170 likes | 440 Views
Kuliah FTS CSP tanggal 5 Februari 2012. SAP FTS CSP. Formula, alat , dan evaluasi sediaan cair dansemipadat meliputi suppositoria , salep , salep mata , pengawet salep , pengemas salep , absorbsi percutan
E N D
SAP FTS CSP • Formula, alat, danevaluasisediaancairdansemipadatmeliputisuppositoria, salep, salepmata, pengawetsalep, pengemassalep, absorbsipercutan • Mengenalsediaantransdermal, dispersi, suspensi, emulsidanevaluasisertamasalahdalampembuatannya
Pemilihandasarsalep yang tepat • Faktor-faktor yang perludiperhatikan: • 1. Lajupenglepasanobat yang diinginkan • 2. keinginanpeningkatanabsorbsiobatolehdasarsalep • 3. kelayakandasarsalepdalammelindungikelembapankulit • 4. kestabilanobatdalambasisnya • 5. pengaruhobatterhadapviskositassalep .
Pembuatansalep • 1. metodepencampuran • Caranyasemuakomponensalepdicampurbersamasampaisediaanhomogen • Alat yang digunakandapatberupalumpangaludariporselen • a) pencampuranbahanpadat • Biasanyadigunakan spatula logamtahan karat, ataubisajugadigunakan spatula darikaret yang keras • Bahanobatataubahantambahan lain yang berupaserbukdigerusterlebihdahulu, kemudianditambahkanbasisnnyadandiaduksampaihomogen
b) pencampurancairan • Penambahanbahancairanataularutanobatakanmengalamikesulitanuntuk basis yang berlemak, perludiperhatikanpemilihanbasisnya Alat lain yang dapatdigunakanadalhpenggilingsalepmekanik, denganmenggunakanpengaduklogamtahan karat, hasilnyalebihhalusdan rata
Metodekedua: peleburan • Semuaataubeberapakomponendarisalepdicampurkandenganmeleburbersamadandidinginkandenganpengadukan yang konstansampaimengental. Komponen yang tidakdicairkanbiasanyaditambahkanpadacampuran yang sedangmengentalsetelahdidinginkandandiaduk • Bahn-bahan yang mudahmenguapditambahkanterakhir, bilatemperatursudahturun
Alat-alat yang digunakandalampembuatansalepdenganpeleburan • Untukskalakecildapatdigunakancawanporselenataugelasbekeruntukmencampurnya, dansetelahmembekudapatdigosok-gosokkandengan spatula ataulumpang • Padaskalabesardigunakanketeluapberjaket dansetelahmembeku, salepdimasukkandalamgilingansalepuntukmemastikanhomogenitasnya
Padametodepeleburan, karenatitikleburmasing-masingbahanberbeda, makaakanmempengaruhibagaimanaprosespembuatannya, karenasuhuuntukmeleburbeda-beda. • Bahandengantitiklebur paling tinggidileburkaterlebihdahulu, barukomponen lain ditambahkanpadacairan yang panas, makasemuakomponenakanterkenatemperaturini, sehinggapemilihantitikleburberdasarkantitikleburtertinggidaribahansalep
Pembuatansalepdari formula dengantipeemulsi • Metodepembuatansecaraumummeliputiprosespeleburandanemulsifikasi • Komponen yang tidakcampurdengan air (misalminyakataulilin), makadilakukanpencampuranbersamadipenangas air padasuhu 70-75 derajat C. Untukfaseminyakataulemakjugadicampurpadasuhuygsama, barukeduafasedicampurkan (fase air ditambahkansedikitdemisedikitkefaseminyak) denganpengadukankonstan (pengadukmekanik) • Padacampuranberlemakdanfase air tersebutsuhudijagakonstanselama 5-10 menituntukmenjagakristalisasililin, setelahitubarudidinginkan, denganpengadukanterus-menerussampaicampuranmengental/membeku
Pengawetansalep • Contohbahanpengawet: • Hidroksibenzoat, fenol, asambenzoat, asamsorbat, garamamoniumkuartener Jikaperludapatjugaditambahkanantioksidan, BHA, BHT
Pengemasandanpenyimpanansalep • Dapatdisimpandalambotol (gelas , plastikatauporselen) atau tube (kalengatauplastik) • Awdahgelasdapatberwarnagelap, dengantujuanmelindungiobatterhadapcahaya • Keuntungan tube; pemakaianlebihmudah, mengurangikontaminasiselamapenggunaan • Penyimpanansaleppadasuhudibawah 30 der C
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi perkutan • Obat yang dicampurkan dalm pembawa tertentu harus bersatu pada permukaan kulit dalam konsentrasi yang cukup • Konsentrasi obat yang ada dalam suatu sediaan yg digunakan pada kulit akan berbanding lurus dengan luas area permukaan kulit yang diolesi sediaan tersebut, artinya jika konsentrasi obat dalam sediaan ditambah, dan luas permukaan kulit yg diolesi obat bertambah maka absorbsi perkutan obat jg bertambah • Bahan obat harus mempunyai suatu daya tarik fisiologi yg lbh besar pada kulit dibandingkan pembawanya
Koefisien partisi obat • Absorbsi obat ditingkatkan dengan bahan pembawa yang mudah menyebar di kulit • Pembawa yg meningkatkan jumlah uap air yg ditahan di kulit, baik untuk absorbsi pelarut obat, pembawa lemak dapat mencegah menguapnya uap air dari kulit • Hidrasi kulit akan mempengaruhi absorbsi perkutan
Adanya penggosokan sediaan pada kulit akan meningkatkan jumlah obat yang diabsorbsi • Tempat pemakaian akan mempengaruhi absorbsi, kulit yang lapisan tanduknya tebal absorbsi lebih lama • Lama pemakaian akan mempengaruhi jumlah obat yg diabsorbsi • Kondisi kulit tempat dioleskannya sediaan
Transdermal • Pemberian obat transdermal: • pemberian obat secara transdermal: • Memberikan bahan obat pada laju yg terkendali ke dalam kulit utuh pasien untuk diabsorbsi secara sistemik • Sistem harus memiliki ciri fisika kimia yg tepat agar obat dapat terlepas dengan mudah dari sediaan dan menembus stratum corneum • Sistem/sediaan tidak iritatif
Keuntungan pemberian obat transdermal • : • Menghindari kesulitan obat diabsorbsi melalui saluran cerna, karena pH, enzim,interaksi dengan makanan atau dengan obat lain • Dapat digunakan untuk pasien yg tdk sadarkan diri/muntah • Menyediakan terapi utk berhari-hari • Memperpanjang aktivitas obat yg mempunyai waktu paruh eliminasi pendek, dengan membuat suatu sistem lepas terkendali • Dapat menghentikan efek obat secara tiba-tiba, jika ada efek yang membahayakan
Kerugian : • Tidak sesuai untuk obat-obat yg iritatif • Hanya dapat digunakan untuk obat-obat yang memenuhi kriteria tertentu