310 likes | 887 Views
Manusia Ditinjau Dari Agama Buddha. Bagian 1. Pertemuan 3. Siapakah Aku?. Siapakah Aku?. Aku adalah makhluk yang terlahir di alam kelima dari 31 alam kehidupan. Dewa : makhluk penghuni surga (sagga) Manusia : makhluk penghuni alam manusia (manussa)
E N D
Manusia Ditinjau Dari Agama Buddha Bagian 1 Pertemuan 3
Siapakah Aku? Aku adalah makhluk yang terlahir di alam kelima dari 31 alam kehidupan
Dewa : makhluk penghuni surga (sagga) • Manusia : makhluk penghuni alam manusia (manussa) • Jin Raksasa : makhluk penghuni alam asura. • Hantu/setan : makhluk penghuni alam peta. • Binatang : makhluk penghuni alam tiracchāna. • Penghuni neraka (niraya) Macam – Macam Makhluk
Adanya pertemuan antara unsur laki-laki (sperma) dan unsur perempuan (ovum) • Perempuan dalam kondisi subur (kondisi rahim yang tepat / siap untuk suatu nidasi) • Adanya gandhabbayang siap terlahir kembali. Gandhabba adalah kondisi rohani yg meneruskan kesadaran sebelumnya pada kehidupan baru (kesadaran penyambung / roh) Proses kelahiran manusia menurut Mahatanhasankhaya Sutta
Lima Agregat- Panca Khandha Manusia Jasmani (Rupa) ~4 unsur primer (mahabhuta rupa)~ Batin(Nama) Unsur Eksistensi (tanah) Paṭhavi Persepsi/Pencerapan saññā Sensasi atau Perasaan vedanā Unsur kohesi (Air) Āpo Bentuk-bentuk Pikiran saṅkhāra Unsur Panas (Api) Tejo Unsur Gerak (Udara) Vāyo Kesadaranviññāna Buddha mengajarkan bahwa manusia terdiri dari lima kelompok kehidupan / lima agregat (Panca Khandha)
Lima Agregat - Panca Khandha Agregat Pertama– Agregat jasmani (Rupa) Agregat Pertama meliputi Empat Unsur primer/Mahabuta Rupa 4 (ekstensi; kohesi, panas, gerak) dan Turunan dari Empat Unsur Besar. Turunan Empat Unsur Prmer mencakup 5 landasan indera (mata, telinga, hidung, lidah, tubuh) dan objeknya yaitu bentuk yang terlihat, suara, bau, rasa, dan hal nyata. Beberapa pemikiran / ide / konsep-konsep berada dalam lingkup objek pikiran.
cakku-pasāda = landasan mata • Sota-pasāda = landasan telinga • Ghāna pasāda = landasan hidung • Jivhā pasāda = landasan lidah • Kāya Pasāda = landasan jasmani • Rūparammana = obyek bentuk • Saddārammana = obyek suara • Gandhārammana = obyek bau • Rasārammana = obyek rasa • Itthibhāva = unsur betina • Purisabhāva = unsur jantan • Hadayavatthu = unsur hati sanubari • Jivitindriya = unsur kehidupan / tenaga vital • Āhāra/kabalikārāhārā = unsur makan yaitu makanan sehari-hari • Paricchedarūpa = unsur dari ruangan • kāya-viññatti = unsur isyarat dg gerakan badan • Vaci-viññatti = unsur isyarat dg kata-kata • Lahutā = unsur gaya ringan • Muduā = unsur gaya menurut • Kammaññata = unsur gaya menyesuaikan diri • Upacaya = unsur sempurna • Santati = unsur bergantung terus • jaratā = unsur kelapukan • aniccatā = unsur tidak kekal UNSUR SEKUNDER (UPADAYA RUPA)
Lima Agregrat - Panca Khandha Agregat Kedua – Agregat Kesadaran / viññana khandha Kesadaran adalah reaksi atau respon dari 6 indera (mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran) terhadap objeknya. Contoh, kesadaran visual memiliki mata sebagai dasar dan bentuk yang terlihat sebagai objeknya. Kesadaran mental memiliki pikiran sebagai dasar dan ide atau pemikiran sebagai objeknya. Kesadaran tidak mengenali obyek. Ini hanya jenis kesadaran yaitu kesadaran akan adanya objek.
Lima Agregat - Panca Khandha Agregat Kedua – Agregat Kesadaran / viññana khandha Misalnya, ketika mata kontak dengan warna (misalnya biru), kesadaran visual yang muncul adalah kesadaran akan adanya warna, tetapi ia tidak mengenali bahwa itu adalah biru. Pada tahap ini belum ada pengenalan terhadap obyek. Agregat Persepsi-lah yang mengenali bahwa itu adalah biru. Kesadaran visual hanya "melihat tanpa mengenali." Ini adalah bentuk lain dari kesadaran. Buddha juga menjelaskan bahwa Kesadaran tergantung pada materi, persepsi, perasaan, dan bentuk-bentuk pikiran dan bahwa kesadaran ini tidak dapat eksis secara independen.
Lima agregat- Panca Khandha Pikiran (mind) Dalam ajaran Buddha, pikiran dianggap sebagai organ seperti mata atau hidung. Hal ini dapat dikontrol dan dikembangkan seperti kemampuan lainnya. Perbedaan antara indera mata dan indera pikiran adalah bahwa yang pertama indera dunia warna dan bentuk yang terlihat, sementara indera yang kedua dunia ide dan pikiran serta objek mental.
Lima agregat - Panca Khandha Agregat Ketiga – Agregat Persepsi / Sañña Khandha Ini adalah persepsi yang mengenali obyek baik fisik maupun mental. Seperti kesadaran, persepsi juga terdiri dari 6 jenis, sehubungan dengan 6 landasan indera dan 6 obyeknya. Sebuah kotak perhiasan!
Lima Agregat - Panca Khandha Agregat Keempat – Agregat Perasaan / Vedana Khandha Semua sensasi atau perasaan kita, baik menyenangkan, tidak menyenangkan atau netral, dialami melalui kontak organ fisik dan mental dengan dunia luar. Ada 6 jenis sensasi/perasaan: Sensasi yang dialami melalui kontak mata dengan benda fisik; telinga dengan suara; hidung dengan bau; lidah dengan rasa; tubuh dengan benda-benda nyata; pikiran dengan pikiran-pikiran atau ide. Wow permata yang berharga!Saya akan menjadi kaya!
Lima Agregat - Panca Khandha Agregat Kelima - Agregat bentuk-bentuk pikiran / Saṅkhara Khandha Dalam agregat ini termasuk semua kegiatan kehendak/niat (baik dan buruk) atau kamma. Seperti agregat lain, Agregat bentuk-bentuk pikiran juga berhubungan dengan 6 landasan indera dan 6 obyeknya. Aku harus mengambilnya. Tidak ada yang memperhatikan aku ..
Lima Agregat - Panca Khandha Agregat Kelima - Agregat bentuk-bentuk pikiran / Saṅkhara Khandha Sensasi dan persepsi bukan tindakan berkehendak dan tidak menghasilkan efek karma. Hanya tindakan kehendak - seperti perhatian, kemauan, kepercayaan diri, konsentrasi, keinginan, kebencian, kesombongan, kebodohan, gagasan tentang diri, dll - yang menghasilkan efek karma. Dalam agregat bentuk-bentuk pikiran, ada 52 bentuk pikiran (cetasika) Aku harus mengambilnya. Tidak ada yang memperhatikan aku KAMMA BURUK
Lima Agregat - Panca Khandha Apa yang kita sebut "makhluk" atau "individu" atau "Aku" hanyalah nama yang mudah atau label yang diberikan kepada kombinasi dari 5 agregat. Akulapar!! 5 agregat ini adalah tidak kekal dan terus berubah. Buddha berkata: "Dunia ini dalam perubahan terus menerus dan tidak kekal. Apapun yang tidak kekal adalah dukkha. Lima kelompok kemelekatan adalah dukkha. " Satu hal menghilang, akan mengkondisikan kemunculan yang berikutnya, dalam serangkaian sebab dan akibat. Tidak ada substansi yang tidak berubah di dalamnya.
Ingat !!!!! • Kerusakan/sakit adalah kurangnyakoordinasi antara Nama dan Rūpa. • Hidup merupakan gabungan Nama dan Rūpa. • Kematian adalah terpisahnya Nama dan Rūpa. • Kelahiran kembali adalah bergabungnya kembali Nama dan Rūpa.
Sebab utama yang menyebabkan timbulnya rupa (materi) adalah: Kamma (perbuatan) Citta (pikiran) Utu (temperatur/suhu/energi) Āhāra (Nutrisi/makanan)
4 jenis makanan yang memiliki peran untuk menunjang kelangsungan kehidupan • kavalińkāhāra; Makanan material • phasāhāra; Kontak dari enam indra dalam menyentuh obyek • manosańcetanāhāra; Kehendak pikiran/batin yang menimbulkan perkataan dan perbuatan. • viññanāhāra; Kesadaran yang menimbulkan nama/batin dan rupa/jasmani • Istilah ‘āhāra’ menyatakan apa saja yang menghasilkan suatu akibat. (M.I, 48)