310 likes | 1.21k Views
Distribusi Tenaga Listrik. M. Isnaeni B.S. Buku acuan. Electric Power Distribution System Engineering Turan Gonen, McGraw-Hill Book Company, 1986 Power Distribution Planning Reference Book H. Lee Willis, Marcel Dekker, 2004. Sistem Tenaga Listrik. Subsistem Pembangkit
E N D
Distribusi Tenaga Listrik M. Isnaeni B.S.
Buku acuan • Electric Power Distribution System Engineering Turan Gonen, McGraw-Hill Book Company, 1986 • Power Distribution Planning Reference Book H. Lee Willis, Marcel Dekker, 2004
Sistem Tenaga Listrik • Subsistem Pembangkit • Subsistem Transmisi • Subsistem Distribusi • Beban*
SLAYA PLTGU CILEGON PLTGU BOJONEGARA KMBNG TMBUN CLGON MRTWR CWANG SRANG Jawa BKASI BLRJA CBATU PWTAN U GNDUL TJATI DEPOK CRATA CIBNG Madura CRBON SGLNG CSKAN BDSLN NGBNG GRSIK LGDAR UJBRG Keterangan : PMLNG UNGAR SBBRT TSMYA SBLTN GITET Existing PITON GITET Rencana PKLAN BNGIL GRATI KLTEN Bali KDBRU SUTET Existing WTDOL SUTET Rencana GLNUK KAPAL EDO-P3B Sistem interkoneksi Jawa-Bali500 kV
Electric shockEfek Fisiologis 1 • Arus listrik yang mengalir dalam suatu bahan akan dihambat oleh sesuatu yang kemudian disebut resistan. • Proses penghambatan arus mengakibatkan disipasi energi yang biasanya berbentuk panas (heat). • Hal ini mendasari pengaruh listrik pada jaringan hidup (living tissue) yaitu menimbulkan panas. • Pada suatu nilai panas tertentu jaringan dapat terbakar. Efek fisiologisnya sama seperti kerusakan yang diakibatkan oleh api atau sumber panas lainnya, bedanya adalah bahwa listrik dapat menyebabkan jaringan dibawah kulit atau bahkan organ internal terbakar
Efek Fisiologis 2 • Sistem saraf manusia bekerja menggunakan arus listrik (sangat kecil, piko amper) • Apabila ada arus listrik lain dalam tubuh maka dapat menyebabkan kekacauan kerja saraf. • Kekacauan kerja sistem saraf menyebabkan terjadinya kontraksi otot (muscle constraction) yang disebut tetanus (kejang). • Manusia yang terkena strom listrik terkadang tidak dapat melepaskan diri, seolah lengket, yang dikarenakan kerja saraf yang kacau, bahkan meskipun arus listrik sudah tidak mengalir melalui tubuh, otot-otot seringkali tidak dapat segera digerakkan..
Efek Fisiologis 3 • Arus listrik dapat mempengaruhi kerja otot diafragma yang mengendalikan kerja paru-paru • Arus listrik dapat mempengaruhi kerja jantung. Jantung dapat mengalami fibrillation, yaitu bergetar/berdetak dengan irama yang tidak teratur • Listrik dc lebih cepat menimbulkan tetanus, sedangkan listrik ac lebih cepat menimbulkan fibrilasi pada jantung. • Listrik juga dapat mengakibatkan keterkejutan yang menimbulkan gerakan tak terduga yang berbahaya.