1.74k likes | 4.99k Views
GASTRITIS. dr. Saptino Miro, SpPD Subbagian Gastroentero-Hepatologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unand. Fisiologi Saluran Pencernaan. Ditutupi di bagian dalam oleh lapisan mukosa ( Selaput lendir ), untuk : 1. Absorpsi : penyerapan
E N D
GASTRITIS dr. Saptino Miro, SpPD Subbagian Gastroentero-Hepatologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unand
FisiologiSaluranPencernaan • Ditutupidibagiandalamolehlapisanmukosa (Selaputlendir), untuk : • 1. Absorpsi : penyerapan • 2. Sekresi : pengeluaranlarutan (enzim), mukus (lendir) • 3. proteksi : perlindungan Lapisanototpolosutkmotilitas (gerakanmemeras/mendorong = peristaltik). Diaturolehpersarafansimpatisdanparasimpatis (vagus)
Sarafparasimpatismeningkatkanperistaltikdansekresi. • Sarafsimpatismenghambatefekparasimpatik (mengurangiperistaltikdansekresi)
Keluhan saluran cerna : • Disfagia • Nyeri dada • Nyeri /rasa panasepigastrium • KembungSindromadispepsia • Nausea/mual • Vomitus/muntah • Cepatkenyang • Colic,mules • Diare • Melena • Hematokezia • konstipasi
SINDROMA DISPEPSIA • Bukan istilah dari suatu nama penyakit • Tapi istilah untuk suatu sindroma/kumpulan dari beberapa gejala/keluhan, berupa: • Nyeri di daerah ulu hati (epigastrium) • Rasa panas di epigastrium • Rasa tidak nyaman (discomfort) di epigastrium • Kembung • Mual – muntah • Rasa cepat kenyang/perut rasa cepat penuh/begah • Rasa seperti menyesak dari ulu hati ke atas
Keluhan2 di atas tidak harus ada semuanya pada seorang pasien Sindroma Dispepsia • Keluhan bisa episodik atau menetap • Awam : bila ada keluhan spt di atas diasumsikan Sakit Maag • Ringan berat RS
Definisi Dispepsia • Menurut konsensus ROMA II th 2000, adalah: • “Dyspepsia refers to pain or discomfort centered in the upper abdomen” Heart burn atau pirosis • tidak termasuk Dispepsia oleh karena disebabkan GER
Epidemiologi dispepsia • 15 – 30% dari populasi umum pernah mengalami dispepsia • Dijumpai 30% dari pasien dokter praktek umum • 60% dari semua pasien di klinik gastroenterologi • Di Negara barat: prevalensi 7 – 41% • (yang berobat hanya 10-20%) • Di Indonesia : data secara nasional (-)
Etiologi DispepsiaKeluhan2 dispepsia timbul sbg akibat kondisi2 sbb: • Akibat penyakit/gangguan dalam lumen saluran cerna atas, seperti penyakit: • Tukak gaster (ulkus lambung) • Ulkus duodenum • Inflamasi : gastritis/duodenitis • Tumor gaster • Gastropati karena : • NSAID/OAINS • ASA
2. Penyakit2 hati, pankreas, dan bilier, spt: hepatitis, pankreatitis, kolesistitis dll 3. Penyakit sistemik, spt : DM, GGK, hamil, PJK, CHF 4. Ggn fungsional Non Organik (dispepsia fungsional) = dispepsia non ulkus - 30% dari kasus dispepsia - tanpa kelainan/ggn organik/struktural
Hasil esofagogastroduodenoskopi pada 591 kasus Dispepsia di RSCM th 1994
Pendekatan Diagnostik pada Dispepsia • Anamnesis : gambaran, karakteristik dan lokasi keluhan • Pemeriksaan fisik abdomen: • Nyeri tekan/lepas, organomegali,massa tumor • Labor: • jml lekosit (infeksi) • Serologi (helicobacter pylori) • Amilase & lipase (pankreatitis) • Marker tumor (keganasan sal.cerna) : CEA, CA 19-9, AFP
Endoskopi (esofagoduodenoskopi), diindikasikan bila: • Dispepsia + Alarm symptoms : • Petunjuk awal akan kemungkinan adanya kelainan organik: BB, anemia, muntah2 hebat, dugaan obstruksi, hematemesis,melena, keluhan berulang, umur > 45 th. • Endoskopi dpt mengidentifikasi kelainan organik pada lumen sal.cerna, biopsi dan pengambilan spesimen untuk biakan kuman H. pylori
USG : batu empedu, kolesistitis, sirosis hati, hepatoma dsb • Radiologi (Barium meal) : • Dapat mengidentifikasi kelainan mukosa
Alur tatalaksana ringkas diagnosis kasus dispepsia DISPEPSIA Alarm symptoms (anemia, BB, hematemesis, melena dsb) - + Terapi gagal Eksplorasi diagnostik : (endoskopik, radiologi, USG dll) Terapi empirik Penyebab organik tidak teridentifikasi Penyebab organik teridentifikasi Terapi definitif Dispepsia fungsional
DISPEPSIA FUNGSIONAL • DEFINISI • Konsensus ROMA II th 2000, adalah dispepsia • Berlangsung minimal 12 minggu (tak hrs berurutan) di dlm 12 bulan • dispepsia persisten a/ rekuren (nyeri a/ tak nyaman yg berpusat di upper abdomen • Tak ada kelainan organik (endoskopik) • Bukan dispepsia yg berhubungan dg IBS
Epidemiologi Dispepsia Fungsional • Inggris dan Skandinavia : • Prevalensi : 7 – 41 % • Hanya 10 – 20 % yg berobat • Indonesia : • secara nasional data (-)
Untuk kepentingan th/ gambaran klinis dispepsia fungsional terbagi atas: • Tipe spt ulkus keluhan dominan nyeri epigastrium disertai nyeri malam hari • Tipe spt dismotilitas keluhan dominan kembung, mual, muntah, rasa penuh, cepat kenyang. • Tipe non pesifik tak ada keluhan dominan
Sebelum konsensus Roma II, • heart burn/ regurgitasi termasuk dispepsia • tapi saat ini masuk penyakit GERD krn tingginya sensitifitas dan spesifisitasnya untuk adanya proses GER
Patofisiologi Dispepsia Fungsional • PATOFISIOLOGIS PASTI BELUM DIKETAHUI • Faktor hipersekresi asam lambung mukosa hipersensitif thd asam • Faktor infeksi Helicobacter pylori ? • Dismotilitas hipomotilitas antrum & ggn koord antroduodenal perlambatan pengosongan lambung
Ambang rangsang nyeri rendah shg distensi gaster ringan timbul nyeri • Disfungsi otonom ggn Vagal (neuropati vagal) gagal relaxasi proximal lambung saat makanan masuk cepat kenyang/penuh • Psikologis (stress kehidupan) berhub. dengan penurunan kontraktilitas lambung
TATALAKSANA DISPEPSIA NON MEDIKAMENTOSA • Hindari makanan/minum sbg pencetus, makanan merangsang spt: • Pedas • Asam • tinggi lemak • mengandung gas • Kopi • alkohol dll • Bila muntah hebat, jgn makan dulu • Makan teratur, tidak berlebihan, porsi kecil tapi sering • Hindari stress, olah raga
Terapi Medikamentosa • ANTACIDA : • penetralisirfaktorasamsesaat, pe nyerisesaat • Paling umumdigunakan • Study metaanalisismanfaat (-), efektifitas = plasebo • Penyekat H2 reseptor: pesekresiasamlambung • Telahumumjugadikonsumsi • Study : manfaat 20% diatasplasebo • Generik : cimetidin, ranitidin, famotidin
Penghambatpompa proton / proton pump inhibitor (PPI) menghambatproduksiasamlambung : • Paling efektifdan superior dlmmenghambatproduksiasamlambung • omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol, esomeprazol • mahal
Prokinetik (anti mual-muntah): • dimenhidrinat, metoklopramid, domperidon, cisapride, ondansetron • Antagonis reseptor dopamin2 dan reseptor serotonin • Utk tipe dismotilitas efektif dibanding plasebo
Sitoprotektor : • sukralfat, teprenon, rebamipid • Mucopromotor • me prostaglandin • me alirandarahmukosa
Antibiotik: • bila terbukti terlibatnya H.pylori (+) • Amoxicillin, claritromisin, tetrasiklin, metronidazol, bismuth • Tranguilizer antianxietas, antidepresan • Bila ada faktor psikik
Gastritis • Definisi Radang mukosa lambung ok iritasi etiologi : OAINS/NSAID,asam lambung,Helikobacter pylori • Gastritis Akut: iritasi akut sept alkohol, obat OAINS , makanan,zat korosif dll Gastritis erosive : krn OAINS, zat2 korosif gejala : nyeri epigastrium,nausea, hematemesis-melena diagnosis : gastroskopi terapi : stop penyebab, antasida, H2 bloker, PPI, sitoprotektif • Gastritis Kronis: Auto imun, hipersekretorik, atrofi superfisial, infeksi Helikobacter pylori
Klinis • Syndrom dispepsia: nyeri epigastrium (ulu hati), kembung, begah, mual , muntah, anoreksia, tambah berat karena stress. • Kelainan fisik minimal , nyeri tekan di epigastrium • Pemeriksaan penunjang : endoskopi kel : hiperemis, hipersekresi, refluks empedu , erosi, tidak ditemukan ulkus
TERAPI • Diet : diet lambung : lunak, tidak merangsang, porsi kecil tapi sering STOP/JANGAN: makan/minum asam, pedas, sayur mgd gas, kopi, soft drink, obat OAINS/kortikosteroid Jika ada mematemesis-melena : Puasa • Obat-obatan : Penetral asam lambung : antasid AH2 bloker : ranitidin, cimetidin Sitoprotektif: sukralfat, rebamipide,teprenon Proton pump inhibitor (PPI): omeprazol,pantoprazol,rabeprazol,esomeprazol Simtomatis : anti mual, anti kembung, anti perdarahan bila hematemesis-melena, dsb
CONT…. • Obat-obatan : Penetralasamlambung : antasid AH2 bloker : ranitidin, cimetidin Sitoprotektif: sukralfat, rebamipide,teprenon Proton pump inhibitor (PPI): omeprazol,pantoprazol,rabeprazol,esomeprazol Simptomatis : anti mual, anti kembung, anti perdarahanbilahematemesis-melena, dsb
Komplikasi • Perdarahan pada Gastritis Erosiva • Kolik abdomen ; nyeri hebat • Dehidrasi : muntah – muntah hebat, intake kurang