3.83k likes | 11.73k Views
ADAB TERHADAP ORANG TUA. Sani Khoeruman A0111034 Riki Nugraha A0111023. Muslim kewajiban berbakti, menaati dan berbuat baik terhadap kedua orang tua dengan kewajiban hamba yang paling utama yaitu kewajiban beribadah hanya kepada Allah Ta’ala dan tidak menyekutukanNya.
E N D
ADAB TERHADAP ORANG TUA Sani Khoeruman A0111034 Riki Nugraha A0111023
Muslim kewajiban berbakti, menaati dan berbuat baik terhadap kedua orang tua dengan kewajiban hamba yang paling utama yaitu kewajiban beribadah hanya kepada Allah Ta’ala dan tidak menyekutukanNya
Hak-Hak yang Wajib Dilaksanakan Semasa Hidup Orang Tua • 1. Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah Ta’ala. • 2. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orang tua • 3. Berbicara dengan lemah lembut di hadapan mereka • 4. Menyediakan makanan untuk mereka
5. Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya • 6. Memberikan harta kepada orang tua sebesar yang mereka inginkan • 7. Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-orang yang dicintainya • 8. Memenuhi sumpah / Nazar kedua orang tua
9. Tidak Mencaci maki kedua orang tua. • 10. Mendahulukan berbakti kepada ibu daripada ayah • 11. Mendahulukan berbakti kepada kedua orang tua daripada berbuat baik kepada istri.
Hak-Hak Orang Tua Setelah Mereka Meninggal Dunia • 1. Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan keduanya, karena hal ini merupakan bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya. • 2. Beristighfar (memohonkan ampun kepada Allah Ta’ala) untuk mereka berdua, karena merekalah orang yang paling utama untuk didoakan agar Allah Ta’ala mengampuni dosa-dosa mereka dan menerima amal baik mereka.
3. Menunaikan janji dan wasiat kedua orang tua yang belum terpenuhi semasa hidup mereka, dan melanjutkan amal-amal baik yang pernah mereka kerjakan selama hidup mereka. Sebab, pahala akan terus mengalir kepada mereka berdua apabila amal baik tersebut dilanjutkan.
4. Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah seorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya meninggal”. (HR. Muslim)
5. Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat Ibu dan Ayah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim ayahnya yang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal”. (HR. Ibnu Hibban).
Ada setumpuk bukti, bahwa berbakti kepada kedua orang tua –dalam wacana Islam- adalah persoalan utama, dalam jejeran hukum-hukum yang terkait dengan berbuat baik terhadap sesama manusia. Allah sudah cukup mengentalkan wacana ‘berbakti’ itu, dalam banyak firman-Nya, demikian juga Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, dalam banyak sabdanya, dengan memberikan ‘bingkai-bingkai’ khusus, agar dapat diperhatikan secara lebih saksama. Di antara tumpukan bukti tersebut adalah sebagai berikut:
Allah ‘menggandengkan’ antara perintah untuk beribadah kepada-Nya, dengan perintah berbuat baik kepada orang tua • Allah memerintahkan setiap muslim untuk berbuat baik kepada orang tuanya, meskipun mereka kafir
Berbakti kepada kedua orang tua adalah jihad • Taat kepada orang tua adalah salah satu penyebab masuk Surga • Keridhaan Allah, berada di balik keridhaan orang tua
Berbakti kepada kedua orang tua membantu meraih pengampunan dosa • Berbakti kepada orang tua, membantu menolak musibah
Berbakti kepada orang tua, dapat memperluas rezki • Doa orang tua selalu lebih mustajab(terkabul) • Harta anak adalah milik orang tuanya
Jasa orang tua, tidak mungkin terbalas • Durhaka kepada orang tua, termasuk dosa besar yang terbesar
Orang yang durhaka terhadap orang tua, akan mendapatkan balasan ‘cepat’ di dunia, selain ancaman siksa di akhirat • Orang yang durhaka terhadap orang tua, akan mendapatkan balasan ‘cepat’ di dunia, selain ancaman siksa di akhirat
Birrul Waalidain • birrul waalidain (berbakti kepada kedua orang tua), lebih dari sekadar berbuat ihsan (baik) kepada keduanya. Namun birrul walidain memiliki nilai-nilai tambah yang semakin ‘melejitkan’ makna kebaikan tersebut, sehingga menjadi sebuah ‘bakti’
Imam An-Nawaawi menjelaskan, “Arti birrul waalidain yaitu berbuat baik terhadap kedua orang tua, bersikap baik kepada keduanya, melakukan berbagai hal yang dapat membuat mereka bergembira, serta berbuat baik kepada teman-teman mereka.”
Al-Imam Adz-Dzahabi menjelaskan bahwa birrul waalidain atau bakti kepada orang tua, hanya dapat direalisasikan dengan memenuhi tidak bentuk kewajiban: • Pertama: Menaati segala perintah orang tua, kecuali dalam maksiat.
Kedua: Menjaga amanah harta yang dititipkan orang tua, atau diberikan oleh orang tua. • Ketiga: Membantu atau menolong orang tua, bila mereka membutuhkan.
Ketika orang tua telah berusia senja • Kasih ibu, memang tak dapat dihentikan sang waktu. Namun sebagai manusia, kekuatannya tidak pernah abadi. Akhirnya, sang ibu harus melalui juga masa-masa yang belum pernah dibayangkan selama ini. Kulitnya mulai keriput, tenaganya mulai jauh berkurang, tulang-tulangnyapun mulai terasa rapuh, suaranya berubah menjadi sengau, tak mampu menyetabilkan nada yang keluar.
Saat itulah, ia mulai sangat membutuhkan belaian kasih sang anak. Ia mulai memerlukan adanya orang lain di sisinya, untuk menyelesaikan segala hal, termasuk pekerjaan-pekerjaan ringan sekalipun, yang selama ini bisa dia selesaikan seorang diri. Saat itulah, bakti seorang anak menjadi suatu hal yang teramat dibutuhkan
Saat Ibunda Telah Wafat • Melaksanakan perjanjian dan pesan sang bunda. • Mendoakan sang ibu, membacakah shalawat dan memohonkan ampunan baginya • Memelihara hubungan baik, dengan teman dan kerabat ibu • Melaksanakan beberapa ibadah untuk kebaikan sang ibu
TERIMAKASIH ASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATU