360 likes | 734 Views
Leasing. Materi ke 8 Manajemen Keuangan Magister Manajemen Univ. Gunadarma. Types of Leases. The Basics A lease adalah perjanjian dalam kontrak antara penyewa pemberi sewa ( lessee and lessor ).
E N D
Leasing Materi ke 8 Manajemen Keuangan Magister Manajemen Univ. Gunadarma
Types of Leases • The Basics • A lease adalah perjanjian dalam kontrak antara penyewa pemberi sewa (lessee and lessor). • Pemberi sewa memiliki aset dan memberbolehkan penyewa untuk menggunakan aset dengan imbalan biaya sewa. Operating Leases • Biasanya tidak sepenuhnya diamortisasi • Biasanya mengharuskan pemberi sewa untuk memelihara dan mengasuransikan aset. • Penyewa menikmati opsi untuk pembatalan.
Financial Leases Posisi yang tepat berlawanan dengan operating lease. • Tidak menyediakan pemeliharaan atau pelayanan oleh pemberi sewa. • Financial leases diamortisasi secara penuh • Penyewa pada umumnya memiliki hak untuk memperbarui sewa pada saat akhir masa sewa. • Biasanya, financial leases tidak dapat dibatalkan.
Sale and Lease-Back • Tipe tertentu dari financial lease. • Terjadi ketika perusahaan menjual aset yang telah dimiliki ke perusahaan lain dan setelah itu segera menyewa dari perusahaan pembeli. • Dua set arus kas yang terjadi: • Penyewa menerima kas sekarang dari penjualan aset • Penyewa setuju untuk melakukan pembayaran sewa secara periodik, dengan demikian penyewa tetap bisa mempertahankan penggunaan aset.
Leveraged Leases • Leveraged lease adalah tipe yang lain dari ifinancial lease. • Perjanjian tiga sisi antara penyewa, pemberi sewa, dan pemberi pinjaman. • Pemberi sewa memiliki aset dan dengan imbalan biaya sewa memperbolehkan penyewa untuk menggunakan asetnya. • Pemberi sewa meminjam uang untuk membiayai aset sebagian • Pemberi pinjaman biasanya menggunakan nonrecourse loan.hal ini berarti bahwa pemberi sewa tidak memiliki kewajiban kepada pemberi pinjaman dalam kasus penyewa tidak bisa membayar sewa.
Accounting and Leasing • Dulu, leases dimasukan ke dalam off-balance-sheet financing. • Sekarang, leases diklasifikasikan sebagai capital leases atau operating leases. • Operating leases tidak tampak pada neraca • Capital leases tampak di neraca—present value dari pembayaran sewa tampak pada kedua sisi.
Accounting and Leasing Balance Sheet Truck is purchased with debt Truck $100,000 Debt $100,000 Land $100,000 Equity $100,000 Total Assets $200,000 Total Debt & Equity $200,000 Operating Lease Truck Debt Land $100,000 Equity $100,000 Total Assets $100,000 Total Debt & Equity $100,000 Capital Lease Assets leased $100,000 Obligations under capital lease $100,000 Land $100,000 Equity $100,000 Total Assets $200,000 Total Debt & Equity $200,000
Capital Lease • Lease harus dikapitalisasi jika satu dari beberapa hal di bawah terjadi: • Present value dari pembayaran sewa setidaknya 90% dari nilai pasar aset pada saat lease dimulai. • Lease mentransfer kepemilikan dari properti kepada penyewa pada akhir masa sewa. • Lease term adalah 75% atau lebih dari umur ekonomis aset yang diestimasi. • Penyewa dapat membeli aset pada harga yang dapat dinegosiasikan pada akhir masa sewa.
Taxes, the IRS, and Leases • Keuntungan utama dari long-term leasing adalah pengurangan pajak. • Leasing membolehkan adanya transfer tax benefit dari pihak yang membutuhkan peralatan tapi tidak dapat menikmati keuntungan dari tax benefit kepemilikan kepada pihak yang bisa. • Secara alami, IRS berusaha untuk membatasi ini, khususnya jika lease tampak dibuat tersendiri untuk menghindari pajak.
Taxes, the IRS, and Leases • Penyewa dapat mengurangi pembayaran sewa jika lease dikualifikasikan oleh IRS. • Termin harus setidaknya kurang dari 30 tahun • Tidak ada bargain purchase option (opsi membeli). • Lease tidak boleh memiliki jadwal pembayaran di mana sangat tinggi pada saat awal dan lebih rendah setelah itu. • Pembayaran sewa harus memberikan kepada pemberi sewa market rate of return yang wajar. • Lease tidak boleh membatasi hak penyewa untuk menerbitkan surat hutang atau membayar dividen. • Opsi pembaruan harus masuk akal dan merefleksikan nilai pasar yang wajar dari aset.
Arus Kas dari Leasing Misalkan sebuah perusahaan yang ingin memperoleh sebuah truk pengangkut Truk tersebut diharapkan dapat menurunkan biaya sebesar $4,500 per tahun Harga truk adalah $25,000 dan memiliki masa penggunaan 5 tahun. Jika perusahaan membeli truk, mereka akan mendepresiasikan secara garis lurus sampai bernilai nol Mereka dapat menyewa truk dari perusahaan leasing dengan biaya sewa tahunan $6,250.
Arus Kas dari Leasing • Cash Flows: Buy Year 0 Years 1-5 Cost of truck –$25,000 After-tax savings 4,500×(1-.34) = $2,970 Depreciation Tax Shield 5,000×(.34) = $1,700 –$25,000 $4,670 • Cash Flows: Lease Year 0 Years 1-5 Lease Payments –6,250×(1-.34) = –$4,125 After-tax savings 4,500×(1-.34) = $2,970 –$1,155 • Cash Flows: Leasing Instead of Buying • Year 0 Years 1-5 • $25,000 –$1,155 – $4,670 = –$5,825
Arus Kas dari Leasing • Cash Flows: Leasing Instead of Buying Year 0 Years 1-5 $25,000 –$1,155 – $4,670 = –$5,825 • Cash Flows: Buying Instead of Leasing Year 0 Years 1-5 –$25,000 $4,670 –$1,155 = $5,825 • Bagaimanapun juga kita ingin untuk mengkonseptualisasi hal ini, kita perlu memiliki tingkat bunga di mana dengan tingkat bunga itu kita mendiskon arus kas masa depan. Tingkat bunga itu adalah after-tax rate dari hutang perusahaan yang dijamin.
A Detour on Discounting and Debt Capacity with Corporate Taxes • Present Value of Riskless Cash Flows • Di dunia dengan pajak perusahaan, perusahaan harus mendskon arus kasn dengan after-tax riskless rate of interest. • Tingkat Hutang Optimal dan Riskless Cash Flows • Di duni dengan pajak perusahaan, seseorang mementukan peningkatan pada tingkat hutang optimal perusahaan denga mendiskon arus kas masuk masa depan setelah pajak yang dijamin dengan after-tax riskless interest rate.
Analisis NPV dari Keputusan Lease versus Membeli • Pembayaran sewa adalah seperti hutang terhadap bond yang dijamim yang dikeluarkan oleh penyewa. • Di dunia nyata, banyak perusahaan mendiskon baik depreciation tax shields dan pembayaran sewa after-tax interest rate pada hutang yang dijamin oleh penyewa.
Analisis NPV dari Keputusan Lease versus Membeli • Ada metode sederhana untuk mengevaluasi lease: diskon seluruh arus kas dengan after-tax interest rate pada hutang yang dijamin oleh pentewa. Misalkan tingkat bunga adalah 5% • NPV Leasing Instead of Buying • Year 0 Years 1-5 • $25,000 –$1,155 – $4,670 = -$5,825 NPV Buying Instead of Leasing Year 0 Years 1-5 -$25,000 $4,670 – $1,155 = $5,825
Debt Displacement and Lease Valuation • Penerbitan debt displacement memberikan pemahaman intuitif yang lebih terhadap keputusan lease versus membeli. • Leases menggantikan hutang—hal ini merupakan biaya yang tesembunyi dari leasing. Jika perusahaan menyewa, perusahaan tidak akan menggunakan banyak biaya seperti pada halnya kebalikan hutang pada umumnya. • The interest tax shield akan hilang. • Hutang diganti oleh leasing menghasilkan interest tax shields yang hilang pada hutang di mana perusahaan tidak akan kehilangan jika ketika mereka menyewa daripada membeli truk.
Debt Displacement and Lease Valuation • Misalkan perusahaan setuju terhadap pembayaran sewa sebesar $6,250 sebelum pajak. Pembayaran ini akan mendukung pinjaman sebesar $25,219.20 (lihat halaman berikut) • Dalam pertukaran untuk ini, mereka mendapatkan penggunaan truk seharga $25,000. • Dengan jelas NPV adalah negatif $219.20, di mana sesuai dengan perhitungan sebelumnya.
Debt Displacement and Lease Valuation Misalkan perusahaan setuju terhadap pembayaran sewa sebesar $6,250 sebelum pajak. Pembayaran ini akan mendukung hutang sebesar $25,219.20 After-Tax Lease Payments –6,250×(1-.34) = –$4,125 Forgone Depreciation Tax Shield – 5,000×(.34) = –$1,700 -$5,825 • menghitung peningkatan kapasitas hutang dengan mendiskon perbedaan antara arus kas dari pembelian dan arus dari lease dengan after-tax interest rate.
Does Leasing Ever Pay: The Base Case • Pada contoh di atas, perusahaan memilih untuk membeli, karena NPV dari leasing negatif $219.20 • Catat bahwa ini adalah kebalikan dari NPV di mana perusahaan leasing akan miliki: • Cash Flows: Perusahaan Leasing • Year 0 Years 1-5 • Cost of truck –$25,000 • Depreciation Tax Shield 5,000×(.34) = $1,700 • Lease Payments 6,250×(1-.34) = $4,125 • –$25,000 $5,825
Alasan untuk Leasing • Good Reasons • Pajak mungkin dapat dikurangi dengan leasing. • Kontrak sewa dapat mengurangi bentuk tertentu dari ketidakpastian • Biaya transaksi dapat lebih tinggi untuk membeli sebuah aset dan mendanainya dengan hutang atau ekuitas daripada menyewa aset. • Bad Reasons • akuntansi
A Tax Arbitrage • Misalkan perusahaan penyewa sesungguhnya berada pada tax bracket sebesar 25%. Jika perusahaan mengurangi pembayaran sewa menjadi $6,200, dapatkah kedua perusahaan memdapatkan NPV positif? • Cash Flows: Perusahaan Leasing Year 0 Years 1-5 Cost of truck –$25,000 Depreciation Tax Shield 5,000×(.34) = $1,700 Lease Payments 6,200×(1 –.34) = $4,092 –$25,000 $5,792 NPV = 76.33 • Cash Flows perusahaan: Leasing Instead of Buying Year 0 Years 1-5 Cost of truck we didn’t buy $25,000 Lost Depreciation Tax Shield 5,000×(.25) = –$1,250 After-Tax Lease Payments 6,200×(1 –.25) = –$4,650 $25,000 –$5,900 NPV = -$543.91
Reservations and Negotiations • Berapakah pembayaran sewa paling rendah di mana perusahaan leasing mau terima? Buat NPV menjadi nol, dan cari $Lmin: • Cash Flows: Perusahaan Leasing Year 0 Years 1-5 Cost of truck -$25,000 Depreciation Tax Shield 5,000×(.34) = $1,700 Lease Payments $Lmin×(1 –.34) = $Lmin× .66 -$25,000 $1,700 + $Lmin× .66
Some Unanswered Questions • Apakah penggunaan leases dan hutang adalah komplementer? • Mengapa leases ditawarkan baik oleh pabrik dan pihak ketiga pemberi sewa? • Mengapa beberapa aset disewakan lebih dari yang lain?
Summary and Conclusions • Ada tiga cara untuk menilai menilai sebuahlease. • Menggunakan konvensi dunia nyata di mana mendiskon arus kas tambahan setelah pajak dengan after-tax rate pada hutang yang dijamin dari pemberi sewa. • Hitung peningkatan kapasitas hutang dengan mendiskon perbedaan antara arus kas dari membeli dan arus kas dari menyewa dengan after-tax interest rate. Peningkatan pada kapasitas hutang dari membeli dibandingkan dengan arus kas keluar ekstra pada tahun 0 dari membeli. • Gunakan APV(ada pada apendiks) • Semua akan memberikan hasil yang sama
Appendix: Pendekatan APV untuk Leasing APV = All-Equity Value + Financing NPV Perhitungan yang diperlihatkan pada halaman berikutnya akan memperlihatkan bahwa untuk contoh terakhir dari perusahaan (tarif pajak sebesar 25%) APV = $591.38 – $1,135.30 APV = –$543.91 Di mana menghasilkan angka yang sama seperti analisis NPV
Appendix: Pendekatan APV untuk Leasing APV = All-Equity Value + Financing NPV • Untuk mencari nilai all-equity, diskon arus kas dengan pre-tax interest rate. After tax rate adalah 5% di mana berarti pretax rate 6.66% = 5%/(1-.25). Arus kas perusahaan: Leasing Instead of Buying Year 0 Years 1-5 Cost of truck we didn’t buy $25,000 Lost Depreciation Tax Shield 5,000×(.25) = –$1,250 After-Tax Lease Payments 6,200×(1 –.25) = –$4,650 $25,000 –$5,900
Appendix: Pendekatan APV untuk Leasing APV = All-Equity Value + Financing NPV • NPV pendanaan adalah interest tax shields yang hilang dari hutang di mana perusahaan tidak ambil ketika memutuskan untuk menyewa daripada membeli truk. • Perusahaan setuju untuk membayar sewa sebesar $5,900. • Pembayaran ini akan mendukung hutang sebesar $25,543.91
Appendix: Pendekatan APV untuk Leasing Hilangnya interest tax shield terkait dengan tambahan kapasitas hutang sebesar $25,543.91 memiliki PV sebesar $1,135.30
Debt Displacement and Lease Valuation Hilangnya interest tax shield terkait dengan tambahan kapasitas hutang sebesar $25,219.20 memeiliki PV $