410 likes | 3.17k Views
PERBEDAAN TES, SKALA, dan ANGKET. Aspek Yang Diungkap. Tes dan Skala pada umumnya mengungkap aspek-aspek kepribadian tertentu; perbedaannya, Tes mengungkap aspek kognitif dan psikomotorik , sedangkan Skala mengungkap aspek afeksi .
E N D
Aspek Yang Diungkap • Tes dan Skala pada umumnya mengungkap aspek-aspek kepribadian tertentu; perbedaannya, Tes mengungkap aspek kognitif dan psikomotorik, sedangkan Skala mengungkap aspek afeksi. • Angket lebih banyak mencari informasi, yang bisa berupa opini, pendapat, atau perasaan-perasaan yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa faktual saat ini.
Sifat Pertanyaan/Pernyataan • Pertanyaan/pernyataan pada Tes dan Skala tertuju pada indikator perilaku guna untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subjek yang bersangkutan. • Pertanyaan/pernyataan dalam Angket berupa pertanyaan/pernyataan langsung dan terarah pada informasi mengenai data yang hendak diungkap.
Arah Item Bagi Responden • Responden dalam mengerjakan Tes dan Angket tahu persis apa yang ditanyakan maupun jawaban/informasi yang dikehen- daki oleh pertanyaan/pernyataan tersebut. • Responden dalam mengerjakan Skala, sekalipun memahami isi pertanyaan/ pernyataan, namun biasanya tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki, dan kesimpulan apa yang diinginkan oleh pertanyaan/pernyataan tersebut.
Pernilaian Jawaban • Jawaban Tes dapat dipastikan hanya terdiri betul dan salah. • Jawaban Skala berupa skore/nilai sebagai hasil dari proses penskalaan. • Jawaban Angket tidak dapat diberi nilai/skor/harga, melainkan merupakan coding sebagai identifikasi atau klasifikasi jawaban.
Cakupan Data yang Diungkap • Tes dan Skala hanya diperuntukan guna mengungkap suatu atribut psikologis yang sifatnya tunggal. • Satu Angket dapat mengungkap informasi mengenai banyak hal.
Uji Validitas dan Reliabilitas • Tes dan Skala harus teruji validitas dan reliabilitasnya secara psikometris, karena harus jelas konsep psikologis yang hendak diukur dan operasionalisasinya. • Angket tidak perlu diuji validitas dan reliabilitasnya secara psikometris, cukup oleh kejelasan tujuan dan lingkup infor- masi yang hendak diungkap, serta terpe- nuhi asumsi bahwa subjek akan menja- wab dengan jujur seperti apa adanya.