230 likes | 523 Views
TATANIAGA PERTANIAN. BAB 3 Teori Kebijakan Harga BY: NUR ROSIDAH. 3.1. Arti Penting Kebijakan harga dalam sistem panagan. Elemen penting dalam dalam analisis kebijakan pangan suatu negara ada 3 yaitu : Pasar adalah tempat pertemuan pembeli dan penjual untutk saling menukar barang/ jasa.
E N D
TATANIAGA PERTANIAN BAB 3 Teori Kebijakan Harga BY: NUR ROSIDAH
3.1. Arti Penting Kebijakan harga dalam sistem panagan • Elemen penting dalam dalam analisis kebijakan pangan suatu negara ada 3 yaitu : • Pasar adalah tempat pertemuan pembeli dan penjual untutk saling menukar barang/ jasa. • Harga pangan : perbandingan harga dr barang yg di jual petani dg harga barrang yang di beli yaitu barang input dan konsumsi. • kebijaan harga: tindakan pemerintah/ intervensi pemrintah dalam mempengaruhi harga produk pertanian. Haarga pangan yg terbentuk akan di pengaruhi oleh 2 klompok kebijakan : • kelompok kebijakan nialai tukar, tingkt suku bunga dan tingkat upah. • kebijakan harga : kebijakan subsidi dan perdagangan yg menimbulkan perbedaan harga dunia & luar negeri.
Susidi merupakan pengeluaran kas dr peerintah, sebaliknya pajak merupkan pemasukan ke kas pemerintah. Susidi adalah untuk meembuat hrga d dalam negeri lebih rendah dan terkadang di gunakan untuk membedakan harga di tingkat produsen dan konsumen sehingg produsen kan menikmati harga yg lebih tinggi dan konsumen akan menikmati harga yg lebih rendah. Kebijakan perdagangan merupakan pembatas terhadap impor atau ekspor suaaatu barang. Pembatasan teersebut da[pat dikenkan harga maupun jumlah barang yg di perdagangkan scr internasional dan tidak menimbulkan perbedn harga antara harga internasional dn harga dlm negeri. Untuk impor, kebijakan dapt berupa pajak ipor atau kuota impor.Kebijakan ini bertujuan unuk membatasi julah yg di impor dan menaikan harga dlm negeri atas harga internasional.
Ada 3 perbedaan pokok yg trdapat pd kebijakan subsidi dan kebijakan perdagangan yaitu: • kebijakan subsidi • menggunakan anggaran pemerintah untk membuat harga di dlm negeri berbeda dg harga nternasional • prbedaan jmlh alternatif, kbijakan ini memiliki 4 alternatif krn subsidi yg di terpkan kpd produsen ddan konsumen srta trhdap barang impor aupun ekspor • menyankut penerapa kebijakan, kebijakan ini dpt di terapkan kpd semua jenis barang. • kebijakan perdgnga: • menggunakan pembatasan perdagangn • sdagkan ebijakan inin hanya 2 yaitu pembaasan impoor dan ekspor sja. • kebijakan iperdagangan hany berlaku bagi barang2 yg dapat di perdagangkan scr internasional.
3.2. KTERKAITAN KEBIJAKAN HARGA DENGAN SISTEM PEMBANGUNAN • Pembangunan merupakan proses perubahan struktural yg di lakukan scr terus mnerus dan berkesinambungan. • Pembangunan adalah proses natural untu mewujudkan kesejahteraan petani. • Kesejahteraan di tandai dg kemakmuran yaitu meningkatnya konsumsi yg di sebabkan meningkatnya pendapatan.Pendapatan meningkat sbg hsl produksi yg semakin meningkat . • Proses natural tersebut dapat terlaksana jika asumsi pembangunan terpenuhi yaitu kesempatan kerja atau partisipasi termanfaatkan scr penuh (full employment), • Jangka waktu perlu di perhatikan karena pembangunan ekonomi adalah peningkatan pendapatan riil yg terjdi terus menerus dlm jangka panjang (sustained).
Perubahan yg terjadi pd kebijakan ekoomi melalui pasar dan infrastruktur akan mempengaruhi ketahanan rumah tangga yaitu: • perubahan pendapatan rumah tangga • kepemilikan aset • aspirasi rumah tangga
Margi pemasaran tinggi di negra berkembang arena nilai bunga dn penyimpangan tinggi dan fasilitas tidak terpelihra dg baik, sehingga biaya pemsaran tinggi. Analisis pemasaran di kaitkan dg tingkat harga dan margin merupaan sistem pemasaran yg menghubungkan harga dr produsen ke konsumen dan pd ekonomi pasar hal ini berlaku pd formasi harga. Prinsip ekonomi dan pengetahuan menganai hubungan penawaran, permintaan dan elstisitas dapat di gunkan untuk memprediksi konsekuensi kebijakan harga pd pd tingkat variabel, stabilisasi harga dan pendapatn pertanian,harga konsumen surplus /drfisit, impor dan pembiayan pemerintah.
Menurut Falcon et al dan Timmer et al bahwa analisis kebijakan pangan scr eksplisit membahas permasalahan yg nyata dan kompleks dan ad 3 unsur kebijaksanaan pangan yaitu: • pentingnya penyesuaian antara tujuan konsumsi dan kebijaksanaan pertumbuhan yg efisien dlm produksi dan pendaptan petani. • perlunya memadukan antara pemahaman sistem pengendalian pangan pd saat tertentu dan bgaimana kebijakansanaan digunakan sbg alat untk mempengaruhi arah kebijakan terebut. • terdapat 3 titik tolak yg penting dlm kebijaksanaan pangan yaitu pola konsumsi pangan, potensi produksi,dan lingkungan makro yg mempengaruhi.
3.3. TUJUAN KEBIJAKAN HARGA Menurut Tomek dan Robinson (1972), tuuan intervensi pemerintah dlm penetapan harg produk pertanian adlah: • mengurangi ketidakstabilan haga dan pendapatan • meningkatkan alokasi sumberaya pertnian • meningkatkan swasembada pangan • meningkatkan harga dan pendapatan rata-rata Berkaitan dg itu Timmer et l mengemukakan bahwa insentif pertanian dapat di tinhkatkan dg 2 cara yaitu harga output tinggi atau hrga input rendah (atau haga lebih rendah untk barang yg di konsumsi petani dg pendapatan mereka). Dalam hal ini harga paritas pangan di pengaruhi oleh 2 kelompok kebijakan yaitu nilai pertukaran lur negeri, nilai bunga dan kebijakan nilai upah (kebijakan makro) dan kebijakan perdagangan dan subsidi yg menimbulkan pengruh harga dunia untuk suatu produk (input atau output) dan harga domestiknya.
Adapun beberpa pndapat mnurut para ahli tentang tujuan kejbijakan pemerintah dlm penetapan harga produk pertanian : Menurut Tmek dan Robinson: • mengurangi ketidak stabilan harga dan pendapatan • meningatkan alokasi sumberdaya • meningkatkan swasembada pangan • meningkatkan tingkat harga dan pendapatan rata-rata. Sedangkan menurut Timmer et al yaitu: • mempromosikan efisiensi ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan pendapatan • mendistribusikan pendapatan lebih merata • menjmin status gizi ygg cukup • untuk persediaan pangan yg cukup.
Stabilitas haga beras yg beorientasi pd buffer stock meliputi 4 dasar kebijakan yaitu: • Harga dasr untuk merngsang peningkaan produksi • margin antara harga dasr dan maksimum yg cukup untuk penanganan persediaan antar musim dan merrangsang perdagangan • perbedaan harga antar daerah cukup untuk biaya tranportasi • stok yg minimal dpt digunakan untuk menekan dampak perubhan arga duna di pasar domestik.
Sedangk haga maksimum diteentukan dg berbagai pertimbangan antar lain : • tingkat inflasi yg di timbulkan • tingkat harga baku bulog • tingkat harga dasr • margin tataniaga (antar musim,antar tempat dan antar bentuk) • daya beli masyarakat golongan rendah • tersedianya anggaran subsidi • rasio harga beras dan non beras.
Tugas Dan Fungsi Bulog • kebijakan oprasional pengadaan, baik pengadaan dlm negri maupun luar negeri (import) • Kebijaksanaan oprasional penyimpanan terutama untuk stok dan cadangan antar musim • kebijaksanaan oprasional distriusi yg mencakup 2aspek yaitu distribusi makro (terjaminnya jumlah stok dan peindahan stok dr daera srplus ke daerah defisit) , dan distribusi mikro(penyampaian barang kpd konsumen scr tepat waktu, jumlah, kualitas, jemis dan harga beras)
Tujuan Kebijakan Pemberasan suatu Negara : • meningktkan pendapatan petani • perlindungan kesejahteraan konsumen (termasuk mempertahankan harga dan upah yg rendah ) • meningkatkan pendapatan pemerintah (lokal, regional, naional) • meningkatkan nilai pedagang (melalui ekspor / menekan impor) • mengurangi ketergantungan pd pasar luar(asing) terutama untuk bahan pangan pokok(swasembada) • stabilitas harga • pembangunan daerah scr merata • kecukupan persediaan nutrisi
Program2 kebijakan relatif terbatas antara lain: • Peningkatan produksi pertanian (intensifikasi / difersifikasi) • progarm di tingkat konsumen (termasuk subsidi beras / subsidi bhn pangan pengganti) • infestasi pasar domestik (termasuk bias nilai tukar) • perijinan perdagangan asing • pajak langsung atau kebijakan fiskal lainnya • pengawasan harga termasuk (harga dasar, harga tertinggi, "buffer stock" atau stabilisasi) • pengawasan fisik, rtermasuk resionalisasi dan kolek data non harga.
Stabilitas harga mempunyai fungsi : • menjamin terciptanya nilai tukar produk pangan dan produk lain • meminimalkan tingkat fluktuasi harga antar musim dan antar waktu • mengendalikan tingkat harga pd garis trend yg sesuai dg sasaran inflasi dan perkembangan harga dunia • merangsang bekerjanya mekanisme pasar scr efektif dn efisien
Untuk mengukur tingkat sabilisasi harga yg ideal ad 3 konsep yg umum di pakai yaitu: • garis trend yg di utamakan • pembedaan harga tertinggi dan terendah dlm suatu periode waktu • tingkat koefisien variasi komoditi pd periode waktu tertentu.
SEKIAN DAN TERIMKASIH SALAM