220 likes | 645 Views
Kerentanan dan Ketahanan Sekolah dalam Manajemen Risiko Bencana Berbasis Gender. badawi.ahmad@yahoo.com. Gender – Ekologi (Basher, 2008).
E N D
KerentanandanKetahananSekolahdalamManajemenRisikoBencanaBerbasis Gender badawi.ahmad@yahoo.com
Gender – Ekologi(Basher, 2008) • Bencana yang lahirdariperubahanalammempengaruhihidupjutaanorangsetiaptahunnya. Membunuhjutaananak-anakdanmengakibatkankerugianekonomi yang besar. • Bencanaalamsangatmengubahhidupmereka yang miskinkhususnyakelompokperempuandananak-anakperempuan. • Akarpenyebabnyaadalahkerentanankelompokperempuan yang diasosiasikandengankemiskinanstruktural, kerugianpolitikdanekonomi, eksploitasilingkungandankesadaran yang kurangakanpenangananbencanadalampembelajarandisekolah-sekolah yang rentanterhadapbencanaalam.
Elaina Enarson et.al (2007) • Ketikaterjadibencana, perempuantidakmenjadiprioritas. HakAsasiManusiaperempuandananak-anakperempuanseringdiabaikandalamkrisislingkungandankrisispascabencana. • Hilangnyaperspektif genderdalampenanganandantanggapbencanatelahmengubahhidupanak-anakperempuan. • Bantuan-bantuan yang bersifatkhususuntukperempuanbahkantidakada, misalnyapembalut, alatbantuanmelahirkan, danbantuangiziuntukibuhamildanmenyusui. • Tsunami Aceh, perempuandananak-anakperempuanempat kali lipatlebihbanyakmenjadikorbankarenamerekatidakbisaberenangdankarenamerekamemilihuntukmenyelamatkananak-anakdanrumahnya. • Perspektif gender harusmasukdalamkebijakanpenangananmanajemenrisikobencana, jikatidakinginmengabaikanseparuhpendudukdunia, yaituperempuan.
Vatza (2004) • Risikokebencanaandiukurmelaluiduahal, yaitukerentanandanketahanan. • Risikokebencanaantidakbisadilepaskandaribagaimanaperempuanrentanterhadapbencanadanbagaimanaperempuanmengatasirisikokebencanaan. • Rumahtanggadansekolahmerupakanrumahpertamabagiperempuandananak-anakperempuandimanamerekamendapatkanbencana kali pertama.
M e r a p i • Merapi(2.968 mdpl) merupakangunungapiteraktifdiduniadengansikluserupsi 2- 5 tahunsekali. • PosisiMerapitepatdiJantungperadabanPulauJawa yang padatpenduduk. Setidaknyasetengahjutajiwatinggaldikawasanrisikotinggibencana. • ErupsibesarMerapimengubahsecaralangsungkehidupansosial, politik, budayadanekonomimasyarakatJawa. • MitologiJawameyakinierupsisebagaitandaperubahanjaman, situasipolitik, pertandamunculnyabencanalainnya yang lebihbesar.
LetusanMerapitahun 1006 mengakibatkanKerajaanMedangatauMataramKunoharuspindahkeJawaTimur • Letusan 15-20 April 1872 dianggapsebagailetusanterkuatdalamcatatangeologimodern, menghancurkansemuadesadielevasi 1000 dpl • Letusan 1930 menghancurkan 13 desa, 23 desarusak, 1.369 jiwameninggal. • Letusan 1960 membuatdesa-desadi radius 4 kilometer daripuncakhilang. • Letusan 2010 mengakibatkansetidaknya 341 jiwameninggal, 368 jiwarawatinap; 3.307 rumah, sekolah, puskesmasdanpasarrusak; 61.154 jiwamengungsi. NilaikerugianmencapaiRp 4,23 triliun. • Ancamanlahardingindisepanjang DAS Apu, Trising, Senowo, Blongkeng, Batang, Woro, danGendol. AncamanBahaya
Sumberpendapatan & ekonomi KerusakanLingkungan
Rumahtangga & strukturmasyarakat Fasilitasdanpelayananpublik (perumahan, jalan, jembatan, sekolah, puskesmas)
156 sekolahrusak, 1.882 guru & 18.345 siswamengungsi I. JAWA TENGAH • KawasanRawanBencana (KRB) III meliputi 3 Kabupaten, 5 Kecamatandan 25 Desa = 53.585 Jiwa. • MAGELANG : 3 Kecamatan, 19 Desa = 39.595 Jiwa • Kec. Srumbung, 8 Desa: NGABLAK, KEMIREN, KALI URANG, NGARGOSUKO, MRANGGEN, TEGALRANDU, SRUMBUNG, NGLUMUT = 18.905 jiwa • Kec. Dukun 7 Desa: KRINJING, KENINGAR, SENGI, PATEN, KALIBENING, NGARGOMULYO,MANGUNSUKO = 19.885 JIWA • Kec. Sawangan 3 Desa: WONOLELE, KETEP, KEPUHAN = 805 jiwa • KLATEN :KecamatanKemalang, 4 Desa: BALERANTE, SIDOREJO, TEGALMULYO, KENDALSARI = 5.627 jiwa • BOYOLALI : KecamatanSelo, 3 Desa: TLOGOLELE, JRAKAH, KLAKAH = 8.263 jiwa II. DI JOGJAKARTA (4.672 H) KawasanRawanBencana (KRB) III: 8 dusundikecamatanNgemplak & CangkringanKabupatenSleman :Kinahrejo, Ngrangkah, Umbulharjo, Petung, Kaliadem, Jambu, Kopeng, KalitengahLordanDesaGlagahRejo.
ManajemenBencana AncamanBahaya x Kerentanan ResikoBencana: • Strategiutamadidalammanajemenrisikobencanaadalahdenganmengelolahazard, menurunkankerentanan (vulnerability) danmeningkatkankapasitas & ketahanankorban (capacity & resilience) • Perspektif gender (perempuan, anak-anak, manula & diffable) danlingkunganmenuntunrespon yang tepatataskorban. • Seluruhprosestersebutdimulaidarirumahdansekolah. kapasitas
KERENTANAN Situasidankondisimasyarakat yang lemahkarenabencanaatausituasisosial (kerusakandankehilangan material/ immaterial) a. Lokasitinggal/sekolah b. BangunanHunian &Sekolah c. KonflikdiMasyarakat/sekolah d. Kelemahanpengetahuan & keahliandalammengelolabencana/Kurikulum/gender perspektif. e. Prilakumasyarakat & budayaSekolah
Kapasitas Pengetahuan, keahlian, sumberdayadankemampuan yang dimilikiolehmasyarakat yang dapatdigunakanuntukmengurangidampakresikobencana. • Kepemilikan • Ketersediaanmakandanpendapatan/sumberdayadasar. • Keluargadandukunganmasyarakat • Pengetahuanlokalmasyarakat • Tanggungjawabpemerintah/otoritas • Organisasimasyarakat/komite
Tantangan • Perspektif gender belumdigunakandidalammanajemensekolahdanmanajemenrisikobencanadikawasanMerapi. • Sekolahdaruratbelumterintegrasidenganpemenuhankebutuhandasardaninfrastruktursepertidapurumum, shelter, pusatpelayanankesehatan, trauma healingsertapanduanmitigasibencana. • Inisiatiflokaldidalammanajemensekolahdaruratbelumdilembagakandalambentukdukungankurikulumdankebijakanpembangunandalamperspektif gender. • Belumterfokuskekepentingananak.