1 / 20

PERAN DOKTER GIGI DALAM DISASTER VICTIM IDENTIFICATION ( Studi Pustaka )

PERAN DOKTER GIGI DALAM DISASTER VICTIM IDENTIFICATION ( Studi Pustaka ). Dosen Pembimbing : dr. Erwin Kristanto , SH, SpF drg . Jimmy Maryono Oleh :  MELANI VINA MUKUAN 060113034. PENDAHULUAN. Latar Belakang

dotty
Download Presentation

PERAN DOKTER GIGI DALAM DISASTER VICTIM IDENTIFICATION ( Studi Pustaka )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERAN DOKTER GIGI DALAMDISASTER VICTIM IDENTIFICATION(StudiPustaka) DosenPembimbing : dr. Erwin Kristanto, SH, SpF drg. Jimmy Maryono Oleh :  MELANI VINA MUKUAN 060113034

  2. PENDAHULUAN LatarBelakang • Wilayah NKRI secarageografisterletakpadawilayah yang rawanterhadapbencanaalamsepertitanahlongsor, gempabumi, letusangunungberapi, tsunami, banjir, anginputingbeliung, gelombangpasang, wabahpenyakit, ledakanbom, kebakaranbangunan, kekeringandankebakaranhutan, sertamasihbanyaklagi. • Indonesia adalahnegaradengantingkatkerentananbencanaterbesarkeduadiduniasetelah Bangladesh.

  3. LatarBelakang • Identifikasidalamkematianpentingdilakukan, karenamenyangkutmasalahkemanusiaandanhukum. • Masalahkemanusianmenyangkuthakbagi yang meninggal, danadanyakepentinganuntukmenentukanpemakamanberdasarkan agama danpermintaankeluarga. • Masalahhukumberupapengurusansuratwasiat, asuransi, masalahpekerjaandanhukum yang perludiselesaikan, sertamasalah status pernikahan. • Gigimerupakansaranaidentifikasi yang dapatdipercaya, bukansajadisebabkankarenaketepatannya yang tinggisehinggahampirmenyamaiketepatantekniksidikjari, akantetapikarenakenyataanbahwagigidantulangadalah material biologis yang paling tahanterhadapperubahanlingkungandanterlindung.

  4. LatarBelakang • Identifikasikorbanmeninggalmassalmelaluigigi-geligimempunyaikontribusi yang tinggidalammenentukanidentitasseseorang. Contoh: • Padakasusbom Bali, korban yang teridentifikasiberdasarkangigi-geligimencapai 60% • KorbankecelakaanlalulintasdiSitubondo, korban yang teridentifikasiberdasarkangigi-geligimencapai 60% • KorbanjatuhnyapesawatgarudadiJogyakarta, korban yang teridentifikasiberdasarkangigi-geligimencapai 95% • Gigibisamengidentifikasikorbantermasuktokohutamaterorismedi Indonesia, DR.Azahari. • Doktergigiberperanpentingdalammelakukanidentifikasikorbanbencanakarenakorban yang hangusterbakardanmengalamipembusukantingkatlanjutsulituntukdikenalidansudahtidakdapatdilakukanidentifikasimelaluipemeriksaan visual.

  5. PENDAHULUAN RumusanMasalah • Bagaimanakahperandoktergigidalamidentifikasikorbanbencanamassal? TujuanPenulisan • UntukmengetahuiperanpentingDokterGigidalamidentifikasikorbanbencana. • Untukmengetahuimanfaatronggamulut, khususnyagigigeligidalamprosesidentifikasikorbanbencana. • Untukmengetahuisejarah, pengertiandanruanglingkupdari Disaster Victim Identification.

  6. ManfaatPenulisan • Menambahpengetahuandoktergigidalammelakukanidentifikasikorbanbencana. • Menambahwawasanbagimahasiswakedokterangigitentangprosesidentifikasipada Disaster Victim Identification. • Bahaninformasibagipihakkepolisianataupraktisihukumdalamkerjasamamenanganikorbanbencanabersamadoktergigi. • Memberiinformasikepadamasyarakatakanpentingnyapemeriksaangigi.

  7. TINJAUAN PUSTAKA • DVI (Disaster Victim Identification) adalahsuatuproseduruntukmengidentifikasikorbanmatiakibatbencanamassaldansecarailmiahdapatdipertanggung-jawabkansertamengacupadastandarbaku Interpol. • Interpol menentukan Primary Indentifiers yang terdiridari Fingerprints, Dental Records dan DNA. Sedangkan Secondary Indentifiersterdiridari Medical, Property dan Photography. • Prinsipdariprosesidentifikasiiniadalahdenganmembandingkan data Ante Mortem dan Post Mortem, semakinbanyak yang cocokmakaakansemakinbaik. • Primary Identifiers mempunyainilai yang sangattinggibiladibandingkandengan Secondary Identifiers.

  8. Beberapakeberhasilan DVI dalamidentifikasikorbanmatidankejadianbencanaantara lain: • KejadianBom : • Bom Bali tahun 2002, dari 202 korbanmatiberhasildiidentifikasi 200 korbanmati (99%) • Bom Bali tahun 2005 berhasildiidentifikasi 23 korbanmati (100%) • Bom JW Mariot Jakarta tahun 2003 berhasildiidentifikasi 12 korbanmati (100%) • KecelakaanTransportasi : • KecelakaanpesawatMandaladi Medan tahun 2005 teridentifikasi 143 korbanmati • TenggelamnyaKapalSenopatidan KM Tri Star tahun 2006 teridentifikasi 642 korbanmati • KecelakaanPesawat Garuda tahun 2007 teridentifikasi 21 korbanmati. • GempaBumi / Tsunami : • Tasikmalayatahun 2009 teridentifikasi 79 korbanmati • Sumatera Barat tahun 2009 teridentifikasi 478 korbanmati

  9. Beberapabencana yang pernahterjadidi Indonesia :

  10. IDENTIFIKASI DALAM PENANGANAN KORBAN BENCANA • Identifikasidalamkematianpentingdilakukankarena status kematiankorbanmemilikidampak yang cukupbesarpadaberbagaiaspek yang ditinggalkan. • Identifikasimerupakanperwujudan HAM danmerupakanpenghormatanterhadaporang yang sudahmeninggal. • Selainitujugadapatmenentukanapakahseseorangtersebutsecarahukumsudahmeninggalataumasihhidup, jugaberkaitandengansantunan, warisan, asuransijiwa, pensiun, menikahlagi, sertawujudpenghormatanpada yang mati : mengenal, merawat, mendoakan, menguburkansesuai agama, adatistiadatdanmenyerahkankepadakeluarganya.

  11. Pemeriksaanidentitasseseorangmemerlukanberbagaimetodedari yang sederhanasampai yang rumit: • Metodesederhana • Cara visual, dapatbermanfaatbilakondisimayatmasihbaik, carainimudahkarenaidentitasdikenalmelaluipenampakanluarbaikberupaprofiltubuhataumuka. Cara initidakdapatditerapkanbilamayattelahbusuk, terbakar, mutilasisertaharusmempertimbangkanfaktorpsikologikeluargakorban (sedangberduka, stress, sedih, dll). • Melaluikepemilikan (property) identititascukupdapatdipercayaterutamabilakepemilikantersebut (pakaian, perhiasan, suratjatidiri) masihmelekatpadatubuhkorban. • Dokumentasi, fotodiri, fotokeluarga, fotosekolah, KTP atau SIM dan lain sebagainya. • Metodeilmiah, antara lain: • Sidikjari • Serologi • Odontologi • Antropologi • Biologi

  12. 5 teknikidentifikasikorbanbencana: • Investigasitempatkejadianbencana • Pengumpulan data post-mortem darikorban Data post-mortem yang paling banyakdipakaiadalahodontologiforensik. • Pengumpulan data ante-mortem darikerabatterdekatkorban • Unit Polisipencarianoranghilangdalam DVI Tugas unit iniadalahmengumpulkan data berupanama, alamat, nomortelepon yang dapatdihubungidarikeluargakorban, serta data mediskorban. • Odontologis Odontologisforensikharusmenghubungiseluruhdoktergigi yang pernahmelakukanperawatangigiterhadapkorban. Data tersebutharusaslidanmeliputi: odontogram, radiograf, cetakangigi, danfotograf. • Pencocokan data ante-mortem danpost-mortem • Debriefing seluruhpetugas yang terkaitdalamprosesidentifikasikorbanbencana. Setelahseluruhkegiatandilaksanakan, tim DVI mendiskusikankembalitentangsituasi, prosedur, danhasil yang merekatemukan.

  13. ASPEK HUKUM DALAM IDENTIFIKASI KORBAN MATI MASSAL AKIBAT BENCANA • Pasal 120 (1) KUHAP : Dalamhalpenyidikmenganggapperlu, iadapatmintapendapatseorangahliatauorang yang memilikikeahliankhusus. • Pasal 133 (1) KUHAP : Dalamhalpenyidikuntukkepentinganperadilanmenanganiseorangkorbanbaikluka, keracunanataumati yang didugakarenaperistiwapidana, iaberhakmengajukanpermintaanketeranganahlikepadaahlikedokterankehakimanataudokterdanahlilainnya. • Pasal 179 (1) KUHAP : Setiaporang yang dimintapendapatnyasebagaiahlikedokterankehakimanataudokteratauahlilainnyawajibmemberikanketeranganahlidemikeadilan.

  14. IDENTIFIKASI KORBAN MATI MASSAL MELALUI GIGI GELIGI • Identifikasikorbanmelaluigigigeligitelahdimulaisejakzamanprasejarah, akantetapibarumulaimendapatkanperhatianpadaakhirabad 19 ketikabanyakartikeltentangforensikodontologiditulisdalamjurnalkedokterangigipadasaatitu.

  15. Gigimemenuhisyaratuntukdijadikansebagaisaranapemeriksaanidentifikasikarenamempunyaifaktor-faktorsebagaiberikut:Gigimemenuhisyaratuntukdijadikansebagaisaranapemeriksaanidentifikasikarenamempunyaifaktor-faktorsebagaiberikut: • Derajatindividualitas yang sangattinggi. Kemungkinanmenemukanduaorang yang samagiginyaadalahsatu banding duatriliun. Adanyadua kali pertumbuhangigi (20 gigisusudan 32 gigitetap), sertadenganadanyaperubahankerenarusakatautindakanperawatansepertipencabutan, penambalandenganberbagaibahanpadaberbagaipermukaanmahkotanya, perawatansaluranakar, ditambahciri-cirikhassepertibentuklengkung, kelainanposisigigidansebagainya, menyebabkangigisangatkhaspadaorang yang memilikinya. • Kuatdantahanterhadapberbagaipengaruhkerusakan. Gigimemilikisifat yang sangatkuat, tahanterhadapberbagaipengaruhkerusakanseperti trauma mekanis, termis, kimiawi, dekomposisidansebagainya. Keadaandemikiankarenagigidisampingstrukturnya yang mengandungbahananorganik yang kuat, jugakarenagigimerupakanjaringantubuh yang terdapatdibagianbadan, yaitumulut yang cukupmemberikanperlindunganterhadapberbagaipengaruhkerusakantadi.

  16. REKAM MEDIK DALAM IDENTIFIKASI KORBAN BENCANA • Gigimerupakansuatucaraidentifikasi yang dapatdipercaya, khususnyabilarekamdanfotogigipadawaktumasihhidup yang pernahdibuatmasihtersimpandenganbaik. • Sehinggapentingbagiseorangdoktergigiuntukmembuatrekammedis data gigipasien.

  17. Aspekmedikolegalrekammedis: • UU RI NO 29 TAHUN 2004 Pasal 46: • Setiapdokterataudoktergigidalammenjalankanpraktikkedoktcranwajibmembuatrekammedis. • Rekammedissebagaimanadimaksudpadaayat (1) harussegeradilengkapisetelahpasienselesaimenerimapelayanankesehatan. • Setiapcatatanrekammedisharusdibubuhinama, waktu, dantandatanganpetugas yang memberikanpelayananatautindakan. • UU RI NO 29 TAHUN 2004 Pasal 47: • DokumenrekammedissebagaimanadimaksuddalamPasal 46 merupakanmilikdokter, doktergigi, atausaranapelayanankesehatan, sedangkanisirekammedismerupakanmilikpasien. • Rekammedissebagaimanadimaksudpadaayat (1) harusdisimpandandijagakerahasiaannyaolehdokterataudoktergigidanpimpinansaranapelayanankesehatan. • Ketentuanmengenairekammedissebagaimanadimaksudpadaayat (1) danayat (2) diaturdenganPeraturanMenteri. • PeraturanMenteriKesehatan RI No 1419/Menkes/Per/X/2005 Pasal 16: • Dokterdandoktergigidalampelaksanaanpraktikkedokteranwajibmembuatrekammedis. • Rekammedissebagaimanadimaksudpadaayat (1) dilaksanakansesuaiketentuanperundang-undangan.

  18. DOKTER GIGI DALAM DISASTER VICTIM IDENTIFICATION • Tugasutamadaridoktergigidalamidentifikasiadalahmelakukanidentifikasijasadindividu yang sudahrusak, mengalamidekomposisi, atausudahtidakdalamkeadaanutuh. • Adapuninformasi yang bisamenjadicatatanpadapemeriksaanjasadindividuadalah • perkiraanusia (misalnyadaripanjangakargigipadagigianak), • perkiraanjenisras (daribentukdankarakteristktengkorakdapatditentukanrasKaukasiod, Mongoloid, dan Negroid) • jeniskelamin (daribentuktengkorak, daritidakadanyakromatin Y padapemeriksaanmikroskopik, ataudaripemeriksaan DNA) • Informasitambahanlainnya yang mungkinbisadiambiladalahjenispekerjaan (jejasjepitrambutpadacapster), konsumsimakanan (darierosigigikarenaalkoholataupun stain rokok) ataukebiasaanlainnya ( sepertimenggunakanpiparokok), sertapenyakitgigiataupenyakitsistemiklainnya (misalnyagangguanmakan, stain akibatpemakaianantibiotiktetraskilin). • Apabila data post-mortem tidakmemungkinkansuatuidentifikasi, makadapatdilakukanreproduksiwajahsemasahidupberdasarkanprofiltengkorakdangigi.

  19. Beberapamacamidentifikasi yang bisadilakukandoktergigi • Identifikasiraskorbandarigigigeligidanantropologiragawi. • Identifikasijeniskelaminkorbanmelaluigigigeligidantulangrahang. • Identifikasiumurkorbanmelaluigigisusu, gigicampuranataugigitetap. • Identifikasikorbanmelaluikebiasaan/pekerjaanmenggunakangigi. • Identifikasi DNA korbandarijaringanseldalamronggamulut. • Identifikasikorbandarigigipalsu yang dipakai. • Identifikasiwajahkorbandarirekonstruksitulangrahang.

  20. TERIMA KASIH

More Related