180 likes | 478 Views
Ilustrasi Kasus. Identitas Pasien Nama : Ny S Usia : 58 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Bekasi Selatan Agama : Protestan. ILUSTRASI KASUS. SURVEY PRIMER Airway : Bebas, tidak ada sumbatan
E N D
IlustrasiKasus Identitas Pasien Nama : Ny S Usia : 58 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Bekasi Selatan Agama : Protestan
ILUSTRASI KASUS SURVEY PRIMER Airway: Bebas, tidak ada sumbatan Breathing: spontan, reguler, 25x/min, simetris saat inspirasi dan ekspirasi, bunyi napas tambahan (-), penggunaan otot bantu napas (-), tidak tampak sesak. Circulation : HR 68x/min, regular, teraba kuat, akral hangat, CRT < 2”, pucat. Disability: GCS 15 (E4M6V5 Exposure: -
Evaluasi Masalah • Takipnea • Pucat
Tata Laksana Awal • O2 3 L/menit • NaCl 0,9 % 20 tetes/menit • Cek Darah Perifer Lengkap
Evaluasi Tanda Vital • Tekanan darah : 110/70 mmHg • Frekuensi Nadi : 70 x/menit • Frekuensi Napas : 20 x/menit • Suhu : 370 C
Keluhan Utama:Tubuh pasien semakin lemah sejak 2 hari smrs Riwayat Penyakit Sekarang : • Pasien setiap bulan rutin melakukan transfusi ke RS. Persahabatan karena anemia yang dialaminya. Ada rencana untuk dilakukan pungsi sumsum tulang , tapi pasien menolak untuk dilakukan. Pasien memiliki riwayat sakit ginjal, tapi belum dianjurkan untuk mencuci darahnya. • Sejak 2 hari smrs, tubuh pasien semakin melemah. BAK normal, mual (-), muntah (-), demam (-), batuk (-). Bengkak kedua kaki (+), mimisan (-), perdarahan lewat vagina (-), kuning (-).
Riwayat Penyakit Dahulu • Hipertensi (+) >20 tahun terkontrol (valsatran dan amlodipin), DM (-). Riwayat Penyakit Keluarga • Hipertensi (-), DM (-), Asma (-) Riwayat Sosial & Kebiasaan • pasien adalah ibu rumah tangga, minum jamu-jamuan (-), rokok (-).
PEMERIKSAAN FISIK • SistemSusunanSarafPusat: • Pasiensadar : GCS 15 (E4M6V5) • Pupil isokor, reaktif, reflekscahayalangsung +/+, reflekscahayatidaklangsung +/+ • Nervuskranialis : tidakada paresis • Motorik : Tidakada paresis • Sensorik : Tidakadahipesthesia • SistemKardiovaskuler: • Inspeksi: Iktuskordistidakterlihat • Palpasi: Iktuskordisterabapadaselaiga 5 lineaaksilaris anterior kiriPerkusi: • Batas jantungkanan : selaiga 4 lineaparasternaliskanan • Batas jantungkiri : selaiga 5 lineaaksilaris anterior kiri • Pinggangjantung : selaiga 3 lineaparasternaliskiri • Auskultasi: Bunyijantung I-II normal, gallop (-), murmur (-) • JVP 5-2 cmH2O • Ekstremitas : Akralhangat, edema tungkai bawah +/+
SistemRespirasi: • Inspeksi: Pengembangan dada simetrissaatinspirasidanekspirasi, tampaksesakdanretraksiinterkostae (-) dan supraklavikula (-) • Palpasi: Fremitus dada kiridankanansama, ekspansi dada simetris. • Perkusi: Sonor • Batas paru-hati : selaiga 5 lineamidklavikulakiri • Batas parulambung : selaiga 7 lineaaksilaris anterior • Auskultasi: Vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonkikasar +/+padakedua basal paru • Sistem Gastrointestinal • Inspeksi: Datar, lemas • Palpasi: hatidanlimpatidakteraba, tidakadanyeritekan • Perkusi: Timpani, shifting dullness (-) • Auskultasi: Bisingusus (+) normal • SistemMetabolik: Tidakadapembesarantiroid • SistemInfeksi: Tidakadapembesaran KGB • SistemHematologi: Konjungtivaanemis+/+, sclera ikterik -/-.
FOTO TORAKS AP CTR < 50 %, infiltrat negatif, corakan bronkovesikular normal.
Hasil EKG: Irama sinus, tidak ada kelainan yg ditemukan.
Daftar Masalah • General weakness • Bisitopenia (anemia + trombositopenia) ec. MDS DD/ CKD • CKD st. IV • Hiponatremia
Tata Laksana Lanjutan • Ranitidine 1 amp IV • Diphenhidramin 1 amp IV • Lasix 1 amp • Transfusi darah target HB 10 g/dL
PEMBAHASAN • Anemia yang dimiliki oleh pasien pemeriksaan fisik (konjungtiva anemis, wajah pucat) dan hasil laboratorium memperlihatkan Hb yang rendah (7,7 g/dL) serta hematokrit yang menurun (21%). • Sesuai dengan indikasi untuk dilakukan transfusi darah. • Produk darah yang diberikan adalah PRC untuk menaikkan Hb bukan karena perdarahan masif. • Perlu diwaspadai adanya komplikasi transfusi darah reaksi hemolitik, transmisi penyakit, reaksi alergi, demam, dll. • Perlu dilakukan crossmatch dan pemberian premedikasi.
Premedikasi • Diuretik untuk mencegah overload cairan dalam tubuh resipien Lasix 1 amp. • Antihistamin untuk mencegah reaksi alergi diphenhydramin 1 amp IV.
Diphenhydramin • Antihistamin • Mengeblok reseptor H1 histamin pada sel-sel efektor di traktus digestivus, pembuluh darah, dan traktus respiratorius. • Bisa menyebabkan sedasi dan memiliki efek antikolinergik. • Absorpsi: diabsorpsi dengan baik di GI tract (oral), konsentrasi plasma memuncak setelah 1-4 jam. • Distribusi: distribusi luas, CNS, melewati plasenta dan kelenjar susu, diikat dengan kuat oleh protein. • Metabolisme: Extensive first-pass metabolism. • Eksresi: melalui urine.
Lasix • Loop Diuretik • Diindikasikan untuk edema akibat gangguan jantung, hepar, atau ginjal. Inj: untuk diuresis cepat/ jika penggunaan oral tidak memungkinkan. • Menghambat reabsorpsi air di nefron dengan menge-blok kotransporter natrium-kalium-dan klorida pada tubulus ascending lengkung henle. • Absorpsi: 60% diabsoprsi pada pasien dengan fungsi renal normal. Diabsorpsi di GI tract. Pada IV, diuresis muncul 30 menit, selama 2 jam. • Distribusi: 95% diikat oleh protein plasma. • Metabolisme: hanya sedikit yang dimetabolisme oleh hepar. • Ekskresi: urin