10 likes | 200 Views
untuk menonton televisi yang ketat dari orang tua karena meningkatnya harapan sosial dari orang tua. Orang tua menganggap anak pada usia ini sudah dapat mengukur dirinya sendiri termasuk dalam hal belajar dan menonton televisi. Hal
E N D
untuk menonton televisi yang ketat dari orang tua karena meningkatnya harapan sosial dari orang tua. Orang tua menganggap anak pada usia ini sudah dapat mengukur dirinya sendiri termasuk dalam hal belajar dan menonton televisi. Hal ini diakui pula pada wawancara terhadap orang tua yang dilakukan penulis. Penelitian yang pernah dilakukan di Amerika juga menunjukkan bahwa anak-anak yang terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk menonton televisi menjadi kecanduan dan mengurangi waktu belajar anak, terjadi kekacauan seksual pada anak, memacu perilaku brutal dan menjadikan anak berperilaku kurang ajar (Kompas, 5 September 1997). Fenomena merebaknya televisi swasta dengan penyajian acara yang sangat menarik telah mengganggu waktu anak-anak untuk melakukan aktivitas lain. Ditunjang dengan adanya kenyataan bahwa pelajarlah yang paling konsumtif dalam pemakaian televisi maka diasumsikan prestasi belajarnya khususnya pelajaran PPKN, IPS Geografi dan Matematika juga akan turun. Berdasarkan penelitian dan fenomena yang terjadi maka penulis terdorong untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa SMP jika dikaitkan dengan frekwensi (banyaknya waktu) yang digunakan anak untuk menonton televisi. B. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: * 1. Hubungan antara frekwensi menonton televisi dengan prestasi belajar PPKN, IPS Geografi dan Matematika pada siswa SMP kelas 2 SMPN 3 Pakem Yogyakarta.