170 likes | 602 Views
Kasus:. Bpk. Irfan membutuhkan sebuah mobil box baru untuk menunjang usahanya; Harga mobil tersebut Rp120.000.000 tunai; Dia baru memiliki tabungan Rp30.000.000; Bank Syariah, sebagai alternatif sumber pembiayaan, mensyaratkan tingkat pengembalian investasinya minimum 12% setahun;
E N D
Kasus: • Bpk. Irfan membutuhkan sebuah mobil box baru untuk menunjang usahanya; • Harga mobil tersebut Rp120.000.000 tunai; • Dia baru memiliki tabungan Rp30.000.000; • Bank Syariah, sebagai alternatif sumber pembiayaan, mensyaratkan tingkat pengembalian investasinya minimum 12% setahun; • Bpk. Irfan mampu mengangsur (apapun skim pembiayaannya) selama 2 tahun.
MURABAHAH: Menurut Fiqih 2. beli BANK PIHAK III Hantar barang 1. pesan 4. bayar 3. jual NASABAH
MURABAHAH: Praktek Perbankan Syariah BANK PIHAK III 2. beli Kirim barang 1. pesan 4. bayar 3. jual NASABAH
MURABAHAH: Praktek Perbankan Syariah BANK PIHAK III 1. Wakilkan 2. Beli 5. Bayar cicil 4. Jual 3. Barang NASABAH
Perhitungan Bank: Harga beli Mobil oleh Bank = Rp. 120 juta Uang Muka = Rp. 30 juta ----------------- Pembiayaan oleh Bank = Rp 90 juta ========== Keuntungan diharapkan oleh bank = Rp. 90 juta X 12% X 2 thn = Rp. 21,6 juta. Skim pembiayaan: MURABAHAH Harga beli mobil = Rp. 120 juta Marjin laba = Rp 21,6 juta -------------------- Harga Jual = Rp. 141,6 juta Uang muka = Rp. 30 juta -------------------- Pembiayaan = Rp. 111,6 juta Cicilan per bulan = Rp. 111.600.000 / 24 = Rp. 4.650.000 juta
2a. Spesifikasi barang 1a. Spesifikasi barang Bank Syari’ah Supplier Mobil Irfan (Nasabah) 1. Pesan/Beli Mobil 1. Akad Marabahah 4. Bayar Cicilan 3. Bayar Tunai Penyerahan Mobil
Kasus: • Bpk. Irfan membutuhkan sebuah mobil box baru untuk menunjang usahanya; • Harga mobil tersebut Rp120.000.000 tunai; • Dia baru memiliki tabungan Rp30.000.000; • Bank Syariah, sebagai alternatif sumber pembiayaan, mensyaratkan tingkat pengembalian investasinya minimum 12% setahun; • Bpk. Irfan mampu mengangsur (apapun skim pembiayaannya) selama 2 tahun.
IJARAH:Menurut Fiqih 1. beli MU’JIR (Lessor) PIHAK III barang 2. sewakan 3. bayar MUSTA’JIR (Lesse)
IJARAH:Praktek Perbankan PIHAK III 1. beli/sewa BANK 4. Jual (IBM) 2. sewakan 3. bayar NASABAH
Perhitungan Bank: Harga beli Mobil oleh Bank = Rp. 120 juta Nilai residu = Rp. 0 Keuntungan diharapkan oleh bank = Rp. 120 juta X 12% X 2 thn = Rp. 28,8 juta. (Ket: dalam IMBT tidak dikenal ‘uang muka’) Harga sewa oleh bank = Rp. 120 juta + Rp. 28,8 juta = Rp. 148,8 juta (untuk 2 thn) Sewa per bulan = Rp. 148.800.000 / 24 = Rp. 6,2 juta Skim untuk nasabah: Jenis fasilitas: Bai’ wal IMBT dengan Hibah Sewa 4 bulan pertama: Rp. 24.800.000,00 Sewa bulanan: Rp. 6.200.000,00 Akhir masa sewa: Barang dihibahkan
Karena nasabah sudah memiliki dana sebesar Rp. 30 juta, bank dapat mensyaratkan pembayaran sewa dimuka untuk 4 bulan pertama, yakni sebesar Rp. 24,8 juta (4 X Rp. 6,2 juta). Namun hal ini juga termasuk kebijakan bank. Dengan pertimbangan tertentu, bank dapat memberikan fasilitas pembayaran sewa per bulan tanpa pembayaran sewa di muka. Keterangan tambahan: Kalau IMBT tidak dengan hibah, misalnya dengan membayar sejumlah uang Rp. 12 juta; maka Rp 12 juta tersebut diawal akad diperhitungkan oleh bank sebagai “nilai residu” yang akan mengurangi “depreciable amount” (jumlah yang akan terkena penyusutan). Sehingga, pengakuan penyusutan tiap bulan menjadi = (Rp. 120 juta – Rp. 12 juta) / 24 = Rp. 4,5 juta. Besarnya sewa bulanan juga berubah menjadi = (Rp. 148,8 juta – Rp. 12 juta) / 24 = Rp. 5,7 juta. Laba perbulan menjadi = Rp. 5,7 juta – Rp. 4,5 juta = Rp. 1,2 juta.
Keterangan tambahan: Kalau IMBT tidak dengan hibah, misalnya dengan membayar sejumlah uang Rp. 12 juta; maka Rp 12 juta tersebut diawal akad diperhitungkan oleh bank sebagai “nilai residu” yang akan mengurangi “depreciable amount” (jumlah yang akan terkena penyusutan). Sehingga, pengakuan penyusutan tiap bulan menjadi = (Rp. 120 juta – Rp. 12 juta) / 24 = Rp. 4,5 juta. Besarnya sewa bulanan juga berubah menjadi = (Rp. 148,8 juta – Rp. 12 juta) / 24 = Rp. 5,7 juta. Laba perbulan menjadi = Rp. 5,7 juta – Rp. 4,5 juta = Rp. 1,2 juta.
Kasus: • Bpk. Irfan membutuhkan sebuah mobil box baru untuk menunjang usahanya; • Harga mobil tersebut Rp120.000.000 tunai; • Dia baru memiliki tabungan Rp30.000.000; • Bank Syariah, sebagai alternatif sumber pembiayaan, mensyaratkan tingkat pengembalian investasinya minimum 12% setahun; • Bpk. Irfan mampu mengangsur (apapun skim pembiayaannya) selama 2 tahun.
MUSYARAKAH NASABAH BANK 1. kontrak 2. Modal 2. Modal USAHA 3A 3B UNTUNG RUGI
Bank Syari’ah Irfan (Nasabah) Akad Musyarakah 1. Modal, Rp.30 jt 1. Modal, Rp.90 jt Akad Ijarah Supplier Mobil Usaha Persewaan Mobil Beli mobil tunai, Rp. 120 jt. Bayar Sewa Pendapatan/ Laba Usaha Bagi Hasil & Pengurangan Porsi Modal Bagi Hasil (opsional) • Bank Syariah bersama Nasabah (Irfan) mendirikan Usaha Persewaan Mobil • Bank Syariah & Irfan masing-masing setor modal • Modal bersama dibelikan mobil • Mobil disewakan kepada Irfan • Pendapatan usaha dibagi-hasilkan sesuai proporsi modal • Bagi hasil Irfan dipakai untuk “mengambil-alih” sebagian modal Bank Syariah • Modal Bank Syariah menjadi semakin menurun (mutanaqishah), sampai akhirnya menjadi nol 100% usaha tersebut menjadi milik Irfan