonsekuensihukumdiakhirat, karenaitu yang berperandisiniadalahwahyu.
BAGAIMANA FUNGSI WAHYU PertanyaaninihanyaditujukankepadaMu’tazilahdanMaturidiyahSamarkhan, karenabagimerekaakalmanusiamemilikikemampuan yang luarbiasa, sehinggatanpawahyu pun, manusiadapatmengetahuisemuahal yang berkaitandenganketuhanandanperbuatanmanusia. Adadugaanbahwamereka, terutamamu’tazilah, menafikanwahyu, karenaterlalubesarmemberikankapasitaskepadaakal. Namunternyatadugaanitukeliru, karenawahyubagimerekatetapdibutuhkan, yakniuntukmengetahuicaraberibadahkepapaTuhan.
Jaditernyata, seberapa pun besarnyakemampuanakal, ternyataakaltidakmampumengetahuibagaimanacaraberibadahkepadaTuhan. Dalamhalitulahwahyuturunmemberikanpetunjuk. JadimenurutnyaMu’tazilah, wahyuberperansebagaikonfirmasiterhadappengetahuan yang sudahdimilikiolehmanusia, (empatpengetahuandiatas), sertasebagaiinformasibagimanusiatentanghal-hal yang berkaitandenganhubunganvertikalantaramanusiadenganTuhan. Jikamanusiatidakmenggunakanwahyu , makaakandikhawatirkanmerekaakantersesat.