E N D
KEPERAWATAN merupakanbentukpelayanan professional kepada system pasien yang diberikansecaramanusiawi, komprehensifdan individualistic, berkesinambungansejakpasienmembutuhkanpelayanansampaisaatdimanapasienmampumelakukankegiatansehari-harisecaraproduktifuntukdirisendiri, danorang lain.
Pelayanankeperawatan professional hanyadapatdiberikanolehtenagakeperawatanprofesional yang telahmemilikiijindankewenanganuntukmelakukantindakankeperawatan yang dibutuhkanoleh system pasien.
Registrasikeperawatanmerupakanprosesadministrasi yang harusditempuholehseseorang yang inginmelakukanpelayanankeperawatankepadaorang lain sesuaidengankemampuanataukompetensi yang dimilikinya. Kompetensiadalahkepemilikankemampuantertentuataubeberapakemampuanuntukmemenuhipersyaratanketikamenjalankansuatuperan.
Kewajibanregistrasiperawatsesuaidengankepmenkes No. 1239 / 2001 adalahlisensi SIP, SIK, dan SIPP. Namun, peraturantentang SIIP diatursecaraterpisahsejakdikeluarkanPermenkes No. 148 / 2010. Perawat yang belummemiliki SIK belumberhakuntukmelaksanakanasuhankeperawatanatautindakankeperawatandipelayanankesehatan.
Praktikperawat Praktikperawat yang dimaksudyaitumelaksanakantindakanasuhankeperawatanpadafasilitaspelayanankesehatandiluarpraktikmandiri. Bagiperawat yang melakukantindakanasuhankeperawatanpadafasilitaspelayanankesehatanwajibmemiliki SIK (suratizinkerja).
Pembuatan SIK diaturdalamkepmenkes 1239/2001. Padapasal 8 ayat (2) disebutkanbahwa “perawat yang melaksanakanpraktikkeperawatanpadafasilitaspelayanankesehatanwajibmemiliki SIK”.
WewenangdalammelaksanakanprakrikkeperawatandiaturdalamPeratutanMenteriKesehatan No. 148/2010 tentangIjindanPenyelenggaraanPraktikPerawat. Praktikkeperawatandilaksanakanmelaluikegiatan : • Pelaksanaanasuhankeperawatan. • Pelaksanaanupayapromotif, preventif, pemulihan, danpemberdayaanmasyarakat. • Pelaksanaantindakankeperamatankomplimenter.
PraktikMandiriPerawat Praktekmandiriperawat yang dimaksudyaitupraktik yang dilakukanperawatitusendiribaikperoranganmaupunkelompok. Kasus yang menimpapadaperwatMisran (lihatKasusHukumPerawat) merupakanbuktibahwalemahnyapelindunganhukumpadaperawat.
Permenkes No. 148/2010 tentangIzindanPraktikPerawatmerupakankekuatanhukumbagiperawat yang membukapraktikmandiriperawat. PadaPermenkes No.148/2010, perawatdiperbolehkanuntukmembukapraktekmandiriperawatsesuaidenganketentuan-ketentuan yang telahditetapkandidalamnya.
MenurutNurachaman (2000), perawat yang akanmelakukanpraktikmandiriharusmempunyailisensi (ijinpraktik legal). Lisensiadalahsuatudokumen legal yang mengijinanseorangindividuuntukmemberikanketrampilandanmengetahuisecaraspesifikkepadamasyarakatdalamsuatujuridiksi. Lisensimerupakansuatukeperewatanproofesional.
Prosedurmendapatkanlisensiditentukanolehdewanataubadankeperawatansebagaibagiandariorganisasiprofesiataumerupakanbadanmandiricontohnyakonsilkeperawatan. Badaninimenetapkanmekanisme yang harusditempuholehseorangperawatuntukmendapatkanlisensi.
PadaPermenkes No.148/2010 pasal 2 disebutkanperawatdapatmembukapraktikmandiri. Lebihlanjut, perawat yang menjalankanpraktikmandiriberpendidikan minimal DIII keperawatan. Padapasal 3 dijelaskanbahwaperawat yang menjalankanpraktekmandiriwajibmemiliki SIPP.
Pelayananmedis yang dilakukanperawat me rupakanhal yang sangatsensitif. Taksedikitperawat yang menjadikorbanhukum (ditangkap) karenamelakukanpraktekmandiri. Hal inimerupakanhal yang dilematisbagiperawat.
Keluarnyaperaturanmenterikesehatah No.148/2010 tentangizindanpenyelenggaraanpraktikperawatmembawa angina segarbagiperawat. Padapasal 10 ayt (1) disebutkanbahwadalamkeadaandaruratuntukpenyelamatannyawaseseorangataupasiendantidakadadokterditempatkejadian, perawatdapatmelakukanpelayanankesehatandiluarkewenangan.