290 likes | 986 Views
PENDUGAAN POPULASI. Tujuan : Memonitor perubahan populasi seperti kepadatan populasi pada waktu tertentu , Mengetahui produksi , Dasar pengelolaan perikanan yang rasional. Beberapa METODE Pendugaan POPULASI. Metode pemberian TANDA ( Mark-recapture Methods )
E N D
PENDUGAAN POPULASI • Tujuan : • Memonitorperubahanpopulasisepertikepadatanpopulasipadawaktutertentu, • Mengetahuiproduksi, • Dasarpengelolaanperikanan yang rasional
Beberapa METODE Pendugaan POPULASI • Metode pemberian TANDA (Mark-recapture Methods) • Sampling berjenjang (Stratified Sampling) • Metode sapuan dasar (Swept area methods) • Metode penipisan (Depletion Methods) • Metoda sensus visual bawah air (Underwater visual census methods) • Metode akustik (Acoustic methods) • Metode produksi telur (Egg production methods) BIOLOGI PERIKANAN
1. Mark Recapture Methods • Merupakan metode penandaan paling sederhana, • Dikenal juga dengan Metode Petersen (sensus tunggal) • Melalui metoda ini, diketahui banyaknya ikan bertanda yang tertangkap untuk mengetahui ukuran stok yang ada.
MARK – RECAPTURE METHODS • (T : N) = (R : C) • N = (TC : R)
MARK – RECAPTURE METHODS • Pada kasus diatas diperlihatkan bahwa 32 ikan yang ditangkap dari suatu stok diberi tanda dan kemudian dilepaskan. • Beberapa saat kemudian, dari stok ikan tersebut diambil untuk penangkapan dan terambil 36 ikan. Dari 36 ikan yang tertangkap tersebut 6 diantaranya ternyata bertanda. • Stok ikan seluruhnya diestimasikan dengan hitungan : • (T : N) = (R : C) • N = CT : R • = (32 x 36) : 6 • = 192 ekor
Contoh kasus 2 • Ikan ditangkap dalam suatu perairan sebanyak 750 ekor, kemudian ikan-ikan tsb diberi tanda dg memotong sirip ekor bawah, • Ikan tangkapan yang telah diberi tanda dilepaskan lagi, • Setelah berselang, ikan ditangkap lagi. Penangkapan kedua ini mendapatkan 150 ekor ikan. Dimana 25 diantaranya bertanda.
…dugaan besarnya populasi ikan di daerah tersebut : N = ? M = 750 C = 150 R = 25, N = (750*150) : 25 = 4.500 ekor
Partial Counts Cara langsung yang banyak digunakan untuk menentukan kelimpahan mutlak (absolute abundance) adalah dengan menghitung jumlah individu pada bagian-bagian kecil (atau pada unit sampling) dari seluruh populasi.
Contoh : Distribusi Timun Laut dari total area 15.600 m2 yang melingkupi bukit pasir
Penghitungan Dari transek 6A, 6C, 6E, 6G, 6I, 6K dan 6M X rata-rata = (4 + 15 + 9 + 6 + 7 + 13 + 5) : 7 = 8,43 N = (15.600 : 100) x 8,43 = 1.315 timun laut
2. STRATIFIED SAMPLING Metode Sampling Berjenjang X rata-rata (area A) + X rata-rata (area B) X rata-rata = _____________________________ Total Area
Contoh : Distribusi Timun Laut dari total area 15.600 m2 yang melingkupi bukit pasir
2. STRATIFIED SAMPLING Metode Sampling Berjenjang X rata-rata (area A) + X rata-rata (area B) X rata-rata = _________________________ Total Area
Dari data diatas, area terbagi karena adanya perbedaan kepadatan, dimana pada area A terdiri dari kerapatan populasi kedalaman 5 – 10 meter, dan area B terdiri dari kedalaman yang lebih dangkal ataupun lebih dalam. • Adanya perbedaan kedalaman itulah yang menyebabkan perbedaan kelimpahan. • Dari perhitungan yg didapat, diambil 10 bagian dari luasan area tsb, shg diambil 6 bagian A dan 4 bagian B
3. SWEPT AREA METHODS (Metode Sapuan Dasar) Tujuan : • Menghitung kepadatan ikan demersal (dalam satuan berat atau ekor) pada luasan tertentu Alat : Otter/ Beam Trawl dasar
B =kepadatan ikan = Stok density (berat atau ekor per satuan luas) CPUE = Catch per unit Effort (jumlah ikan tertangkap per hauling) A = luas area yang disapu E = escapement factor(=0,5) CPUE B = A E 3. SWEPT AREA Methods
C =nilai konstanta bukaan mulut jaring waktu dioperasikan (=0,5) HR = panjang HEAD ROPE V = kecepatan kapal pada saat menarik jaring T = lama waktu jaring ditarik 3. SWEPT AREA Methods A = C . HR . V . T
4. Depletion Methods (Metode Penipisan) • Pendugaan kelimpahan stok (populasi) dengan menggunakan metode ini diilustrasikan dengan sebuah contoh sederhana dari sebuah survey perikanan, dimana ikan yang ditangkap (CPUE) pertama adalah 50 ekor per jam penangkapan. • Setelah 3.000 ikan tertangkap, CPUE menjadi 30 ekor per jam penangkapan. • Dari data ini terjadi penurunan 40% nilai CPUE setelah adanya penangkapan 3.000 ekor. • Dari gambaran diatas, diestimasikan akan mengalami penurunan 100% atau habis sama sekali apabila telah tertangkap 7.500 ekor ikan. • Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kelimpahan stok (populasi) ikan tersebut adalah 7.500 ekor
4. Depletion Methods (Metode Penipisan) • CPUE awal = 50 ekor per jam • CPUE x = 30 ekor per jam (ikan tertangkap 3.000 ekor) Sehingga pada saat tertangkap 3.000 ekor = Terjadi penipisan stok Total seluruh stok (populasi) = (100 % : 40 %) x 3.000 = 7.500
5. UNDERWATER VISUAL CENSUS METHODS • Menggunakan kamera bawah air yang ditarik kapal atau penyelam • Pengukuran dilakukan dengan menarik kapal yang dilengkapi kamera bawah air sepanjang transek dengan ketinggian tetap (konstan) dan melingkupi swathe (=sapuan) tertentu suatu dasar laut
5. UNDERWATER VISUAL CENSUS METHODS • Penghitungan ikan dilakukan secara cepat oleh pengamat terlatih dari monitor pengamat di kapal penarik, • Hasil rekaman pendugaan stok selanjutnya • Sapuan (=swathe) biasanya berukuran 5 m x 50 m.
6. ACOUSTIC METHODS • Menggunakan SONAR atau ECHO SOUNDER • Getaran energi akustik (dr echosounder) objek (gerombolan ikan atau dasar perairan) terpantul terdeteksi oleh transducer set di lambung kapal. • Ikan dapat dihitung dan perkiraan (estimasi) ukuran diperoleh dari jumlah dan amplitudo sinyal echosounder tersebut
7. EGG PRODUCTION METHODS • Pada synchronous spawners, spesies yang mengeluarkan telur secara bersamaan dalam suatu periode tertentu, konsentrasi/ kepadatan telur pada suatu tempat pada kolom air laut dapat digunakan sebagai pendugaan stok biomasa (Parker, 1980). • Sebuah plankton net (ikat pd flow meter) ditarik sepanjang gerombolan telur
7. EGG PRODUCTION METHODS • Telur dihitung estimasi konsentrasi per unit vol air. • Sepanjang sex ratio dan hubungan fekunditas thd ukuran ikan diketahui, stok biomas dpt diduga (estimeted). • Berhasil atau tidaknya metode ini tergantung pada pengetahuan tentang proporsi pengeluaran telur induk pada saat musim spawning (bertelur)
7. EGG PRODUCTION METHODS B = E : (f x s) E = daily egg production f = fecundity s = proportion spawning (release egg over the particular spawning season being studied)