750 likes | 1.17k Views
PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN). Drs. Sigit widiatmoko, M.Pd. Bagaimanakah Arah Pendidikan tinggi ?. 1. PT sebagai pusat pengembangan IPTEK , serta pusat kegiatan penelitian sesuai dengan kebutuhan pembangunan masa sekarang dan masa datang,.
E N D
PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN). Drs. Sigit widiatmoko, M.Pd.
Bagaimanakah Arah Pendidikan tinggi ? 1. PT sebagai pusat pengembangan IPTEK, serta pusat kegiatan penelitian sesuai dengan kebutuhan pembangunan masa sekarang dan masa datang, Mendidik mahasiswa agar mampu menguasai IPTEK, berjiwa penuh pengabdian, memiliki tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara dalam rangka melaksanakan Tri Darma PT. 2. Mengembangkan tata kehidupan kampus sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya, bermoral Pancasila dan berkepribadian Indonesia. 3.
Pemahaman Sejarah • Historia Vitae Magistra. • History is make man wise. • History is live teacher. • History is miror.
PENDIDIKAN COGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTORIK Tujuan Pendidikan yang dicapai
Media/ model Isi/ Kurikulum Sumber/ Sarana Tujuan Guru Metode IQ Minat Bakat Kebiasaan Motivasi INSRUMENTAL INPUT RAW INPUT Kognitif OUTPUT PROSES afektif Psikomotor Kesiapan ENVIRONMENTAL INPUT Kematangan Budaya Fisik Sosial
PENDIDIKAN Ke-PGRI-an • Bagian integral Pend. Nasional. • Arah – sejalan cita-cita bangsa. (mencerdaskan kehidupan bangsa) • Pend. Ke-PGRI-an – pend. Nilai, norma, sikap, tingkah laku bangsa. • Istilah pertama – GBHN 1978/1983.
GBHN Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, meningkatkan budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air , agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Pengertian Ke-PGRI-an. Ke-PGRI-an lebih ditingkatkan agar rakyat sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, shg ikut scr aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ke-PGRI-an– suatu pembentukan, pewarisan/.sosialisasi nilai-nilai dalam rangkan pembentukan sikap dan tingkah laku politik dan juga merupakan suatu sarana bagi generasi untuk mengajarkan dan meneruskan sikap-sikap,norma-norma serta keyakinan politik kepada generasi berikutnya
Simpulan : Jadi ke-PGRI-an dipandang sebagai suatu pembentukan, pewarisan atau sosialisasi nilai-nilai dalam rangka pembentukan sikap dan tingkah laku politik dan juga merupakan suatu sarana bagi suatu generasi untuk mengajarkan dan meneruskan sikap-sikap, norma-norma serta keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.
Ke-PGRI-an Pembentukan, pewarisan atau sosialisasi nilai-nilai Sikap-sikap, norma-norma dan keyakinan-keyakinan politik Pembentukan sikap dan tingkah laku Generasi Muda
Bagaimana Sosialisasi Politik itu dijalankan ? : 1. Jalur Keluarga : life long education. 2. Jalur kepemudaan : melalui Organisasi-organisasi pemuda. 3. Jalur Formal : kegiatan ekstra kurikuler disekolah. 4. Jalur Masyarakat : Organisasi kemasyarakatan. 5. Jalur Pemerintah : Peraturan-peraturan pemerintah
Sosialisasi politik • 1. Keluarga, • 2. Sekolah. • 3. Kelompok bergaul/bermain. • 4. Pekerjaan. • 5. Media masa. • 6. Kontak politik langsung. Gabriel A Almond Comparative polities to day
Bagaimanakah keberhasilan Pendidikan politik ?
Sosialisasi politik dapat membentuk dan mewariskan kebudayaan politik suatu bangsa atau memelihara kebudayaan politik suatu bangsa dengan jalan meneruskannya dari satu generasi ke generasi berikutnya serta dapat pula mengubah kebudayaan politik suatu bangsa. Gabriel A Almond
Dilihat pada kualitas pamahaman masyarakat terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam sistem politik ideal yang dicita-citakan. Keluasan dan kedalaman pengertian yang dimiliki mereka dan pada sifat serta corak partisipasi mereka dalam kehidupan politik sehari-hari. Dr. Alfian
Keberhasilan Ke-PGRI-an • Terwariskannya kebudayaan politik bangsa. • Terpeliharakannya kebudayaan politik bangsa. • Meningkatnya kualitas masyarakat terhadap politik ideal yang dicitakan.
Implementasinya Penetapan dan pemantapan Pancasila sebagai satu-satunya azas bagi semua kekuatan politik dan organisasi kemasyarakatan, maka diharapkan bahwa orientasi, sikap dan tingkah laku politik bangsa Indonesia akan lebih matang dan dewasa.
Bagaimana Pembangunan politik? HADAPI HIDUP DENGAN TERSENYUM
Pembangunan politik Hakikatnya adalah usaha suatu masyarakat dalam mencari, memelihara dan mengembangkan suatu sistem politik yang sesuai dengan cita-cita masyarakat yang bersangkutan. Gerak ke arah cita-cita itu tercapai memerlukan suatu proses transformasi struktural maupun transformasi budaya politik dari generasi ke generasi.
Dalam proses pembangunan Politik/diri itu sering kali menjumpai hambatan atau bahkan menyimpang dari arah cita-cita semula.
Proses pembangunan politik di Indonesia dipengaruhi : 1.Dimensi politik dalam pembangunan nasional, 2.Mekanisme dan proses politik, 3.Peranan ABRI dalam pembangunan politik, 4.Masalah kepemimpinan dalam politik. 5.Masalah Pancasila dan proses transformasi budaya politik.
Orientasi tujuan hidup History • TUJUAN Faktor internt Proses Faktor eksternt HASIL
Apa yg dikembangkan dalam Orientasi tujuan hidup KE ATAS INDIVIDU KE LUAR KEDALAM
Maksud, Tujuan, ciri dan perlunya pendidikan Ke-PGRI-an.
Maksud Pendidikan Politik Memberikan pedoman kepada Generasi muda Indonesia guna meningkatkan kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara sejalan dengan arah dan cita-cita bangsa Indonesia.
Tujuan Pendidikan politik Menciptakan generasi muda Indonesia yang sadar akan kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 sebagai salah satu usaha untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya.
Sadar akan hak dan kewajibannya. Taat pada hukum dan UUD. Disiplin pribadi, sosial dan Nasional. Berpandangan jauh kedepan. Mendukung kehidupan Nasional. 6. Aktif dan Kreatif dalam kehidupan berbangsa. 7. Aktif mengalang persatuan & kesatuan 8. Sadar akan pemeliharaan lingkungan hidup. 9. Mampu melakukan penilaianthd nilai yang bersumber di luar Pancasila & UUD 1945. Ciri dan watak kepribadiannya
Mahasiswa adalah generasi muda yang terdidik, yang memiliki karakter yang khas sesuai bidangnya dan berfungsi sebagai pengisi pembangunan bangsa dan negara. sebagai bagian dari generasi muda dengan sifat-sifat khas yang dimilikinya, pada prinsipnya mempunyai fungsi-fungsi tertentu, terutama, yang berkaitan dengan perkembangan kelangsungan hidup bangsa. Ia berfungsi sebagai penerus, pengemban, tulang punggung bangsa, pengisi pembangunan dan pelestari nilai serta cita-cita bangsa.
Penerus artinya GM sebagai penerus/melanjutkan pembangunan bangsa, Pengemban artinya Gm dengan Kemampuanya sebagai pembawa amanat pembanguan bangsa, Tulang punggung bangsa artinya Gm merupakan Kekuatan pembangunan bangsa, Pengisi pembangunan artinya GM merupakan pengisi pembangunan Masa depan krn masa depan milik GM. Pelestari nilai dan cita-cita artinya Gm merupakan pewaris nilai dan yang Melanjutkan cita-cita yg diharapkan bangsa.
MASALAH GENERASI MUDA : • Sosiopolitik. • SosioBudaya, • SosioEkonomi, • SosioPsikologis.
Masalah yang sedang dihadapi oleh generasi muda pada hakikatnya adalah juga kepentingan Nasional. Pendidikan politik merupakan bagian pembangunan nasional dan sebagai salah satu perwujudan usaha untuk menunjang tercapainya stabilitas nasional.
PERLUNYA PENDIDIKAN POL Pendidikan politik pada dasarnya berlangsung secara alamiah dalam masyarakat dan dilakukan oleh organisasi sosial politik, keluarga atau pribadi. Pendidikan politik secara sendiri-sendiri dari berbagai aspirasi politik yang berbeda, bahkan saling bertentangan, dan akhirnya membahayakan bangsa
Perlunya pendidikan politik yang diusahakan secara sadar dan berencana, bersumber dari aspirasi yang digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri dan yang telah disepakati secara nasional.
Pendidikan politik yang demikian jelas akan menunjang terpeliharanya stabilitas nasional dan memperlancar usaha pencapaian cita-cita bangsa. Pendidikan politik yang dilakukan secara sadar dan berencana ini menjadi lebih penting lagi apabila dikaitkan dengan berbagai peristiwa pada masa lalu, berdasarkan sejarah bangsa Indonesia
Pendidikan politik yang demikian jelas akan menunjang terpeliharanya stabilitas nasional dan memperlancar usaha pencapaian cita-cita bangsa.
LANDASAN POKOK Ke – PGRI - an. Landasan pokok yang dipergunakan dalam melaksanakan pendidikan Ke-PGRI-an ialah landasan yang pada prinsipnya telah mendasari kehidupan nasional bangsa Indonesia.
Landasan pokok Ke-PGRI-an ialah : Idiil : Pancasila Konstitusional : UUD’45 Operasional : GBHN Historis : Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 Sumpah Pemuda Proklamasi
LANDASAN HISTORIS MEMILIKI ARTI. • Inspiratif perjuangan. • Cermin berkarya. • Semangat/Heroik. • Perenungan. Secara potensial maupun secara nyata merupakan dasar untuk mewujudkanterutama yang berkaiatan dengan sikap patriotisme, nasionalisme serta idealisme.
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN • Dalam Ke-PGRI-an. 1. Jumlah manusia Indonesia 2. Kondisi obyektif. 3. Iklim dan dinamika kehidupan politik bangsa. 4. Partisipasi yang semakin besar dari masyarakat
FAKTOR PENUNJANG Keanekaragaman bangsa Indonesia, baik etnis, budaya maupun agama, disamping kenyataan lain, yaitu kondisi geografis wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan palau yang besar dan kecil. Tingkat ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta taraf ekonomi bangsa yang masih berada dalam taraf perkembangan Meluasnya jaringan perhubungan dunia dewasa ini, yang mengharuskan bangsa Indonesia selalu berada di dalam segala bidang perkembangan dunia
FAKTOR YANG PERLU DIKEMBANGKAN Sikap keterbukaan dalam politik antara pemerintah dan masyarakat. Pengembangan lembaga politik, dan pemerintahan. Institusionalisasi lembaga politik dan pemerintahan dalam rangka menampung dan mewujudkan kehendak masyarakat Keterbukaan masyarakat terhadap gerak sosial ekonomi vertikal dan horisontal. Keteladanan para pemuka masyarakat dan kepemimpinan nasional. Perasaan ikut memiliki program pendidikan ini pada generasi muda.
APAKAH POLITIK ITU? Ilmu politik memanfaatkan teori ekonomi. Ilmu politik memperhatikan ilmu sejarah. Ia memakai psikologi untuk memahami mengapa orang percaya dan bertindak sebagaimana yang dilakukannya. Tetapi ilmu politik tetap memelihara ciri-ciri dan azas-azasnya sendiri sebagai ilmu.
Inti politik adalah “kebijakan” yaitu suatu usaha manusia untuk tidak hanya menyesuaikan diri secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya, melainkan secari aktif mengadakan, menghalangi, memperlambat, mempercepat, mengendalikan atau merubah arah dalam perubahan itu. (A. Hoogerwerf, 1985)
Masalah-masalah yang mempengaruhi pemikiran politik pada dewasa ini antara lain adalah pertumbuhan penduduk, tansformasi masyarakat industri, meningkatkan ketegangan antara bangsa-bangsa miskin dan kaya, meluasnya masalah-masalah yang semula terbatas pada negara tertentu, meruncingnya perubahan-perubahan kelas, urbanisasi secara besar-besaran, teknologi informasi baru, penyebarluasan persenjataan nuklir dan lain sebagainya.
Inti politik adalah “kebijakan” yaitu suatu usaha manusia untuk tidak hanya menyesuaikan diri secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya, melainkan secari aktif mengadakan, menghalangi, memperlambat, mempercepat, mengendalikan atau merubah arah dalam perubahan itu.
Masalah-masalah yang menantang pemikiran pada dewasa ini antara lain adalah pertumbuhan penduduk, tansformasi masyarakat industri, meningkatkan ketegangan antara bangsa-bangsa miskin dan kaya, meluasnya masalah-masalah yang semula terbatas pada negara tertentu, meruncingnya perubahan-perubahan kelas, urbanisasi secara besar-besaran, teknologi informasi baru, penyebarluasan persenjataan nuklir dan lain sebagainya. Dilema-dilema ini tidak hanya menguji kemampuan berpikir rasional saja, tetapi juga menuntut agar pemikiran semacam itu menjadi lebih tanggap dan lebih seksama dimasa sebelumnya. Dan ilmu politik meramalkan akibat-akibat dari perubahan itu.
APAKAH POLITIK ITU? Inti politik adalah “kebijakan” yaitu suatu usaha manusia untuk tidak hanya menyesuaikan diri secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya, melainkan secari aktif mengadakan, menghalangi, memperlambat, mempercepat, mengendalikan atau merubah arah dalam perubahan itu.