610 likes | 1.01k Views
KLASIFIKASI EKOSISTEM. Ekosistem bertenaga matahari tanpa subsidi ( unsubsidized natural solar-powered ecosystem Ekosistem bertenaga matahari bersubsidi energi alam ( naturally subsidized solar-powered ecosystem )
E N D
KLASIFIKASI EKOSISTEM • Ekosistem bertenaga matahari tanpa subsidi (unsubsidized natural solar-powered ecosystem • Ekosistem bertenaga matahari bersubsidi energi alam (naturally subsidized solar-powered ecosystem) • Ekosistem bertenaga matahari bersubsidi energi buatan (man subsidized solar-powered ecosystem) • Ekosistem urban-industri bertenaga bahan bakar (fuel-powered urbanindustrial ecosystem) • Ekosistem bertenaga bahan bakar bersubsidi energi matahari (sun-subsidized fuel powered ecosystem)
EFISIENSI EKOLOGIS • Efisiensi ekologis : nisbah energi yang mengalir diantara berbagai tingkat trofik • Lindeman (1942) –Lindemen efisiensi (hubungan antara jumlah energi yang dikonsumsi pada 2 tingkat trofik. • Pada tingkat produser : 1 – 5 % • Pada tingkat trofik yang lebih besar : 10 – 20% • Ecological growth effisiency : nisbah antara produksi netto dan energi yang diasimilasi pada tingkat trofik tertentu ( 10 – 50%)
Efisiensi Lindeman: It PG PG ---- = ----- atau ------- It-1 L LA Pt Efisiensi Pertumbuhan Ekologis; ---------- It Dengan : I = energi matahari P = produksi biomas PG = gross photosynthesis L = total energi cahaya LA = energi cahaya yang secara fotosintetik aktif t = tingkat trofik A = asimilasi
DAUR BIOGEOKIMIA Proses hidup dan pertumbuhan : 90 elemen Tiap elemen mengalami daur yang berbeda Daur Elemen 1. Gaseous cycles, misal : C, H, O, N dan S 2. Sedimentary cycles, missal : Pb
2.6.1. Daur Hidrologis - Terpenting - Air penting bagi kehidupan, dan menentukan struktur serta fungsi ekosistem - Air mempunyai interaksi penting dengan energi yang dihasilkan dalam berbagai lingkungan fisik dan biologis - Air sebagai media daur elemen-elemen lain - Daur air menggabungkan berbagai komponen ekosfir (hidrosfil, atmosfir, litosfir dan biosfir)
Jumlah air diperkirakan 266.069,88 G Diataranya terdapat dalam - batuan : 250.000 G - laut : 13.800 G - batuan sediment : 2.100 G - salju di kutub : 167 G - sungai dan danau : 0,25 G - atmosfir : 0,13 G Air yang jatuh sebagai hujan 4,46 G, dari jumlah tersebut 3,47 G jatuh di laut.
2.6.2. Daur Karbon - Merupakan daur yang paling sederhana - Jumlah karbon di udara sangat kecil (0,03%) tapi penting artinya bagi kehidupan. - Karbon yang tersisa dalam tanah menjadi sumber bahan bakar. - Pembakaran bahan bakar fosil yang tidak terkendali menimbulkan pencemaran udara, bila semua dibakar menghasilkan CO2 sebanyak 40 x 1012 ton - CO2 merupakan salah satu gas rumah kaca (GRK) disamping metan, ozon, N2O, da CFC (klorofluorokarbon)
Daur karbon organik jangka pendek, titik berat pada interaksi antara atmosfir dan biosfir; terrestrial (bentang lahan) dan laut. • Daur karbon organik jangka panjang, titik berat pada formasi dan destruksi bahan bakar fosil dan sedimen lain yang mengandung karbon. • Daur karbon inorganik jangka panjang, titik berat pada kalsium karbonat (batu kapur: CaCO3), barkiatan dengan daur karbon-silikat, sumber ion kalsium untuk pembentukan batu kapur.
Terdapat daur karbon lain di lautan. - air laut mengandung karbon 50 x lebih banyak dari atmosfir dalam bentuk karbonat. H2O + CO2 H2CO3 H2CO3 H3O+ + HCO3- HCO3- + H2O H3O+ + CO32-
2.6.3. Daur Oksigen - Terdapat di atmosfir dalam jumlah besar (21%) - Oksigen terlibat dalam fotosintesis - Salah satu tahapan daur oksigen terpenting, adalah ozon
Biogeochemical Cycling uv H O H2O H2O O2 + CO—CO2 O2 O2 OH O3 O OZONE LAYER O2 OXIDATIVE WEATHERING PHYTOPLANKTON CO2
Pembentukan O2 + hv 2O (UV < 240 nm= UV C) 2O + 2O2 2O3 3O2 2O3 Penguraian O3 + hv O2 + O (UV <290 nm) O3 + O2 2O2 2O3 3O2
Lubang ozon 2ClO2 Cl2O2 Cl2O2 + hv ClOO + Cl ClOO + M Cl + O2 + M 2 (Cl + O3 ClO + O2) 2O3 3O2
Reaksi Umum X + O3 XO + O2 O + XO X + O2 O + O3 2O2 Atau X + O3 XO + O2 XO + O3 X + 2O2 2O3 3O2 X = H, OH, dan NO
Ozon 90% di stratosfir 10% di troposfir Ozon di troposfir NO2 + hv NO + O (UV <380 nm = UV-A) O + O2 O3 Diikuti reaksi NO + O3 NO2 + O
Bila ada hidrokarbon dalam jumlah tinggi NO + R-OO NO2 + R-O Bila ada CH4 CH4 + 4O2 CH2O + H2O + 2O3
2.6.4. DAUR NITROGEN • Merupakan daur yang paling rumit dalam ekosistem • N di atm hanya dapat digunakan dalam bentuk NH4+ atau NO3- • N di atm hanya dapat digunakan langsung oleh beberapa bakteri dan alga hijau-biru amino asam amino protein • Protein binatang dan tumbuhan yang mati didekomposisi menjadi NO3 dan N gas
FIKSASI NITROGEN Konversi N gas menjadi NO3 melalui : • Fiksasi elektrokimia (kilat) 35 mg/m2/tahun • Fiksasi biologis a. Bakteri : Azotobacter Rhizobium Clostridium Beijerinckia Derxia Rhodospirilum
b. Class Cyanophyceae : Ordo : Nostocales Fam : Nostocaceae Genus : Nostoc Anabena Gleotrichia Trichodesmium
Rhizobiun Simbiose : Leguminosa, Pinus, Ginkgo, Araucaria, Alnis, Casuarina, Myrica, Ceanothus, Coriaria, Eleagnus, Hipphophae, Phycotria, Shepherdia Cyanophycea alga simbiose Akar Cycas, daun Azolla, Anthoceros dan lichens
Fiksasi biologis 700 – 7000 mg N/m2/tahun Menghasilkan energi 20 kcal/molekul N
AMMONIFIKASI • Protein asam amino + amonia (MO) • Menghasilkan 176 kcal /mol asam amino • Amonia dilepaskan ke udara atau ke dalam tanah, atau dioksidasi jadi nitrat • pH tinggi, kapasitas pertukaran kation rendah, kekeringan dan temperatur tinggi mendukung pelepasan amonia dalam bentuk gas ke atmosfit • MO yang berperan umumnya actinomycetes dan beberapa species Bacillus (B. subtilis; B mesenterilus)
NITRIFIKASI Konversi amonia menjadi nitrat kembali dengan bantuan MO, terdiri atas 2 tahap: NH3 + 1,5O2 HNO2 + H2O + 66 kcal Nitrosomonas, Nitrospira, Nitrosoglea dan Nitrococcus
HNO3 + 0,5O2 HNO3 + 17,5 kcal Nitrocystis dan Nitrobacter Energi yang dihasilkan digunakan MO dalam asimilasi karbon Fikasai N dan nitrifikaso di laut hampir sama hanya prosesnya lambat
DENITRIFIKASI • Sebagian nitrat di dalam tanah direduksi kembali menjadi gas N atau oksida N atau amonia • Biasanya berlangsung dalam kondisi anaerob • Oksigen dalam molekul nitrat digunakan oleh MO untuk mengoksidasi karbohidrat • Beberapa bakteri sulfur dan besi menggunakan oksigen untuk kegiatan kemosintetik
5. Contoh reaksi C6H12O6 +6KNO3 6CO2 + 3H2O + 6KOH + 3N2O + 545 kcal 5C6H12O6 + 24KNO3 30CO2 + 18 H2O + 24 KOH + 12 N + 570 kcal (per mol glukosa)
S + KNO3 + CaCO3 K2SO4 + CaSO4 + CO2 + N2 + 132 kcal (per mol S) Bakteri • Bacillus cereus, B licheniformias • Pseudomonas denitrificans • Thiobacillus denitrificans • Micrococcus • Acromobacter
- Contoh gangguan : pemupukan dengan N berlebihan penyuburan (eutrofikasi) pembakaran biomas berlebihan dgn kandungan N tinggi N2O ERK PAN (peroxy-acetyl-nitrate) O O CH3 - C - OO + NO2 CH3 - C – CONO2
2.6.5. DAUR SULFUR • Sangat mirip dengan daur nitrogen, melibatkan bentuk teroksidasi (SO2) dan tereduksi (H2S), dan tumbuhan hanya dapat menggunakan dalam bentuk sulfat • Perbedaan dengan daur nitrogen, sulfur berada di atmosfir sangat pendek, dan sumbernya ada di dalam tanah • Sulfur tersedia bagi tanaman karena jasa bakteri sulfur. • Sulfur berada di atmosfir sebagian karena aktivitas pembakaran BB fosil.