190 likes | 414 Views
KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMP. DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. MASALAH UTAMA. AKSES PENDIDIKAN SMP MASIH RELATIF RENDAH (APM= 63,67%; APK=85,22%; APS=85,65%)
E N D
KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
MASALAH UTAMA • AKSES PENDIDIKAN SMP MASIH RELATIF RENDAH (APM= 63,67%; APK=85,22%; APS=85,65%) • RENDAHNYA MUTU PENDIDIKAN SMP (TENAGA KEPENDIDIKAN, FASILITAS BELAJAR, PRESTASI SISWA)
MASALAH AKSES PENDIDIKAN • JUMLAH ANAK USIA 13-15 TAHUN YANG TIDAK MENDAPATKAN LAYANAN PENDIDIKAN SMP MASIH TINGGI (14,78% ~1,9 JUTA; 54,92% (Maluku Utara) ~ 102,86% (DKI Jakarta) • ANGKA MELANJUTKAN DARI SD/MI KE SMP/MTS MASIH RELATIF RENDAH (83,38% -NASIONAL; 67,38% (KALBAR) ~121,56% (DKI JAKARTA) • ANGKA PUTUS SEKOLAH SMP MASIH TINGGI (2,74% ~ 272 RIBU; 0,06% (JATENG) ~ 3,15% (GORONTALO; SULTRA)
Data APK Tahun 2005 APK Nasional = 85,22%
MASALAH MUTU PENDIDIKAN (1):AKADEMIK DAN NON AKADEMIK • BIDANG AKADEMIK: • UAN: • NASIONAL(2003/04) = 5,28; 4,31 (BABEL) ~ 5,71 (BALI) • NASIONAL (2004/05)= 6,25 • 22% SMP (4.703) mempunyai rata-rata UN di bawah 5,5. • TIMSS 2003: • MATEMATIKA= 411 (RERATA= 466), RANK= 34 DARI 45 NEGARA; • SAINS= 420 (RERATA=473), RANK= 36 DARI 45 NEGARA • NON-AKADEMIK: • MORAL DAN DISIPLIN KURANG; • KEMANDIRIAN DAN KREATIVITAS RENDAH; • OLAHRAGA DAN KESENIAN?
PERTUMBUHAN KONDISI MUTU SMP S/N BERDASARKAN UANTA. 2001/02 S.D. 2004/05 Berdasarkan Jumlah Sekolah Berdasarkan Jumlah Persentase
Grafik Pertumbuhan Kondisi Mutu SMP Berdasarkan Jumlah Sekolah
MASALAH MUTU PENDIDIKAN (3):SUMBERDAYA PENDIDIKAN • Kecukupan, kualifikasi (66%), dan kompetensi (40%) tenaga kependidikan di bawah standar; • Buku dan bahan ajar bagi siswa kurang memadai; • Fasilitas belajar banyak yang tidak layak (27,3% rusak berat dan ringan); • Pembiayaan pendidikan tidak standar (under-financed schools)- Target Rp 1,9 juta/siswa/tahun – BOS –Rp. 324.5 ribu/siswa/tahun • Manajemen pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di bawah standar
TARGET – 2008/09 • 95% ANAK USIA PENDIDIKAN SMP, KHUSUSNYA ANAK PEREMPUAN, ANAK MISKIN DAN KURANG BERUNTUNG MENDAPAT LAYANAN PENDIDIKAN DASAR YANG LAYAK DAN BERMUTU • MENINGKATNYA SEMUA ASPEK PENDUKUNG MUTU PENDIDIKAN (TENAGA, SARANA, PRASARANA BELAJAR, HASIL BELAJAR)
PENINGKATAN AKSES • Mengoptimalkan daya tampung sekolah yang tersedia baik pada SMP negeri maupun swasta • Membangun unit sekolah baru (USB) dan ruang kelas baru (RKB) bagi daerah yang membutuhkan; • Mengembangkan pendidikan dasar terpadu (SD-SMP satu atap) di daerah-daerah terpencil, kepulauan dan terisolasi. • Memberdayakan sekolah alternatif: SMP Terbuka, kelas jauh/filial, dsb • Memberikan pendidikan layanan khusus bagi: anak daerah terpencil, anak jalanan, anak daerah kumuh, anak daerah konflik, pekerja anak. • Menyediakan bantuan operasional sekolah (BOS) bagi semua SMP negeri dan swasta dalam rangka pelaksanaan SEKOLAH GRATIS
PENINGKATAN MUTU (1): INPUT PENDIDIKAN • Pengangkatan guru dan peningkatan kualifikasi, kompetensi tenaga kependidikan; • Pemenuhan kebutuhan fasilitas belajar, buku dan alat pembelajaran minimal; • Rehabilitasi sekolah-sekolah yang tidak layak pakai; • Penataan dan standarisasi sistem pembiayaan pendidikan minimal (i.e. BOS, school grant, dsb)
PENINGKATAN MUTU (2) : PROSES PENDIDIKAN • Peningkatan proses pembelajaran yang efektif (berbasis kompetensi, pembelajaran kontekstual, kecakapan hidup, belajar tuntas, mendorong kreativitas); • Peningkatan efektivitas penilaian pendidikan di tingkat kelas (classrom-based assesment); • Pembenahan manajemen dan kepemimpinan sekolah melalui program manajemen berbasis sekolah.
PENINGKATAN MUTU (3) : OUTPUT PENDIDIKAN • Pelaksanaan sistem ujian nasional untuk mengukur kompetensi siswa dan sebagai bentuk akuntabilitas publik; • Pelaksanaan akreditasi sekolah untuk menentukan tingkat kelayakan SMP negeri dan swasta; • Pelaksanaan kompetisi akademik dan non akademik tingkat lokal, nasional dan internasional.
PENINGKATAN EFISIENSI • Menekan jumlah anak mengulang dan putus sekolah melalui: sekolah gratis, pemenuhan kondisi minimal untuk belajar, dan peningkatan efektivitas pembelajaran; • Menata sistem pembiayaansekolah, minimal untuk memenuhi minimum condition of learning (sarana belajar, buku, dan guru) • Memberdayakan dan meningkatkan manajemen pendidikan di semua tingkatan manajemen: pusat, propinsi, dan kabupaten/kota • Meningkatkan peranserta masyarakat, khususnya dewan pendidikan dan komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan • Meningkatkan sistem manajemen informasi, perencanaan, penyelenggaraan, monitoring, dan evaluasi program SMP