900 likes | 1.14k Views
MANAJEMEN FINANSIAL. 1. Instruktur: Djoni Tanopruwito. Definisi Manajemen keuangan: -Segala aktivitas yang berhubungan dengan Perolehan, Pendanaan, dan pengelolaan Aktiva. Keputusan Manajemen keuangan: Investasi (penggunaan dana) Pendanaan (menggali sumber dana) Manajemen Aktiva.
E N D
MANAJEMEN FINANSIAL 1 Instruktur: Djoni Tanopruwito
Definisi Manajemen keuangan: -Segala aktivitas yang berhubungan dengan Perolehan, Pendanaan, dan pengelolaan Aktiva • Keputusan Manajemen keuangan: • Investasi (penggunaan dana) • Pendanaan (menggali sumber dana) • Manajemen Aktiva
Tujuan Perusahaan: Meningkatkan nilai Pemegang saham sepanjang waktu melalui kegiatan (operasional) Kegiatan Manajemen Investasi: Internal External Sumber dana: Pihak III Pemegang saham
Investasi Internal: Aktiva produktif Current Assets Plant Assets Investasi Eksternal: Jangka pendek Jangka panjang Dengan Intervensi Non Intervensi Sumber dana: Pihak ke III Jangka pendek Jangka Panjang Modal Sendiri
Tujuan manajemen keuangan: • Memaksimumkan nilai perusahaan • Meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan • Memaksimumkan nilai saham di pasar modal
Perputaran uang dalam perusahaan LIABILITY Pemilik Kreditur Uang ASSETS Piutang Aktiva produktif Hasil prod Proses/ operasional
CURRENT ASSETS: Uang tunai beserta harta lainnya yang dapat daluwarsa atau dapat habis dipakai atau dapat diuangkan dalam waktu kurang dari 1 tahun dalam kegiatan normal perusahaan FIXED ASSETS/PLANT ASSETS Aktiva yang dimiliki sendiri ; dipergunakan didalam kegiatan operasional perusahaan Dapat memberi manfaat berulang-ulang dalam waktu lebih dari 1 tahun, relatif mahal CURRENT LIABILITIES Hutang hutang yang akan jatuh tempo (harus dibayar) dalam waktu kurang dari 1 tahun (sejak tanggal laporan) LONG TERM LIABILITIES Hutang hutang yang akan jatuh tempo (harus dibayar) dalam waktu lebih dari 1 tahun (sejak tanggal laporan)
Ratio yang diperoleh akan bermanfaat jika dibandingkan dengan norma tertentu [1] Rata-rata bisnis (Dunia usaha secara umum) [2] Rata-rata Industri (Usaha sejenis) [3] Rata-rata masa lalu perusahaan ybs [4] Ekspektasi (Harapan / target manajemen)
RATIO LIKUIDITAS: Current Ratio : Current Assets / Current Liabilities Quick Ratio : (Current Asets – Inventory ) / Current Liabilities RATIO UTANG (Leverage) Debt Ratio : Total Debt / Total Assets Time interest Earned (TIE) : EBIT / Interest Expense RATIO AKTIVITAS Inventory turn over (ITO) : COGS / Average Inventory Average Collection Period : Average Acct Receivable / Daily sales (Day Sales Outstanding) Assest turn over : Sales / Total Assets
RATIO PTOFITABILITAS: Profit Margin : Net Income / Sales Basic Earning Power : EBIT / Total Assets Return on Assets : Net Income / Total Assets Return on Equity : Net Income / Equity RATIO PERTUMBUHAN: Growth = { (t1 / to) – 1 } X 100 % VALUE OF THE FIRM: Price earning ratio : Market price / earning per share Market book value : Market value / Book value
per saham Total Total Laba Dividen Laba ditahan Jumlah saham beredar : Total Utang Modal Saham Total Assets Total Liab& Equity Debt Ratio =
Neraca Kas Utang Jk pendek Piutang Utang jk panjang Persediaan Modal Saham Aktiva tetap Laba ditahan Total Aktiva Total Utang & Modal
MANAJEMEN FINANSIAL 2 Instruktur: Djoni Tanopruwito
Potential Growth = ( S’-S0 ) / S0 X 100 % Contoh : Ratio Assets ( A/S ) = 54 % Ratio Utang ( L/S ) = 6.5 % Retention = 0,7 Actual Sales (S ) = Rp. 750.000.000 Profit Margin = 4,5 % AFN = (A/S)(S’-S) – (L/S)(S’-S) – (R)(P)(S’) 0 = ( 0,54 – 0,065 ) X ( S’–750.000.000) – ( 0,7 X 0,045 X S’ ) 0 = 0,475 S’ – 356.250.000 – 0,0315 S’ 0,4435 S’ = 356.250.000 S’ = 803.269.440 Potential Growth = (803.269.440-750.000.000) / 750.000.000 X 100 % = 7,1 %
MANAJEMEN MODAL KERJA Modal Kerja (Working Capital) : Seluruh Aktiva lancar yang dioperasikan dalam perusahaan Modal Kerja Netto (Net working capital) : Total Aktiva lancar dikurangi Hutnag lancar Tujuan Manajemen modal kerja: 1. Menyediakan modal kerja dengan biaya efisien 2. Menyediakan modal kerja yang menjamin kelancaran usaha Item modal kerja Utama: 1. Kas 2. Piutang 3. Persediaan 4. Utang jangka pendek
MANAJEMEN KAS • CASH CONVERSION CYCLE (Siklus pengembalian Kas) : • a. Periode konversi persediaan • b. Periode konversi Piutang • c. Penangguhan pembayaran utang Konversi persediaan (Inventory conversion cycle) 360 Penjualan / persediaan Konversi piutang (Days sales outstanding) Saldo piutang Penjualan / 360 Term off payment: Ditentukan melalui negosiasi dengan pihak supplier
ICC DSO Ditagih Beli Jual CCC TOP Beli Bayar CCC = ICC + DSO - TOP Contoh : Saldo rata-rata piutang = 15.000 Persediaan Brg = 20.000 Total Penjualan = 100.000 Term of payment = 30 hari ICC = 360 / (100.000 / 20.000 ) = 72 hari DSO = 15.000 / (100.000 /360 ) = 54 hari TOP = 30 hari CCC = 72+54-30 = 96 hari
Memperkecil CCC: 1. Mempercepat proses penagihan (Collection) 2. Menunda pembayaran (Negosiasi) 3. Memanfaatkan masa mengambang (Floating period) 4. Menyederhanakan sistem transfer • MENGHEMAT BIAYA TRANSFER • Asumsi: transfer lebih cepat akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Selisih biaya transfer Titik kritis transfer = ------------------------------------- Bunga harian X selisih waktu Contoh: Transfer TT = Rp. 15.000 per transaksi dengan waktu kirim 2 hari Transfer Giro = Rp. 2.500 per transaksi dengan waktu kirim 5 hari Bunga harian = 0,044 % per hari ( 16% per tahun) Titik Kritis : (15.000 – 2.500 ) / ( 0,044% X 3 ) = Rp.9.469.968,80 Jika nilai yang ditransfer diatas jumlah tsb sebaiknya memakai sistem cepat dan jika Dibawah nilai tsb memakai sistem giro.
3. MEMANFAATKAN INVESTASI JANGKA PENDEK (SEKURITAS) Asumsi: 1. Idle Cash di investasikan dengan mendapatkan hasil tertentu 2. Setiap pencairan investasi memerlukan biaya tertentu Biaya penyediaan KAS : 1. Oportunity Cost (Kehilangan kesempatan laba atas investasi) 2. Biaya Conversi ( Biaya untuk menguangkan investasi saat perusahaan membutuhkan uang tunai) Biaya Kas = C/2 (k) + T/C (F) C/2 = Saldo Kas rata-rata yang dibutuhkan K = Oportunity Cost ( % dalam satu periode) T = Total kebutuhan Kas dalam satu periode F = Biaya tetap untuk setiap kali transaksi penarikan uang tunai Saldo Kas Optimal: Adalah saldo kas yang disediakan perusahaan dengan biaya paling efisien 2 (F) (T) Kas optimal = k
Contoh: Rencana belanja Rp. 15.000.000 per minggu ( = Rp. 780.000.000 per tahun) Oportunity cost = 15 % per tahun Biaya transaksi = Rp. 40.000 per transaksi. Kas Optimal = 2 (40.000) (780.000.000) / 0.15 = 20.396.780,05 Frekuensi transaksi= 780.000.000 / 20.396.780,05 = 38.2 X Biaya Kas = ( 20.396.780,05 / 2 ) (0,15) + 38,2 X 40.000 = 3.057.706 Biaya paling minimum.
MANAJEMEN PIUTANG • Piutang merupakan nilai significant dalam dunia bisnis (mencapai 20% dari assets) • Akumulasi Piutang timbul disebabkan Penjualan kredit dan Jangka waktu penagihan • Kebijakan penjualan kredit • Term of payment • Standar Kredit • Collection (Penagihan) 2 / 10 ; n / 30 Karakter, Kapasitas, Kapital, Kolateral, Kondisi Biaya Piutang (Carrying Cost) = DSO X Daily sales X Variable Cost Ratio X Cost of Capital Analisis perubahan kebijaksanaan Piutang: Penjualan Rp. 400.000.000 Rp. 530.000.000 Penagihan 1/10 ; n/30 50% memanfaatkan syarat 2/10 ; n/40 60% memanfaatkan syarat tsb 40% dalam 30 hari 20% hari ke 40 10 % hari ke 40 20% hari ke 50 Piutang tak tertagih 2,5% dari piutang 6% dari piutang Biaya Adm piutang Rp. 5.000.000. Rp. 2.000.000