590 likes | 2.51k Views
Presentasi PBL 2 Gangguan Pendengaran. Benedicta MS – Calvin KM – Christopher R – Deriyan S – Dwi W – Evan R – Faradila K – Farah A – Hanifah RN – Herliani DPH. Pemicu. Kata Sulit dan Kata Kunci. Kata sulit Timpanogram Autofoni Morbili Kata kunci Penurunan pendengaran perlahan bilateral
E N D
Presentasi PBL 2 Gangguan Pendengaran Benedicta MS – Calvin KM – Christopher R – Deriyan S – Dwi W – Evan R – Faradila K – Farah A – Hanifah RN – Herliani DPH
Kata Sulit dan Kata Kunci • Kata sulit • Timpanogram • Autofoni • Morbili • Kata kunci • Penurunan pendengaran perlahan bilateral • Telinga terasa tertutup • Rasa penuh tidak ada • Berdenging tidak ada • Autofoni tidak ada • Batuk Pilek tidak ada • Riwayat cairan keluar dari telinga ada • Cairan tidak berbau • Riwayat tidak naik kelas • Riwayat trauma tidak ada
Pertanyaan • Buatlah 3 diagnosis banding tersering untuk kelainan di atas dan lengkapi anamnesisnya. • Diskusikan patogenesis dari masing-masing diagnosis banding yang Anda buat
Jawaban Pertanyaan • Diagnosis banding • Otitis media • Gangguan fungsi tuba • Timpanosklerosis Tuli kongenital (x) : infeksi TORCH (-), riwayat pembelajaran baik, keterampilan bicara baik Tuli mendadak (x) : infeksi virus, iskemia koklea, riwayat trauma Tuli akibat bising (x) : riwayat pajanan bising tidak ada (lebih lanjut dilihat karakteristik penurunan ambang dengardengan pemeriksaan audiometri) Tuli akibat pajanan ototoksik (x) : riwayat penyakit dahulu tidak ada yang membutuhkan obat-obatan ototoksik (mis. Infeksi TB, malaria), pemakaian obat ototoksik dapat ditanyakan dalam anamnesis tambahan
Anamnesis tambahan • “Berapa kali dan berapa lama cairan keluar dari telinga?” • “Ketika cairan keluar dari telinga, apakah diiringi dengan keluhan panas tinggi, nyeri telinga, rewel/susah tidur, memegang telinga yang sakit?” • “Karakteristik cairan yang keluar selain dari bau, apakah encer, kental, bening, atau nanah?” • “Ada riwayat mengorek telinga atau memasukkan benda ke dalam telinga?” • “Apakah terdapat gangguan keseimbangan?”
Anamnesis tambahan • “Apakah sering batuk pilek sebelumnya, nyeri tenggorokan, sakit gigi, ada riwayat alergi?” • “Keluhan suara sengau, mengorok, sesak napas?” • “Apakah ada kebiasaan menyelam atau berenang?” (barotrauma) • “Lebih berat gangguan pada telinga kanan atau kiri?” • “Alasan terutama mengapa tidak naik kelas?” • “Riwayat pengobatan dahulu ketika berobat di RSAD?” • “Riwayat obat-obatan ototoksik?”
Otitis Media • Inflamasipadatelingatengah yang mengenaisebagianatauseluruhmukosatelingatengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dansel mastoid. • Sebagianbesardisebabkanolehinfeksi. • Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Kelainantelingatengah. Dalambuku ajar kesehatantelinga, hidung, tenggorok, kepala, danleher. Edisikeenam. Jakarta: BalaiPenerbeit FKUI; 2011, hal.64-77. • Probst R, Grevers G, Iro H. Basic otorhinolaryngology. Ear: otitis media. USA: Thieme; 2006, p.238-47. http://www.pedisurg.com/pteducent/middle_ear.gif http://www.walgreens.com/marketing/library/graphics/images/en/19324.jpg
Patofisiologi Vicious cycle Probst R, Grevers G, Iro H. Basic otorhinolaryngology. Ear: otitis media. USA: Thieme; 2006, p.238-47.
LanjutanPatofisiologi Probst R, Grevers G, Iro H. Basic otorhinolaryngology. Ear: otitis media. USA: Thieme; 2006, p.238-47.
KlasifikasiOtitis Media Otitis Media Otitis Media Non-supuratif= otitis media serosa/sekretoria/musinosa/efusi Otitis Media Supuratif Otitis Media Akut Otitis Media AkutRekuren Otitis Media SupuratifKronik Risikorendah RisikoTinggi Tipeaman Tipebahaya
Otitis Media Akut • Paling seringmengenaianakterutamapadatigatahunpertamakehidupan. • PenyebabutamaS.pneumoniae(35%), H.influenzae(20%), danM. catarrhalis(4-13%)padadua per tigakasus. Sisanya, virus darisalurannapasatas. • Adenoid merupakanfokusinfeksitersering, meskitidakmembesar. Probst R, Grevers G, Iro H. Basic otorhinolaryngology. Ear: otitis media. USA: Thieme; 2006, p.238-47. Trasher RD. Otitis media with effusion. Diunduhdarihttp://emedicine.medscape.com /article/858990-overview#showall. Diaksespada 11 Maret 2013, pukul 21.00 WIB.
TandadanGejala Rasa nyeriditelinga Demam Riwayatbatukpilek (+) Rasa penuhatau rasa kurangdengar Reweldangelisah Diare Kejang-kejang Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Kelainantelingatengah. Dalambuku ajar kesehatantelinga, hidung, tenggorok, kepala, danleher. Edisikeenam. Jakarta: BalaiPenerbeit FKUI; 2011, hal.64-77. Probst R, Grevers G, Iro H. Basic otorhinolaryngology. Ear: otitis media. USA: Thieme; 2006, p.238-47.
Otitis Media AkutRekuren • Frekuensikejadianinflamasiakut ≥5x dalam 1 tahunatau 3x inflamasidalam 6 bulan. • Terjadipada 10% anakdenganriwayatotitis media akut. • Sulitdibedakandariinfeksiakutpadaotitis media sekretorikkronik. Probst R, Grevers G, Iro H. Basic otorhinolaryngology. Ear: otitis media. USA: Thieme; 2006, p.238-47.
Otitis Media Efusi • Kumpulan cairan non-purulen (mukoidatauserosa) ditelingatengahtanpadisertaitandainflamasiakutdanperforasimembran timpani. • Penyakittelingaterseringpadaanak yang belumsekolah, mengenaitelinga bilateral. • Dapatterjadiselamaresolusiotitis media akut yang menimbulkangejalasisaberupasekret yang menetap. • Sekrettidakselalusteril. • Trasher RD. Otitis media with effusion. Diunduhdarihttp://emedicine.medscape.com /article/858990-overview#showall. Diaksespada 11 Maret 2013, pukul 21.00 WIB.
KlasifikasidanEtiologi Trasher RD. Otitis media with effusion. Diunduhdarihttp://emedicine.medscape.com /article/858990-overview#showall. Diaksespada 11 Maret 2013, pukul 21.00 WIB. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Kelainantelingatengah. Dalambuku ajar kesehatantelinga, hidung, tenggorok, kepala, danleher. Edisikeenam. Jakarta: BalaiPenerbeit FKUI; 2011, hal.64-77.
TandadanGejalaOtitis Media Efusi • Pendengaranberkurang • Telingaterasapenuh • Tidakadademam • Tidakadanyeritelinga (jarang) • Padapasiendewasa, telingaterasatertutupdanbeberapapasienmengeluhkanpopping sound Trasher RD. Otitis media with effusion. Diunduhdarihttp://emedicine.medscape.com /article/858990-overview#showall. Diaksespada 11 Maret 2013, pukul 21.00 WIB. Probst R, Grevers G, Iro H. Basic otorhinolaryngology. Ear: otitis media. USA: Thieme; 2006, p.238-47.
Diagnosis OME • Diagnosis ditegakkan secara otoskopik. • Membran timpani tampak opak, tebal, dan retraksi. • Warna dapat pucat, kemerahan, kekuningan, kebiruan. • Mobilitas membran timpani menurun. • Timpanogram dapat menunjukkan kurva tipe B atau tipe C. Probst R, Grevers G, Iro H. Basic Otorhinolaryngology. Thieme. 2006; 234-41.
Tatalaksana • Akut dekongestan, steroid topikal • Kronik parasentesis, miringotomi, adenotomi Probst R, Grevers G, Iro H. Basic Otorhinolaryngology. Thieme. 2006; 234-41.
Otitis Media SupuratifKronik • Infeksikronisditelingatengahdenganperforasimembran timpani kroniktanpaharusdisertaiinflamasiaktifmukosa, sertatidakterdapatinfeksispesifikdankolesteatoma. • Berdasarkanaktivitassekretdibagimenjadi: • aktif (wet) menandakan infeksi • tenang (dry) tanda inflamasi (-) Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Kelainantelingatengah. Dalambuku ajar kesehatantelinga, hidung, tenggorok, kepala, danleher. Edisikeenam. Jakarta: BalaiPenerbeit FKUI; 2011, hal.64-77. Probst R, Grevers G, Iro H. Basic otorhinolaryngology. Ear: otitis media. USA: Thieme; 2006, p.238-47.
Klasifikasi Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Kelainantelingatengah. Dalambuku ajar kesehatantelinga, hidung, tenggorok, kepala, danleher. Edisikeenam. Jakarta: BalaiPenerbeit FKUI; 2011, hal.64-77. Sumbergambar: http://www.med.unc.edu/ent/adunka/images/Perforationexamples.jpg.
Etiopatogenesis TandadanGejala Inflamasikroniksekunder tuba eustachius Dayaregenerasi (penyembuhan) yang tidakadekuatakibatgenetikataufaktorlainnya Anatomitelingatengahberupapneumatisasidanbesarrelatif. Faktorlainnya: terapi yang terlambat, tidakadekuat, virulensikumantinggi, dayatahantubuh yang menurun, higieneburuk. • Otorheakronik • Ketikainfeksi (-), keluhanhanyaberupagangguanpendengaran. • Ketikainfeksi (+), sekretmukopurulen, bisaberbauatautidak. Probst R, Grevers G, Iro H. Basic otorhinolaryngology. Ear: otitis media. USA: Thieme; 2006, p.238-47.
Timpanosklerosis • Komplikasi dari otitis media atau trauma • Deposit hyalin aseluler dan kalsium pada membran timpani dan jaringan submukosa telinga tengah • Plak timpanosklerotik tampak berbentuk bulan sabit atau tapal kuda pada membran timpani • Jika mencapai tulang pendengaran (ossicles) tuli konduktif • Patogenesis belum sepenuhnya dipahami
Patogenesis • Timpanosklerosis • Penatalaksanaan: timpanoplasti dan operasi rekonstruktif ossikel
Patogenesis • Gangguan fungsi tuba
Patogenesis • Gangguan fungsi tuba • Fungsi tuba • Ventilasi • Drainase • Proteksi • Gangguan telinga tengah (middle ear)berasal dari terganggunya fungsi ventilasi dan terjadi inflamasi • Gangguan ventilasi kronik mencetus proses inflamasi yang selanjutnya memperburuk fungsi tuba dan ventilasi telinga tengah • Penyebab gangguan ventilasi: • Stenosis lumen tuba akibat edema mukosa tuba inflamatorik • Tekanan negatif pada barotrauma • Obstruksi ekstrinsik, misal akibat tumor • Kurangnya pembukaan aktif dari tuba oleh m.veli palatiniatau kongenital
Patogenesis • Gangguan fungsi tuba
Pertanyaan tambahan • Diagnosis kerja pada pasien ini berdasarkan tambahan informasi dari hasil pemeriksaan. • Penatalaksanaan pasien pada kasus ini?
Pemeriksaan Penunjang • Audiometri
Pemeriksaan Penunjang • Interpretasi hasil audiometri • Hantaran udara (air conduction/AC) dan hantaran tulang (bone conduction/BC) tanpa masking AD menunjukkan gap dengan ambang dengar (AD) = 61,6 dB tulikonduktifsedangberat (55-70 dB) • AC dan BC AS menunjukkan gap dengan AD = 48,3 dB tuli konduktif sedang (40-55 dB) • Cairan efusi atau kekakuan ossikel tuli konduktif • Hasil pemeriksaan otoskop tidaksenantiasaberkorelasi dengan derajat ketulian. Pemeriksaan penala menunjukkan lateralisasi ke telinga yang terganggulebihberat (telingakiri), namun hasil audiometri menunjukkan tuli konduktif pada telinga kanan tanpa maskinglebih berat • BC pada AS lebih berat dari AD, berkorelasi dengan hasil Weber • AD hanya memperhitungkan AC saja sehingga AC pada AS yang lebih berat dapat menunjukkan keadaan patologis pada hantaran konduktif telinga kanan yang lebih berat
Pemeriksaan Penunjang • Hasil timpanometri • Interpretasi timpanometri • Tipe B : flat curve • Imobilitas membran timpani akibat cairan atau atelektasis timpani • Menunjukkan terdapat penurunan respon akustik akibat penumpukan cairan (riwayat keluarnya cairan dari kedua telinga) ataupun otosklerosis
Pemeriksaan Penunjang • Refleks akustik (stapedial reflex) • AD dan AS negatif • Menggunakan intensitas suara sebesar 80-90 dB HL untuk mencetus refleks stapedius (kontraksi m.stapedius yang menyebabkan pengkakuan aparatus konduktif peningkatan impedansi suara) • Membedakan gangguan pendengaran koklear dan retrokoklear
Jawaban Pertanyaan • Diagnosis kerja • Tuli konduktif ADS ec otitis media serosa • Gangguan fungsi tuba ec hipertrofi adenoid • Hipertrofi adenoid bilateral – oklusi tuba bilateral – tekanan negatif pada telinga tengah – transudasi cairan kapiler pada telinga tengah – otitis media efusi → telinga terasa tertutup, penurunan pendengaran (tuli konduktif) ADS
Penatalaksanaan • Miringotomi • Adenotomi • Terapi antibiotik tidak diperlukan jika tidak ada tanda infeksi • Kontrol teratur spesialis THT