200 likes | 916 Views
Terapi cairan perioperatif oleh dr. Yose Wizano , SpAn .KAKV. Cairan tubuh tdd : Cairan intra sel Cairan ekstra sel. Distribusi Cairan tubuh. Dalam cairan tubuh terdapat zat-zat. Elektrolit Non elektrolit : -BM kecil : Glukosa -BM Besar : Protein
E N D
Terapi cairan perioperatifolehdr.YoseWizano, SpAn.KAKV Cairan tubuh tdd : Cairan intra sel Cairan ekstra sel
Dalam cairan tubuh terdapat zat-zat • Elektrolit • Non elektrolit : -BM kecil : Glukosa -BM Besar : Protein Elektrolit terpenting dalam cairan ekstra sel adalah Na dan Cl, dalam cairan intrasel adalah K dan fosfat.
Kebutuhan air dan elektrolit setiap hari • Pada orang dewasa Air : 30-35 ml/kgBB. Kenaikan suhu 1˚C ditambah 10-15%. Na : 1,5 meq/kgBB (100 meq/hari atau 5,9 gr) K : 1 meq/kgBB (60 meq/hari atau 4,5 gr) • Pada anak dan Bayi Air : Sesuai dengan berat badan 0-10 kg : 100 ml/kg BB 10-20 kg : 1000 ml/kg BB + 50 ml/kg diatas 10 kg. >20 kg : 1500ml/kg BB +20 ml/kg diatas 20 kg. Na : 2 meq/kgBB K : 2 meq/KgBB
Tujuan terapi cairan • Untuk mengganti kekurangan cairan dan elektrolit. • Untuk memenuhi kebutuhan. • Untuk mengatasi syok. • Untuk mengatasi kelainan yg ditimbulkan krn terapi cairan yg diberikan. Terapi cairan perioperatif meliputi tindakan terapi yg dilakukan pada pra bedah, selama pembedahan dan pasca bedah.
Perubahan-perubahan fisiologi tubuh akibat pembedahan • Rangsangan terhadap kelenjar hipofise • Peningkatan rangsang simpatis • Peningkatan sekresi Aldosteron • Peningkatan kebutuhan oksigen dan kalori
Cairan yang digunakan dalam terapi • Cairan elektrolit : Cairan pemeliharaan Cairan pengganti Cairan untuk tujuan khusus • Cairan non elektrolit: D5%, D10% Dapat sbg cairan pemeliharaan • Cairan koloid = Plasma ekspander Hemaccel, expafusin, fimahes 6%, voluven
Cairan pemeliharaan • Mengganti cairan tubuh yang terbuang Dewasa : 1,5-2 cc /kgBB/jam Anak : 2-4 cc/kgBB/jam Bayi : 4-6 cc /kgBB/jam Neonatus : 3 cc /kgBB/jam Macam-macamnya : KaenMg3, Triofusin 500/1000/ E 1000, Tutofusin, Triparen, D5%, D10%, D5%NaCl0,9%, D5%NaCl 0,45%, D5%NaCl0,225% dsb
Penatalaksanaan • Pra bedah : Sebelum dilakukan pembedahan harus diamati dan ditentukan penderita dalam kondisi normovolume Pada penderita yang mengalami dehidrasi (akibat muntah, intake < atau ke 3 rd space) harus diresusitasi cairan dulu. Penderita yang mengalami perdarahan hebat diupayakan tanda vital optimal. Produksi urin yang diharapkan 0,5 – 1 cc/kgBB/jam
Selama pembedahan • Perhatikan : • Kekurangan cairan pra bedah • Kebutuhan untuk pemeliharaan • Bertambahnya insensible loss karena suhu kamar operasi yang tinggi • Translokasi cairan ke 3 rd space dan intersitial • Perdarahan
Penggantian cairan pada operasi : • Ringan : 4 cc/kgBB/jam • Sedang : 6 cc/kgBB/jam • Berat : 8 cc/kgBB/jam • Sedangkan untuk bayi dan anak : 2/4/6 cc/kgBB/jam • Prinsip pemberian cairan pada pembedahan : • Tanda vital stabil, prod urine 0,5-1 cc/kgBB/jam • Perdarahan < 10 % EBV ganti dgn kristaloid 10-20% dgn darah/koloid > 20 % dgn darah
Pasca Bedah • Pengaruh hormonal menetap hg beberapa hr pasca bedah, dan mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit. • Bila penderita sdh dapat minum segera diberikan per-oral • Na : pemberian Natrium pada hari pertama pasca bdh krg dp kebutuhan pemeliharaan • Kalium : diberikan hr ke 2 pasca bedah ??, • Namun ttp diperiksa lab bila rendah harus segera dikoreksi
Yang harus pula diperhatikan adalah bahaya terapi cairan : - Masuknya mikroorganisme - Phlebitis - Pemberian yang berlebihan akan mengancam jiwa
SELAMAT BELAJAR Sampai Jumpa Kembali