160 likes | 480 Views
SISTEM PRODUKSI AYAM RAS. SASARAN JANGKA PANJANG Peningkatan produksi ayam ras untuk memenuhi kebutuhan dasar produk ayam ras per kapita (supply per capita) dalam rangka percepatan pemenuhan protein hewani. KEBIJAKAN STRATEGIS
E N D
SASARAN JANGKA PANJANGPeningkatanproduksiayamrasuntukmemenuhikebutuhandasarprodukayamras per kapita(supply per capita) dalamrangkapercepatanpemenuhan protein hewani KEBIJAKAN STRATEGIS Menciptakaniklimpersaingandipasar input yang sehatdalamrangkamendorongkinerjasektoragribisnishuludansektor on farm yang efisien Pengembangansektoragribisnis primer melaluisistemkelembagaanusaha Integrasidanpengembangansubsistempascapanen ( pemotongandanpengolahan) diwilayahproduksi/budidaya
PROGRAM PRIORITAS JANGKA PENDEK • Peningkatandanpengendaliankualitas input utama, terutamabibitdanpakan • Berkoordinasiuntukmengembalikanfungsi-fungsikemitraansekaligusmemberdayakanpeternakindividumaupunpeternakanmandiri • Mensosialisasikanstandarmutupenangananpascapanendanprodukolahanayamras
GAMBARAN UMUMUSAHATERNAK AYAM RAS Ternakkomoditaspadat capital danteknologi Ternaksumberdayadiusahakansebagianbesarrumahtanggadipedesaan (backyard farming) MenjadisalahsatuternakunggulanJabar Faktorpendukung: a) iklimkondusif (enabling environment), b) factor teknis, ekonomidan social relative mapan (established) dibandingkan yang lainnya. Ayamlokaldanitik alternative dimasadepan Penyerapantenagakerja 2 jutaorangpada 80 ribupeternakan
POHON INDUSTRI Berkembangmenjadiindustrilengkap (industri primer, cabangindustri) Penghasilpangan (dagingdantelur) Diversifikasiindustri (fillet, sosis, nugget) Produk non pangan (feses, darah, bulu) SDM 25.000 tenagakerjadiserapindustriayamras 85% usahaayamraspedaging 15% usahaayamraspetelur Lajupertumbuhanpenyerapantenagakerja 4-5% (Jabar 2-3%) Pendidikan SD 77%, SLTP 17%, PT 6%
SUBSISTEM AGRIBISNIS HULU • Produsenbibit, pakan, obat-obatan, saranaproduksi • Padaumumnyaprodusenbibitdanpakanterintegrasi • Sarana/peralatan, obat-obatan unit usahaberdirisendiridenganlisensiperusahaanmultinasional. • Subsistemhulubanyakdikuasiperusahaanmultinasional: • a. Skalausahaekonomissangatbesar • Ketergantunganbahanbakuimporkarenatidakadakerjasamadenganusahatanijagungdankedelai • c. Lisensipenggunaangrand parent stock pembangunan unit hatcherysangattinggi • Produsen input: Charoen Pokphan, Samsung, Comfeed. • Bibitayam: GrupCibadak, Cobbindo, Cipendawa, Manggis, Multibreeder • Pakan: Gold Coin, Poultry Shop
Masalah: • Jangkapanjangketergantunganbahanbakuimpor (pakanjagung, bungkilkedelai, tepunghewani) • Biokonversijagung, gandumenergialternatif • Rendahnyapenawaranjagungdankedelaidipasarinternasional (kenaikanharga> 46%) • Harga doc fluktuatif (tidakjelas) adagejalaleader-follower kecenderunganterbentukkartel • Terbentuk (strategic business unit /SBU) yang bersaingtidaksehatdengan PS • Adaindikasitidakmencantumkan strain ayamdalam box doc • get big, really big, or get out
AyamRasPedaging Peternak mandiri; adalah peternak yang memiliki seluruh sumberdaya yang ia kelola, dan keputusan usaha dikontrol oleh peternak mandiri Peternak individu (kemitraan); kepanjangan mata rantai system produksi yang dikontrol PS dan SBU (mitra inti) Pola Kemitraan: Makloon; peternak individu bermitra dengan PS, menerima “upah” per ekor di tambah bonus atas jasa membesarkan doc sampai umur jual (= sewa kandang) Kontrak harga; (SBU-peternak individu) seluruh pembelian input dan penjualan output ditetapkan oleh SBU berdasarkan prediksi pasar jangka pendek. Posisi peternak aman , namun keberlanjutan produksi antar waktu tidak dijamin oleh perusahaan inti.
SUBSISTEM USAHA PERTANIAN PRIMERAYAM RAS PEDAGING Populasi 9 jtekor (r = 14%) Pangsapopulasi 8% daripopulasinasional Faktorpenghambatindustriayamraspetelur: Investasi > ayamraspedaging KetidakmampuanpeternakuntukbersaingdengantelurpasokanJatim (sentraproduksijagung) Produktelurdapatdisimpan, penjualleluasamengaturdistribusikeluarpropinsi Perusahaan skalamenengah-besar, rata-rata pop 15.000 ekor Rasio B/C 1,1 – 1,3 Karakteristikusaha multi-produk Tingkat produksi 73-75% umur 55-60 minggu Sentraproduksiayamraspetelur Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Kuningandsk
SUBSISTEM AGRIBISNIS HILIR Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Semakin beragamnya produk derivatif daging dan telur Ada pergeseran pola konsumsi (red meat-white meat; ready to cook; ready to eat) Pemasaran Sebagian besar di Jabar DKI (60%) Persaingan di tingkat produsen kemudahan akses ke sentra konsumen (ada disparitas farm gate price Rp 400-Rp500/kg Pelaku pasar; PS, Bandar regional, Bandar pasar regional, Bandar pasar lokal Hambatan: Tingkat penyusutan 7-10% (pasar Jakarta) dan 4-6% (pasar Bandung dsk) Larangan masuknya ternak hidup ke wilayah Jakarta dsk
PROSPEK DAN POTENSI PROSPEK: • Pergeseran supply – demand • Pertumbuhan penduduk – urbanisasi (3%) • Pertumbuhan industri (4,2%) • Jumlah uang beredar (M2) 11% • GNP – pendapatan masyarakat POTENSI: • Konsumen ayam ras kelas menengah (di atas rata-rata agregat) • Spillover effect berada pada kluster industry lain yang tergantung impor sehingga biaya transaksi terhadap pasar impor menjadi lebih rendah • Karakteristik tekno-sosio-ekonomi berbasis pertanian sangat mendukung (wellestablished sejak 1970) • Infrastruktur semakin baik