1.8k likes | 2.7k Views
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN. Informasi Keuangan dan non Keuangan. A kuntansi menghasilkan informasi keuangan sebuah entitas. Informasi disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP): Laporan Posisi Keuangan / Neraca Laporan Laba Rugi Komprehensif
E N D
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
Informasi Keuangan dan non Keuangan • Akuntansi menghasilkan informasi keuangan sebuah entitas. • Informasi disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP): • LaporanPosisiKeuangan / Neraca • Laporan Laba RugiKomprehensif • Laporan Arus Kas • Laporan Perubahan Ekuitas • Catatan atas laporan keuangan • Selain laporan perusahaan juga membuat Laporan Tahunan, Sustainability Reporting, Prospektus, Laporan Pajak, Integrating Reporting.
Tujuan Laporan Keuangan • Memberikaninfomasi • posisikeuangan, • kinerja • perubahanposisikeuangansuatuperusahaan yang bermanfaatbagisejumlahbesarpemakaidalampengambilankeputusanekonomi • Laporankeuanganmenunjukkanapa yang telahdilakukanmanajemen (stewardship), danpertanggungjawabansumberdaya yang dipercayakankepadanya • Memenuhikebutuhanbersamasebagianbesarpemakai. • Menyediakanpengaruhkeuangandarikejadiandimasalaludantidakdiwajibkanmenyediakaninformasi non keuangan. Ref: PSAK Conceptual Framework
Laporan Keuangan Relevan dan Reliable Standar Akuntansi Berkualitas • Pasar Modal yang efisien • Keputusan yang tepat Kerangka Konseptual Laporan Keuangan yang Relevan dan Reliable Manajemen Corporate Governance Informasi yang berkualitas Independen • Dampak informasi assimetri • Adverse selection • Moral hazard Kualitas Audit Standar Audit Kompeten
Standar Akuntansi ?? • Untuk keseragaman laporan keuangan • Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun • Memudahkan auditor • Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. • Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna
Empat PilarStandarAkuntansi Indonesia • PernyataanStandar Akuntansi Keuangan • StandarAkuntansiKeuanganEntitasTanpaAkuntabilitasPubliksignifikan - SAK-ETAP • Standar AkuntansiSyari’ah – SAK Syariah • Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP • IFRS hanyadiadopsiPSAK • SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 July 2009 • InstansiPemerintahmenggunakanStandarAkuntansiPemerintahan PP 71 tahun 2010
PSAK SYARIAH • Basis transaksi • Digunakanolehentitas yang melakukantransaksisyariahbaikentitaslembagasyariahmaupun non lembagasyariah • Pengembangandengan model PSAK umumnamunberbasissyariahdenganacuan fatwa MUI • PSAK 100 – PSAK 106 • Kerangkakonseptual, PenyajianLaporanKeuanganSyariah, AkuntansiMurabahah, Musyarakah, Mudharabah , Salam, Istishna
SAP • InstansiPemerintahmenggunakanStandarAkuntansiPemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP 71 tahun 2010 • StandardisusunolehKomiteAkuntansiPemerintahankemudianditetapkandengan PP • Diterapkanuntukentitaspemerintah dalammenyusun LKPP dan LKPD: • instansipemerintahpusat • Instansipemerintahdaerah • BLU (digabung), BUMN (sbg investasi) PSAK • Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45.
SAK ETAP • SAK ETAP: Standarakuntansikeuanganuntukentitastanpaakuntabilitaspubliksignifikan • ETAP adalahentitas yang: • Tidakmemilikiakuntabilitaspubliksignifikan; dan • Menerbitkanlaporankeuanganuntuktujuanumum (general purpose financial statement) bagipenggunaeksternal. • Menggunakanacuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. • Lebihsederhanaantara lain: • Asettetap, tidakberwujudmenggunakanhargaperolehan • Entitasanaktidakdikonsolidasitetapisebagaiinvestasidenganmetodeekuitas. • Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan • Mengacupadapraktikakuntansi yang saatinidigunakan. • Tahun 2011 perusahaanharusmemilihmenjadimenggunakan PSAK-IFRS atau PSAK-ETAP
PSAK – IFRS BASED • Wajibditerapkanuntukentitasdenganakuntabilitaspublikseperti: Emiten, perusahaanpublik, perbankan, asuransi, dan BUMN. • Dapatditerapkanolehentitaslainya. • Basis transaksi, bukan basis industri. • Tujuan: memberikaninformasi yang relevanbagi user laporankeuangan • Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012
IFRS - PSAK • Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru) • Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar bagian depan. • Substansi / konseptual • Redaksional • Tanggal efektif • Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti pemberlakuan PSAK yang bersangkutan. • Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang dinamis mengikuti IFRS
Mengapa IFRS • Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai accounting standard. • Konvergensi IFRS adalahsalahsatukesepakatanpemerintah Indonesia sebagaianggota G20 forum. • Hasildaripertemuanpemimpinnegara G20 forum di Washington DC, 15 November 2008 : • “Strengthening Transparency and Accountability” • Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkankesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single set of high-quality global accounting standards.”
Manfaat IFRS • Meningkatkan dayabanding laporankeuangan. • Memberikaninformasi yang berkualitasdipasar modal internasional • Menghilangkanhambatanarus modal internasionaldenganmengurangiperbedaandalamketentuanpelaporankeuangan. • Mengurangibiayapelaporankeuanganbagiperusahaanmultinasionaldanbiayauntukanalisiskeuanganbagiparaanalis. • Meningkatkankualitaspelaporankeuanganmenuju“best practise”.
Roadmap IFRS di Indonesia IAS / IFRS yang belumdiadopsi: IAS 41 Agriculture IFRS First time adoption adopsibertahap IFRS / Revisi IAS setelah 2010
Karakteristik IFRS • IFRS menggunakan “Principles Base “ : • Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. • Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. • Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi. • Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai • Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif
“Judgment” • IFRS = Principles • Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan bentuk hukumnya. • Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi penting • Pengajaran dengan menggunakan kasus • Ilustrasi • PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.
Dinamis • IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar bukan teks book. • Awareness terhadap standar akuntansi meningkat • Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan standar. • IFRS sering berubah • Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada perubahan • Perubahan lingkungan usaha • Contoh Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and reward, kemudian ditambahkan konsep present obligation.
“Fair value” • Nilaiwajaradalahsuatujumlah yang digunakanuntukmengukuraktiva yang dapatdipertukarkanmelaluisuatutransaksi yang wajar (arm's length transaction) yang melibatkanpihak-pihak yang berkeinginandanmemilikipengetahuanmemadai. • Kuotasi harga di pasar aktif; • Jikapasartidakaktif, makamenggunakanteknikpenilaian yang meliputi: • transaksi-transaksipasarwajar yang terkiniantarapihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jikatersedia; • referensiatasnilaiwajarterkinidariinstrumen lain yang secarasubstansialsama; • analisisaruskas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan • model penetapanhargaopsi (option pricing model)
“Fair value” • IAS 41 Agriculture • Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan • Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama. • both on initial recognition and at each balance sheet date • Fair valuemenggunakanhargakuotasijikatidakadamenggunakanhargawajaralternatif • Perlu tidak mengajarkan perhitungan fair value • Bagaimana menentuka arus kas • Tingkat suku bunga • Model opsi • Judgment : produk serupa, transaksi terkini, biayapenjualan
Pengungkapan Lebih Banyak PSAK 60 – Instrumen keuangan Pengungkapan kualitatif : eksposure dan timbulnya risiko; tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko; perubahan dua hal tersebut. Pengungkapan kuantitatif: risiko kredit, aset keuangan yang melewati jatuh tempo/mengalami penurunan, agunan dan peningkatan kualitas kredit; risiko pasar; risiko likuiditas analisis sensitifitas; pengungkapan risiko pasar laiinnya. Ilustrasi laporan keuangan. Membaca dan membuat pengungkapan pengungkapan yang diinginkan oleh standar Judgment : apa yang perlu diungkapkan
PSAK Disahkan2007 - 2008 • PSAK 16 (revisi 2007): Aset Tetap revisi 2011 • PSAK 13 (revisi 2007): Properti Investasi revisi 2011 • PSAK 30 (revisi 2007): Sewa revisi 2011 • PSAK 14 (revisi 2008): Persediaan
PSAK Disahkan 23 Desember 2009 • PSAK 1 (revisi 2009): PenyajianLaporanKeuangan • PSAK 2 (revisi 2009): LaporanArusKas • PSAK 4 (revisi 2009): LaporanKeuanganKonsolidasiandanLaporanKeuanganTersendiri • PSAK 5 (revisi 2009): SegmenOperasi • PSAK 12 (revisi 2009):BagianPartisipasidalam Ventura Bersama • PSAK 15 (revisi 2009): InvestasiPadaEntitasAsosiasi • PSAK 25 (revisi 2009):Kebijakan Akuntansi, PerubahanEstimasiAkuntansi, danKesalahan • PSAK 48 (revisi 2009): PenurunanNilaiAset • PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, LiabilitasKontinjensi, danAsetKontinjensi • PSAK 58 (revisi 2009): AsetTidakLancar yang DimilikiuntukDijualdanOperasi yang Dihentikan
InterpretasiDisahkan23 Desember 2009 • ISAK 7 (revisi 2009): KonsolidasiEntitasBertujuanKhusus • ISAK 9: PerubahanatasLiabilitasPurnaOperasi, LiabilitasRestorasi, danLiabilitasSerupa • ISAK 10: Program LoyalitasPelanggan • ISAK 11: DistribusiAsetNonkasKepadaPemilik • ISAK 12: PengendalianBersamaEntitas: KontribusiNonmoneterolehVenturer
PPSAK DisahkanSepanjang 2009 (Berlakuefektif 2010) • PPSAK 1 : Pencabutan PSAK 32 Akuntansi Kehutanan, PSAK 35 AkuntansiPendapatanJasa Telekomunikasi, dan PSAK 37 Akuntansi PenyelenggaraanJalanTol • PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Warandan PSAK 43: AkuntansiAnjakPiutang • PPSAK 3:Pencabutan PSAK 54: Akuntansi RestrukturisasiUtangPiutangbermasalah • PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): AkuntansiPerbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, danPSAK 49: Akuntansi Reksa Dana • PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06: InterpretasiatasParagraf 12 dan16 PSAK No. 55 (1999) tentangInstrumenDerivatifMelekatpadaKontrakdalam Mata UangAsing
PSAK Disahkan 2010 PSAK Disahkan 19 Februari 2010 • PSAK 19 (2010): Asettidakberwujud • ISAK 14 (2010): BiayaSitus Web • PSAK 23 (2010): Pendapatan • PSAK 7 (2010): PengungkapanPihakBerelasi • PSAK 22 (2010): KombinasiBisnis (disahkan 3 Maret 2010) • PSAK 10 (2010): Transaksi Mata UangAsing (disahkan 23 Maret 2010) • ISAK 13 (2010) : LindungNilaiInvestasiNetodalamKegiatanUsaha LuarNegeri
PSAKDISAHKANNOP 2010 • PSAK 24 (R 2010) : ImbalanKerja • ISAK 16 : PerjanjianKonsesiJasa (IFRIC 12) • PSAK 60 : InstrumenKeuangan: Pengungkapan • PSAK 50 (R 2010): InstrumenKeuangan: Penyajian • PSAK 8 (R 2010): PeristiwaSetelahTanggalNeraca • PSAK 53 (R 2010): PembayaranBerbasisSaham
PSAK DISAHKAN 2011 • PSAK 3 : LaporanKeuangan Interim • PSAK 18 (2010): Program ManfaatPurnakarya • PSAK 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah • PSAK 56 : Laba Per LembarSaham • PSAK 46 : PajakPenghasilan • PSAK 62 : Kontrak Asuransi • PSAK 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
PSAK DISAHKAN 2011 • PSAK 28 : Revisi 2011 Akuntansi Asuransi Kerugian • PSAK 36 : Revisi 2011 Akuntansi Asuransi Jiwa • PSAK 34 : Kontrak konstruksi • PSAK 45 : Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba • PPSAK 8 : Pencabutan PSAK 27 Akuntansi Koperasi • PPSAK 6: Pencabutan PSAK 21 Akuntansi Ekuitas, ISAK 1 Penentuan Harga Pasar Dividen, ISAK 2 Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemesan Saham, ISAK 3 Akuntansi atas Sumbangan dan Bantuan
PSAK DISAHKAN 2011 • PSAK 64 : Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral • ISAK 15: Batas AsetImbalanPasti, PersyaratanPendanaan Minimum danInteraksinya. • ISAK 17 : LaporanKeuangan Interim danPenurunanNilai • ISAK 18 : Bantuan Pemerintah – Tidak ada Relasi • Spesifik dengan Aktivitas Operasi • ISAK 19: Penerapan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi • ISAK 20 : Pajak Penghasilan: Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham • ISAK 21 : Perjanjian Konstruksi Real Estate
PSAK yang Disahkan 2011 • ISAK 22: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan • ISAK 23: Sewa Operasi-Insentif • ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa • PPSAK 11: Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi. • PSAK 38 (revisi 2011): KombinasiBisnisEntitasSepengendali • ISAK 25 : Hakatas Tanah • PPSAK 10 : Pencabutan PSAK 51: Akuntansikuasireorganisasi • PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (2011) menggantikan PSAK 33: Akuntansi Pertambangan Umum (1994)
PSAK yang Disahkan2013 • PPSAK 13: Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. • ISAK 26: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan • ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan • ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan • ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka
IFRS • Conceptual Framework – still progress • IAS 27 Consolidated and Separate Financial Statements – Superseded by IFRS 10, IFRS 12 and IAS 27 (rev. 2011) effective 2013 • IAS 28 Investments in Associates – Superseded by IAS 28 (rev. 2011) and IFRS 12 effective 2013 • IAS 31 Interests In Joint Ventures – Superseded by IFRS 11 and IFRS 12 effective 2013 • IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement – Superseded by IFRS 9 Financial Instrumentseffective 2013 • IFRS 10 Consolidated Financial Statements • IFRS 11 Joint Arrangements • IFRS 12 Disclosure of Interests in Other Entities • IFRS 13 Fair Value Measurement • Revised IAS 32: Financial Instruments: Presentation • RevisedIAS 36: Impairment of Assets • Revisied IAS 39: Financial Instruments:Recognition and Measurement
Kerangka Dasar Penyajian danPenyusunan Laporan Keuangan Kerangka Konseptual Ditujukan untuk: Kerangkakonseptualmenurut PSAK terdiridari: • Penyusunstandarakuntansikeuangandalampelaksanaantugasnya. • Penyusunlaporankeuanganuntukmenanggulangimasalahakuntansi yang belumdiaturdalamstandarakuntansikeuangan. • Auditordalammemberikanpendapatmengenaiapakahlaporankeuangandisusunsesuaidenganprinsipakuntansi yang berlaku. • Para pemakaidalammenafsirkaninformasi yang disajikandalamLaporanKeuangan. • Penggunalaporankeuangan • Tujuanlaporankeuangan • Asumsidasar • Karakteristikkualitatif • Konseppengakuandanpengukuranunsurlaporankeuangan • Konseppemeliharaan modal
Kerangka Konseptual menurut IFRS
Laporan Keuangan • PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan • Komponen • Tanggung jawab laporan keuangan • Karakteristik umum • Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK • Kelangsungan usaha • Dasar akrual • Material dan agregasi • Saling hapus • Frekuensi pelaporan • Informasi komparatif • Konsistensi penyajian • Identifikasi laporan keuangan • Laporan Posisi Keuangan • Laporan Laba Rugi Komprehensif • Laporan Perubahan Ekuitas • Laporan Arus Kas • Catatan atas Laporan Keuangan
KarakteristikUmum • Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK • Menyebutkansecaraexplisitkepatuhanterhadap SAK • Kepatuhanterhadap PSAK memberikanpemahaman yang salah (kondisijarangterjadi) tidaksesuai PSAK • Kelangsungan usaha • Laporankeuangandisusunberdasarkanasumsikelangsunganusaha, mengungkapkanfaktajikaterjadipelanggaranasumsi • Dasar akrual • Material dan agregasi • Saling hapus Tidakbolehkecualidisyaratkanataudiizinkansuatu PSAK • Frekuensi pelaporan Tahunan • Informasi komparatif Periodesebelumnya • Konsistensi penyajian Penyajiandanklasifikasi
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) • Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia • Perubahandefinisi-definisisepertiKewajibanmenjadi Liabilitasdanhakminoritasmenjadikepentingannonpengendali (non-controlling interest) • Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian • Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan • Minimum line item Penyajian Neraca • Properti Investasi • Investasi dengan menggunakan metode ekuitas • Aset yang dimiliki untuk dijual • dll • Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)
Laporan Laba Rugi Komprehensif • Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif. • Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif • Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas • Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi. • Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat • Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi • Minimum line item : • Pendapatan • Biaya keuangan • Beban pajak • Pendapatan komprehensif • dll
Laporan laba rugi komprehensif • Pendapatan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode rugi • Selisih revaluasi aset tetap • Perubahan nilai investasi available for sales • Dampak translasi laporan keuangan • Dalam dua laporan : • Laba sebelum laba komprehensif • Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersih
ED Revisi PSAK 1 (2013) • INFORMASI KOMPARATIF • Persyaratan Minimum Komparatif • informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 36 dan 36A; dan • Tambahan Informasi Komparatif Sukarela; • POS PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN • LaporanLabaRugiKomprehensif LaporanLabaRugi dan Penghasilan Komprehensif Lain • Pos minimal jumlah tunggal untuk total operasi yang dihentikan (lihat PSAK 58). • Informasi yang Disajikan dalam Bagian Penghasilan Komprehesif Lain dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya: (a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
LAPORAN ARUS KAS • Informasiaruskasentitasbergunasebagaidasaruntukmenilaikemampuanentiasdalammenghasilkankasdansetarakassertamenilaikebutuhankasentitasuntukmenggunakanaruskastersebut. • Laporanaruskasmenggambarkanperubahanhistorisdalamkasdansetarakas yang diklasifikasikanatasaktivitasoperasi, investasidanpendanaanselamasatuperiode
PelaporanAruskasdariAktivitasOperasi • Metode yang dapatdigunakan: • Metodelangsung kelompokutamadaripenerimaandanpengeluarankasbrutodiungkapkan; • Metodetidaklangsung labadisesuaikandenganmengoreksitransaksi non kas, penangguhanatauakrualdanunsurpenghasilan/beban yang terkaitaktivitasinvestasidanpendanaan. • Dianjurkanmelaporkandenganmetodelangsung informasi yang lebihberguna • ETAP metode tidak langsung
LaporanArusKas • Arus kas bunga dan dividendiungkapkansecaraterpisah dan diklasifikasikansecarakonsisten. • Bebanbungadapatdisajikansebagaiarus kas operasiataupendanaan (alternatif) • Pendapatanbungadapatdisajikansebagaiarus kas operasiatauinvestasi (alternatif) • Dividen yang dibayarkandapatdisajikansebagaiarus kas pendanaanatauoperasi (alternatif) • Pendapatandividendapatdisajikansebagaiarus kas operasiatauinvestasi (alternatif) • Arus kas yang berkaitandenganpajakpenghasilandiungkapkansecaraterpisah. • Perubahannilaitukardilaporkandalam LAK untukmerekonsiliasisaldoawaldanakhirkasdansetarakas
PSAK 3 : Laporan Interim • Laporankeuangan interim: laporankeuangan, baiklaporankeuanganlengkapataulaporankeuanganringkasuntuksuatuperiode interim. • LK Interim dapatdisajikansecaralengkapatauringkas • Komponen Minimal Laporan Interim • Laporanposisikeuanganringkas • Laporanlabarugikomprehensifringkas. • Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporankeuangantahunanditerapkandalamlaporankeuangan interim, kecualiuntukperubahankebijakanakuntansi yang dilakukansetelahtanggallaporankeuangantahunanterkini. • Untuk laporan posisi keuangan, komparasi dengan laporan keuangan tahun sebelumnya, bukan interim tahun sebelumnya
PSAK 7 PengungkapanPihakBerelasi • Mengapa perlu ?? Laporan Posisi Keuangan Dan Laba Rugi Transaksi dan Saldo Dipengaruhi • Keberadaan pihak yang mempunyai hubungan istimewa • Komitment dengan pihak tersebut
PSAK 7 PengungkapanPihakBerelasi • Identifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi • Identifikasi saldo, komitmen antara entitas dengan pihak-pihak berelasi. • Menentukan pengungkapan yang diperlukan baik untuk LK konsolidasian, tersendiri, yang disajikan individual. • Pengungkapanatashubungan • Nilaitransaksi, saldo terkaitpihakberelasi
PSAK 8 PeristiwasetelahPeriodePelaporan • Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadiantaraakhirperiodepelaporandantanggallaporankeuangandiototisasiuntukterbit • Peristiwasetelahperiodepelaporan yang memerlukanpenyesuaianadalahperistiwaygmemberikanbuktiatasadanyakondisipadaakhirperiodepelaporan • Peristiwasetelahperiodepelaporan yang tidakmemerlukanpenyesuaianadalahperistiwa yang mengindikasikankondisisetelahperiodepelaporan • Tanggallaporankeuangandiotorisasiuntukterbitadalahtanggallaporankeuangansudah final • Laporankeuangandiaudit : tanggallaporan auditor • Laporankeuangantidakdiaudit : tanggallaporankeuanganselesaidisusunmanajemen