110 likes | 580 Views
PAJAK PENGHASILAN PASAL 26. Pasal 26 UU No.17 Tahun 2000 mengatur tentang pemotongan atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri , selain bentuk usaha tetap . Pemotongan PPH Pasal 26 wajib dilakukan oleh : Badan pemerintah
E N D
PAJAK PENGHASILAN PASAL 26 Pasal 26 UU No.17 Tahun 2000 mengaturtentangpemotonganataspenghasilan yang bersumberdari Indonesia yang diterimaataudiperolehWajibPajakluarnegeri, selainbentukusahatetap. Pemotongan PPH Pasal 26 wajibdilakukanoleh: Badanpemerintah Subjekpajakdalamnegeri Penyelenggarakegiatan Bentukusahatetap Perwakilanperusahaanluarnegerilainnya yang melakukanpembayarankepadaWajibPajakluarnegeri, selainbentukusahatetap.
PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh Pasal 26 Dividen Bunga, termasuk premium, diskonto, premi swap, danimbalannsehubungandenganjaminanpengembalianutang. Royalti,sewa, danpenghasilan lain sehubungandenganpenggunaanharta Imbalansehubungandenganjasa, pekerjaan & kegiatan Hadiah & penghargaan Pensiundanpembayaranberkalalainnya Penghasilandaripenjualanhartadi Indonesia Premiasuransidanreasuransi yang dibayarkankepadaperusahaanasuransibentukusahatetapdi Indonesia, kecualijikapenghasilantersebutditanamkankembalidi Indonesia. PKP sesudahdikurangipajakdarisuatubentukusahatetapdi Indonesia, kecualijikapenghasilantersebutditanamkankembalidiindonesia.
TARIF & PENGHITUNGAN PPh PASAL 26 Tarif yang dikenakanadalah 20% untuksetiapjenispenghasilan yang dikenakanPPhPasal 26 atausesuaidenganPersetujuanPenghindaranPajakBerganda (P3B) antarnegaraatau tax treaty. Tarif 20% dikenakandaridasarpengenaanpajak, denganketentuansbb: Tarif 20% daripenghasilanbruto Tarif 20% daripenghasilanneto Tarif 20% daripenghasilankenapajaksetelahdikurangiPPh.
PENGHITUNGAN PPH Pasal 26 PPhPasal 26 = 20% x Penghasilanbruto Penghitungantersebutditerapkanuntukpenghasilan yang bersumberdari modal dalambentuk: Dividen Bunga, termasuk premium, diskonto, premi swap, danimbalankarenajaminanpengembalianutang. Royalti, sewa, & penghasilansehubungandenganpenggunaaanharta Imbalansehubungandgnjasa, pekrjaan, & kegiatan. Hadiah & penghargaan Pensiun & pembayranlainnya.
Contoh no.1 Pt Perdana merupakan penerbit buku cerita anak-anak. Pada bulan Maret 2007 membayarkan royalti sebesar Rp100 jt kepada Akira Toriyama sebagai penulis buku cerita anak-anak Dragon Ball. Akira Toriyama adalah WP luar negri. Berapa PPh pasal 26? Jawab: PPH pasal 26 yang dipotong oleh PT Perdana adalah : 20% x Rp 100 jt = Rp 20jt Jane adalh atelt dari singapura. Pada bulan Mei 2007 mengikuti perlombaan lari maraton di Indonesia & merebut hadiah uang sebesar US$20.000. Kurs untuk US$1 pada saat itu adalah Rp8.500. PPH Pasal 26 yg dipotong oleh penyelenggara kegiatan di Indonesia adl : 20% x US$20.000 x Rp8.500 = Rp34.000.000
PENGHITUNGAN PPH Pasal 26 2. PPH Psl 26 = 20% x Penghasilanneto Penghasilanneto = Perkiraanpenghasilanneto x Penghasilanbruto. Penghitungantsb. Diterapkanuntuk: Penghasilandaripenjualanhartadi Indonesia Premiasuransi & reasuransi yang dibayrkankpdperusahaanasuransiluarnegeri. 3. PPhPasal 26 = 20% x (PKP – PPhterutang) Penghitungantsbditerapkan pd BUT di Indonesia . Jikapenghasilansetelahdikurangipajaktersebutditanamkankembalidi Indonesia, ataspengahsilantsbtidakdiptongPPhPasal 26
Suatu BUT di Indonesia memperolehPenghasilanKenaPajaksebesar Rp17.500.000.000. • BerapaPPhpasal 26 yang terhutang ? • Jawab : • PKP Rp17.500.000.000 • PPhterhutang : • 10% x Rp50.000.000 =Rp 5.000.000 • 15% x Rp50.000.000 =Rp 7.500.000 • 30% x Rp.17.400.000.000 =Rp5.220.000.000 + • Rp 5.232.500.000 – • PenghasilansetelahdikurangipajakRp 12.267.500.000 • PPhpsl 26 yang terhutang : • 20% x Rp.12.267.500.000 = Rp.2.453.500.000 PPhpsl 26 terhutangjikapenghasilan BUT padatahun 2009 & 2010 • 2009 = 20% x 28% x Rp17.500.000.000 = Rp980.000.000 • 2010 = 20% x 25% x Rp17.500.000.000 = Rp875.000.000