721 likes | 1.86k Views
Ilmu Budaya Dasar. Tim Pengajar IBD FH – UI. Latar Belakang Perlunya Mempelajari IBD ( Basic Humanities ). Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan budaya ( multi ethnic and culture ) adanya ikatan primordial, kesukuan, kedaerahan stereotype
E N D
Ilmu Budaya Dasar Tim Pengajar IBD FH – UI
Latar Belakang Perlunya Mempelajari IBD (Basic Humanities) • Bangsa Indonesia • terdiri dari berbagai suku bangsa dan budaya (multi ethnic and culture) • adanya ikatan primordial, kesukuan, kedaerahan stereotype • Adanya kesenjangan sosial, ekonomi dan kultural memunculkan konflik (disintegrasi)
Kemajuan IPTEK dan Komunikasi Massa • Perubahan kondisi kehidupan manusia intensitas kontak • Adanya benturan nilai teknologi modern dengan tata nilai budaya/nilai-nilai tradisional manusia menjadi cemas/gelisah pikiran pendek (abaikan etika dan moral) dehumanisasi • Proses pembangunan yg terus menerus ada dampak positif dan negatif (non fisik), ada pergeseran sistem nilai budaya, berpengaruh terhadap mental manusia (degradasi moral)
Pengelompokan Ilmu Pengetahuan • Pengelompokan Ilmu dan Pengetahuan menurut Prof. Dr. Harsya W Bachtiar (pemrakarsa masuknya IBD dalam Kurikulum Nasional tahun 1970 an) • Ilmu-ilmu alamiah (natural sciences) untuk mengetahui keteraturan yang terdapat dalam alam semesta (mis: Astronomi, Fisika, Kimia dll) • Ilmu-ilmu Sosial (sosial sciences) untuk mengetahui keteraturan/ketidakteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia (mis: Sosiologi, Antropologi Sosial, Politik dll) • Pengetahuan Budaya (the humanities) untuk memahami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi (mis: Filsafat, Seni, Antropologi Budaya, Hukum dll)
POHON ILMU PENGETAHUAN Ilmu Sosial Antrop. Sosial Ekonomi Sosiologi Politik Sos. Hukum Psikologi Demografi Pengetahuan Budaya: Agama Antrop. Budaya Kesusasteraan Peng. HukumSejarah Filsafat Ilmu Alamiah Biologi Kedokteran Astronomi Kimia Fisika Matematika
The Humanities dan IBD (Basic Humanities) Istilah “humanities” berasal dari bahasa latin humnus yang artinya “manusia berbudaya dan halus”. • Dengan mempelajari the humanities diharapkan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. • The Humanities dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. • Sedangkan IBD (basic humanities) merupakan disiplin yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan.
IBD (Basic Humanities) • Merupakan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep nilai budaya yang dikembangkan untuk mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya Pengetahuan Budaya (The Humanities) • Mengkaji masalah nilai manusia sebagai makhluk berbudaya (Homo Humanus) Persamaan keduanya adalah dalam metode pedekatannya yaitu melalui pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan yang dianggap unik melalui karya-karya budaya
Masalah Budaya yang Dibahas dalam IBD • Segala sistem atau tata nilai, sikap mental, pola pikir, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan secara keseluruhan. • Atau dengan kata lain masalah budaya dalam IBD adalah masalah tata nilai yang dapat menimbulkan krisis-krisis kemasyarakatan seperti proses dehumanisasi atau pengurangan arti kemanusiaan seseorang.
Karakteristik IBD (basic humanities) • merupakan bagian dari pengetahuan budaya • bukan merupakan ilmu tunggal yang berdiri sendiri (monolit) • sasarannya adalah masalah-masalah manusia dan budayanya dengan pendekatan yang memanfaatkan filsafat, seni, sejarah dan teologi.
IBD Sebagai Ilmu Pengetahuan • Tersusun secara sistematis IBD mempunyai sistematika yang tertuang dalam silabus • Mempunyai methode (dapat dipertanggungjawabkan) IBD melakukan pengkajian secara mendalam dengan penalaran yang induktif (khusus umum) • Diperoleh melalui pengalaman IBD bersifat empiris (konsep diperoleh melalui pengalaman)
4. Mempunyai objek (sasaran) dengan titik pusat perhatian tertentu dalam IBD sasarannya adalah manusia sedangkan pusat perhatiannya adalah kajian terhadap masalah-masalah kebudayaan dan kemanusiaan. 5. Menggunakan akal pikiran dan dapat diverifikasi (diuji) IBD menggunakan akal dan dapat diterima oleh akal (kesesuaian pengetahuan dan kenyataan) 6. Bersifat universal IBD kebenarannya berlaku dimana saja dan kapan saja (esensinya bukan milik perseorangan)
Metode Pendekatan IBD • Deskriptif “Bagaimana” mis. Ilmu sejarah memberikan keterangan tentang hal-hal yang pernah terjadi, bagaimana peristiwa berlangsung, bagaimana gambaran kenyataannya. Melalui pendekatan ini, IBD dapat menemukan suatu gejala budaya dan kemanusiaan secara benar dan jujur. • Esensial “Apa” mis: filsafat di mana manusia berusaha mencari jawaban dari pertanyaan yang esensial tentang kemanusiaan. Melalui pendekatan ini IBD mengarahkan wawasan terhadap ciri-ciri khas dari manusia yang berbeda dari makhluk lain.
Kausal “Mengapa” mis: dalam Ilmu alam, ingin diketahui mengapa benda yang dilempar ke atas akan kembali jatuh ke bawah. Melalui pendekatan ini, IBD dapat memperoleh pengetahuan tentang sebab-sebab terjadinya persoalan budaya dan kemanusiaan. • Normatif “Kemana” mis: etika dan agama mengajarkan bahwa supaya hidup menjadi baik berbuatlah yang baik. Melalui pendekatan ini IBD membekali manusia apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai pelaku kebudayaan.
Pokok Kajian IBD • Berbagai aspek kehidupan manusia yang merupakan ungkapan masalah manusia dan budaya. • Hakikat manusia yang universal dan unik Manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian (tidak hanya sebagai objek pengkajian). Dua pokok kajian diatas dijabarkan lebih lanjut dalam 8 pokok bahasan yang di fokuskan dalam satu tema yaitu “manusia sebagai makhluk budaya” dimana manusia dan nilai-nilai kemanusiaan diangkat sebagai issue sentral.
MANUSIA KEBUDAYAAN • Asal kata: • Colere (latin) • Culture (Inggris) • Buddayah (Sansekerta) jamak dari budi (akal) cipta, rasa, karsa • Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar. • Makhluk termulia (memiliki kreativitas, rasa keindahan dsb) • Pengemban Nilai Moral (harus ada keseimbangan kehidupan material dan spiritual karena manusia mempunyai akal budi (untuk berbuat sesuai nilai moral) dan nafsu (tidak menghiraukan akal budi sebagai penerang)) • Pencipta (pengembang) budaya (positif ada etika, negatif tidak memperhatikan etika)
Pokok Bahasan IBD 8 pokok bahasan yang menjadi issue sentral IBD: • Manusia dan keindahan • Manusia dan cinta kasih • Manusia dan harapan • Manusia dan penderitaan • Manusia dan kegelisahan • Manusia dan tanggung jawab • Manusia dan keadilan • Manusia dan pandangan hidup