210 likes | 953 Views
KD II SISTEM KOLOID . Campuran solut dengan air 1. Campuran Homogen - Campuran serba sama di setiap bagian a) Larutan : - solut larut sempurna dlm pelarut - Bentuk partikel solut dalam larutan : (1) molekul (misalnya : gula)
E N D
Campuran solut dengan air 1. Campuran Homogen - Campuran serba sama di setiap bagian a) Larutan : - solut larut sempurna dlm pelarut - Bentuk partikel solut dalam larutan : (1) molekul (misalnya : gula) (2) ion ( misalnya Na+ dan Cl- dari NaCl ). b) Koloid - Solut terbagi halus dan merata dlm pelarut, dan tidakmengendap - Mis mencampurkan amilum dengan air panas (membentuk kanji) 2. Campuran Heterogen; - solut terpisah dari pelarut karena mengendap SUSPENSI - misalnya mencampurkan pasir dengan air. KOLOID : Campuran 2 / lebih zat, di mana partikel-partikel solut terbagi halus dalam medium pelarut
UKURAN ( DIAMETER ) PARTIKEL SOLUT : - LARUTAN : 1 – 10 Ao - KOLOID : 10 – 10 3 Ao ( 1 Ao = 10 -10m ) - SUSPENSI : > 10 4 A o BAGIAN – BAGIAN KOLOID 1. fasa dalam = fasa terdispersi: solut 2. fasa luar = fasa pendispersi:pelarut Contoh “larutan” kanji : - fasa terdispersi (fasa dalam) : amilum - fasa pendispersi (fasa luar) : air
Jenis Koloid - solut & pelarut mempunyai 3 macam fase (gas, cair dan padat ) maka terdapat 8 macam sistem koloid (sebab campuran gas dengan gas membentuk sistem homogen )
Sifat-sifat Koloid. 1. Efek Tyndall ; - Partikel-partikel solut dalam koloid menyerap sinar yang mengenainya, partikel-partikel solut terlihat oleh mata ( larutan meneruskan sinar ) .
2. Gerak Brown ; - adalah gerakan partikel koloid ke segala arah secara tidak beraturan - disebabkan oleh tumbukan antara partikel-partikel solut dengan molekul-molekul pelarut
Kestabilan Koloid Sistem koloid dapat tetap stabil (tidak mengendap) karena partikel-partikel koloid tidak berkelompok ( bergabung sesamanya ) menjadi partikel yang lebih besar Kestabilan koloid disebabkan oleh dua hal : 1. Partikel koloid menyerap ion-ion yang berada dalammediumnya , partikel koloid “dilindungi” untuk tidak bergabung sesamanya Terjadi pada koloid dari senyawa anorganik . Contoh: penambahan larutan FeCl3 ke dalam air, akan terbentuk sol Fe2O3 . x H2O yang menyerap ion-ion Fe3+ di lapisan dalam (lapisan I) dan ino-ion Cl- sebagai lapisan luar (lapisan II).
Perhatikan gambar berikut 2. Adanya emulgator; yaitu zat ketiga yang melindungipatikel koloid agar tidak bergabung sesamanya; misalnya minyak yang “dilindungi “ oleh sabun . Contoh beberap zat yang dapat berfungsi sebagai emulgator: sabun dan deterjen.
Pengendapan koloid dasar : Ukuran partikel diperbesar , caRA : 1. Ion-ion pelindung dihilangkan ; cara : Menambahkan elektrolit ( asam / basa / garam ) , penggumpalan lalu mengendap (koagulasi) . Misalnya : a) Menambahkan asam ke dalam susu akan terjadi penggumpalan pada bagian permukaan susu b) Proses penjernihan air sumur / air sumber PDAM yang keruh: adanya lumpur dan ion-on Ca2+ dan Mg2+(air sadah) ,dilakukan dengan penambahan tawas ,KAl(SO4)2 , akan terbentuk endapan CaSO4
2. “Pergeseran” pelarut ; - “penarikan “ pelarut oleh pelarut lain yang dapat campur dengan pelarut semula. - Mis. suatu seny. organik antibiotik tidak larut dalam air, tetapi dapat tersuspensi dalam alkohol; apabila ke dalamsuspensi alkaloid tersebut ditambahkan air, akan terjadi pengumpalan solut alkaloid, karena alkohol bercampur (“ditarik”) oleh air sehinggaalkohol yang melarutkanalkaloid berkurang dan terjadi penggumpalan alkaloid.
Macam Koloid Berdasarkan Interksinya dengan Pelarut ( Air ) 1. Koloid Hidrofil ; - dapat campur dengan air dapat diencerkan - lebih stabil . Contoh : koloid dari senyawa-senyawa organik, misalnya kanji (amilum), agar-agar, dsb 2. Koloid Hidrofob ; - tidak campur dengan air, tidak dapat diencerkan - kurang stabil. Contoh : Kebanyakan koloid dari senyawa anorganik, misalnya sol belerang ( S ) , Fe(OH)3 ,
Cara Pembentukan Koloid Sistem koloid ditentukan ukuran partikel solut makin kecil ukuran partikel solut,makin mudah larut ( membentuk larutan “ sejati “ ) makin besar ukuran partikel solut, akan mudah membentuk endapan. Cara Pembentukan Koloid ada dua macam : 1. Cara Dispersi; - memperkecil ukuran partikel solut: digerus / digiling Contoh: susu bubuk ( protein ) dibuat bentuk “ instant “ ( agarmudah / cepat campur / larut ) Pada cara ini hanya terjadi perubahan fisik ( sifat fisik )
2. Cara Kondensasi - memperbesar ukuran partikel ( dari bentuk larutan menjadi bentuk koloid ) - terjadi perubahan kimia Contoh : a) Proses hidrolisisi FeCl3 (aq) + H2O Fe(OH)3 (s) + 3 HCl ( aq ) b) Proses redoks : K2S2O3 + HCl S (s) + KCl + H2O + SO2(g)
Pemurnian Koloid - Ialah proses penghilangan ion-ion pada permukaan partikel koloid, dengan cara : 1) dialiri pelarut 2) diserap ( dialisis ) ( pada proses “ cuci darah “ pada pederita gagalginjal; yaitu penghilangan ion-ion amonia ( NH4+ ) dari permukaan betir-butir darah oleh zatpenyerap )
Beberpa contoh sistem koloid yang penting 1. Sol – Gel Gel : - koloid hidrofil yang kental dan jika ditambah pelarut ( air ) berubah menjadil koloid yang encer ( = sol ) . Sol dapat diubah menjadi gel jika pelarutnya ( air ) dikurangi , misalnya dengan cara penguapan dengan pemanasan . sistem koloid sol – gel bersifat reversibel ( dapat diencerkan atau dikentalkan) .Contohnya “ larutan “ amilum atau kanji 2. Emulsi
2. Emulsi - Emulsi : - camp cair – cair (mis. minyak dengan air ) . - Terdpat dua jenis emulsi , yaitu : (1 ) emulsi sist minyak dalam air ( O / W ) = oil in water ; misalnya : santan (2) emulsi sistair dalam minyak ( W / O ) = water in oil ; misalnya sediaan kapsul vit. D
Jenis emulsi Emulsi a/m Emulsi m/a
RANGKUMAN Perbedaan sifatsifat antara larutan , Koloid dan Suspensi
SELAMAT BELAJARSEMOGA ALLAH MEMBERI KEMUDAHAN UNTUK MEYERAP ILMU YANG TELAH DIBERIKAN JANGAN LUPA MENGERJAKAN DAN MENGUMPULKAN SOAL LATIHAN DI BAWAH INI