420 likes | 959 Views
Pajak Penghasilan Pasal 22. Presented by: Lili Syafitri, SE.,Ak.,M.Si. Definisi:.
E N D
Pajak Penghasilan Pasal 22 Presented by: Lili Syafitri, SE.,Ak.,M.Si
Definisi: Pajak yg dipungut oleh Bendaharawan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah, Instansi/lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya berkaitan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan badan-badan tertentu (Pemerintah dan Swasta ) berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lainnya.
PPh pasal 22 • PPh psl 22 dibayar dalam tahun berjalan melalui pemotongan atau pemungutan oleh pihak-pihak tertentu. Pemungutan PPh psl 22 ada yang bersifat : • Final(jumlah pajak yg telah dibayar dalam tahun berjalan dapat dikreditkan dari total PPh terutama pada akhir tahun) • Tidak final Rika Lidyah,S.E.,M.Si
Pemungut Pajak • Bank Devisa & Direktorat Bea dan Cukai IMPOR • Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Bendaharawan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah yg melakukan pembayaran atas pembelian barang • BUMN dan BUMD yg melakukan pembayaran atas pembelian barang dengan dana yg bersumber dari BN dan BD • Bank Indonesia (BI), PT. Perusahaan Pengelola Asset (PPA), BULOG, Telkom, PLN, PT. Garuda Indonesia, PT. Indosat, PT. Krakatau Steel, PT. Pertamina dan Bank-Bank BUMN yang melakukan pembelian barang yang dananya besumber dari APBN maupun non-APBN • Badan Usaha: Industri Semen, Kertas, Baja dan industri otomotif yg ditunjuk kepala KPP atas penjualan hasil produksinya di dalam negeri. • Produsen atau importir bahan bakar minyak, gas dan pelumas atau penjualan bahan bakar minyak, gas dan pelumas • Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor perhutanana, perkebunan, pertanian dan perikanan yang ditunjuk o/ Ditjen Pajak atas pemebelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau ekspor mereka dari pedagang pengumpul
Kegiatan yang dikenakan PPh Pasal 22: • Impor Barang • Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan o/ Direktorat Bendaharawan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah yang melakukan pembayaran atas pembelian barang. • Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan o/ BUMN dan BUMD, yang dananya bersumber dari belanja negara atau belanja daerah. • Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan o/ Bank Indonesia (BI), PT. Perusahaan Pengelola Asset (PPA), BULOG, Telkom, PLN, PT. Garuda Indonesia, PT. Indosat, PT. Krakatau Steel, PT. Pertamina dan Bank-Bank BUMN yang melakukan pembelian barang yang dananya besumber dari APBN maupun non-APBN
Kegiatan yang dikenakan PPh Pasal 22:lanjutan 5. Penjualan hasil produksi dalam negeri yang dilakukan o/ badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri semen, kertas, baja dan otomotif yang ditunjuk o/ Kepala KKP 6. Penjualan hasil produksi o/ produsen atau importir bahan bakar minyak, gas dan pelumas 7. Pembelian bahan-bahan u/ keperluan industri atau ekspor dari pedagang pengumpul o/ industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor perhutanan, perkebunan, pertanian dan perikanan yang ditunjuk o/ Ditjen Pajak.
Penghitungan PPh Pasal 22 • 1. Atas Impor yang menggunakan Angka Pengenal Importir (API) • PPh pasal 22 = 2,5% x Nilai Impor • 2. Atas Impor yang tidak menggunakan Angka Pengenal Importir (API) • PPh pasal 22 = 7,5% x Nilai Impor
Penghitungan PPh Pasal 22 • 3. atas Impor yang tidak dikuasai • PPh pasal 22 = 7,5% x Harga jual lelang • 4. atas pembelian barang yang dananya dari APBN/APBD • PPh pasal 22 = 1,5% x harga beli tdk • termasuk PPN & PPnBM Dalam hal nilai pembelian/jumlah pembayaran termasuk PPN, penghitungan DPP adalah : 100% x Jlh pembyrn • 110%
Penghitungan PPh Pasal 22 Dalam hal nilai pembelian/jumlah pembayaran termasuk PPN dan PPn BM, penghitungan DPP adalah : • 100% x Jlh pembyrn • 110% + tarif PPn BM
5. atas pembelian barang yang tidak dibiayai dari APBN/APBD o/ BI, BPPN, bulog dll ( sbgmn pada pemungut pajak) • PPh pasal 22 = 1,5% x harga beli tdk • termasuk PPN & PPnBM • 6. atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang yang dilakukan o/ industri semen • PPh pasal 22 = 0,25% x DPP PPN
7. atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang yang dilakukan o/ industri kertas • PPh pasal 22 = 0,1% x DPP PPN • 8. atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang yang dilakukan o/ industri otomotif • PPh pasal 22 = 0,45% x DPP PPN • 9. atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang yang dilakukan o/ industri baja • PPh pasal 22 = 0,2% x DPP PPN
10. atas penjualan hasil produksi atau penyerahan barang yang dilakukan o/ Pertamina dan badan usaha lain yang bergerak di bidang bahan bakar minyak jenis premix dan gas
Contoh Penghitungan : Menghitung PPh psl 22 atas Impor, Importir mempunyai API • PT. Ardi adalah importir barang elektronik yang mempunyai API. Pada bulan Mei 2011 melakukan impor barang dari Jepang dengan harga faktur
B. Menghitung PPh psl 22 Impor : (Angka Pengenal Impor = API) • DPP = Rp.1.460.550.000,- • PPh terhutang = 2,5% x Rp.1.460.550.000,- • = Rp.36.513.750 • Jika Ardi tidak mempunyai API • = 7.5% x Rp.1.460.550.000,- • = Rp.109.541.250
PPh pasal 22 atas Pembelian Barang o/ Instansi Pemerintah • Pada tanggal 1 April 2011, Dinas Pendidikan dan pengajaran Kota Palembang membeli mebel dan peralatan kantor lainnya dari Rajawali Furniture senilai Rp.440.000.000,- (termasuk PPN 10%) • Pembahasan : • DPP (100/110) x Rp.440.000.000,- • Rp.400.000.000,- • PPh psl 22 1,5% x Rp.400.000.000,- • Rp.6.000.000,-
PPh psl 22 atas Pembelian Barang o/ BUMN/BUMD dengan dana dari APBN/APBD • Hotel Swarna Dwipa di Palembang merupakan salah satu BUMD di bidang jasa perhotelan. Pada bulan Juni 2011 membeli televisi seharga Rp.765.000.000,- untuk mengganti beberapa televisi di kamar yang sudah rusak. Dari jumlah pembayaran tersebut yang sebesar Rp.660.000.000 didanai dari APBD. Jumlah pembayaran tersebut sudah termasuk PPN 10%.
DPP = 100/110 x Rp.660.000.000,- • = Rp.600.000.000,- • PPh psl 22 1,5% x Rp.600.000.000,- • Rp.9.000.000,-
PPh psl 22 atas pembelian barang o/ instansi tertentu • Pada tanggal 20 Juli 2011, PT. Dinda menyerahkan Barang Kena Pajak (BKP) kepada PT. Telkom Kanwil Palembang. Harga barang tersebut adalah Rp.650.000.000,- harga ini termasuk PPN sebesar 10% dan PPnBM sebesar 20%
Pembahasan • 100% • DPP = ----------------- x Rp.650.000.000,- • 110% + 20% • = Rp.500.000.000,- • PPh psl 22 1,5% x Rp.500.000.000, • Rp.7.500.000,-
PPh pasal 22 atas penyerahan Hasil Produksi Industri tertentu • PT. Djarum dalam bulan Mei 2011 menjual rokok hasil produksinya dengan harga bandrol Rp.187.000.000,- kepada UD. Benang di Palembang. • PT. Tanjung Enim Lestari dalam bulan Mei 2011 menjual beberapa jenis kertas hasil produksinya dengan total harga sebesar Rp.143.000.000,- kepada penerbit Penuntun di Palembang, harga tersebut sudah termasuk PPN sebesar 10%.
PPh pasal 22 atas penyerahan Hasil Produksi Industri tertentu • PT. Djarum dalam bulan Mei 2011 menjual rokok hasil produksinya dengan harga bandrol Rp.187.000.000,- kepada UD. Benang di Palembang. • 0,15% x Rp.187.000.000,- • Rp.280.500,-
PPh pasal 22 atas penyerahan Hasil Produksi Industri tertentu • PT. Tanjung Enim Lestari dalam bulan Mei 2011 menjual beberapa jenis kertas hasil produksinya dengan total harga sebesar Rp.143.000.000,- kepada penerbit Penuntun di Palembang, harga tersebut sudah termasuk PPN sebesar 10%. • Pembahasan : • DPP = 100%/110% x Rp.143.000.000,- • = Rp.130.000.000,- • PPh psl 22 0,1% x Rp.130.000.000,- • Rp.130.000,-
Kasus PT. TEL • PT. TEL merupakan perusahaan yang memproduksi kertas. Didirikan tahun 2005 beralamat di Jl. Rajawali No.29 Palembang. NPWP 01.999.888.7.508.000. Berikut adalah transaksi penjualan hasil industri pada bulan Nopember 2011 : • 02 Nop : menjual hasil industri kepada CV. Penuntun senilai Rp.770.000.000 (termasuk PPN 10%). CV. Penuntun beralamat di Jl. Jend. Sudirman No.67 Palembang, NPWP 01.333.111.4.508.000 • 14 Nop : menjual hasil industri kepada Ali senilai Rp.49.500.000,- (termasuk PPN 10%). Ali beralamat di Jl. Murai No.56 Palembang. • 20 Nop : menjual hasil industri kepada penerbit Dempo senilai senilai Rp.192.500.000,- (termasuk PPN 10%). Penerbit Dempo beralamat di Jl. Dempo No.1 Palembang, NPWP 01.555.333.6.541.000. • Hitunglah PPh pasal 22 yang dipungut pada saat penjualan hasil industri kertas
Kasus PT. TEL • PT. TEL merupakan perusahaan yang memproduksi kertas. Didirikan tahun 2005 beralamat di Jl. Rajawali No.29 Palembang. NPWP 01.999.888.7.508.000. Berikut adalah transaksi penjualan hasil industri pada bulan Nopember 2011 : • 02 Nop : menjual hasil industri kepada CV. Abadi senilai Rp.14.850.000 (termasuk PPN 10%). CV. Abadi beralamat di Jl. Jend. Sudirman No.67 Palembang, NPWP 01.333.111.4.508.000 • 10 Nop : menjual hasil industri kepada Tuan Dony senilai Rp52.250.000 (tidak termasuk PPN). Tuan Dony beralamat di Jl Murai No1 Palembang, dan belum mengurus NPWP • 14 Nop : menjual hasil industri kepada Nona Cantika senilai Rp.195.800.000,- (termasuk PPN 10%). Cantika beralamat di Jl. Murai No.56 Palembang. • 20 Nop : menjual hasil industri kepada penerbit Damai senilai senilai Rp.108.636.000 (termasuk PPN 10%). Penerbit Dempo beralamat di Jl. Dempo No.1 Palembang, NPWP 01.555.333.6.541.000. • 27 Nop : menjual hasil industri kepada Tuan Qody senilai Rp95.150.000 (termasuk PPN 10%). Tuan Qody beralamat di Jl. Seruni 13 Palembang. NPWP.01.333.111.5.234.000 • Hitunglah PPh pasal 22 yang dipungut pada saat penjualan hasil industri kertas
PPh Pasal 22 IMPOR • Objek Impor Barang • Pemungut Bank Devisa & Direktorat Jenderal Bea dan Cukai • Dasar Perhitungan : Nilai Impor dan Harga Jual Lelang • Pengecualian : a. Impor barang yg tidak terutang pajak b. Impor Barang yg dibebaskan dari bea masuk c. Adanya penangguhan bea masuk
Tarif PPh Pasal 22 Impor • 2.5% dari nilai impor API • 7.5% dari nilai impor Non-API • 7.5% dari harga jual lelang Sifat Pemungutan Tidak Final Saat terutang/pelunasan bersamaan dgn saat pembayaran bea masuk
PPh Pasal 22 IMPOR Tata Cara Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan • Pelunasan disetor oleh Importir ke Bank Devisa SSP • Dipungut dan disetor secara kolektif • SSP oleh Dirjen Bea Cukai Rika Lidyah,S.E.,M.Si
PPh Pasal 22 Bendaharawan Objek Penjualan Hasil Produksi / Penyerahan Barang Pemungut Direktorat Jenderal Anggaran Bendaharawan Pemerintah BUMN dan BUMD Dasar Perhitungan Harga Pembelian Rika Lidyah,S.E.,M.Si
Tarif PPh pasal 22 Bendaharawan: 1,5% dari Harga Pembelian Barang Sifat Pemungutan Tidak Final Saat terutang / pelunasan “Saat Pembayaran / penyerahan barang yang dibayar dari Belanja Negara dan/atau Belanja Daerah” Rika Lidyah,S.E.,M.Si
PPh Pasal 22 Bendaharawan Tata Cara Penyetoran dan Pelaporan: • Disetorkan pada hari yang sama pada pembayaran barang tersebut dgn memakai formulir SSP • Dilaporkan selambat-lambatnya 14 hari setelah masa pajak berakhir
Soal PPh Pasal 22 Impor PT Wahyu Makmur merupakan importir alat-alat elektronik dari Jepang. Pada bulan Januari 2001 memasukkan barang dengan cost US$20.000; premi asuransi yang dibayar di luar negeri (insurance) sebesar US$1.500 dan biaya angkut kapal ke pelabuhan tujuan (freight) US$3,500, Bea masuk yang harus dibayarkan 5%. Kurs yang ditetapkan Menteri Keuangan US$1=Rp8.000 Hitung: PPh yang dipungut oleh Dirjen Bea Cukai jika Importir memiliki API dan berapa PPh-nya jika importir tidak memiliki API
Cost = $20.000 • Insurance = $ 1.500 • Freight = $ 3.500 + • CIF = $25.000 x Rp.8.000,- = Rp.200.000.000,- • Bea masuk 5% = Rp. 10.000.000,- • Nilai Impor = Rp.210.000.000,- • PPh psl 22 (API) = 2,5% x Rp.210.000.000,- = Rp.5.250.000,- • PPh psl 22 (tanpa API) = 7,5% x Rp.210.000.000,- = Rp.15.750.000,-
Soal PPh pasal 22 Bendaharawan • PT Daffa Sejahtera melakukan penyerahan barang kena pajak kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Palembang dengan nilai Rp14.300.000 yang pembayarannya dilakukan oleh Bendaharawan • Hitunglah PPh psl 22 Bendaharawan jika: • Harga barang tersebut tidak termasuk PPN maupun PPn BM (1,5% x Rp.14.300.000,-= Rp.214.500,-) • Harga barang tersebut mengandung unsur PPN 10% (1,5% x 100/110 x Rp.14.300.000,- = Rp.195.000,-) • Harga barang tersebut mengandung unsur PPN 10% dan PPn BM dengan tarif 20% • (1,5% x 100/130 x Rp.14.300.000= Rp.165.000,-)
Jawaban PPh Pasal 22 Impor • Pajak yang dipungut jika Importir memiliki API: Rp6.250.000 • Pajak yang dipungut jika Importir tidak memiliki API: Rp18.750.000
Jawaban Soal PPh pasal 22 Bendaharawan • Jika barang tersebut tidak termasuk PPN maupun PPn BM: Rp21.450 • Jika barang tersebut mengandung unsur PPN 10%: Rp19.500 • Jika barang tersebut mengandung unsur PPN 10% dan PPn BM 20%: Rp16.500