1 / 61

KEDARURATAN OBSTETRI

Dr. Cipta Pramana,SpOG Bagian Kebidanan dan Kandungan RSU Kota Semarang. KEDARURATAN OBSTETRI. KEDARURATAN : Keadaan dimana jika tidak segera mendapat pertolongan akan menjadi lebih buruk bahkan menimbulkan kematian . 1. KEDARURATAN PADA KEHAMILAN 2. KEDARURATAN PADA PERSALINAN

bert
Download Presentation

KEDARURATAN OBSTETRI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Dr. CiptaPramana,SpOG BagianKebidanandanKandungan RSU Kota Semarang KEDARURATAN OBSTETRI

  2. KEDARURATAN : Keadaandimanajikatidaksegeramendapatpertolonganakanmenjadilebihburukbahkanmenimbulkankematian. 1. KEDARURATAN PADA KEHAMILAN 2. KEDARURATAN PADA PERSALINAN 3. KEDARURATAN PADA SAAT NIFAS

  3. KEDARURATAN SAAT KEHAMILAN KEHAMILAN TRIMESTER 1 KEHAMILAN TRIMESTER II KEHAMILAN TRIMESTER III KEHAMILAN TRIMESTER I dan II Abortusinkompletus Molahidatidosa KehamilanEktopikTerganggu (KET) Pre Eklampsia/Eklampsia

  4. KEHAMILAN TRIMESTER III 1. PERDARAHAN ANTEPARTUM : PlasentaPrevia SolusioPlasenta Ruptura Uteri 2. PRE EKLAMPSIA/EKLAMPSIA

  5. KEDARURATAN PADA SAAT PERSALINAN ----- PERDARAHAN POST PARTUM Menurutwaktunyadibagi : Early Post partum haemorrhage Late Post Partum Haemorrhage MenurutPenyebabnya : RetensioPlasenta d. Ruptura uteri Laserasijalanlahir e. Plasentarestan Atonia Uteri f. Gangguanpembekuandarah

  6. KEDARURATAN PADA SAAT NIFAS INFEKSI NIFAS

  7. PERDARAHAN PADA KEHAMILAN MUDA • MOLA HIDATIDOSA • Dasar diagnosis : • Teskehamilanpositif • Perdarahanpervaginam • Pemeriksaanginekologi : • - OUE tertutup • - Besar uterus melebihiusiakehamilan • - Pemeriksaan USG : • - Uterus membesar • - Diemukangambaransaljupada uterus • - Tidakditemukangambaranjanin • Pengelolaan • Dilatasidankuretase • Persiapandarahuntuktransfusi

  8. ABORTUS INKOMPLIT • Dasar diagnosis : • Teskehamilanpositif • Perdarahanpervaginamdansebagiankonsepsisudahkeluar • Nyeriperut • Kadangdisertaitanda-tanda pre syok • Pemeriksaanginekologi : • - Ostium uteri eksternummembukaterabajaringan • Besar uterus lebihkecilusiakehamilan • Pengelolaan : • Mengatasisyokdenganpemasangan infuse RL • TransfusibilaHb < 8 gr% • Kuretase

  9. ABORTUS INSIPIENS • Dasar diagnosis : • Teskehamilanpositif • Perdarahanpervaginam • Nyeriperuthebat • PemeriksaanGinekologi : • - OUE terbukaterabakulitketuban • - Besar uterus sesuaiusiakehamilan • Pengelolaan • Pengeluaranhasilkonsepsidenganinduksioksitosin • Setelahhasilkonsepsikeluardilanjutkandengankuretase

  10. KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU • Dasar diagnosis : • Teskehamilanpositif • Perdarahanpervaginam • Seringdisertainyeriperuthebat • PemeriksaanFisik : • - Keadaanumumsakit, gelisah, anemis • - Nyeritekan abdomen, defance muscular • - PemeriksaanGinekologi : • - OUE tertutup • - Uterus membesar • - Slinger pain positif (nyerigoyangporsio) • Pengelolaan : • AtasiSyokdenganpemberiancairan infuse RL/Na Cl • Pesiapandarahdantransfusi • Operasilaparatomicito

  11. PRE EKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA • Diagnosis PE Berat , apabilawanitahamilusia 20 mingguataulebihdisertaitanda-tandasbb: • Tekanansistolik 160 mmHg ataulebihdalam 24 jam; atautekanandiastolik 110 mmHg ataulebih. • Proteinuria 5 grataulebihdalam 24 jam; 3 atau 4+ padapemeriksaankualitatif • Oliguria, air kencing 400 cc ataukurangdalam 24 jam. • Keluhanserebral, gangguanpenglihatanataunyeridaerahepigastrium • Edema paruatausianosis

  12. ETIOLOGI • Penyebab PE beratdaneklampsiasampaisekarangbelumdiketahui. • Frekuensibertambahpadakeadaan : • Primigravida • Kehamilankembar, hidramnion, danmolahidatidosa • Perubahananatomik-patologik • Plasenta • Ginjal • Hati (perdarahan,nekrosis) • Otak (edema, perdarahan) • Retina (edema, ablasio retina) • Paru-paru (edema) • Jantung (perubahandegeneratif pd miokardium, nekrosisdanperdarahan)

  13. Pencegahan • Pemeriksaan antenatal yang teraturdantelitidapatmenemukantanda-tandadini pre-eklampsia. • - Diet yang tinggi protein, rendahlemak , karbohidratdangaram. • istirahatcukup, dianjurkanlebihbanyakdudukdanberbaring. • penambahanberatbadantidakbolehberlebihan

  14. PENANGANAN • PenangananUmum • Berikanobat anti hipertensisampaitekanandiastolikantara 90-100 mmHg. • Pasanginfusdenganjarumbesar (16 G ataulebih) • Ukurkeseimbangancairan, jangansampaiterjadi overload. • Kateterisasiurinuntukmemantaupengeluaranurindanproteinuria. • Jikajumlahurinkurangdari 30 cc per jam : • - hentikanpemberian MgSO4 danberikancairanNaCLatauNaCL 0,9 % padakecepatan 1 liter per 8 jam. • - Pantaukemungkinan edema paru. • f. Jangantinggalkanpasiensendirian. Kejangdisertaiaspirasimuntahdapatmengakibatkankematianibudanjanin. • g. Observasitanda-tanda vital, refleks, dandenyutjantungjanin. • h. Auskultasiparuuntukmencaritanda-tanda edema paru. • i. Hentikanpemberiancairan IV danberikandiuretikmisalfurosemid 40 mg IV sekalisajabilaada edema paru.

  15. PenangananKejang • Beriobatantikonvulsan • Perlengkapanuntukpenanganankejang (jalannapas, suction, masker danbalonoksigen) • BeriOksigen 4-6 liter • Lindungipasiendarikemungkinan trauma, tetapijangandiikatterlalukeras. • Baringkanpasienpadaposisikiriuntukmengurangiresikoaspirasi. • Setelahkejang, aspirasimulutdantenggorokjikaperlu.

  16. Antikonvulsan • Magnesium sulfat (MgSO4) merupakanobatpilihanuntukmencegahdanmengatasikejangpada PE BeratdanEklampsia. • Cara Pemberian : • Dosisawal • MgSO4 4 gr IV sebagailarutan 20 % selama 5 menit. • Segeralanjutkandenganpemberian 10 g larutan MgSO4 40% , masing-masing 5 g dibokongkanandankirisecara IM dalam. Bilaperlutambah 1 ml lignokain 2% padasemprit yang sama. • Jikakejangberulangsetelah 15 menit, berikan MgSO4 2 g (larutan 50%) IV selama 5 menit.

  17. Jika MgSO4 tidaktersediadapatdiberikandiasepam, denganresikoterjadidepresipernapasan. • Pemberian Diazepam pad PEB danEklampsia • Dosisawal • - Diazepam 10 mg IV pelan-pelanselama 2 menit • - Jikakejangberulang, ulangidosisawal. • b. Dosispemeliharaan • - Diazepam 40 mg dalam 500 ml larutan Ringer laktat per infus. • - Janganberikan > 100 mg/24 jam • - Depresipernafasanibuakanterjadijikadosis > 30 mg/jam. • c. Jikapemberian IV tidakbisa, diazepam dapatdiberikan per rektaldengandosisawal 20 mg dalamsemprit 10 ml tanpajarum. • - Jikakonvulsitidakteratasidalam 10 menit, beritambahan 10 mg/jam ataulebih, bergantungpadaberatbadanpasiendanresponsklinik.

  18. Antihipertensi • Nifedipin 5 mg sublingual. Jikatidakresponssetelah 10 menitberitambahan 5 mg sub lingual. • PERSALINAN • Pada PEB, persalinanharusterjadidalam 24 jam, sedangeklampsiadalam 12 jam sejakgejalaeklampsiatimbul. • Jikaterdapatgawatjaninataupersalinantidakdapatterjadidalam 12 jam (padaeklampsia) lakukan SC. • Anestesi yang amanadalahanestesiumum, anestesi spinal berhubungandenganresikohipotensi. • Jikajaninmatiataubayikecilbisalakukanpartuspervaginamdenganpemberianoksitosin.

  19. PERAWATAN POST PARTUM • Anti konvulsanditeruskansampai 24 jam post partum ataukejangterakhir • teruskanterapiantihipertensijikatekanandiastolik > 110 mmHg • pantauurin

  20. PLASENTA PREVIA • Definisi : adalahkeadaandimanaimplantasiplasentaterletakataudidekatserviks • Dasar diagnosis : • Perdarahanpervaginam (darahmerahsegar) • Disertaiatautidaknyeriperut • Kondisijanindanibuumumnyabaik • USG : ditemukangambaranplasentamenutupiOstium uteri internum • Pemeriksaandenganinspekulo : adadarahmengalirdariostium uteri eksternum

  21. TERAPI EKSPEKTATIF • Tujuansupayajanintidaklahir premature • Syaratterapiekspektatif : • Kehamilan preterm denganperdarahansedikit yang kemudianberhenti • Belumadatandainpartu • Keadaanumumibubaik • Janinmasihhidup • Rawatinap, tirah baring danberiantibiotikaprofilaksis • Jikaperdarahanbanyakdipertimbangkanuntukterminasikehamilandengan SC. • TERAPI AKTIF • Rencanakanterminasikehamilanjika : • Janinmatur • Janinmatiataumenderita anomaly ataukeadaan yang mengurangikelangsunganhidupnya (missal anensefali) • Padaperdarahanaktifdanbanyak, segeradilakukanterapiaktiftanpamemandangmaturitasjanin.

  22. SOLUSIO PLASENTA • Definisi : adalahlepasnyaplasentadaritempatmelekatnya yang normal pada uterus sebelumjanindilahirkan. • Dasar diagnosis : • Perdarahandarijalanlahir yang tidaksesuaiantarajumlahdarah yang keluardengankeadaanumumibu. • Nyeriperut, tegangsepertipapan • Kondisiibukesakitan, anemiskadangadatanda pre syok • Janinbiasanyajelek

  23. TERAPI/PENGELOLAAN • Lakukanujipembekuandarah • Transfusidarahsegar • Jikaterjdiperdarahanbanyak, lakukanpersalinansegera. • Jika : • - Pembukaanservikslengkap, pesalinandenganekstraksivakum • - Pembukaanserviksbelumlengkap, persalinandenganSeksiosesarea • d. Jikaperdarahanringanatausedang, tindakantergantungpadadenyutjantungjanin (DJJ). • - DJJ normal atautidakterdengar, pecahketubandengankokher : • * bilakontraksijelek, perbaikidenganpemberianoksitosin • * jikaservikstebaldantertutup, lakukan SC. • - DJJ abnormal : • * lakukanpersalinanpervaginamsegera • * jikapersalinanpervaginamtidakmemungkinkan, akhiriperslinandengan SC.

  24. RUPTURA UTERI • Perdarahandapatterjadiintraabdominalataumelalui vagina kecualijikakepalajaninmenutupironggapanggul. Perdarahandari rupture uteri padaligamentumlatumtidakakanmenyebabkanperdarahanintraabdominal.

  25. PENGELOLAAN • Perbaikikehilangandarahdenganpemberian infuse Na CL atau Ringer laktatsebelumpembedahan. • Lakukanseksiosesareadanlahirkanplasentasegerasetelahkondisistabil. • Jika uterus dapatdiperbaikidenganresikooperasilebihrendahdaripadahisterektomi, danujung rupture uteritidaknekrosisdilakukanhisterorafi. • Jika uterus tidakdapatdiperbaiki, dilakukanhisterektomisupravaginalatauhisterektomi total jikadidapatkanrobekansampaiserviksdan vagina.

  26. PERDARAHAN PASCA PERSALINAN Perdarahan post partum yang melebihi 500 cc Dibagi 2 : Perdarahanpada 24 jam pertamasetelahbayilahir Perdarahansetelah 24 jam setelahbayilahir

  27. PENANGANAN UMUM Pastikankontraksi uterus baik : - Lakukanpijatan uterus untukmengeluarkanbekuandarah. - berikan 10 unit oksitosin I.M. 2. Pasanginfuscairan RL atauNaCL 3. Lakukankateterisasi, danpantaucairankeluar-masuk 4. Periksakelengkapanplasenta 5. Periksakemungkinanrobekanserviks, vagina dan perineum 6. Jikaperdarahanterusberlangsung, lakukanujibekudarah 7. Setelahperdarahanteratasi, periksakadarHb, bilaHb < 8 gr% dilakukantransfusidarah.

  28. Gejaladantanda Diagnosis • - Uterus lembek, Atonia uteri • - perdarahansegerasetelahmelahirkan • Uterus kontraksibaikRobekanjalanlahir • Darahsegarsetelahmelahirkan • Plasentalengkap • Plasenta 30 menitbelumlahirRetensioPlasenta • Perdarahansegera • Kontraksi uterus baik • PlasentaatauselaputketubantidaklengkapPlasentarestan • Kontraksi uterus baik • Tinggifundus uteri setinggipusat • Perdarahansegera • Uterus tidakterabaInversio uteri • Lumen vagina terisimasa • Perdarahansegera • Nyeri

  29. JenisUterotonikadancarapemberiannya

  30. Jikaperdarahanterusberlangsung : Pastikanplasentalahirlengkap Jikaterdapatsisaplasenta, keluarkansisaplasenta Lakukanujipembekuandarahsederhana. Kegagalanterbentuknyapembekuandarahsetelah 7 menitatauadanyabekuanlunak yang dapatpecahdenganmudahmenunjukkanadanyakoagulopati. Jikadengantindakandiatasperdrahanmasihberlangsung, lakukan : Kompresi bimanual internal Kompresi aorta abdominalis

  31. ROBEKAN SERVIKS, VAGINA, DAN PERINEUM Periksalahdenganseksamadanperbaikirobekanserviksatau vagina dan perineum ProsedurPerbaikanRobekanserviks Tindakan asepsis dan antisepsis pada vagina danserviks Asistenmenahanfundus Bibirserviksdijepitdenganklemovarium, pindahkanbergantiansearahjarum jam sehinggasemuabagianserviksdapatdiperiksa. Padabagian yang terdapatrobekan, tinggalkan 2 klemdiantararobekan. Jahitrobekanserviksdengan catgut kromik 0 secarajelujur, mulaidariapeks.

  32. RETENSIO PLASENTA Plasentaataubagian-bagiannyadapattetapberadadalam uterus setelahbayilahir. Penanganan : Tentukanadanyatanda-tandasyokapatidak Bilaadatanda-tanda pre syok, perbaikikeadaanumumterlebihdahuludenganpemberiancairaninfus RL atauNaCl+pemberianOksitosin 10 unit. CekHbdangolongandarah, persiapkan/usahatransfusidarah. Kateterisasikandungkemih Periksaapakahplasentatertahandi vagina ataumasihdidalam uterus? Bilatertahandi vagina, plasentadikeluarkan. Periksaadaperdarahanbanyakatautidak, bilaadaperdarahansegeralakukan Manual Plasenta. Bilaperdarahansedikit, tidaktergesa-gesamelakukan Manual plasenta. Dan apabilatidakberhasil, danperdarahansedikittidakperlumelanjutkan manual. Memaksakan Manual padaplasenta yang melekateratpada uterus akanmengakibatkanperdarahanbanyakdanbisamenimbulkancederapada uterus. SebaiknyarujukkeRumahSakit

  33. SISA PLASENTA • Sebagiandarikotiledontertinggaldidalam uterus, maka uterus tidakdapatkontraksidenganbaik. • Penanganan : • Raba bagiandalam uterus untukmencarisisaplasenta. • Keluarkasisaplasentadengantangan, cunam ovum ataukuretbesar • Jikaperdarahanberlanjut, lakukanujipembekuandarahsederhana. • LebihbaikdirujukkeRumahsakit

  34. INVERSIO UTERUS Bagiandalam uterus menjadidiluarsaatmelahirkanplasenta. Reposisisebaiknyadilakukansegera. Denganberjalannyawaktu, lingkarankonstriksisekitar uterus yang terinversiakanmengecildan uterus akanterisidarah.

  35. INFEKSI NIFAS • Infeksipadadanmelaluitraktusgenitalissetelahpersalinan • Suhu 38°C (oral) • 2-10 hari postpartum • Faktorpredisposisi: • Malnutrisi, Anemia, Higiene, Kelelahan, • Prosespersalinanbermasalah • partus lama / macet, korioamnionitis, persalinantraumatik, pencegahaninfeksikurangbaik, periksadalamberlebihan

  36. INFEKSI NIFAS 1. METRITIS • ANTIBIOTIKA SPEKTRUM LUAS • AMPISILIN 2 g IV / 6 JAM • GENTAMISIN 5 mg/kgBB • METRONIDASOL 500 mg IV / 8 JAM • PROFILAKSI ANTITETANUS • EVAKUASI SISA HASIL KONSEPSI • PUS  DRAINASE • PERITONITIS GENERALISATA  LAPAROTOMI

  37. INFEKSI NIFAS 2. BENDUNGAN PAYUDARA • PENINGKATAN ALIRAN VENA DAN LIMFE • BILA IBU MENYUSUI: • KOMPRES AIR HANGAT, SUSUKAN • BANTU PIJATAN PADA AWAL • SANGGA PAYUDARA • KOMPRES DINGIN ANTARA WAKTU MENYUSUI • PARASETAMOL 500 mg ORAL BILA DEMAM • EVALUASI 3 HARI

  38. BendunganPayudara • BILA IBU TIDAK MENYUSUI: • SANGGA PAYUDARA, KOMPRES DINGIN • PARASETAMOL BILA PERLU • PARASETAMOL 500 mg ORAL BILA DEMAM • JANGAN DIPIJAT • POMPA/KOSONGKA PAYUDARA

  39. 3. INFEKSI PAYUDARA • MASTITIS • KLOKSASILIN 500 mg/6 JAM (10 HR) • ABSES PAYUDARA • ANESTESI UMUM, INSISI • INSISI RADIAL • PASANG TAMPON/DRAIN

  40. 4. ABSES PELVIS • KOLPOTOMI • ANTIBIOTIKA SPEKTRUM LUAS • AMPISILIN 2 g IV KEMUDIAN 1 g 6 JAM KEMUDIAN

  41. 5. PERITONITIS • SELANG NASOGASTRIK • INFUS 3,000 ml • ANTIBIOTIKA HINGGA 24 JAM BEBAS PANAS • AMPISILIN 2 g IV KEMUDIAN 1 g 6 JAM KEMUDIAN

  42. 6.INFEKSI LUKA PERINEAL ATAU ABDOMEN • KARENA KURANG BERSIH / PENCEGAHAN INFEKSI BURUK • INFEKSI SUPERFISIAL • AMPISILIN 500 mg ORAL / 6 JAM METRONIDASOL 500 mg / 8 JAM SELAMA 5 HARI

More Related