150 likes | 326 Views
Cerpen Kunci Istana Firdaus. Baca. Terimakasih. Kembali. Kunci Istana Firdaus @ hadiyahmarowati
E N D
CerpenKunci Istana Firdaus Baca Selanjutnya > Terimakasih
Kembali Kunci Istana Firdaus @hadiyahmarowati Menaraituberdirikokohdiperbatasannegri. Lambangkeangkuhanparapenyihir. Kala malamtiba, lampu-lampukristalmenerangimenara. Tapigemerlaplampukristaltakmengurangikegelapandihatipenghuninya. Kayla, gadispenyihirpenghunimenara. Desauanginmenitipkanrisaudihatinya. Kerlippelita nun jauhdisanamenyulut rasa penasarannya. Ya, kerlippelitadipemukimankaumFirdaus. Seberkascahaya yang menerangisuduthatinyananhitamsekelamjubahnya. “Bukamatamu, kaumFirdausbukanmusuhmu. Merekabukanpemberontakmelainkanpejuang. MerekaberjuangdemikemerdekaannegriFirdaus.” DesauanginseakanmengulangperkataanbocahSabrian. Kayla merapikanjubahhitamnya. Mulutnyakomat-kamitmerapal mantra. Keduatelapaktangannyameraba bola kristal. Bola kristalberpendarsesaat. Lalumeredupdanpadam. Seakanmenolak mantra Kayla. “Bola kristal, untuk kali iniberikankebenarantentangmasalaluku,” bisik Kayla. Bola kristalbercahaya. Sepasangmatacoklatmenatapnya. Mata itumiripdenganmatanya. Mata itumilikbalita yang memandangiputingbeliung. “Kayla! Lari!” pekikseorangbocahlelaki yang menyerettangan Kayla. Bocahitumengenggamtangan Kayla kuat-kuat. Keduanyaberlarimenerobosgumpalanawankelabu yang bergulung-gulung. Kayla merasagumpalanawanituserupalorongwaktu. Kayla danbocahituberubahmenjadisosokdewasa. Kayla takmengenalipemuda yang berlaribersamanya. Diabelumpernahbertemupemudaitu. Tapidiamerasaakrabdenganpemudaitu. Seakanadaikatanantarakeduanya. Ikatannaneratserupaikatandarah. “Kayla, teruslahberlari. Janganmenolehkebelakang!” katabocahlelakiitu. Selanjutnya >
Kembali “Kayla, anakku..” suaraseorangwanitamembuat Kayla menoleh. Seketikapusarananginmenghisaptubuh Kayla. Dausmengenggamjemari Kayla erat-erat. TapiDaustakberdayamelawankuatnyapusaranangin. Gengamantangankeduanyaterlepas. Kayla terbawapusarananginkemudiandihempaskankedalammenara. *** “Kayla!” teriakDaus. Keringatmembasahitubuhnya. Dausmenyibakanselimutdanbergegasbangkitdariranjang. Diambilnyabajuzirahdanpedang yang tergantungdidinding. Rachel yang semuladudukdisampingranjangbergegasbangkit. IamencegatDausdidepanpintu. “Minggir! Akuharusmenemui Kayla sekarang,” kataDaus. “TidakDaus, kautakkankemana-mana,” cegah Rachel. “Rachel benarNak, belumsaatnyakamumenemuipenyihiritu,” kataPanglimaHusein. “Bilatujuanmumenemui Kayla untukmencarijawabanataskilasanmasalalumu, makaakupunyajawabannya. Akutahutentangketerkaitandirimudengan Kayla dankaitandengansejarahnegriFirdausselengkapnya,” lanjutPanglimaHusein. “Apamaksud Ayah?” tanya Rachel. “Kalian kumpulkanseluruhpasukandi aula. AkankuceritakansejarahnegriFirdaussekaligusmeluruskanniatpenyerangankitakeDanauBening!” perintahPanglimaHusein. “Baik, Panglima!” jawabDausdan Rachel serempak. Keduanyabergegasmengumpulkanpasukandi aula. *** Butiranseputihkapasbeterbangandisekitar Kayla. Dinginterasaketikabutiranitumenyentuhwajahnya. Saljuturundidalammenara. Kayla tahusiPenebarSalju. Mark, sang penyihirdarinegriUsaberg. DialahsiPenebarSaljuitu. PemudaberwajahdinginsedingindarataUsaberg yang diselimutisalju. Pemuda yang dijodohkanuntuknya. Saljuturunmakinderas. Butiransaljumenyentuhlantaimenjelmabenihkristal. Benihkristalbertunasdauneslaluberbungakristales. Helaiankuntumbungasebeningkacabermekaran. Wangi bungasemerbakmemenuhiseisiruangan Selanjutnya >
Kembali • Kayla memetiksekuntum chamomile es. Dihirupnyawangibungaitu. • “Indah sekali... menghanyutkan. Dan membuatkuinginmengakuisesuatu.” kata Kayla lirih. Iamemejamkanmatanyasejenak. Lalumendelikdanberteriak. “Aku...takkantertipusihirmurahanmu, Mark!” suaralantang Kayla memecahkankuntumbungaesmenjadiberkeping-keping. • Kepinganesberhamburanseketikamenjelmapercikanapi. Apimemercikserupanyalakembangapi. Percikanapiterhimpunsedemikianrupadanmelesatmenumbukgulungantiraidijendela. • Tiraiterbakarsesaat. Lalupadamdanberubahwujudseorangpemudaberambutpirang. • “Wow, rupanyatakmudahmenaklukankeangkuhanmu, Kayla.” kata Mark sembarimengibaskanjubahnya yang tersulutapi. • “Dasaramatir!” ejek Kayla. • “Ehm! Berhenti main-main nasibDanauBeninglebihpentingdaripada roman picisankalian,”kataRael yang muncultiba-tiba. • Lelaki50an tahunituberdirididekatjendela. Tampangnyasinisdantampaksanggardalambalutanjubahhitam yang dikenakannya. • “TentusajaTuankuRaelbenar. Maafkansaya yang telahlancangmengunjungiputriTuankutanpaizin,” kata Mark. • “Kunjungantelahberakhir, Nak! Sekaranglanjutkantugas kalian menjagakeamananDanauBening!” tegasRael. • “Baik, TuankuRael!” sahut Kayla. Iaberanjakmenujumejadanfokusdengan bola kristalnya. Mengabaikan Mark danRael yang masihberdirididekatjendela. Selanjutnya >
Kembali “Akhiripermainankonyol kalian. Inibisamempermudahusahamu.” Raelmenyodorkansebotolcairanmerahmudakepada Mark. Raelmembentangkankedualengannya. Sepasangsayap kalong munculdanberkepak. Raelterbangmenujuistanaditengahdanau. Mark meremasbotolcairanituhinggamenjadiserpihanpasirdalamgenggaman. “Akutakbutuhramuansihiruntuktaklukan Kayla.” gumam Mark sambilmembuangserpihanpasirdiudara. Anginmenerbangkanserpihanpasiritukepadanggurunnanluas. *** Dausdan Rachel mengumpulkanseluruhpasukandi aula. PanglimaHuseinberdiridi podium memulaiceritanyatentangsejarahNegriFirdausdanDanauBening. “Selamatmalam, saudara-saudaraku! Besokmalamadalahpuncakperjuangankitamengambilkembalirumahkita, NegriFirdaus. Sebelumitu, kitaharusmeluruskanniatberperangkita. Kita berperangdemikemerdekaanbukanbalasdendam,” kataPanglimaHuseinmengawaliceritanya. KemudianbeliaumenuturkankisahmasalaluNegriFirdaus. • Alkisahdisuatugurunterjadibadaipasiryangmemporak-porandakanpemukimannegriPasir. Azis, sang pemimpinnegriPasirmengungsikanpenduduknyakesuatudaerah yang bernamaDanauBening. • “Selamatdatangditanahkami, Tuanku,” kataSinatriya. “DulutanahkamidisebutDanauBening, negripenyihirnansubur. Tapikarenaketamakankami, tanahkamibinasaolehsihirkami. Tanah kamimenjadikeringkerontang. Sedangkanpergikebenuahitam.” • “Lalutulangbelulangitu, apa yang terjadidenganmereka?” Azismenunjukkerangkamanusia yang berserakandimana-mana. Selanjutnya >
Kembali “Merekaadalahtumbaltolakbala.” Sinatriyatertunduk. “Biadab.” “Ya, karenataktahandengankebiadabankaumku, kamimelarikandirikeNegriPasir.” “Sebaiknyakitasinggahdisinimalamini. Esok,kitalanjutkanperjalanankeNegriSabrian,” usulPanglimaHusein. “Kita akanmenetapdisini. PendudukSabriantakkanmenerimasebagiansaudarakita yang terkenawabahpenyakit.Sedangkankitatakmungkinmeninggalkansaudarakitadisini,” kataAzis. “PerbekalankitamenipisTuanku, sedangkandisinitakadasumberpangan. Kita akanmatibilamenetapdisini,” kilahPanglimaHusein. “Hidup, mati, rezekidanjodohadalahtakdir. Tapikitaharusberusahabertahanhidup. Sekarangkitabersihkantempatini agar layakdihuni. Kumpulkandankuburtulangbelulangitusecaralayak!” perintahAzis. “Besok, sebagiandari kalian paralelakisehatikutbersamakukeNegriSabrian. SebagianlainnyatetapdisinibersamaPanglimaHuseinmenjagawanita, anak-anakdanorangsakit,” lanjutAzis. “BaiklahTuanku, kamimematuhititahTuankuAzis,” kataPanglimaHusein. AzisdanpendudukNegriPasirbahu-membahumembangunDanauBeningmenjaditempat yang layakhuni. Setelahkerjakerasdiiringidoa, DanauBeningberangsurmenjadinegri yang suburdanmakmur. KemudianbergantinamamenjadiNegriFirdaus. DenganAzissebagai raja danPanglimaHuseinsebagaiperdanamentri. SedangkanSinatriyamemilihmenjadirakyatbiasa yang hidupsederhanaditepinegri. Selanjutnya >
Kembali IstriAziswafatsetelahmelahirkanputranya. LaluAzismenitipkanputranyakepadakeluargaSinatriya. Putra AzisdiberinamaFirdausdandibesarkanolehkeluargaSinatriya. Di saatbersamaankeluargaSinatriyapunyaseoranganak yang sebayadenganFirdaus. Anakitubernama Kayla. KeluargaSinatriyamembesarkankeduanyapenuhkasihsayang. Sekiantahunkemudian, paraPenyihirkembalidaribenuahitam. Awalnyamerekamintaizintinggaldidekatpekuburan. Diam-diamparapenyihirmenyusunkekuatanuntukmenyerangnegriFirdaus. Suatumalam, parapenyihirmemporak-porandakannegriFirdausdengananginsihir. Anginputingbeliungjugamembangkitantulangbelulangdipekuburandanmenyerangpenduduk. PemimpinpenyihirbernamaRaelberhasilmerebutistanasetelahmembantaiAzisdanseisiistana. BeruntungPanglimaHuseinberhasildiselamatkanbesertaistrinya yang sedanghamil. SaatdipengungsianistriPanglimaHuseinmelahirkanseorangputri yang diberinama Rachel. *** MalamtampaksemakinkelamdiNegriDanauBening. Gumpalanawanhitamberarakdilangit. . Awanbergulung-gulungdenganekorawan yang bersiapmenyentuhbumi. Awanakanmenjelmapusarananginbilaekorawanmenyentuhtanah. DausdanpasukannyaberhasilmenyusupkenegriDanauBening. Denganpenuhkewaspadaanmerekabergerakmenujumenara. Aneh, suasanakotasangatlenggang. Tiadaprajuritjaga yang bersiagamenghadangmereka. Langkahmerekaterhentidipelataranmenara. Segerombolananak-anakmenghadang. Para bocahitumenataphampadengansebilahbelatidalamgengaman. “Waspada! Anak-anakitudalampengaruhsihir,” kataDaus. Para bocahmenyerangmembabibuta. Dausdanpasukannyamenghalauserangandenganhati-hati. Sebisamungkinmerekamenangkisserangantanpamelukaianak-anakitu. “Masuklahkemenara, Daus! Biarkami yang hadapianak-anakini,” kata Rachel sambilmembekukseorangbocah. Dausberlarimasukkemenara. Menaikipuluhananaktangga. Menemui Kayla dipuncakmenara. *** Selanjutnya >
Kembali “Apakabarsaudaraku? Senangberjumpadenganmusetelahterpisahsekian lama,” sapa Kayla. “AkudatanguntukmengambilkunciistanaFirdaus, Kayla,” sahutDaus. “Ambillah! Tebasleherkudanambilkuncinya,” Kayla berlututsambilmenyibakan tudungkepalanya. Tampakkunciberbentuklilitantangkaibungadengansekuntum rosella sebagailiontin. “AkusiapDaus. Tebaslahkepalakudenganpedangmu!” Kayla menatapDaussambiltersenyum. “Lakukanlahdanjanganragu-ragu.” Kayla menyibakanrambutdilehernya. Kayla memejamkanmata. Diapasrahbilahariinihidupnyaberakhir. Dausgemetaran. Pedangnyaterasateramatberat. Diataksanggupmenebasleher Kayla. “Lakukanlah...!” Kayla memasangsenyumtermanis. “Tidak Kayla, akutakbisa.” Dausmenjatuhkanpedangnyakelantai. “Daus, lakukanlahdemikaumFirdaus. Lumuripedangmudengandarahku agar bisamembukagerbangistanaFirdaus.” Kayla menatapmataDaus yang berkaca-kaca. “Tidak Kayla, akutakbisamenyakitimu. Kausatu-satunyakeluargaku.” “Bilakautaksanggupbiarkulakukansendiri.” Kayla merapal mantra. PedangDausbergerak-gerak, melayangdiudaradansiapmenebasleher Kayla. “Tidak...!” Dausmemegangigagangpedang. Diamenahansekuattenaga agar pedangitutakmenyentuh Kayla. “KumohonDaus, relakanakuberkorbandeminegriFirdaus.” “Jangan Kayla...kautakperlulakukanitu...” BibirDausbergetar. Daustakmampulagimenahanpedangnya. Pedangituterlepasdaritangannya. Lalu, pedangitumelesatmenujuleher Kayla. *** Selanjutnya >
Kembali • Ekorawanmenyentuhtanahmenjelmapusaranangin. Pusarananginmenerjangdanmeluluhlantakan yang dilintasinya. • Seorangbocahterhempasolehhembusanangin. Rachel bergegasmenolong. Sekuattenagaiamenghadanghembusananginsambilmengendongbocahitu. • Tiba-tibabocahitumenikam Rachel denganbelati. Bocahitumelepaskandiridarigendongan Rachel. Lalubersembunyidibalikpilar. Rachel takberdayasaatputingbeliungmenghempaskannyatanpaampun. • *** • Mark menangkapsesosoktubuh yang terhempasputingbeliung. Sejenakingatannyakembalipadaperistiwabadaisaljubelasantahunlalu. Saatitu, dalamperjalananpulangdariDanauBeningmenujuUsabergrombongan Mark dihadangbadaisalju. Mark takberdayaketikabadaisaljumenghempaskanIbunya. Seharikemudian, jasadIbunyaditemukanmembekudibawahlongsoranbukitsalju. • Mark menurunkanorang yang digendongnya. SekilaswajahorangitumiripmendiangIbu Mark. • Mark melepasjubahhitamnya. Laluiamenyelimutisesosoktubuh yang tergeletakditanahdenganjubahnya. Kiniiahanyamemakai mantel buluberuangkutub. • Usaiselimutiorangitudenganjubahnya, Mark bergegaspergi. Mark taksudiberlama-lama terkenadejavu. Mark bergegasterbangmenghampirimenaradanbersiapmenghadangpusaranangin. • Sebutiresialetakkanditelapaktangankirisambilmerapal mantra. Butiranesberangsurmenjelma bola saljubesar. Sekuattenaga Mark melempar bola saljukearahpusaranangin. Alhasilpusarananginberbelokmenjauhimenara. • “Takkankubiarkansiapapunatauapapunmelukaimu, Kayla. Takterkecualidirimusendiri,” kata Mark ketikasebuahkilasanhadirdipenglihatannya. Selanjutnya >
Kembali Mark melesatmasukkemenara. “Traang..!” Mark menangkispedang yang nyarismenyentuhleher Kayla. Pedangituterpelantingdanjatuhkelantai. “Ambilpedangmudanhadapiaku!” tantang Mark. Dausmeladenitantangan Mark. Keduanyabertarungsengit. Mark menyerangDausbertubi-tubi. Dausberusahamenangkiswalauseringkalitubuhnyaterkenasabetanpedang Mark. Daustampakkewalahanmelawan Mark. Darahmengalirdarilukasayatanditubuhnya. Kecemasanmengepung Kayla. Diatakbisamembiarkan Mark melukaiDaus. Kayla menyerang Mark dengan bola api. Mark berhasilmenangkisserangan Kayla. Kemudianmembalasdenganbelenggusihir. “Jadilahpenonton yang baik, Kayla,” kata Mark. Takmudahbagi Kayla melepaskandiridaribelenggusihir. Tubuhnyaserasamembekudalambongkahanes. Sekuattenaga Kayla berusahamelepaskandiridaribalokes. “Pyar!” balokespecahberkeping-keping. Kayla meraihsabitbergagangtongkatpanjangdidinding. Laluiamenebaskannyakearah Mark. Mark taksempatmenghindar. Waktuseakanterhenti. Darahmelumurisabit. *** Selanjutnya >
Kembali Sabitbesarterlepasdaritangan Kayla. Mark robohbersimbahdarah. Kayla mendekatlalumeletakkankepala Mark dipangkuannya. “Jangantangisiaku Kayla.” Jemari Mark menghapusairmatadipipi Kayla, kemudianbergerakturunmenyentuhkuncidileher Kayla. Mark merapal mantra. Kuku kelingkingnyameruncingdanmenusukleher Kayla. Asapdinginmengepuldileher Kayla. Cairanmerahmengalirsesaatlalumembekuseketika. Kuncidileher Kayla terlepas. “Dulu, Ibuku yang membelenggumudengankuncisihir. Kini, saatnyakubebaskankaudarisegalabelenggu.” Mark beralihmemandangDaus. “Daus, bawakemaripedangmu,” pinta Mark Mark melumuripedangDausdengandarah Kayla yang mengalirdarikelingkingnya. SesaatkemudiandarahitumembekumelapisipedangDaus. “Gunakanpedanginiuntukmemutarkunciberlawananarahjarum jam.” Mark serahkanpedangdankuncipadaDaus. Kunciituberbentuklilitantangkaibunga yang melingkarberhiassekuntumrosela. “Di bawahmenarainiadaruangbawahtanahtempatparawanitadikurung. Lindungianak-anakdanparawanitaitudisana. Dan ruanganituterhubungdenganlorongbawahtanahmenujuistana. Bawapasukanmumelintasinya. Bergegaslah, sebelumekdisisRaelberakhir,” kata Kayla. • “Ekdisis?” tanyaDaus. • “RaeldanpengikutnyapenganutsihirGrasstroperusatausihirbelalang. Diaakanmengalamiekdisistiappeningkatanilmunya. SaatekdisisadalahkondisiterlemahRael,” jelas Kayla • Dausbergegasmeninggalkan Kayla danmenurunimenara. • *** Selanjutnya >
Kembali Kayla melepasjubahhitamnya. Jubahitudibiarkanjatuhdiatasjasad Mark yang terbakar. Apisegeramelahapjubahnya. Kayla berdirimematungmenatapjasad Mark yang melelehbagaililin. Diatakberanjakketikalidahapimenjilatiujungkaingaunputih yang dikenakannya. Kayla mengenggamjemarinyadi dada. Diamerapal mantra agar tubuhnyakebasdilahapapi . Diasudahmantapmenjemputkematiannyadalamkobaranapi. Tiba-tibalelehanjasad Mark mengalirdanmerambatitubuh Kayla. Tergiangditelinga Kayla perkataan Mark, “Akutakkanmembiarkansiapapunatauapapunmelukaimu Kayla, takterkecualidirimusendiri.” Seketikadinginmenusukjantung Kayla, seketikatubuhnyamembeku. *** “Di mana Rachel?” tanyaDaus. Kecemasantergambardiwajahnyasaattakmendapati Rachel takadadiantararombongan. “SabarDaus, marilanjutkanperjuangankita agar pengorbanan Rachel taksia-sia,” jawabpemudabersorbanbernama Gibran. Dausmenghelanapas. Diaberusahamengendalikandiri agar takterbawaemosi. Dausmembawapasukannyakeruangbawahtanah. Sebagianikutbersamanyamenujuistana. Sebagianberjagadiruangbawahtanah. Dausmemasukkankunci, lalumenancapkanpedangnyapadakuntumrosela. Dausmemutarkunciberlawananarahjarum jam. PintugerbangistanaFirdausterbuka. Dausdanpasukannyamasukdenganpenuhkewaspadaan. Merekamenemukanpasukanpenyihir yang mengalamiekdisisberkumpuldisebuahruangan. Sebagianpenyihir yang telahber-ekdisismembantupenyihir lain keluardarieksuvia. Selanjutnya >
Kembali PasukanDausbergegasmenyegelruanganitudanmenyiapkanperapianbesardidepanpintu. Pasukanpemanahbersiapdenganpanahapi. Ketikapintudijebolpenyihir, panahapiditembakan. Para penyihiritumusnahdalamkobaranapi. DausmenebaskanpedangnyapadatubuhRael yang dudukdisinggasana. DausterkejutketikamendapatitubuhituhanyalahekduviaRael. “Awas!” teriak Altar sambilmendorongseorangprajuritmenghindaricairan yang disemburkanRael. Naas, kaki Altar terkenacairanitudanmelepuhseketika. Gibran melepassorbandanmerobeknyamenjadibeberapabagian. “Tahan, saudaraku.” Gibran menyekacairanitubesertalepuhankulit Altar yang ikutterkelupasdenganrobekansorban. Altar merintihkesakitan. Dengancekatan Gibran membalutlukadi kaki Altar. Raelmelayang-layangdiudarasambilmenyerangDaus. DausmenangkisdanbalikmenyerangsambilmencarititikkelemahanRael. DausmenemukantitikkelemahanRael. DausmendugaRaelterburu-burukeluardariekduviasebelumprosesekdisissempurna. SehinggaRaeltakmenyadaritelapak kaki kirinyabuntungdanmasihtertinggaldieksuvia. Dausmenebas kaki kananRael. Telapak kaki kananRaelputus. Raelterjatuhdengandarahmerahkehijauanmengalirdikakinya. • Darahdi kaki Raelmenjelmaselaputtelapak kaki. Susah payahRaelberusahabangkit. DaustahubahwaRaelbutuhsatulompatankuatuntukterbang. Sedangkantanpatelapak kaki Raeltakpunyapijakankuatuntukmelompatsehinggakehilangankemampuanterbangnya. Selanjutnya >
Kembali • Raelgerammenahankesakitan. MeskipunseorangpenyihirsaktiRaelharusmengalamifasetuneral yang melemahkannya. Fasetuneraladalahmasapemulihandiripascaekdisis, dimana organ tubuhmasihlunakdanlabil. Dausmenusuk dada Raeldenganpedangnya. RaelterbelalakketikapedangDausmenembusjantungnya. DisusulsebuahpanahapimenancapdipunggungRael. Bidikanpanah Gibran tepatsasarandanmembakartubuhRaelseketika. Raelmenjeritkesakitandalamkobaranapi. Putingbeliungmenerjangistanameluluhlantakan yang dilintasinya. *** • Kicauanburungmenyapapagi. Menyambutdatangnya sang suryadiufuktimur. Dausmenatapreruntuhanistanasisaamukananginsemalam. • BekuandarahdipedangDausmencair. Menetesdariruncingpedang. Dan menguapsesaatusaisentuhrerumputan. • Dausheningciptasejenak. Kenangpengorbanan Mark, Kayla dan Rachel demikemerdekaanNegriFirdaus. • “LaporPanglima, kamimenemukanjasadbekudireruntuhanpuncakmenara.” laporanprajurit • “Mark penyihirUsaberg?” tanyaDaussambilmelangkahcepat • “Bukan, jasadseoranggadis.” Selanjutnya >
Kembali • Dausmenemukantubuh Kayla yang membekudalambalokes. Sinarsuryamenerpabalokes. Es menyublimbebaskan Kayla darikebekuan. • Perlahan Kayla membukamata. Daushampirmemeluknyatapi Rachel memelukDauslebihdulusebelumDausmenyentuh Kayla. • “Daus, akusempattakuttakbisabertemudenganmulagi,” kata Rachel • “Senangbisabertemulagidenganmu Kayla,” kata Gibran. • “Kau...bocahSabrian yang waktuitu...” Kayla cobamengingat. • “Ya, akubocahSabrian yang dulukaulemparkepadangpasirdengansihirmu. BeruntungkaumFirdausmenyelamatkankudanakubisaikutberjuangbersamamereka,” jawab Gibran • Kayla menatapjubah yang dipakai Rachel lekat-lekat. Diamengenalijubahituadalahjubah Mark. • “Rachel, darimanakamumendapatkanjubahitu?” tanya Kayla • “Jubahinimilikorang yang menyelamatkanku,” jawab Rachel • “Bolehkah, akumelihatnya?” pinta Kayla • Rachel menyerahkankanjubahitupada Kayla. Dugaan Kayla benar, jubahitumemangmilik Mark. Jubahrajutan yang diberikannyakepada Mark sebagaiimbalankemenangan Mark dalamadusihirdengannya. Jubah yang iarajutdengantangannyasendiritanpabantuansihir. Kayla memelukjubahituerat-erat. Terngiangditelinganyaperkataanterakhir Mark , “Akutakkanbiarkanapapunmenyakitimu Kayla, takterkecualidirimusendiri.” • “Selamatjalan Mark. Terimakasihatassegalapengorbananmu,” ucap Kayla sembarimenitikkanairmata. • **TAMAT** KembalikeAwal >