150 likes | 706 Views
bindo sepuluh II (7). KD : 15.1 Mengidentifikasi karakteristik dan struktur unsur intrinsik sastra Melayu klasik. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat mengidentifikasi dan kemudian menyampaikan atas karakteristik dan struktur karya sastra melayu klasik dengan menggunakan bahasa sendiri.
E N D
bindo sepuluh II (7) KD: 15.1 Mengidentifikasi karakteristik dan struktur unsur intrinsik sastra Melayu klasik Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat mengidentifikasi dan kemudian menyampaikan atas karakteristik dan struktur karya sastra melayu klasik dengan menggunakan bahasa sendiri. sma pgii 1/ bindo x: sastra melayu klasik
Pengertian Karya Sastra Melayu Klasik • Sastra berbahasa melayu dan berbentuk lisan. • Masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Islam abad ke-13. • Berkembang di daerah melayu pada masa sebelum dan sesudah Islam. Ciri-ciri Karya Sastra Melayu Klasik • Bersifat anonim, yaitu nama pengarang tidak dicantumkan dalam karya sastra • Timbul karena adat dan kepercayaan masyarakat • Bersifat istana sentris: ceritanya berkisar pada lingkungan istana • Disebarkan secara lisan • Banyak bahasa klise sma pgii 1/ bindo x: sastra melayu klasik
Bentuk-bentukKarya Sastra Melayu Klasik Gurindam • Gurindamadalahpuisi lama yang terdiridari2 baris1 bait, kedualariknyamerupakankalimatmajemuk yang selaluberhubunganmenuruthubungansebab-akibat. • Barispertamamerupakansyaratnyasedangkanbariskeduamerupakanjawabannya. Gurindamberisipetuahataunasihat. Dengan guru hendaklahhormatSupayabadanhendakselamat Kalaucakaptidakcermat (Sebab)Tentukamutidakselamat (Akibat) Barangsiapatiadamemegangagama (Syarat)Sesekalitidakbolehdibilangkannama. (Jawaban) sma pgii 1/ bindo x: sastra melayu klasik
Bentuk-bentukKarya Sastra Melayu Klasik Hikayat Salah satubentuksastraprosa yang berisikantentangkisah, cerita, dongengmaupunsejarah. Hikayatmengisahkantentangkehebatanmaupunkepahlawananseseoranglengkapdengankeanehan, kesaktiansertamukjizattokohutama. Ciri-ciriHikayat • Bersifatistanasentris • Anonim (namapengarangtidakdicantumkan) • Berkembangsecarastatis • Bersifatimajinatif, hanyabersifatkhayal • Lisan, karenadisebarkanlewatmulutkemulut • Berbahasaklise, menirubahasapenutursebelumnya • Bersifatlogis, menggunakanlogikasendiritidaksesuaidenganlogikasendiri sma pgii 1/ bindo x: sastra melayu klasik
Bentuk-bentukKarya Sastra Melayu Klasik Karmina adalahpantunduabaris. Populerdisebutpantunkilat. Barispertamasampirandanbariskedualangsungisi. Memilikipolasajaklurus (a-a). Biasanyadipakaiuntukmenyampaikansindiranataupunungkapansecaralangsung. Sudahgaharucendanapula (sampiran) Sudahtahumasihbertanyapula (isi) Pantun Pantunialahpuisi lama yang terikatolehsyarat-syarattertentu (jumlahbaris, jumlahsuku kata, kata, persajakan, danisi). Ciri-ciripantun: • terdiridrsejumlahbarisygselalugenapdanmerupakansatukesatuan yang disebutbait. • Setiapbaristerdiridari4 kata yang dibentukdari 8-12 sukukata. • Bait pertamamerupakansampiran, bait berikutnyamerupakanisi • Persajakanantarasampirandanisiselaluparalel (ab-abatauabc-abcatauabcd-abcdatauaa-aa)
Bentuk-bentukKarya Sastra Melayu Klasik Seloka • Merupakanbentukpuisimelayuklasik, berisikanpepatahmaupunperumpamaan yang mengandungsendagurau, sindiranbahkanejekan. • Biasanyaditulis 4 barismemakaibentukpantunatausyair, kadang-kadangdapatjugaditemuiseloka yang ditulislebihdari 4 baris • Biasanyaseloka terdiri dari 4 baris, 1 bait tetapipersajakannyadatar (aaaa). Sudahbertemukasihsayang Dudukterkurungmalamsiang Hinggasetapaktiadarenggang Tulangsendihabisberguncang sma pgii 1/ bindo x: sastra melayu klasik
Bentuk-bentukKarya Sastra Melayu Klasik Syair Kata syairberasaldaribahasa Arab syu’ur yang artinyaperasaan. SyairtimbulsetelahterjadinyapengaruhkebudayaanIslam. Terdiridari4 barissebait, berisinasehat, dongeng, dansebagianbesarberisicerita. Syairseringhanyamengutamakanisi. Ciri-cirisyair • terdiridariempatbaris • tiapbaristerdiridari 4-5 kata (8-12 suku kata) • persamaanbunyiatausajakakhirsamadansempurna • tidakadasampiran, keempatnyamerupakanisi • terdiridaribeberapa bait, tiap bait berhubungan • biasanyaberisiceritaatauberita
Bentuk-bentukKarya Sastra Melayu Klasik Talibun • Talibunadalahtulisan yang berbentukpuisi lama sepertipantun yang mempunyaisampirandanisi, tetapilebihdari 4 baris. • Adapuntalibundapatterdiridari 6 hingga 20 barisdanmemilikiiramaabc-abc, abcde-abcde, danseterusnya. • Talibunberceritatentangtemakebesaranataukehebatansuatutempat, keajaibansesuatubendaatauperistiwa, kecantikanataukehebatanseseorang. • Talibunjugaberceritatentangkelakuandansikapmanusia, sertapengisahantentangsesuatuperlakuandimasa yang lalu. kepadaistricintautamamerasajenuhberlalugampangkerjalemburberhari - haritiadaharitanpameranaadindajauhselaluterbayangjikatidurtermimpi - mimpi
Latihan • Bacalah naskah sastra Melayu klasik berikut! • Tuliskansecararingkasisikaryasastramelayuklasiktersebutdenganbahasasendirikedalambeberapaparagraf! • Lakukan identifikasikarakteristikkaryasastramelayuklasikyang meliputi: • Adatdankepercayaanmasyarakat seperti apa yang tergambar dalam cerita? • Jelaskan bagian cerita yang menunjukkan bahwa cerita tersebut memiliki karakter istanasentris! • Sebutkan beberapa istilah yang menunjukan bahwa cerita tersebut memiliki karakter bahasaklise! • Jelaskan unsur intrinsik yang dominan dalamkaryasastraMelayuklasik yang kamu baca! • Jelaskan beberapa makna istilah yang digarisbawahi pada wacana di atas!
Hikayat Patani Bismillahirrahmanirrahiim. Wabihi nastainu, biIlahi al a'la. Inilah suatu kisah yang diceritakan oleh orang tua-tua, asal raja yang berbuat negeri Patani Darussalam itu. Adapun raja di Kota Maligai itu namanya Paya Tu Kerub Mahajana. Maka Paya Tu Kerub Mahajana pun beranak seorang laki-laki, maka dinamai anakanda baginda itu Paya Tu Antara. Hatta berapa lamanya maka Paya Tu Kerub Mahajana pun matilah. Syahdan maka Paya Tu Antara pun kerajaanlah menggantikan ayahanda baginda itu. Ia menamai dirinya Paya Tu Naqpa. Selama Paya Tu Naqpa kerajaan itu sentiasa ia pergi berburu. Pada suatu hari Paya Tu Naqpa pun duduk diatas takhta kerajaannya dihadap oleh segala menteri pegawai hulubalang dan rakyat sekalian. Arkian maka titah baginda: "Aku dengar khabarnya perburuan sebelah tepi laut itu terlalu banyak konon." Maka sembah segala menteri: "Daulat Tuanku, sungguhlah seperti titah Duli Yang Mahamulia itu, patik dengar pun demikian juga." Maka titah Paya Tu Naqpa: "Jikalau demikian kerahkanlah segala rakyat kita. Esok hari kita hendak pergi berburu ke tepi laut itu." Maka sembah segala menteri hulubalangnya: "Daulat Tuanku, mana titah Duli Yang Mahamulia patik junjung." Arkian setelah datanglah pada keesokan harinya, maka baginda pun berangkatlah dengan segala menteri hulubalangnya diiringkan oleh rakyat sekalian. Setelah sampai pada tempat berburu itu, maka sekalian rakyat pun berhentilah dan kemah pun didirikan oranglah. Maka baginda pun turunlah dari atas gajahnya semayam di dalam kemah dihadap oleh segala menteri hulubalang rakyat sekalian.
Maka baginda pun menitahkan orang pergi melihat bekas rusa itu. Hatta setelah orang itu datang menghadap baginda maka sembahnya: "Daulat Tuanku, pada hutan sebelah tepi laut ini terlalu banyak bekasnya." Maka titah baginda: "Baiklah esok pagi-pagi kita berburu" Maka setelah keesokan harinya maka jaring dan jerat pun ditahan oranglah. Maka segala rakyat pun masuklah ke dalam hutan itu mengalan-alan segala perburuan itu dari pagi-pagi hingga datang mengelincir matahari, seekor perburuan tiada diperoleh. Maka baginda pun amat hairanlah serta menitahkan menyuruh melepaskan anjing perburuan baginda sendiri itu. Maka anjing itu pun dilepaskan oranglah. Hatta ada sekirakira dua jam lamanya maka berbunyilah suara anjing itu menyalak. Maka baginda pun segera mendapatkan suara anjing itu. Setelah baginda datang kepada suatu serokan tasik itu, maka baginda pun bertemulah dengan segala orang yang menurut anjing itu. Maka titah baginda: "Apa yang disalak oleh anjing itu?" Maka sembah mereka sekalian itu: "Daulat Tuanku, patik mohonkan ampun dan karunia. Ada seekor pelanduk putih, besarnya seperti kambing, warna tubuhnya gilang gemilang. Itulah yang dihambat oleh anjing itu. Maka pelanduk itu pun lenyaplah pada pantai ini." Setelah baginda mendengar sembah orang itu, maka baginda pun berangkat berjalan kepada tempat itu. Maka baginda pun bertemu dengan sebuah rumah orang tua laki-bini duduk merawa dan menjerat. Maka titah baginda suruh bertanya kepada orang tua itu, dari mana datangnya maka ia duduk kemari ini dan orang mana asalnya.
Makahamba raja itu pun menjunjungkantitahbagindakepada orang tuaitu. Makasembah orang tuaitu: "DaulatTuanku, adapunpatikinihambajugapadakebawahDuli Yang Mahamulia, karenaasalpatikiniduduk di Kota Maligai. MakapadamasaPadukaNendaberangkatpergiberbuatnegerikeAyutia, makapatik pun dikerah orang pergimengiringkanDuliPadukaNendaberangkatitu. SetelahPadukaNendasampaikepadatempatini, makapatik pun kedatanganpenyakit, makapatik pun ditinggalkanoranglahpadatempatini." Makatitahbaginda: "Apanamaengkau?" Makasembah orang tuaitu: "NamapatikEncikTani." Setelahsudahbagindamendengarsembah orang tuaitu, makabaginda pun kembalilahpadakemahnya.Danpadamalamitubaginda pun berbicaradengansegalamenterihulubalangnyahendakberbuatnegeripadatempatpelandukputihitu. Setelahkeesokanharinyamakasegalamenterihulubalang pun menyuruh orang mudikke Kota MaligaidankeLancangmengerahkansegalarakyathilirberbuatnegeriitu. Setelahsudahsegalamenterihulubalangdititahkaholehbagindamasing-masingdenganketumbukannya, makabaginda pun berangkatkembalike Kota Maligai. Hattaantaraduabulanlamanya, makanegeriitu pun sudahlah. Makabaginda pun pindahhilirdudukpadanegeri yang diperbuatitu, dannegeriitu pun dinamakannyaPatani Darussalam (negeri yang sejahtera). Arkianpangkalan yang di tempatpelandukputihlenyapitu (danpangkalannyaitu) padaPintu Gajah kehuluJambatanKedi, (itulah. Dan) pangkalanitulahtempatEncikTaninaikturunmerawadanmenjeratitu. Syahdankebanyakan kata orang namanegeriitumengikutnama orang yang merawaitulah. Bahwasesungguhnyanamanegeriitumengikutsembah orang mengatakanpelanduklenyapitu. Demikianlahhikayatnya
a. Adatdankepercayaanmasyarakat seperti apa yang tergambar dalam cerita? Dalamceritainidikisahkantentangadatataukebiasaanparabangsawanberburu di hutanbersamaparapengawalnya. b. Jelaskan bagian cerita yang menunjukkan bahwa cerita tersebut memiliki karakter istanasentris! Karakteristanasentrisdalamceritainiditunjukkanpadabagianawal yang menjelaskanbahwa sang raja mempunyaianak yang kemudianmenggantikannya. Raja barutersebutmempunyaikegemaranberburu di hutanditemaniparapengawal. c. Sebutkan beberapa istilah yang menunjukan bahwa cerita tersebut memiliki karakter bahasaklise! Dalamceritasastramelayuklasikberjudul “HikayatPatani” terdapatbeberapaistilahberbahasaklise, antara lain orang tua-tua, syahdan,sentiasa, takhta, hulubalang, arkian , titah, semayam, titah, baginda, mengalan-alan, hairanlah, sekirakira, tasik, patik, pelanduk, mudik, Ketumbukan, merawa d. Jelaskan unsur intrinsik yang dominan dalamkaryasastraMelayuklasik yang kamu baca! Unsurintrinsik yang dominandalamkaryasastraMelayuklasikadalahlatarnya. Demikian pula dalamhikayatberjudul“HikayatPatani”. Ceritainiberceritatentangterjadinyasebuahtempat, yakniPatani Darussalam.
e. Jelaskan beberapa makna istilah yang digarisbawahi pada wacana di atas orang tua-tua: orang yang dipandangtuaatauberpengalaman (sepertipemimpin, kepala, penasihat) syahdan: selanjutnya ...; lalu ... (biasanyadipakaipadapermulaanceritaataupermulaanbab) sentiasa: selalu; selamanya; tidakputus-putusnya takhta: tempatduduk raja; keduduksn hulubalang: prajuritpengawal arkian: sesudahitu; kemudiandritu titah: kata atauperintah (biasanyadari raja) yang harusdipatuhi semayam: duduk; berkediaman; tinggal titahbaginda: kata atauperintah (biasanyadr raja) yang harusdipatuhi mengalan-alan: mencari-cari hairanlah : heran; kebingungan sekirakira : sekitar; kira-kira tasik: kawasan air ygluas yang dikelilingiolehdaratan; danau patik: budakbelian; hambatebusan pelanduk : kijang kecil; kancil mudik : pergi ketumbukan: kewenangan; kekuasaan merawa : mencarikehidupan di tanah rawa